WAHIDYANTI RAHAYU H., S.Kep., Ns.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS SEBELAS MARET PROGRAM DOKTOR ILMU PENDIDIKAN S U R A K A R T A 2011 Oleh : LUGTYASTYONO BN Tugas.
Advertisements

PERAN BK DALAM MEMBANGKITKAN MOTIVASI BELAJAR
Assalamualaikum……. Kelompok 3 Nur Humaidi( ) Anal Faizin( ) Ina Anisa Tokan( ) Mistieni( )
BAB IV BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DLM PEMBELAJARAN
Faktor-faktor dalam komunikasi
Komponen-Komponen Pendidikan
TEORI BELAJAR.
Bakat, Kecerdasan dan kreativitas Peserta Didik
Winsr-rev2008 Underachievement Winanti S. Respati.
Prinsip- Prinsip Belajar
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
HAKIKAT MENULIS.
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
HAND OUT METODE PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR
Keberhasilan belajar dan mengajar
Silabus Psikologi Pendidikan dan Pembelajaran
MERANCANG PEMBELAJARAN IPA DI SD PERTEMUAN 13
Masalah-masalah dalam belajar
EVALUASI DAN PENGUKURAN TEORI DAN IMPLEMENTASI
KESUKARAN BELAJAR PART III
Pertemuan II Psikologi Perkembangan Anak
HAND OUT METODE PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR
BIMBINGAN PSIKO-EDUKATIF DI SEKOLAH DASAR
Kondisi Belajar dan Masalah Belajar
BAB III PENERAPAN PROSES BELAJAR MENGAJAR DARI SUDUT GURU DAN SISWA
PERMASALAHAN YANG DIHADAPI OLEH GURU
HAKEKAT PEMBELAJARAN.
KRITERIA KESULITAN BELAJAR MACAM-MACAM KESULLITAN BELAJAR
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
1. Mengenal karakteristik peserta didik
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
POKOK BAHASAN Pertemuan 9
Konsep CBSA.
Membangun Komunitas Belajar di Sekolah
TEORI BELAJAR Teori Keterampilan Proses Oleh : Iswadi, M. Pd.
Masalah-masalah BELAJAR
Belajar dan Pembelajaran
Pengaruh Kondisi Kelas dan Penciptaan Kondisi Kelas
Cara Belajar Yang Efektif
BIMBINGAN KONSELING.
HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN
Dr. RATNAWATI SUSANTO, M.M.,M.Pd.
KELOMPOK 2 M. HUZA IMAM ( ) M. SYAMSUL M . ( )
Faktor – faktor yang mempengaruhi pembelajaran
KELOMPOK 3 NURLI JUMIATIN RISMAWATI DWIKA NOR RINA YULIA MAWADDAH
Workshop Pembuatan RPP
MASALAH BELAJAR & BIMBINGAN
HAKIKAT BELAJAR & PEMBELAJARAN
PERKEMBANGAN BAHASA.
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
Pentingnya Motivasi untuk menguasai Ilmu Teknologi dan Seni
KESUKARAN DALAM PENDIDIKAN
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yg tidak dapat dipisahkan
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah Secara Kreatif Dan Konsep Belajar Kelompok 6 : Amelia Agustina Derra Farhan F Dicky Moch Zaelani.
HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
TEORI BELAJAR Teori Keterampilan Proses Oleh : Iswadi, M. Pd.
Pengaruh Kondisi Kelas dan Penciptaan Kondisi Kelas 1.Mirza Afratilano Qodariyah(A ) 2.Eri Nugroho(A ) 3.Diah Puji Rahmawati(A )
PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yg tidak dapat dipisahkan
PERMASALAHAN MAHASISWA
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
BAB III PROSES BELAJAR MENGAJAR ORANG DEWASA
UPAYA MENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL COURSE REVIEW HORAY (CRH) DI KELAS VII.3 SMPN 30 PADANG.
Peranan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling (BK)
PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN
H. M. JUPRI RIYADI Kepala Dinas Pendidikan. Keterampilan dasar mengajar yaitu keterampilan yang bersifat mendasar atau umum yang harus dikuasai oleh setiap.
TELA’AH KURIKULUM. A.Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab adalah suatu cara penyampaian pelajaran oleh guru dengan jalan mengajukan pertanyaan dan murid.
Transcript presentasi:

WAHIDYANTI RAHAYU H., S.Kep., Ns. BELAJAR MENGAJAR Oleh: WAHIDYANTI RAHAYU H., S.Kep., Ns.

