PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN KOOPERATIVE LEARNING TIPE STAD KELAS IV SD OLEH : MARNIS SUSANTI.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
Advertisements

Oleh : Trilius Septaliana Kusuma Rukmana,S.Pd.
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF tipe STAD berbantuan CABRI 3D
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Penggunaan alat peraga penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian pecahan di SDN 04 Tanjung Haro, Kab. 50 Kota Di Susun Oleh : Ade Susanti dan Devi.
Penerapan Pembelajajaran Kooperatif type STAD dengan media VCD
MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PEMBELAJARAN KOOPERATIF YANG DIMODIFIKASI
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Kelompok 5 PTIK C Nur Chaerah Hardianti Meilani Nur Indah Sari Fathullah Abd
Model Pembelajaran kooperatif
Model Pembelajaran Kooperatif
Oleh: ASMUDI Disampaikan pada simantap 2012
Latar belakang : pencapaian tujuan pendidikan belum maksimal
Penelitian Tindakan Kelas
MODEL RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Dalam Kegiatan Pengembangan Profesi Guru
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Keterampilan Menjelaskan
Model pembelajaran aktif
PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Metode Permainan.
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL
PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK
Inovasi Model Pembelajaran Akuntansi yang Efektif
PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM SOLVING DAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (PPS – MP STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V Catharina.
INSPIRASI PEMBELAJARAN MELALUI VIDEO
Anisa Inggit Wijayanti
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Oleh Galih Gusti Prihatanti
Yoga Anggrian Putranto1 Agustina Tyas Asri Hardini2
Oleh Muhamad Ibnu Sholeh
Fransisca Dian Ratna Sari
DI (DIRECT INSTRUCTION) CL (COOPERATIVE LEARNING)
PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY disusun oleh: Gus UStadzi.
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL
Assalamu’alaikum Wr.Wb
MODEL PEMBELAJARAN Empat Ciri Khusus
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL
Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Model Kooperatif Fase Tingkah laku Guru Fase -1
MACAM-MACAM MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF
Model Pembelajaran Kooperatif
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
PEMBELAJARAN KOOPERATIF. Pengertian Konsep Dasar 1.Manusia memiliki derajat potensi, latar belakang historis, serta harapan masa depan yang berbeda-beda.
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
Assalammuallaikum Wr. Wb.
PANDANGAN KONSTRUKTIVIS TERHADAP PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL 1
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL
STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (Stad)
MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
UPAYA MENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL COURSE REVIEW HORAY (CRH) DI KELAS VII.3 SMPN 30 PADANG.
PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING)
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL 1
Oleh : Muhammad Abu Rizal “Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Matematika dengan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe NHT (Numbered Head Together)
Model Pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang terorganisir secara sistemik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar.
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT.
DYAH AYU TRIANA SMA N 1 SLAWI. LATAR BELAKANG MASALAH Kondisi kelas sebelum penelitian Kondisi kelas yang diharapkan.
Transcript presentasi:

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN KOOPERATIVE LEARNING TIPE STAD KELAS IV SD OLEH : MARNIS SUSANTI

PENDEKATAN KOOPERATIVE LEARNING PENGERTIAN CIRI-CIRI PEMBELAJARAN TAHAP-TAHAP PEMBELAJARAN CONTOH MODEL PEMBELAJARAN

I. PENGERTIAN Kooperatif merupakan strategi belajar melalui penempatan siswa belajar dalam kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setia p anggota saling bekerja sama dan membantu memahami suatu bahan pelajaran artinya bahan belum selesai jika salah satu teman dalam sekelompok belum menguasai bahan pembelajaran

II. CIRI-CIRI PEMBELAJARAN Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menyelesaikan materi belajarnya Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Bilamana mungkin, anggota kelompok juga berasal dari ras, budaya, suku dan jenis kelamin yang berbeda. Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu.

III. TAHAP-TAHAP PEMBELAJARAN Fase 1. Pelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa untuk belajar. Fase 2. Menyajikan informasi dalam bentuk demonstrasi atau melalui bahan bacaan. Fase 3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar. Fase 4. Membimbing kelompok bekerja dan belajar. Fase 5. Evaluasi tentang apa yang sudah dipelajari sehingga masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Fase 6. Memberikan penghargaan baik secara kelompok maupun individu.

IV. TAHAP PELAKSANAAN MODEL STAD a. Persiapan materi dan penerapan siswa dalam kelompok. Sebelum menyajikan guru harus mempersiapkan lembar kegiatan dan lembar jawaban yang akan dipelajarai siswa dalam kelompok-kelomok kooperatif. Kemudian menetapkan siswa dalam kelompok heterogen dengan jumlah maksimal 4 - 6 orang, aturan heterogenitas dapat berdasarkan pada : (1). Kemampuan akademik (pandai, sedang dan rendah) Yang didapat dari hasil akademik (skor awal) sebelumnya. Perlu diingat pembagian itu harus diseimbangkan sehingga setiap kelompok terdiri dari siswa dengan siswa dengan tingkat prestasi seimbang. (2). Jenis kelamin, latar belakang sosial, kesenangan bawaan/sifat (pendiam dan aktif), dll. b. Penyajian materi pelajaran, ditekankan pada ha-hal berikut : (1) Pendahuluan Di sini perlu ditekankan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok dan menginformasikan hal yang penting untuk memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang konsep-konsep yang akan mereka pelajari. (2) Pengembangan Dilakukan pengembangan materi yang sesuai yang akan dipelajari siswa dalam kelompok. Di sini siswa belajar untuk memahami makna bukan hafalan. Pertanyaan-peranyaan diberikan penjelasan tentang benar atau salah. Jika siswa telah memahami konsep maka dapat beralih kekonsep lain. (3) Praktek terkendali Praktek terkendali dilakukan dalam menyajikan materi dengan cara menyuruh siswa mengerjakan soal, memanggil siswa secara acak untuk menjawab atau menyelesaikan masalah agar siswa selalu siap dan dalam memberikan tugas jangan menyita waktu lama. c. Kegiatan kelompok Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok sebagai bahan yang akan dipelajari siswa. Isi dari LKS selain materi pelajaran juga digunakan untuk melatih kooperatif. Guru memberi bantuan dengan memperjelas perintah, mengulang konsep dan menjawab pertanyaan. d. Evaluasi Dilakukan selama 45 - 60 menit secara mandiri untuk menunjukkan apa yang telah siswa pelajari selama bekerja dalam kelompok. Hasil evaluasi digunakan sebagai nilai perkembangan individu dan disumbangkan sebagai nilai perkembangan kelompok. e. Penghargaan kelompok Dari hasil nilai perkembangan, maka penghargaan pada prestasi kelompok diberikan dalam tingkatan penghargaan seperti kelompok baik, hebat dan super. f. Perhitungan ulang skor awal dan pengubahan kelompok Satu periode penilaian (3 – 4 minggu) dilakukan perhitungan ulang skor evaluasi sebagai skor awal siswa yang baru. Kemudian dilakukan perubahan kelompok agar siswa dapat bekerja dengan teman yang lain. VI. Materi matematika yang relevan dengan STAD. Materi-materi matematika yang relevan dengan pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah materi-materi yang hanya untuk memahami fakta-fakta, konsep-konsep dasar dan tidak memerlukan penalaran yang tinggidan juga hapalan, misalnya bilangan bulat, himpunan-himpunan, bilangan jam, dll.