KONSEP DASAR & TEORI PENELITIAN KUANTITATIF PERTEMUAN 2 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mendeskripsikan dasar-dasar penelitian kuantitatif Mendeskripsikan pengertian teori. Menjelaskan tingkatan dan fokus teori Menjelaskan kegunaan teori dalam penelitian Menyusun kajian teori dalam penelitian kuantitatif yang terdiri dari analisis teori, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan hipotesis penelitian.
KONSEP DASAR PENELITIAN KUANTITATIF Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang tidak mementingkan kedalaman data, yang penting dapat merekam data sebanyak- banyaknya dari populasi yang luas. Populasi yang luas dapat dengan mudah dianalisis dengan rumus- rumus statistik maupun komputer. Pemecahan masalah didominasi oleh peran statistik. Pendekatan penelitian kuantitatif bersifat deduktif (umum – khusus), sehingga harus ada landasan teorinya. Masalah yang diteliti lebih umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks. Penelitian kuantitatif lebih sistematis, terencana, terstruktur, jelas dari awal hingga akhir penelitian.
KAPAN PENELITIAN KUANTITATIF DIGUNAKAN ??? Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas, (penyimpangan dari yang seharusnya dengan apa yang nyata terjadi). Bila peneliti ingin mendapat informasi yang luas dari suatu populasi. Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat diukur. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori dan produk tertentu.
KARAKTERISTIK PENELITIAN KUANTITATIF A. DESAIN Spesifik, jelas & rinci Ditentukan secara mantap sejak awal Menjadi pegangan langkah demi langkah.
KARAKTERISTIK PENELITIAN KUANTITATIF B. TUJUAN Menunjukkan hubungan antar variabel Menguji Teori Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.
KARAKTERISTIK PENELITIAN KUANTITATIF C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Kuesioner Observasi dan wawancara terstruktur
KARAKTERISTIK PENELITIAN KUANTITATIF D. INSTRUMEN PENELITIAN Test, angket, wawancara terstruktur Instrumen yang telah terstandar
KARAKTERISTIK PENELITIAN KUANTITATIF E. DATA Kuantitatif Hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen.
KARAKTERISTIK PENELITIAN KUANTITATIF F. SAMPEL Besar Representatif Sedapat mungkin random Ditentukan sejak awal
KARAKTERISTIK PENELITIAN KUANTITATIF G. ANALISIS Setelah selesai pengumpulan data Deduktif (Umum – Khusus) Menggunakan statistik untuk menguji hipotesis (SPSS & MS. Excell)
KARAKTERISTIK PENELITIAN KUANTITATIF H. HUBUNGAN DENGAN RESPONDEN Dibuat berjarak, bahkan sering tanpa kontak supaya objektif. Kedudukan peneliti lebih tinggi dari responden. Jangka pendek sampai hipotesis dapat dibuktikan.
KARAKTERISTIK PENELITIAN KUANTITATIF I. USULAN DESAIN Luas dan rinci Literatur yang berhubungan dengan masalah, dan variabel yang diteliti. Prosedur yang spesifik dan rinci langkah-langkahnya. Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas. Hipotesis dirumuskan dengan jelas Ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun ke lapangan.
KARAKTERISTIK PENELITIAN KUANTITATIF J. KAPAN PENELITIAN DIANGGAP SELESAI Setelah semua kegiatan yang direncanakan dapat diselesaikan K. KEPERCAYAAN TERHADAP HASIL PENELITIAN Pengujian validitas dan realiabilitas instrumen.
Kompetensi Peneliti Kuantitatif Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang pendidikan yang akan di teliti. Mampu melakukan analisi masalah secara akurat, sehingga dapat ditemukan masalah penelitian pendidikan yang betul-betul masalah. Mampu menggunakan teori pendidikan yang tepat sehingga dapat digunakan untuk memperjelas masalah yang diteliti, dan merumuskan hipotesis penelitian. Memahami berbagai jenis metode penelitian kuantitatif, seperti metode survey, eksperimen, action research, xpost facto, evaluasi dan R&D. Memahami teknik-teknik sampling, seperti probability sampling dan nonprobality sampling dan mampu menghitung dan memilih jumlah sampel yang representatif dengan sampling error tertentu Mampu menysusun instrumen baik test maupun nontest untuk mengukur berbagai variabel yang diteliti, mampu menguji validitas dan reliabilitas instrumen.
Mampu mengumpulkan data dengan kuesioner, maupun dengan wawancara observasi dan dokumentasi. Bila pengumpulan data dilakukan oleh tim, maka harus mampu mengorganisasikan tim peneliti dengan baik. Mampu menyajikan data, mengulas data secara kuantitatif untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Mampu memberikan interpretasi terhadap data hasil penelitian maupun hasil pengujian hipotesis. Mampu membuat laporan secara sistematis, dan menyampaikan hasil penelitian ke pihak-pihak terkait. Mampu membuat abstraksi hasil penelitian dan membuat artikel untuk dimuat ke dalam jurnal ilmiah. Mampu mengkomunikasikan hasil penelitian kepada masyarakat luas.
