Tarif Biaya Overhead dianm@trisakti.ac.id Minggu 3 Tarif Biaya Overhead dianm@trisakti.ac.id Analisis Biaya Dian Mardi Safitri.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tarif Biaya Overhead dan Analisis Variansi
Advertisements

Tarif Biaya Overhead dan Variansi
Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing)
Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing)
Biaya Overhead Pabrik.
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
Bab 5 Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses (Process Costing)
Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual dan Pembebanan
Chapter 3: Job Order Costing
Matakuliah : Analisis dan Pengendalian Biaya
Kalkulasi Biaya Pesanan
METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING)
METODE HARGA POKOK PESANAN – FULL COSTING
AKUNTANSI BIAYA IEG3A3 Program Studi Teknik Industri
METODE HARGA POKOK PESANAN ( JOB ORDER COSTING )
SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN
H. PENGGOLONGAN BIAYA Adalah : proses mengelompokkan elemen yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi.
Biaya Overhead Pabrik (BOP)
Materi Perkuliahan.
Metode harga pokok pesanan Job Order Cost Method
Pertemuan5 Perhitungan dan Pengendalian Biaya Overhead Pabrik
BIAYA OVERHEAD PABRIK Istilah lain BOP : Beban pabrik
CH # 4 Factory Overhead.
Cost Accounting Materi-6 Variable Costing
Ch # 6 Harga Pokok Pesanan.
COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN
COST ACCOUNTING MATERI-7 BIAYA OVERHEAD PABRIK
Metoda Pengumpulan Biaya Produksi
Prilaku Biaya Aktivitas (ACTIVITY BASED COSTING)
Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing)
Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan
PENENTUAN HARGA JUAL.
PENENTUAN HARGA JUAL.
METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING)
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING)
Design for Manufactures
ANGGARAN, AKTUAL DAN PEMBEBANAN
Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan
Sistem perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing)
Penentuan Harga Jual Amalia Ilmiani.
Akuntansi untuk Perusahaan Pemanufakturan
HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2016
METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING)
NAMA: I Gst Ag Ita Permata Sari NIM: ABSEN: 12
Bab 12 sistem akuntansi biaya
PENENTUAN HARGA JUAL Dionysia Kowanda.
Anggota Kelompok : Dewi Karomah Kholifah Roro Arum Ayu.S Imam faisal
Sistem penentuan kos pesanan
COST ACCOUNTING MATERI-10 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
PENENTUAN HARGA JUAL.
BAB 12 OVERHEAD PABRIK : ANGGARAN, AKTUAL, DAN PEMBEBANAN
MENU SEKILAS AKUNTANSI UNTUK BAHAN BAKU PEMBELIAN BAHAN BAKU PENGGUNAAN BAHAN BAKU AKUNTANSI UNTUK TENAGA KERJA BIAYA TENAGA KERJA YANG TERJADI BIAYA.
Dewi Setyowati Mega Christie Fitrianingsih Faza Maulida
Sesi 12 Anggaran BOP Alex Murtin, SE., M.Si., Ak.
Akuntansi Biaya Sesi 3 Unsur-unsur Biaya Produksi
VIII. Penentuan Biaya Pesanan
Design for Manufactures
AKUNTANSI BIAYA Oleh: Surisman,SE, M.Ak
PENENTUAN HARGA JUAL.
COST ACCOUNTING MATERI-7 BIAYA OVERHEAD PABRIK
PENGENALAN AKUNTANSI BIAYA
METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD)
Metode Harga Pokok Pesanan
PENENTUAN HARGA JUAL Dionysia Kowanda.
PENGENDALIAN : BIAYA OVERHEAD PABRIK (Factory Overhead Control)
4.2. PENENTUAN HARGA POKOK Bagaimana memperhitungkan biaya kepada suatu produk pokok atau pesanan atau jasa, yang dapat dilakukan dengan cara memasukkan.
PERHITUNGAN BIAYA PESANAN (Job Order Costing)
COST ACCOUNTING MATERI-10 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
Biaya Produksi Oleh : Maria Dewi Ratna Simanjuntak ( ) Rizky Mawarni Pulungan ( ) Pasca Sarjana Pendidikan Dasar Universitas Negeri Medan.
Transcript presentasi:

Tarif Biaya Overhead dianm@trisakti.ac.id Minggu 3 Tarif Biaya Overhead dianm@trisakti.ac.id Analisis Biaya Dian Mardi Safitri