BELAJAR MENGAJAR BERLANGSUNG BERSAMA KEGIATAN YANG MENGUPAYAKAN TERJADINYA PROSES BELAJAR UPAYA DILAKUKAN SESEORANG AGAR MEMPEROLEH “SESUATU” GURU YANG AKAN MENGAJAR HARUS MENGENAL KIAT ATAU STRATEGI “MEMBELAJARKAN” SISWA SEHINGGA TUJUAN DIHARAPKAN TERCAPAI

PENGERTIAN BELAJAR Mois L. Bigge, “belajar adalah perubahan yang menetap dalam kehidupan seseorang yang tidak diwariskan secara genetis” James O. Whittaker, “belajar didefinisikan sebagai proses yang menimbulkan atau merubah perilaku melalui latihan atau pengalaman” Pada dasarnya belajar merupakan suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadinya perubahan tingkah laku siswa yang menetap dan tidak diwariskan secara genetis sebagai hasil pengalaman-pengalaman

BEBERAPA TEORI BELAJAR Teori Belajar Konstruktivisme “belajar adalah membangun pengetahuan sedikit demi sedikit, yang kemudian hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak tiba-tiba, karena pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep-konsep, atau kaidah yang siap diambil atau diingat” Teori Belajar Sosial “manusia itu tidak didorong oleh kekuatan-kekuatan dari dalam, dan juga tidak dipukul oleh stimulus-stimulus lingkungan. Tetapi, fungsi psikologi diterangkan sebagai interaksi yang kontinu dan timbal balik dari determinan-determinan pribadi dan determinan-determinan lingkungan”

BEBERAPA TEORI BELAJAR Teori Belajar Motivasi Siswa (yang belajar) harus diberi motivasi untuk belajar dengan harapan, bahwa belajar akan memperoleh hadiah” Teori Belajar Komunikasi “belajar adalah sebagai suatu hasil pengalaman”

PENGERTIAN MENGAJAR Mengajar merupakan upaya menyampaikan pengetahuan kepada siswa. Atau dapat dikatakan bahwa mengajar merupakan kegiatan memberikan suatu pengalaman, pengetahuan ataupun ilmu kepada seseorang yang belajar Oleh paham modern berpendapat bahwa mengajar merupakan aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan siswa sehingga terjadi proses belajar

JL. Marsell berpendapat: Agar berhasil mengajar seorang guru harus memperhatikan prinsip-prinsip... prinsip konteks, artinya guru sebaiknya menyampaikan materi hendaknya dapat menciptakan hubungan-hubungan antara materi yang dibahas, untuk dapat digunakan sumber-sumber belajar, seperti buku, surat kabar, media elektronik, maupun lingkungan, dengan demikian siswa dapat memahami konteks dari materi bahasan dalam hubungannya dengan pengetahuan-pengetahuan lain

2. prinsip fokus, artinya dalam membahas suatu materi, hendaknya guru menetapkan pokok persoalan yang menjadi pusat pembahasan, pusat perhatian siswa sehingga pembicaraan tidak melebar keluar dari inti persoalan. Dalam prakteknya, prinsip konteks dan fokus hendaknya digunakan secara bersamaan agar saling melengkapi dengan memperhatikan proporsi masing-masing 3. prinsip urutan (sekuen), artinya dalam mengatur urutan materi pelajaran, hendaknya guru mengurutkan dari hal yang termudah ke yang tersulit, dari konkrit ke abstrak, materi yang menjadi prasyarat materi lain hendaknya dipahamkan kepada murid terlebih dulu sebelum ke materi selanjutnya;