PROSES PENELITIAN KUANTITATIF
JUDUL PENELITIAN Menggambarkan isi kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan Disusun dalam susunan kata yang singkat dan cukup jelas untuk memberikan gambaran mengenai penelitian yang diusulkan. Tidak memuat singkatan dan simbol-simbol. Memiliki kata kunci (key words) yang dapat menggambarkan maksud dari penelitian. Berkisar 6-20 kata.
JUDUL PENELITIAN Penelitian deskriptif Peranan generasi muda dalam pendidikan karakter anak bangsa. Analisis kinerja guru dalam pengentasan buta huruf. Evaluasi peningkatan mutu pelayanan pendidikan di Lembaga Pendidikan Tirana. Penelitian pengaruh (causal) Pengaruh pemberian reward terhadap karakter anak jalanan. Pengaruh prestasi belajar terhadap sikap sosial mahasiswa. Pengaruh kebijakan nomor ganjil genap terhadap waktu kedatangan kerja karyawan PT Aneka
JUDUL PENELITIAN Penelitian hubungan (asosiatif) Sikap dan pemahaman mahasiswa dalam hubungannya dengan kebijakan perkuliahan online. Hubungan antara gaya kepemimpinan, kecerdasan emosional dan pengambilan keputusan rasional dengan akuntabilitas Penelitian perbandingan (komparatif) Hasil tes belajar mahasiswa semester 6 reguler dibandingkan dengan hasil belajar mahasiswa semester 6 paralel PGSD FKIP Universitas Esa unggul. Perbandingan pelayanan dan kecepatan pemberian tindakan para dokter di Puskesmas Rawabelong dengan Puskesmas Tanjung Duren.
BAB I PENELITIAN KUANTITATIF
LATAR BELAKANG PENELITIAN Isi pokok LBP adalah rasionalisasi masalah yang akan diteliti Rasionalisasi dapat dilihat dari aspek kenyataan yang ada (empirik) dan rasionalisasi dari aspek teori. Analisis Situasi (Empirik) Menggambarkan potret atau kondisi wilayah yang akan diteliti. Menggambarkan keadaan objek sasaran yang akan diteliti. Menggambarkan kondisi sosial (tenaga kerja), ekonomi (produk), dan budaya kerja pada instansi yang diteliti. Menggambarkan potensi keunggulan lokasi yang akan diteliti. Menggambarkan lingkungan yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti atau yang dianggap perlu untuk diinformasikan berkaitan dengan permasalahan penelitian.
LATAR BELAKANG PENELITIAN B. Dasar Pemikiran (Teori) Menjelaskan jawaban keingintahuan peneliti atas suatu masalah. Mengungkapkan suatu gejala, tanda-tanda yang dapat dilihat dan dirasakan. Mengungkapkan konsep, yakni rencana yang dituangkan dalam kertas, rancangan, dan lainnya. Mengungkapkan dugaan pada permasalahan yang diteliti. Menerapkan dugaan tersebut pada suatu tujuan tertentu. Mengemukakan hal-hal yan mendorong dalam melakukan penelitian. Mengemukakan argumentasi penting dalam melakukan penelitian. Memadukan hasil penelitian terdahulu yang telah dilaksanakan.
MASALAH PENELITIAN Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya (das sollen) dengan apa yang benar-benar terjadi (das sein) antara teori dengan praktek, antara aturan dan pelaksanaan, antara rencana dan pelaksanaan. Sumber masalah dalam penlitian dapat diketahui apabila: Terdapat penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan. Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan. Ada pengaduan. Ada kompetisi
KRITERIA MASALAH PENELITIAN Adanya data dan metode untuk memecahkan masalah tersebut, Batas-batas masalah yang jelas, Adanya alat atau instrumen untuk memecahkannya, Adanya biaya yang diperlukan, Tidak bertentangan dengan hukum. Sesuai dengan kualitas peneliti
SUMBER MASALAH PENELITIAN Buku bacaan atau laporan hasil penelitian. Pengamatan sepintas. Pernyataan pemegang otoritas. Perasaan intuisi. Diskusi, seminar, dan pertemuan ilmiah lainnya.
MASALAH PENELITIAN (Studi Pendahuluan) Studi pendahuluan ini mempunyai tujuan sebagaj berikut. Agar peneliti tidak mengulang hasil penelitian orang lain. Mengetahui dengan pasti apa yang diteliti. Mengetahui di mana atau kepada siapa data atau informasi dapat diperoleh. Memahami bagaimana teknik atau cara memperoleh data atau informasinya. Dapat menentukan metode yang tepat untuk menganalisis data atau informasi tersebut. Memahami bagaimana harus mengambil kesimpulan dan cara memanfaatkan hasilnya.
MASALAH PENELITIAN (Studi Pendahuluan) Studi pendahuluan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. Studi kepustakaan, yaitu membaca artikel, paper, buku-buku teori yang terkait, hasil penelitian sebelumnya, dan sebagainya. Bertanya, berkonsultasi dengan seseorang yang dianggap ahli atau narasumber. Kunjungan ke lokasi atau ke daerah di mana masalah penelitian itu bersumber.
