PENYELENGGARAN JENAZAH MENURUT SUNNAH RASUL
SYARAT MAYAT AKAN DIMANDIKAN Mayat itu orang Islam Didapati tubuhnya Mayat itu bukan mati Syahid
YANG BERHAK MEMANDIKAN Jika mayat laki-laki yang berhak memandikan adalah laki-laki dan sebaliknya Jika laki-laki tidak ada baik dekat atau jauh maka yang berhak adalah isterinya/muhrimnya Anak-anak dibawah umur tidak ada batasan Jika yang berhak memandikan tidak ada maka cukup ditayamumkan saja
QOBLA MEMANDIKAN JENAZAH Mayat setelah memakai basahan diletakan ditempat yang agak tinggi dan tersembunyi Setelah berada ditemapat yang agak tinggi maka punggungnya disandarkan kepada sesuatu sambil mengurutkan perutnya Sewaktu mengurut perutnya diikuti dengan air harum-haruman Pakai sarung tangan untuk membersihkan kotorannya baru kemudian membersihkan gigi serta mulutnya Dan tempat-tempat yang mungkin ada kotoran
CARA MEMANDIKAN JENAZAH Mandikan mayat itu dimulai menyirami dari ujung rambut hingga ujung kaki Mandikan mayat sekurang-kurangnya satu kali Jika memungkinkan boleh banyak dan lebih baik dengan bilangan ganjil Memulai mandikan mayat dari anggota wudhu’nya
HR.Al- Jama’ah Dari ummu ‘Athiyah, ia berkata : tatkala kami memandikan anak Nabi saw., bersabda beliau mulailah sebelah kanannya dan dari anggota wudhu’nya
AIR YANG DIPAKAI Air yang dipakai adalah air dingin kecuali agak payah mengeluarkan kotorannya baru air hangat Air mandi terakhir bercampur dengan kapur barus HR.Bukhari wa muslim”Dari ummu’Athiyah, nabi telah masuk kepada kami saat kami memandikan anak beliau yang perempuan, lalu beliau berkata: mandikanlah dia tiga kali atau lebih banyak dari itu lagi,jika yang demikian itu engkau pandang lebih baik dengan air bidara silahkan dan yang penghabisan campurilah dengan kapur barus”.
QOBLA MENGAPANI JENAZAH Kain kapan berasal dari harta si mayat Jika tidak ada maka harta orang yang menafkannya Jika tidak ada maka diambil dari baitul mal Jika tidak ada maka tanggung jawab kaum muslimin Sifat kain kafan berwarna putih
Hadits Rasulullah Berkata Rasulullah saw., Pakailah olehmu pakaianmu aygn putih itulah kain yang sebaik-baiknya dan kapanilah mayat kamu dengan kain putih itu
Bilangan kain kapan Laki-laki tiga lapis dengan rincian kain pertama sebagai kain mandi/sarung, kedua kain baju dan ketika kain yang menutupi seluruh tubuhnya Perempuan lima lapis dengan perincian pertama kain basahan/sarung, kedua baju, ketiga kain penutup kepala, keempat jelbab dan terakhir kain penutupn seluruh badannya
Hadits dari Laila binti qonib “Saya salah seorang yang ikut memandikan Ummi Kalsum, anak dari Rasulullah saw., ketika wafatnya, yang mula-mula diberikan Rasulullah kepada kami adalah kain basahan, kemudian baju, tutup kepala,jelbab/kerudung dan sesudah itu baru dimasukkan kepada kain yang lain (yang berfungsih menutupi seluruh tubuhnya).”
Cara memakainya Dengan menghamparkan sehelsai-sehelai lalu ditaburi dengan kapur barus atau wangi-wangian nlainnya Kemudian diletakkan mayat itu diatasnya dan kedua tangannya dalam posisi bersedekap