DHARMACLASS EKAYANA BUDDHIS CENTRE 19 APRIL 2009 KEBIJAKSANAAN K. Wijaya-Mukti DHARMACLASS EKAYANA BUDDHIS CENTRE 19 APRIL 2009
Manjusri Mahosadha Prajnaparamita
PENGERTIAN Kebijaksanaan ≠ kepandaian; Orang pandai belum tentu bijaksana, namun diharapkan orang semakin pandai semakin bijaksana Kearifan, selalu menyatu dengan praktik kesalehan & kebajikan (≠ berfilsafat) Salah satu corak batin (cetasika) yang baik, cahaya dalam hati atau pikiran Sebagai kecakapan menggunakan akal budi dan bertindak untuk mengatasi masalah, termasuk salah satu dari paramita Kebijaksanaan (Panna/Prajna) = pandangan/ pengertian benar & pemikiran benar
KEBENARAN MULIA TENTANG JALAN MENUJU LENYAPNYA DUKA JALAN MULIA BERUNSUR DELAPAN tiga kelompok satu jalan KEBIJAKSANAAN Pandangan Benar Semadi Benar Pemikiran Benar SEMADI Perhatian Benar Ucapan Benar Daya Upaya Benar Perbuatan Benar Penghidupan Benar S I L A
SATU JALAN MULIA Kebjaksanaan mencakup Pandangan Benar dan Pemikiran Benar, tidak mungkin dicapai tanpa menguasai semadi dan sila (A. III, 14). “Inilah sila, inilah semadi, inilah kebijaksanaan. Besarlah hasilnya, manfaat dari semadi, apabila dikembangkan berdasar sila. Besarlah hasilnya, manfaat dari kebijaksanaan, apabila dikembangkan berdasar semadi. Batin yang dikembangkan berdasar kebijaksanaan akan terbebas dari noda (asawa), yaitu nafsu indrawi (kamasawa), nafsu untuk dilahirkan kembali (bhawasawa), pandangan salah (ditthasawa) dan kebodohan (awijjasawa) (D. II, 91)
PANDANGAN BENAR Samma-ditthi Pengertian benar, pemahaman tentang duka, asal-mula duka, lenyapnya duka, jalan melenyapkan duka (S. V, 9) Memahami sesuatu sebagaimana adanya Memahami karma, sebab musabab yang saling bergantung, tiga ciri keberadaan Pandangan salah (miccha-ditthi) menyangkut kekekalan atau kemusnahan dan kenihilan
PEMIKIRAN BENAR Samma-sangkappa Pikiran yang Menghindari kejahatan & mengembangkan kebajikan Melepaskan nafsu keduniawian, tidak egois, bebas dari tiga akar kejahatan Dipenuhi cinta kasih & niat baik Tanpa kekerasan, tidak kejam
DUA MACAM KEBIJAKSANAAN Lokiya-pannya: kebijaksanaan duniawi Lokuttara-pannya: kebijaksanaan di atas duniawi, yang dimiliki orang-orang suci
PRAJNAPARAMITA-HRDAYA SUTRA Awalokiteswara (seperti semua Buddha) mempraktikkan Kesempurnaan Kebijaksanaan Wujud adalah kekosongan, kekosongan adalah wujud; demikian pula perasaan, pencerapan, bentuk pikiran dan kesadaran Kekosongan ≠ nihil, melainkan potensi tanpa batas bagi apa saja untuk muncul, berubah & lenyap ~ ketanpa-akuan merupakan implikasi praktis kebijaksanaan, manifestasi dari kekosongan atau ketanpa-akuan adalah belas kasih
BELAS KASIH + KEBIJAKSANAAN
TIGA MACAM KEBIJAKSANAAN Kisa Gotami Cintamaya-pannya: kebijaksanaan timbul melalui pemikiran, perenungan tentang sebab akibat Sutamaya-pannya: kebijaksanaan timbul dengan mendengar & belajar Bhawanamaya-pannya: kebijaksanaan timbul melalui bhawana (D. III, 219; Vbh. 324)
TIDAK HANYA REALISTIS Pesimis: isinya hilang setengah Optimis: isinya masih sisa setengah Realistis: isinya hilang setengah, masih sisa setengah Kebijaksanaan: mengganti yang hilang, sehingga isinya penuh
KEDAMAIAN DARI KEBIJAKSANAAN Kebijaksanaan melihat kebenaran dari kebahagiaan maupun ketidakbahagiaan Tanpa kemelekatan Kedamaian muncul dari pemahaman yang sesungguhnya terhadap hakikat segala sesuatu ("A Taste of Freedom“/Ajahn Chah) Hidup bijaksana sebagai kecerdasan spiritual: berkaitan dengan kemampuan intuitif, membuat seseorang mampu melihat sesuatu secara lebih dalam dan luas serta memahaminya dalam kaitannya dengan yang lain (unitif) → mampu memecahkan masalah
Apa Anda melihat api? Jika ya, Anda tercerahkan Ia hanya butuh gerakan tangan seseorang untuk membuatnya mewujud Lebih baik menyalakan sebatang lilin daripada mengeluh di dalam kegelapan
BIJAKSANA DALAM KESEHARIAN Rendah hati, menyadari keterbatasannya, selalu belajar Disiplin, terkendali, bersemangat Peduli, tidak berat sebelah, memilih yang terbaik, Hidup damai, bebas dari ketakutan, ramah bersahabat, dapat dipercaya Bukan banyak atau pintar bicara, dll Dhp. 49/ D. III, 188/ Sutra Upaya Kausalya Sadar, Benar, Suci Beriman + rasio + hati nurani
Anda sedang mengendarai motor di tengah malam gelap gulita dan hujan lebat di sebuah daerah yang penduduknya sedang diungsikan semuanya karena bencana banjir. Pemerintah setempat hanya bisa memberikan bantuan 1 buah bis yang saat ini juga sedang mengangkut orang-orang ke kota terdekat. Saat itu juga Anda melewati sebuah perhentian bis satu-satunya di daerah itu. Di perhentian bis itu Anda melihat 3 orang yang merupakan orang terakhir di daerah itu yang sedang menunggu kedatangan bis: - Seorang nenek tua yang agaknya sekarat, - Seorang dokter yang pernah menyelamatkan hidup Anda sebelumnya, - Seseorang yang selama ini menjadi idaman hati Anda dan akhirnya Anda temukan. Anda hanya bisa mengajak satu orang untuk dibonceng Anda, siapakah yang akan Anda ajak?
TERIMA KASIH