4. prinsip evaluasi, artinya dalam mengajar guru hendaknya mengintegrasikan evaluasi dalam kegiatan belajar mengajar, karena kegiatan ini berfungsi untuk mempertinggi efektivitas belajar, memotivasi siswa untuk lebih berprestasi 5. prinsip individualisasi, artinya perbedaan-perbedaan yang ada pada diri masing-masing siswa hendaknya diperhatikan oleh guru, diantaranya tingkat kecerdasan (IQ), minat, perhatian, dan lain sebagainya. Maka perhatian guru dapat diberikan pada saat siswa mengerjakan soal dan lain-lain; 6. prinsip sosialisasi, artinya diciptakannya suasana belajar dimana terjadi saling kerjasama antar siswa, kerjasama dalam mengatasi problema, menciptakan iklim persaingan yang sehat dalam mencapai tujuan

Faktor Yang Mempengaruhi Proses Belajar Mengajar

FAKTOR INTERNAL Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis.

Faktor Fisiologis Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua macam: Keadaan Jasmani. Keadaan jasmani pada umumnya sangat memengaruhi aktivitas belajar seseorang. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal. Oleh karena itu keadaan jasmani sangat memengaruhi proses belajar, maka perlu ada usaha untuk menjaga kesehatan jasmani.

Cara untuk menjaga kesehatan jasmani antara lain : Menjaga pola makan yang sehat dengan memerhatikan nutrisi yang masuk kedalam tubuh, karena kekurangan gizi atau nutrisi akan mengakibatkan tubuh cepat lelah, lesu, dan mengantuk, sehingga tidak ada gairah untuk belajar. Rajin berolah raga agar tubuh selalu bugar dan sehat. Istirahat yang cukup dan sehat.

2. Keadaan Fungsi Jasmani/Fisiologis. Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologis pada tubuh manusia sangat memengaruhi hasil belajar, terutama panca indra. Panca indra yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula. Dalam proses belajar, merupakan pintu masuk bagi segala informasi yang diterima dan ditangkap oleh manusia. Sehingga manusia dapat menangkap dunia luar. Panca indra yang memiliki peran besar dalam aktivitas belajar adalah mata dan telinga. Oleh karena itu, baik guru maupun siswa perlu menjaga panca indra dengan baik. Dengan menyediakan sarana belajar yang memenuhi persyaratan, memeriksakan kesehatan fungsi mata dan telinga secara periodik, mengonsumsi makanan yang bergizi, dan lain sebagainya.

B. Faktor psikologis Faktor – faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat memengaruhi proses belajar. Beberapa factor psikologis yang utama mempengaruhi proses belajar adalah kecerdasan siswa, motifasi, minat, sikap dan bakat.

– Kecerdasan/Intelegensi Siswa Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi inteligensi seorang individu, semakin besar peluang individu tersebut meraih sukses dalam belajar.

-Motivasi Motivasi juga diartikan sebagai pengaruh kebutuhan-kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas dan arah perilaku seseorang. Motivasi intrinsik adalah semua faktor yang berasal dari dalam diri individu dan memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu. Seperti seorang siswa yang gemar membaca, maka ia tidak perlu disuruh-suruh untuk membaca, karena membaca tidak hanya menjadi aktifitas kesenangannya, tapi bisa jadi juga telah menjadi kebutuhannya. Motivasi ekstrinsik adalah faktor yang dating dari luar diri individu tetapi memberi pengaruh terhadap kemauan untauk belajar. Seperti pujian, peraturan, tata tertib, teladan guru, orangtua, danlain sebagainya. Kurangnya respons dari lingkungansecara positif akan memengaruhi semangat belajar seseorang menjadi lemah.

Minat Secara sederhana, minat (interest) mengandung kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Reber (Syah, 2003) minat bukanlah istilah yang popular dalam psikologi disebabkan ketergantungannya terhadap berbagai factor internal lainnya, seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, moativasi, dan kebutuhan.