IDENTIFIKASI MASALAH Identifikasi masalah adalah mendudukperkarakan suatu masalah. Pilih yang baik dan relevan Peneliti harus menyeleksinya sesuai bidang ilmunya. Merupakam penegasan atau penjabaran dalam bentuk teknis metodolis dari masalah pokok yang bersumber dari kepentingan ilmu pengetahuan. Bidang pendidikan, lebih fokus kepada PBM, kualitas lulusan, produktivitas pendidikan, dsb. Contoh : Apakah mengajar dengan metode diskusi (pembelajaran) lebih berhasil daripada metode ceramah? Apakah mahasiswa dengan nilai mata kuliah matematika baik mempunyai daya analisis lebih bagus dengan mahasiswa yang nilai matematikanya jelek?.
BATASAN MASALAH Batasan masalah adalah ruang lingkup masalah atau upaya membatasi ruang lingkup masalah yang terlalu luas atau lebar sehingga penelitian itu lebih bisa fokus untuk dilakukan. Hal ini dilakukan agar pembahasannya tidak terlalu luas kepada aspek-aspek yang jauh dari relevansi sehingga penelitian itu bisa lebih fokus untuk dilakukan. BATASAN MASALAH itu dalam arti kata lain sebenarnya menegaskan atau memperjelas apa yang menjadi masalah.
RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Merupakan serapan kelanjutan dari latar belakang penelitian karena di dalammya menjelaskan tentang faktor-faktor penyebab munculnya MASALAH YANG AKAN DITELITI. Bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian ini dikembangkan berdasarkan tingkat eksplanasi. Bentuk masalah dapat dikelompokkan ke dalam bentuk deskriptif, komparatif dan asosiatif.
RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah penelitian yang baik, antara lain: Bersifat orisinil, belum ada atau belum banyak orang lain yang meneliti masalah tersebut. Dapat berguna bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan terhadap masyarakat. Dapat diperoleh dengan cara-cara ilmiah. Jelas dan padat, jangan ada penafsiran yang lain terhadap masalah tersebut. Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Bersifat etis, artinya tidak bertentangan atau menyinggung adat istiadat, ideologi, dan kepercayaan agama.
KRITERIA RUMUSAN MASALAH Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan. Rumusan masalah harus jelas, padat, dan dapat dipahami oleh orang lain. Rumusan masalah harus mengandung unsure data yang mendukung pemecahan masalah penelitian. Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat kesimpulan sementara (hipotesis). Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian.
RUMUSAN MASALAH a. Rumusan masalah deskriptif Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih. Jadi dalam penelitian ini tidak ada pembandingan atau mencari hubungan antar variabel maupun antar sampel. Contoh dalam rumusan masalah ini: bagaimanakah sikap masyarakat terhadap Perguruan tinggi Islam?
RUMUSAN MASALAH b. Rumusan Masalah komparatif Rumusan Masalah komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan dua variabel atau lebih yang berbeda maupun dua sampel atau lebih yang berbeda atau bisa juga antara dua waktu yang berbeda. Contoh: Adakah perbedaan prestasi siswa yang memperoleh beasiswa dan yang tidak memperoleh beasiswa?
RUMUSAN MASALAH c. Rumusan maslah asosiatif Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu (a) hubungan simetris, (b) hubungan kausal dan (c) interaksi/resiprokal/timbal balik. (a) Hubungan simetris Hubungan antara dua variabel atau lebih yang kebetulan munculnya bersamaan. Jadi bukan hubungan kausal maupun interaktif. Contoh: Bagaiama hubungan kemudahan akses internet dengan cyber crime. (b) Hubungan kausal Hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada variabel independen (yang mempengaruhi) dan variabel dependen (yang dipengaruhi). Contoh: Sejauh mana pengaruh insentif terhadap disiplin kerja karyawan Universitas Esa Unggul. (c) Hubungan interaktif/resiprokal/timbal balik Adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Disini tak diketahui mana variabel dependen dan mana variabel independen. Contoh: Bagaimana hubungan antara motivasi dan prestasi (disini dapat dinyatakan bahwa motivasi mempengaruhi prestasi dan juga prestasi juga mempengaruhi motivasi).
TUJUAN PENELITIAN Pernyataan singkat mengenai tujuan penelitian (menjajaki, menguraikan, menerangkan, membuktikan atau menerapkan suatu gejala, konsep, atau dugaan, dll). Pernyataan mengenai apa yang hendak dicapai. Dalam merumuskan tujuan tetep berpedoman pada perumusan masalahnya. Contoh Tujuan Umum bersifat Deskriptif: Untuk mengetahui gambaran umum tentang disiplin kerja di Departemen A Contoh Tujuan Umum bersifat Komparatif: Untuk mengetahui deskripsi mengenai perbedaan pelaksanaan waskat di departemen A & B. Contoh Tujuan Umum bersifat Asosiatif: Untuk mengetahui hubungan antara waskat dengan disiplin kerja.
MANFAAT / KEGUNAAN PENELITIAN Kegunaan Teoritis : pengembangan ilmu pengetahuan, biasanya hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan konsep-konsep. Kegunaan praktis : disebutkan kegunaan untuk siapa? (kepala sekolah, guru, siswa dll).