Dasar yang harus digunakan: Faktor – Faktor yang Harus Dipertimbangkan dalam Memilih Dasar Tarif Overhead Dasar yang harus digunakan: Keluaran fisik (unit produk langsung) Biaya bahan langsung (untuk unit yang pemakaian bahannya berbeda – beda) Biaya pekerja langsung (untuk unit yang tarif biaya pekerjanya berbeda – beda menurut keahliannya) Jam kerja langsung (bila gaji pekerja semua sama) Jam pemakaian mesin (bila memakai mesin – mesin)

Pemilihan Tingkat Kegiatan Kapasitas teoritis ( = 100% ) Kapasitas praktis ( <100%, ada kelonggaran untuk rusak, cacat, listrik mati, dll) Kapasitas aktual yang diharapkan (% dari kapasitas praktis, disesuaikan dengan order yang datang) Kapasitas normal (rata – rata, untuk perhitungan anggaran dan perhitungan tarif)

Dasar Keluaran Fisik Dipakai bila perusahaan memproduksi satu jenis barang saja Merupakan metode yang paling sederhana, dihitung dengan cara:

Dasar Biaya Bahan Langsung Prosentase overhead pabrik hampir selalu sama dengan prosentase biaya bahan langsung Dihitung dengan cara:

Dasar Biaya Pekerja Langsung Metode ini relatif mudah digunakan, dan menguntungkan dalam kondisi: Terdapat hubungan langsung antara biaya pekerja langsung dengan overhead pabrik Tarif pembayaran per jam untuk pekerjaan yang sama dapat dibandingkan

Dasar Jam Kerja Langsung Digunakan untuk menanggulangi kelemahan kedua penggunaan dasar sebelumnya

Dasar Pemakaian Mesin Biasanya dipakai pada perusahaan yang padat modal Jam pemakaian mesin yang diharapkan terpakai diperkirakan terlebih dahulu

Job Costing dianm@trisakti.ac.id Minggu 4 Job Costing dianm@trisakti.ac.id Analisis Biaya Dian Mardi Safitri

Job Costing vs Process Costing Construction, printing, special equipment manufacturing, shipbuilding, medical services, custom furniture manufacturers, advertising agencies, accounting firms, etc. Process Chemical industry, bottling companies, plastics, food products, and paper products, cement manufacturing, brick production, etc.

Actual vs Normal Costing Actual Costing Normal Costing Pencatatan biaya langsung Biaya Bahan langsung dan Tenaga langsung aktual Tarif biaya overhead Alokasi biaya overhead Tarif alokasi aktual x jumlah aktual dari dasar alokasi Estimasi tarif x jumlah aktual dari dasar alokasi

Sistem Kalkulasi Biaya Pesanan Biaya dibebankan ke masing – masing pekerjaan . Pekerjaan dapat berupa pesanan, kontrak, unit produksi, yang dilaksanakan untuk memenuhi spesifikasi pelanggan Tepat bagi perusahaan percetakan, penerbitan, atau setiap organisasi yang menghasilkan barang atau jasa yang dilakukan menurut persyaratan spesifik pelanggan

Perhitungan Biaya Manufaktur dengan Job Costing Identifikasi objek biaya Identifikasi biaya langsung Pilih dasar alokasi biaya untuk pengalokasisan biaya tidak langsung Identifikasi biaya tak langsung yang berkaitan dengan setiap dasar alokasi biaya Hitung setiap tarif aktual biaya overhead Hitung biaya tak langsung yang dialokasikan dalam job Hitung biaya total

Contoh: Biaya Reparasi Mobil Mekanik mengumpulkan biaya reparasi, suku cadang dan jam tenaga kerja langsung yang dihabiskan dalam mereparasi mobil. Biaya overhead yang dibebankan menggunakan tarif overhead

