Nama: Tri Priyo Utomo Nim:

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HAL-HAL YANG MENGUNTUNGKAN DARI HIDROPONIK
Advertisements

A. Masalah sehubungan dengan pembukaan hutan di kawasan Lindung
MESIN PENANAMAN Pertemuan ke 4.
SORGHUM SEBAGAI DIVERSIFIKASI PANGAN DI NUSA TENGGARA TIMUR
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA
TEKNIK PENGOLAHAN TANAH DAN PEMUPUKAN Dr
DEFINISI BENIH / BIBIT Dr
PANCA USAHA TANI Dr. SUPRIYONO PRGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ISLAM KADIRI UNISKA KEDIRI.
DIREKTORAT PENANGANAN PASCA PANEN
PENGELOLAAN TANAH PADA TANAMAN MELON
PENANAMAN POHON Sri Wilarso Budi R Laboratorium Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB
Dasar Pengelolaan Sampah Kota
IV. FAKTOR ABIOTIK SEBAGAI PENYEBAB PENYAKIT HUTAN
I. Pendahuluan Kegiatan dalam usaha produksi pertanian dibedahkan 2 tahap: Tahap budidaya yg dimulai dari pengolahan tanah, penyemaian, penanaman dan.
TEKNOLOGI PASCA PANEN GANDUM
DEGRADASI TANAH PERTANIAN
KACANG PANJANG.
LAND CLEARING DAN PERSIAPAN LAHAN TANAMAN SAWIT
Apakah mulsa itu? Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan.
KONSERVASI LAHAN Usaha memanfaatkan lahan sesuai dengan kemampuannya dan melakukannya dengan cara yang sesuai dengan kaidah konservasi agar tidak terjadi.
PRODUKSI BENIH (BIJI).
KAPASITAS PRODUKSI GULA
Mesin Pemanen Kacang Tanah
PENCEMARAN LIMBAH PADAT DAN SAMPAH
JAGUNG Jagung merupakan komoditi tanaman pangan utama
PEMANFAATAN KENDARAAN DAN ALAT BERAT
BUDIDAYA TANAMAN KARET Pengelolaan Hama Penyakit, Panen, dan Pasca Panen Kelompok 3: Rina Indriyani (H ) Rizqan Fahri (H ) Tri Dhika Utami (H )
Proposal Bisnis BudidayaAloEvera
Membibitkan tanaman perkebunan dan penanaman tanaman perkebunan
PRESENTASI LAPORAN PKL I DI PTP NUSANTARA IX (PERSERO) PG. TASIKMADU
“ KINERJA MESIN CHOPPER HARVESTER DALAM PEMANENAN TEBU”
TANAH SEBAGAI FAKTOR PRODUKSI
KONSERVASI TANAH DAN AIR SECARA MEKANIK
PELIBATAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM PERTANIAN
PERTEMUAN II Permasalahan Umum Nutrisi Tanah Dan OPT
MEMBIAKAN TANAMAN DENGAN CARA SUSUAN
TEKNIK BUDIDAYA JAGUNG
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN
I. Pendahuluan Kegiatan dalam usaha produksi pertanian dibedahkan 2 tahap: Tahap budidaya yg dimulai dari pengolahan tanah, penyemaian, penanaman dan.
ANALISIS TEMPAT KERJA.
PEMULIAAN POHON HUTAN IV. Produksi Benih dan Kebun Benih
Mesin Pemanen Tebu Dony Bagus Aprilyan
Mesin Pemanen Tebu Oleh : Fatma Ridha Nurlaili
BUDIDAYA DAN ANALISA USAHA TANI
Sistem Jaringan Irigasi
Disusun oleh : Anaris Ary Susanto
PENGENDALIAN KULTURAL PADA TANAMAN CABAI
Bunga Krisan.
(SUGARCANE HARVESTER)
MESIN PEMANEN TEBU (SUGARCANE HARVESTER)
MESIN BUDIDAYA PERTANIAN
(Manajemen Alsintan I)
Standarisasi Kesehatan Lingkungan Di Perusahaan oleh : nor wijayanti
MONOKULTUR POLA TANAM KELOMPOK 5 : Ananda Setya P
OLEH : KHARIS UBAIDILLAH
Mesin Pemanen Tebu Oleh : Lucky Budiawan.
PENANAMAN KAYU PUTIH DENGAN POLA TANAM TUMPANG SARI DI RPH SUKUN KPH MADIUN OKTAVIANUS D. ALVES NIM OKTAVIANUS D. ALVES NIM
PENANAMAN POHON. Pendahuluan Kegiatan penanaman merupakan kegiatan inti dari budidaya hutan yang mencakup areal yang luas, memerlukan biaya yang besar.
MEKANISASI MESIN PERONTOK KACANG TANAH SEBAGAI PENINGKATAN SISTEM PEMANEN KACANG TANAH PETANI INDONESIA HALIMATUS SA’DIYAH ( )
Oleh : Raden Octa Ferdyan
DEFOLIASI TANAMAN BUAH
Bulldozer ALAT PENGGUSUR TANAH
MESIN BUDIDAYA PERTANIAN
Mesin Budidaya Pertanian
RICO SANTOSO MESIN PEMANEN TEBU.
Nama kelompok 1.Albertus Budiman Katu 2.Ishak Kantur 3.Servasius Fandy Syukur 4.Fransiskus Suwandi Syukur 5.Fransiskus Miu 6.Lukman Wardoyo Pengolahan.
Optimasi Energi Terbarukan (Energi Biomassa dan Energi Biogas)
Produksi Benih dan Kebun Benih
KELOMPO K 7: ASHAR SHIDQI ( ) TEODORA MARIA F.B. DASILVA ( ) DEPRTEMEN MAGISTER TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG.
BUDIDAYA GANYONG Ganyong merupakan tanaman tropis yang tidak manja tahan terhadap naungan, Dapat tumbuh di segala jenis tanah dan iklim. tidak membutuhkan.
Transcript presentasi:

Nama: Tri Priyo Utomo Nim: 105100201111005

PEMANENAN TEBU MENGGUNAKAN MESIN (CHOPPER HARVESTER)

Sejarah Perkembangan Alat Pemanen Tebu Didalam pelaksanaannya pada saat panen, tebu masih banyak belum tertebang, sisa tunggul masih tinggi, tebu lasahan banyak terhampar menginap di kebun, tercecer di jalan, terbuang begitu saja. Hal tersebut sangat ironis seakan semua usaha yang dilakukan sebelumnya untuk menjadikan pertumbuhan tebu yang optimal dari mulai pengolahan tanah, penanaman, perawatan, pemupukan seakan sia – isa saja. Belum lagi kapasitas pabrik gula yang tidak terpenuhi pasokannya, akan menambah permasalahan baru yang pada akhirnya akan semakin menambah kerugian operasional pabrik gula. Dengan perkembangan teknologi saat ini pemanenan tebu sudah mulai menggunakan mesin, diantaranya mesin chopper harvaster.

Definisi mesin chopper harvaster Pada mesin Chopper harvester memotong tebu berupa potongan-potongan berukuran pendek. Tebu yang sudah dipotong pada pangkal batangnya akan dipotong lagi menjadi potongan-potongan lebih pendek yang disebut billet dengan ukuran 20 – 40 cm.

Contoh gambar mesin chopper harvester

Proses yang terjadi di dalam suatu unit mesin panen tebu chopper harvester secara umum dpat dijelaskan sebagai berkut: (1) Mengarahkan batang-batang tebu dalam suatu barisan ke dalam bagian pemotong batang tebu (2) Memotong pucuk batang tebu (3) Memotong batang tebu di permukaan tanah (4) Menggoncangkan batang tebu supaya terlepas dari tanah dan pasir yang menempel (5) Memotong batang-batang tebu menjdi billet (6) Membawa billet menggunakan conveyer (7) Membuang sampah (trash) dan material yang ringan (8) Memuat billet ke kendaraan angkut

Faktor-faktor yang menyebabkan dilakukannya pemanenan tebu scara mekanis menggunakan mesin pemanen tebu (chopper harvester), diantaranya adalah: Kesulitan memperoleh tenaga kerja tebang tebu karena adanya persaingan memperoleh tenaga kerja tebang tebu, terutama untuk pabrik gula didaerah yang jarang penduduknya selama 24 jam/hari Pemanenan Kapasitas tebang tebu mesin panen tebu jauh ebih besar dibanding tenaga kerja tebang tebu Waktu panen tebu yang optimum umumnya relatif singkat sehingga penggunaan mesin panen tebuu (chopper harvester), terutama pada daerah dengan tenaga kerja terbatas, akan dapat membantu menyelesaikan kegiatan pemanenan tebu pada waktu yang telah ditentukan, sehingga susut tebu atau gul dapat dikurangi

Faktor-faktor yang ditimbulkan oleh keadaan lahan tempat mesin panen tebu dioperasikan yang menpengaruhi efisiensi waktu dan biaya pemanenan, diantaranya adalah: (1) Kemiringan lahan (2) Pola kebun (3) Tinggi dan panjang guludan (4) Kebersihan lahan dari benda-benda yang mengganggu kinerja mesin