VARIABEL PENELITIAN Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian akan ditarik kesimpulannya. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang memiliki variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.
VARIABEL PENELITIAN a. Variabel independen Variabel ini seringkali disebut dengan variabel variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia seringkali dinamakan dengan variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau variabel yang menjadi sebab timbulnya perubahan (aktif) dan biasanya dinotasikan dengan (X).
VARIABEL PENELITIAN b. Variabel dependen Variabel dependen seringkali disebut dengan variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia seringkali disebut dengan variabel terikat. Varabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas, dan biasanya dinotasikan dengan (Y).
VARIABEL PENELITIAN c. Variabel moderator Merupakan variabel yang mempengaruhi memperlemah atau justru memperkuat) hubungan antara variabel independen dan variabel depeden. Variabel ini terkadang juga dinamakan variabel independen kedua. variabel ini seringkali dimasukkan dalam penelitian untuk dapat memberikan eksplanasi lebih baik dalam menjelaskan hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Contoh penerapannya adalah: hubungan antara komitmen berprestasi dengan prestasi siswa akan semakin kuat bila peran guru mampu menciptakan iklim yang baik dalam proses belajar.
VARIABEL PENELITIAN d. Variabel intervening Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independendengan variabel dependen menjadi hubungan tak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela/ antara yang terletak antara variabel dependen dan variabel independen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.
VARIABEL PENELITIAN e. Variabel kontrol Variabel kontrol adalah adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat kosntan sehingga pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang diteliti. Variabel kontrol sering digunakan peneliti, bila akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan. Contoh: pengaruh jenis pendidikan (SMA dan SMK) terhadap keterampilan dan mengetik. Variabel independennya adalah adalah pendidikan (SMA dan SMK), variabel kontrol yang ditetapkan adalah sama misalnya naskah sama, mesin tik sama, ruangan juga sama. Dengan adanya variabel kontrol tersebut, maka besarnya pengaruh jenis pendidikan terhadap ketrampilan mengetik dapat diketahui dengan pasti.
VARIABEL PENELITIAN Untuk dapat menentukan kedudukan variabel indepen, dependen, moderator, intervening atau variabel lain harus dilihat konteksnya dengan dilandasi konsep teoritis yang mendasari maupun hasil dari pengamatan empiris. Untuk itu sebelum peneliti memilih variabel apa saja yang akan diteliti perlu melakukan kajian teoritis, dan melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu pada obyek yang akan diteliti.
PARADIGMA PENELITIAN KUANTITATIF Paradigma penelitian adalah hubungan antara variabel digunakan dalam penelitian kuantitatif/positivistik. Penelitian ini dapat diklasifikasikan dan hubungan gejala adalah kausal atau sebab akibat. Paradigma penelitian akan menggambarkan: Pola hubungan antar variabel. Jenis dan jumlah rumusan masalah Teori yang digunakan untuk perumusan hipotesis Jenis dan jumlah hipotesis Teinik analisis statistik.
JENIS-JENIS PARADIGMA PENELITIAN 3. PARADIGMA GANDA DUA VARIABEL 1. PARADIGMA SEDEHANA 2. PARADIGMA BERURUTAN
JENIS-JENIS PARADIGMA PENELITIAN 4. PARADIGMA GANDA TIGA VARIABEL INDEPENDEN 5. PARADIGMA GANDA DUA VARIABEL DEPENDEN & DUA VARIABEL INDEPENDEN
JENIS-JENIS PARADIGMA PENELITIAN 6. PARADIGMA GANDA DUA VARIABEL DEPENDEN 7. PARADIGMA JALUR
BAB II PENELITIAN KUANTITATIF
KAJIAN TEORI / TINJAUAN PUSTAKA Teori adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan seperangkap konsep, definisi, dan proposisi yang disusun secara sistematis. Secara umum fungsi dari teori adalah untuk: Menjelaskan (explanation) ruang lingkup variable-variabel yang akan diteliti. Meramalkan (prediction), yaitu menyusun hipotesis dan menyusun instrumen penelitian Pengendalian (control), yaitu membahas hasil penelitian dan memberikan saran. Yang dibahas pada bagian ini adalah teori-teori tentang ilmu-ilmu yang diteliti. Penyajian teori dalam landasan teori dianggap tidak terlalu sulit karena bersumber dari bacaan-bacaan. Teori yang dikemukakan harus benar-benar menjadi dasar bidang yang diteliti. Kriteria Sumber bacaan harus relevansi, kelengkapan, dan kemutakhiran.