Contoh Kasus 1 Suatu perusahaan meubel menerima pesanan sebanyak ± 20 pesanan perbulannya. Perusahaan tersebut memiliki pekerja 12 orang meliputi 7 orang operator dengan upah sebesar Rp 3.500 per jam dan 5 orang helper dengan upah sebesar Rp 3.000 per jam. Jam kerja 8 jam per hari. 1 bulan 25 hari kerja. Biaya overhead keseluruhan perbulan Rp 7,5 juta. Biaya bahan per bulan Rp 10 juta. Biaya administrasi per bulan Rp 4 juta. Biaya pemasaran Rp 5,5 juta. Suatu pesanan membutuhkan bahan 2 macam : bahan utama (multipleks 12 mm) @ Rp250.000 sebanyak 4 lembar. Bahan rangka (Kaso) @ Rp 100.000 sebanyak 8 batang. Bahan lain-lain Rp 200.000 Pekerjaan dilakukan oleh 5 orang operator selama 12 hari dan 3 helper selama 6 hari. Kemudian pesanan tersebut dijual dengan harga Rp 10 juta. Alokasi biaya overhead ke pesanan didasarkan atas jumlah jam kerja langsung dibanding jumlah jam kerja keseluruhan. Pesanan yang sudah jadi dijual dengan harga Rp 10 juta.

Bahan Upah Overhead Bahan utama multipleks 12mm = Rp250.000 . 4 lembar Operator =5 orang . 12 hari . 8 jam . Rp 3.500 per jam =Rp 1.680.000 jml jam kerja langsung/jml jam kerja keseluruhan x biaya overhead =((5org.12hr.8jam)+(3org.6hr.8jam))/ ((7org.25hr.8jam)+(5org.25hr.8jam)) x Rp 7,5 juta ={(480+144)/(1400+1000)} x Rp7,5 jt =(624/2400) x Rp 7,5 juta = Rp 1,95 juta Bahan rangka (Kaso) =Rp 100.000 . 8 batang =Rp800.000 Helper =3 orang . 6 hari . 8 jam . Rp 3.000 per jam = Rp 432.000 Bahan lain-lain =Rp 200.000 Total Bahan = Rp 2.000.000 Total Upah = Rp 2.112.000 Total overhead = Rp 1.950.000 Biaya Manufaktur = Rp 6.062.000 Penjualan pesanan Rp 10.000.000 Biaya Manufaktur Rp 6.062.000 (-) Laba Kotor Rp 3.938.000

Contoh Kasus 2 Suatu bengkel mobil mengkalkulasi biayanya berdasarkan mobil yang dikerjakan perbaikan dan pemeliharaannya. Pada tanggal 18 April 2006 ada 20 mobil yang dikerjakan. 10 diantaranya hanya mengganti oli, 5 mobil tune up dan 5 lainnya perbaikan besar yang memerlukan teknisi lebih dari seorang dan waktu lebih dari sehari. Untuk jasa penggantian oli, konsumen hanya dibebani biaya pembelian oli saja dengan ongkos kerja dari marjin keuntungan oli tersebut. Untuk tune up konsumen dibebani dengan biaya penggantian part dan biaya tenaga kerja langsung per jam nya Rp 6.000. Ongkos kerja termasuk biaya overhead dan marjin keuntungan bengkel tersebut.

Kerjakan… Buat Job Cost sheet dan hitung laba untuk salah satu order tune-up dan perkiraan biaya, jika harga part Rp 50.000, dikerjakan oleh seorang teknisi selama 2 jam. Ongkos yang dibebani ke konsumen Rp 10.000 per jam. Pembebanan biaya overhead didasarkan tarif biaya overhead Rp 1000 per jam kerja langsung Tarif biaya Overhead Variabel Rp 650/jam tenaga kerja langsung. Biaya Overhead Tetap Rp 1.102.500

Jumlah teknisinya sebanyak 15 orang dengan jam kerja efektif 7 jam kerja (sebulan 30 hari kerja) Biaya overhead aktual Rp 3,2 juta dengan jam aktual 3.000 jam kerja langsung.

Menghitung Biaya Overhead Total BOV = Rp 650 x 2 jam = Rp 1.300 BOT = Rp 1.102.500 + Total Rp 1.103.800

Tune Up Job Cost sheet Biaya Per pesanan Rp 64.000 BAHAN UPAH OVERHEAD Part Rp 50.000 2 jam x Rp 6.000 Rp 1.000 x 2 jam Rp 50.000 Rp 12.000 Rp 2.000 Biaya Per pesanan Rp 64.000

Perhitungan Ongkos dan Laba untuk Jasa Tune Up Ongkos yang dibebankan kepada konsumen = biaya part + Ongkos kerja Ongkos yang dibebankan kepada konsumen = Rp 50.000 + Rp 20.000 = Rp 70.000 Laba = Ongkos yang dibebankan kepada konsumen – Biaya Tune up Laba = Rp 70.000 – Rp 64.000 Laba = Rp 6.000