Interpretasi Bone Densitometry Yuliasih
PEAK BONE MASS
PENDAHULUAN BMD adalah alat radiologi untuk memeriksa kepadatan tulang dengan teknik dual energy x-ray absorptiometry (DEXA) BMD merupakan alat yang sensitive untuk mengevaluasi osteoporosis pada daerah lumbal dan tulang panggul Hasil BMD dilaporkan dalam bentuk T-score dan Z-score atau dalam gr/cm2 Hasil yang ditampilkan pada BMD merupakan perbedaan BMD pasien dengan BMD normal pada populasi usia muda dan ditampilkan sebagai standar deviasi (SD). SD=0 artinya peak bone mass
OSTEOPOROSIS Status 1, 2 T-score Normal +2.5 to -1.0, inclusive Osteoporosis didefinisikan oleh WHO bila T score <-2,5 Osteopeni didefinisikan bila T score -1 sampai dengan -2,4 Status 1, 2 T-score Normal +2.5 to -1.0, inclusive Osteopenia Between -1.0 and -2.5 Osteoporosis < -2.5 Severe osteoporosis < -2.5 + fragility fracture
BMD BMD berkorelasi dengan kekuatan tulang BMD dapat mengetahui risiko untuk terjadinya fraktur 70% dari nilai BMD dibawah normal berisiko fraktur Selain itu juga dipengaruhi faktor faktor lain seperti usia Untuk membantu memprediksi terapi, National Osteoporosis Foundation menganjurkan penggunaan FRAX tool
Hasil BMD : 2002 Status 1, 2 T-score Normal +2.5 to -1.0, inclusive Osteopenia Between -1.0 and -2.5 Osteoporosis < -2.5 Severe osteoporosis < -2.5 + fragility fracture
http://www.shef.ac.uk/FRAX/tool.aspx?country=46
Penilaian Z Score Z score menilai BMD yang hasilnya sudah memperhitungkan berat badan, tinggi badan, usia dan etnisitas, karena kepadatan tulang berbeda secara genetic atau etnisitias Z score menggambarkan BMD relative dibandingkan dengan kelompok umur yang sama atau dibandingkan dengan nilai BMD pada populasi umur yang lebih muda Wanita dikatakan osteoporosis bila Zscore-nya < -2 SD
Menghitung Z Score