KAJIAN TEORI / TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini juga dibahas temuan-temuan penelitian sebelumnya yang terkait langsung dengan penelitian. Teori yang ditulis orang lain atau temuan penelitian orang lain yang dikutip harus disebut sumbernya untuk menghindari tuduhan sebagai pencuri karya orang lain tanpa menyebut sumbernya. Etika ilmiah tidak membenarkan seseorang melakukan pencurian karya orang lain. Cara mengutip karya atau sumber tertulis itu sebagai berikut: Tolla (1996) mengemukakan bahwa metode CBSA dalam pengajaran perlu dibedakan dengan metode CBSA dalam bidang studi yang lain kerena pengajaran bahasa mempunyai karakteristik khusus yang berbeda dengan bidang studi yang lain. atau Penerapan metode CBSA dalam pengajaran bahasa harus dibedakan dengan penerapannya dalam budang studi yang lain dengan alasan bahwa karakteristik pengajaran bahasa adalah penggunaan bahasa secara dinamis dan kreatif (Tolla, 1996).
KAJIAN TEORI / TINJAUAN PUSTAKA Teori digunakan untuk dapat mengkonstruk variabel yang akan diteliti. Sebagai contoh: Penelitian mengenai : Variabel Gaya Kepemimpinan, Kecerdasan Emosional, dan Pengambilan Keputusan Rasional terhadap akuntabilitas kinerja . Maka dibutuhkan teori: Akuntbilitas Kinerja (Variabel Y) Gaya Kepemimpinan (X1) Kecerdasan Emosional (X2) Pengambilan Keputusan Rasional (X3)
KERANGKA BERPIKIR Kerangka pikir merupakan inti sari dari teori yang telah dikembangkan yang dapat mendasari perumusan hipotesis. Teori yang telah dikembangkan dalam rangka memberi jawaban terhadap pendekatan pemecahan masalah yang menyatakan hubungan antar variabel berdasarkan pembahasan teoritis. Kerangka berfikir harus menjelaskan pertautan secara teoritis antar variable yang akan diteliti. Harus dijelaskan hubungan antara variable independent dan variable dependen, dan jika ada kedudukan variable moderator dan intervening dalam penelitian. Kerangka berfikir perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variable atau lebih.
KERANGKA BERPIKIR Tidak semua penelitian memiliki kerangka pikir. Kerangka pikir pada umumnya hanya diperuntukkan pada jenis penelitian kuantitatif. Untuk penelitian kualitatif kerangka berpikirnya terletak pada kasus yang selama ini dilihat atau diamati secara langsung oleh penulis. Sedangkan untuk penelitian tindakan kerangka berpikirnya terletak pada refleksi, baik pada peneliti maupun pada partisipan. Hanya dengan kerangka berpikir yang tajam yang dapat digunakan untuk menurunkan hipotesis.
KERANGKA BERPIKIR Kerangka berfikir yang baik adalah: Variabel-variabel yang diteliti harus jelas Diskusi dalam kerangka berfikir harus menjelaskan hubungan/pertautan antar variable yang diteliti dan teori yang mendasari. Diskusi harus dapat menunjukkan dan menjelaskan apakah hubungan antar variable itu positif atau negative, berbentuk simetris, kausal, atau interaktif (timbale balik) Kerangka berfikir tersebut dinyatakan dalam diagram (paradigma penelitian), sehingga mudah dipahami.
KERANGKA BERPIKIR
KERANGKA BERPIKIR
KERANGKA BERPIKIR
KERANGKA BERPIKIR
PENELITIAN YANG RELEVAN Penelitian Relevan adalah Suatu penelitian yang sudah pernah dibuat dan dianggap cukup relevan/mempunyai keterkaitan dengan judul topik yang akan diteliti yang berguna untuk menghindari terjadinya pengulangan penelitian dengan pokok permasalahan yang sama. Penelitian relevan dalam penelitian juga bermakna berbagai referensi yang berhubungan dengan penelitian yang akan dibahas.
CONTOH PENELITIAN YANG RELEVAN Penelitian ini mengenai pengembangan perangkat pembelajaran IPA berbasis karakter pada materi Perubahan kenampakan bumi dan benda langit untuk siswa kelas IV di SDN .... Berdasarkan eksplorasi peneliti, ditemukan beberapa tulisan yang berkaitan dengan penelitian ini. Yang pertama adalah penelitian dari Faridatul Ika Maylinda pada tahun 2012 yang berjudul “Pengembangan Desain Pembelajaran IPA Berbasis Karakter untuk Siswa Kelas V SDN I Wonokoyo Kota Malang”. Dilaksanakannya penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan desain pembelajaran yaitu RPP IPA yang semula hanya berorientasi pada pengembangan kognisi siswa menjadi sebuah desain pembelajaran yang berbasis karakter. Kedua, penelitian dari Darmiyati Zuchdi, et. al. pada tahun 2010 yang berjudul ”Pengembangan Model Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran Bidang Studi di Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pendidikan karakter dengan menggunakan pendekatan komperhensip yang terintegrasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, IPA dan IPS. Penelitian ini dilakukan di empat sekolah dasar di DIY Yogyakarta. Penelitian ketiga dari Fitri Siti Sundari pada tahun 2012 yang berjudul Analisis Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran IPA Kelas IV Sekolah Dasar Laboratorium Percontohan UPI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pendidikan karakter tercermin dalam perencanaan pembelajaran IPA, pelaksanaan pembelajaran IPA, evaluasi, buku ajar, dan LKS yang digunakan di Kelas IV Sekolah Dasar Laboratorium Percontohan UPI. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif.