Sikap Dalam proses belajar, sikap individu dapat memengaruhi keberhasilan proses belajarnya. Sikap adalah gejala internal yang mendimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dangan cara yang relative tetap terhadap obyek, orang, peristiwa dan sebaginya, baik secara positif maupun negative (Syah, 2003).

Sikap Dalam proses belajar, sikap individu dapat memengaruhi keberhasilan proses belajarnya. Sikap adalah gejala internal yang mendimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dangan cara yang relative tetap terhadap obyek, orang, peristiwa dan sebaginya, baik secara positif maupun negative (Syah, 2003).

FAKTOR – FAKTOR EKSTERNAL Selain karakteristik siswa, faktor-faktor eksternal juga dapat memengaruhi proses belajar siswa. Dalam hal ini, Syah (2003) menjelaskan bahwa faktor-faktor eksternal yang memengaruhi balajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan social dan faktor lingkungan non-sosial.

1) Lingkungan sosial a. Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik disekolah. Perilaku yang simpatik dan dapat menjadi teladan seorang guru atau administrasi dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk belajar. b. Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan memengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan anak terlantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilkinya.

c. Lingkungan sosial keluarga c. Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan antara anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.

2) Lingkungan Non - Sosial Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non-sosial adalah : a. Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang. Lingkungan alamiah tersebut merupakan faktor-faktor yang dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak mendukung, proses belajar siswa akan terlambat.

b. Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam. Pertama, hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar,fasilitas belajar, lapangan olah raga dan lain sebagainya. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, silabi dan lain sebagainya. c. Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa). Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan siswa begitu juga dengan metode mengajar guru, disesuaikan dengan kondisi perkembangan siswa. Karena itu, agar guru dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap aktivitas belajr siswa, maka guru harus menguasai materi pelajaran dan berbagai metode mengajar yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi siswa.

KOMPETENSI PERAWAT SEBAGAI PENDIDIK

Definisi Edukator atau Pendidik Pendidik adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Sementara dalam konsep keperawatan, perawat sebagai pendidik yakni membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan

Tugas Perawat sebagai Edukator Meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan dan kemampuan klien dalam mengatasi kesehatannya Memberikan pendidikan kesehatan kepada kelompok keluarga yang beresiko tinggi, kader kesehatan, dan lain sebagainya Perawat mendidik klien untuk meningkatkan perubahan perilaku yang sehat

Fungsi dan Kompetensi Perawat sebagai Edukator Lokakarya Nasional keperawatan  (1983) 1.  Fungsi I Mengkaji kebutuhan pasien, keluarga, kelompok dan masyarakat akan pengetahuan tentang kesehatan suatu penyakit. Kompetensi : Mengumpulkan data Menganalisis dan menginterpretasikan data

2.  Fungsi II Merencanakan  tindakan dan tujuan penkes sesuai dengan keadaan pasien. Kompetensi : Mengembangkan rencana keperawatan (penkes) 3. Fungsi III Melaksanakan rencana keperawatan berupa penkes Menggunakan dan menerapkan konsep serta prinsip ilmu perilaku, ilmu sosial budaya, dan ilmu biomedik. Menerapkan keterampilan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan manusiawi melalui penkes pada klien.

4. Fungsi IV Mengevaluasi hasil penkes yang diberikan pada klien Kompetensi : Menentukan kriteria Menilai tingkat pengetahuan pasien setelah dilakukan penkes Mengidentifikasi perubahan periaku 5. Fungsi V Mendokumentasikan penkes yang telah diberikan Mengevaluasi data Mencatat data

6.      Fungsi VI Mengelola institusi pendidikan kep. Kompetensi : Mengembangkan & mengevaluasi kurikulum Menyusun rencana fasilitas pendidikan Menyusun kebijaksanaan institusi pend. Menyusun uraian kerja karyawan Menetapkan fasilitas belajar mengajar Menyusun rencana dan jadwal rotasi Memprakarsai prog. Pengembangan staff Kepemimpinan

Kesimpulan Perawat sebagai pendidik yakni membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.

Kreativitas & Inovasi 4 R