HIPOTESIS PENELITIAN Hipotesis adalah dugaan sementara tentang suatu hal yang bersifat sementara dan belum dibuktikan kebenarannya secara empiris dan ilmiah. Secara singkat hipotesis berfungsi: Untuk merumuskan jawaban sementara terhadap pertanyaan pertanyaan yang muncul sehubungan dengan peristiwa yang terjadi Untuk menguji kebenaran suatu teori, pendapat, atau pernyataan. Untuk memberi ide dalam mengembangkan suatu teori atau pendapat. Untuk memperluas dan menjuruskan pengetahuan dan pengertian kita terhadap gejala-gejala yang akan diteliti.
MERUMUSKAN HIPOTESIS PENELITIAN Hipotesis harus bertalian dengan teori tertentu, maksudnya hipotesis itu harus didasarkan pada teori-teori yang telah ada dalam literatur atau buku-buku ilmu pengetahuan. Hipotesis harus dapat diuji dengan data-data empiris, maksudnya hipotesis itu harus dapat dites berdasarkan hasil data-data penelitian yang terkumpul. Itulah sebabnya hipotesis tidak boleh mengandung unsur-unsur moral, sikap, atau nilai-nilai. Hipotesis digunakan dalam penelitian kuantitatif dan tidak pada penelitian eksploratif dan deskriptif. Terdiri dari : Hipotesis Penelitian Hipotesis Statistik
MERUMUSKAN HIPOTESIS PENELITIAN Kemampuan menentukan anggapan dasar dalam penelitian dapat digali melalui: Banyak membaca buku, surat kabar, dan sebagainya. Banyak mendengar berita, ceramah, dan pembicaraan. Banyak berkunjung ke tempat-tempat tertentu yang berhubungan dengan penelitian. Mengadakan praduga, mengabstraksi berdasarkan perbendaharaan pengetahuannya.
Hipotesis Penelitian : Hipotesis deskriptif, yaitu hipotesis yang tidak membandingkan dan menghubungkan variabel, atau hipotesis untuk menentukan titik peluang, atau untuk menjawab permasalahan taksiran (estimasi). Contoh : Panen buah di desa sukaayu mencapi tiga ton/ha. Tingkat keberhasilan mahasiswa mencapai 70% dari kriteria rata-rata nilai ideal. Minat membaca siswa cenderung tinggi.
Hipotesis Penelitian : Hipotesis komparatif, yaitu hipotesis yang digunakan untuk memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat membedakan. Contoh: Ada perbedaan kemampuan membaca antara siswa SD yang lulusan TK dengan siswa SD yang tidak dari lulusan TK. Ada perbedaan motivasi belajar bagi anak yang mulai bersekolah pada tingkat usia yang cukup umur dengan anak yang mulai bersekolah pada usia belum memnuhi usia minimal.
Hipotesis Penelitian : Hipotesis Asosisatif, digunakan untuk memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat hubungan, yang trdiri atas hubungan simetris, hubungan kausal dan hubungan interaktif. 1. Asosiatif simetri: yaitu menunjukkan sifat kebersamaan antara dua variabel atau lebih tapi bukan sebab akibat. Contoh: Ada hubungan antara tingkat pendapatan dengan gaya hidup. Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kemampuan berbahasa.
Hipotesis Penelitian : 2. Asosiatif causal: yaitu menunjukkan sifat mempengaruhi antara dua variabel atau lebih, Contoh: Pergaulan dengan lingkungan yang buruk akan berpengaruh negatif terhadap perilaku. Kebiasaan untuk berolah raga akan berpengaruh positif terhadap kebugaran badan.
Hipotesis Penelitian : 3. Asosiatif interaktif: menunjukkan hubungan antara dua variabel atau lebih yang bersifat saling mempengaruhi. Contoh : Terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antara status sosial ekonomi dengan terpenuhinya gizi anggota kelaurga. Terdapat pengaruh timbal balik antara prestasi kerja dengan promosi jabatan.
CARA MENULISKAN HIPOTESIS Hipotesis penelitian disusun berdasarkan kerangka berpikir, Contoh hipotesis penelitian asosiatif. Kerangka Berpikir : Jika kepuasan kerja tinggi maka produktivitas akan tinggi pula. Rumusan Hipotesis penelitian asosiatif : Ada hubungan antara kepuasan kerja dan produktivitas kerja.
CARA MENULISKAN HIPOTESIS Contoh hipotesis penelitian komparatif Kerangka berpikir: Karena pembelajaran kelas A menggunakan pengkondisian senam otak maka konsentrasi belajar mahasiswa tinggi. Rumusan Hipotesis penelitian komparatif: Terdapat perbedaan konsentrasi belajar yang signifikan antara kelas A dan kelas B Atau Konsentrasi belajar kelas A lebih tinggi dibandingkan dengan kelas B.
HIPOTESIS STATISTIK Hipotesis statistik dilakukan bila penelitian menggunakan sampel. Bila penelitian menggunakan seluruh populasi (disebut sampel jenuh) maka tidak menggunakan hipotesis statistik. Suatu penelitian yang memiliki hipotesis penelitian belum tentu memiliki hipotesis statistik. Contoh hipotesis penelitian yang menggunakan hipotesis statistik adalah: Ada perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa yang memiliki tingkat ekonomi orang tua tinggi. (hipotesis deskriptif). Terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapatan karyawan struktural dengan karyawan fungsional (hipotesis komparatif) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat gaya hidup dengan penjualan smart phone (hipotesis asosiatif)
HIPOTESIS STATISTIK Dalam hipotesis statistik terdapat: a. Hipotesis kerja Yaitu hipotesis yang merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah dan hipotesis ini yang akan diuji. Hipotesis kerja dinyatakan dalam kalimat positif. Dalam penelitian yang akan diuji adalah hipotesis kerja terlebih dahulu. Maka bila penelitian membutuhkan pengujian apakah hipotesis itu signifikan atau tidak maka diperlukan hipotesis statistik dan menggunakan statistik inferensial. b. Hipotesis nol (nihil) Yaitu hipotesis yang dirumuskan karena teori yang digunakan masih diragukan kehandalannya, Hipotesis nol dinyatakan dalam kalimat negatif. Hipotesis nol terjadi bila tidak ada perbedaan antara sampel dan populasi
CARA MENULISKAN HIPOTESIS STATISTIK 1. Hipotesis Deskriptif (satu sampel) Rumusan Masalah : Berapa lama daya tahan berdiri karyawan toko lulusan SMK? Hipotesis deskriptif: Hipotesis nol: Daya tahan berdiri karyawan toko lulusan SMK sama dengan 6 jam/hari (hipotesis nol, karena daya tahan berdiri karyawan toko lulusan SMK yang ada pada sampel diharapkan tidak berbeda secara signifikan dengan daya tahan berdiri karyawan yang ada pada poulasi) Hipotesis alternatif : Daya tahan karyawan toko lulusan SMK ≠ 6 jam (“Tidak sama dengan” berarti lebih besar atau lebih kecil dari 6jam) Hipotesis Statistik (hanya ada bila ada sampel) Ho ; µ = 6 jam/hari Ha : µ ≠ 6 jam/hari µ : adalah nilai rata-rata populasi yang dihipotesiskan atau ditaksir melalui sampel.
CARA MENULISKAN HIPOTESIS STATISTIK 2. Hipotesis Komparatif Rumusan masalah : Bagaimana kinerja dosen PGSD bila dibandingkan dengan dosen Fikes Universitas Esa Unggul? Hipotesis komparatif: dapat dirumuskan dalam 3 model Hipotesis nol : Tidak terdapat perbedaan kinerja dosen PGSD Universitas Esa Unggul dengan Dosen Fikes. Atau : Hipotesis nol: Kinerja Dosen PGSD Universitas Esa Unggul lebih tinggi atau sama dengan (sama dengan =paling sedikit) kinerja dosen Fikes. Hipotesis nol : Kinerja Dosen PGSD Universitas Esa Unggul lebih rendah atau sama dengan (lebih kecil atau sama dengan =paling besar) kinerja dosen Fikes.
CARA MENULISKAN HIPOTESIS STATISTIK 2. Hipotesis Komparatif Hipotesis alternatif: Ha : Kinerja Dosen PGSD Universitas Esa Unggul lebih tinggi (atau lebih rendah) dari Dosen Fikes. atau Ha : Kinerja Dosen PGSD Univesitas Esa Unggul lebih rendah dari pada (<) Dosen Fikes. Ha : Kinerja Dosen PGSD Universitas Esa Unggul lebih tinggi dari pada (≥)
CARA MENULISKAN HIPOTESIS STATISTIK Hipotesis alternatif: Ho : µ1 = µ2 Ho : µ1 ≠ µ2 Keterangan : atau µ1 = rata-rata (populasi) kinerja dosen PGSD Ho : µ1 ≥ µ2 µ 2 = rata-rata (populasi) kinerja dosen Fikes Ho : µ1 ≤ µ2 µ dibaca myu (rata-rata populasi) atau Ho : µ1 ≤ µ2 Ho : µ1 > µ2
CARA MENULISKAN HIPOTESIS STATISTIK Hipotesis Asosiatif Adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif, yang menunjukkan hubungan antara dua variabel atau lebih. Rumusan masalah: Adakah hubungan yang signifikan antara tinggi badan anak dengan tinggi badan orang tua? Hipotesis penelitian: Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tinggi badan anak dengan tinggi badan orang tua. Hipotesis statistik: Ho : ρ = 0, 0 berarti tidak ada hubungan Ha : ρ ≠ 0, (tidak sama dengan nol berarti lebih besar atau lebih kurang dari nol, berarti ada hubungan) ρ = nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan. ρ dibaca rho
CARA MENULISKAN HIPOTESIS STATISTIK Catatan : Uji hipotesis yang menggunakan tanda = atau ≠ adalah uji hipotesis dua pihak. Uji hipotesis yang menggunakan tanda ≤ ≥ < > adalah uji hipotesis satu pihak
TEKNIK STATISTIK YANG DIGUNAKAN UNTUK PENGUJIAN PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis yang digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif (satu sampel) (Sugiyono, 2015 : 224) JENIS/TINGKATAN DATA TEKNIK STATISTIK YANG DIGUNAKAN UNTUK PENGUJIAN Nominal Tes Binominal Ordinal Chi Kuadrat (1 sampel) Menurut Interval/Ratio Run Test T – test (1 sampel)
PENGUJIAN HIPOTESIS Statistik Parametrik dalam pengujian hipotesis deskriptif Bila datanya interval/ratio adalah t –tes 1 sampel. Terdapat dua macam pengujian, yaitu uji satu pihak (one tail test) dan uji dua pihak (two tail test). Uji satu pihak dibagi atas uji pihak kanan dan uji pihak kiri, hal ini bergantung pada bunyi kalimat hipotesis.
PENGUJIAN HIPOTESIS UJI DUA PIHAK Uji dua pihak digunakan bila hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (ha) berbunyi tidak sama dengan (Ho = ; Ha ≠)
PENGUJIAN HIPOTESIS UJI SATU PIHAK Uji pihak kiri digunakan apabila hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih besar atau “sama dengan ≥ “ dan hipotesis alternatifnya berbunyi “ < lebih kecil”, kata lebih besar atau sama dengan “kata paling sedikit atau paling kecil”. Uji pihak Kiri Apabila terdapat rumusan hipotesis pasangan Ha dinyatakan dengan “ paling tinggi, paling banyak, besar, maksimum dsbnya... dan dengan tanda < (lebih kecil). Maka sebaliknya Ho harus dinyatakan dengan kalimat sebaliknya yaitu paling rendah, paling sedikit, paling kecil, minimum dengan tanda ≥. Contoh rumusan hipotesis deksriptif: Ha : Motivasi mahasiswa paling tinggi 60% dari standar ideal. Ho : Motivasi mahasiswa paling rendah atau sama dengan 60% dari standar ideal.
PENGUJIAN HIPOTESIS Rumusan hipotesis statistik: Ha : ρ < 60% Ho : ρ ≥ 60% Hipotesis komparatif Ha : Perbedaan prestasi belajar peserta didik program beasiswa lebih tinggi daripada reguler. Ho : Perbedaan prestasi belajar peserta didik beasiswa lebih rendah daripada reguler. Hipotesis Statistik: Ho ; µ1 < µ2 Ha : µ1 ≥ µ2
PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis asosiatif Ha : Hubungan status sosial ekonomi dengan gaya hidup paling tinggi 70% dari nilai ideal. Ho : Hubungan status sosial ekonomi dengna gaya hidup paling rendah 70% Hipotesis statistik: Ho : ρ < 70% Ho : ρ ≥ 70% Kriteria pengujian pihak kiri: Jika – t tabel ≤ t hitung, maka Ho ditrima dan Ha ditolak
Uji Pihak kanan Adalah Ha dengan menggunakan kalimat : rendah, paling sedikit, paling kecil, minimum ... dengan tanda ≥. Maka sebaliknya Ho dinyatakan dengan bunyi kalimat paling tinggi, paling banyak, paling besar, maksimum dan dengan tanda ≤. Hipotesis deskriptif Contoh rumusan hipotesis ; Hipotesis alternatif : Daya konsentrasi siswa semester 1 paling rendah 70% dari skor ideal Hipotesis nol : Daya konsentrasi Siswa semester 1 paling tinggi atau sama dengan 70% dari skor ideal. Atau dapat ditulis singkat: Ha ; ρ > 70% Ho : ρ ≤ 70%
Hipotesis Komparatif Rumusan kalimat: Ha : Perjalanan dengan travel A kurang nyaman fasilitasnya bila dibandingkan dengan Travel B. Ho : Perjalanan dengan travel A lebih nyaman atau sama dengan Travel B. Rumusan Hipotesis Statistik: Ha ; µ1 > µ2 Ho : µ1 ≤ µ2
Hipotesis Asosiatif Rumusan kalimat: Ha : Hubungan antara minat dengan pemenuhan minat paling rendah 70% Ho : Hubungan antara minat dengan pemenuhan minat paling tinggi atau sama dengan 70% Rumusan hipotesis statistik: Ha : ; ρ < 70% Ho : ρ ≥ 70% Kriteria pengujian pihak kanan: Jika + t tabel ≥ t hitung, maka Ho diterima dan Ha ditolak
UJI KOMPETENSI Tuliskan karakteristik penelitian Kuantitatif! Apa yag dimaksud dengan kerangka berpikir dan paradigma penelitian, berikan contohnya! Bagaimana menentukan masalah penelitian dan apa kriterianya? Apa yang dimaksud dengan variabel penelitian? Bagaimana cara membuat konstruk dari penelitian? Apa yang dimaksud dengan hipotesis penelitian? Jelaskan jenis-jenis hipotesis penelitian beserta contohnya ! Kapan hipotesis diuji dengan uji satu pihak dan dua pihak? Jelaskan!
SELAMAT BELAJAR