PENGANTAR ILMU EKONOMI INFLASI DAN DEFLASI Disampaikan oleh : KELAS D Nadia Puspaningtyas A. (A210140126) Ro’i Satin Janah (A210140139) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Sebab Timbulnya Inflasi dan Deflasi Pengertian Inflasi Sebab Timbulnya Inflasi dan Deflasi Macam-macam Inflasi Dampak Inflasi Cara-cara mengatasi Inflasi
1. Pengertian Inflasi Suatu keadaan dimana terjadi proses kenaikan harga-harga barang umum secara terus menerus dalam kurun waktu tertentu. Sehingga inflasi menyebabkan suatu keadaan dimana terjadi penurunan nilai uang. Dalam keadaan inflasi : M > T M : jumlah uang yang beredar T : jumlah barang yang diperdagangkan
TEORI INFLASI A. TEORI KUANTITAS oleh Irving Fisher disebabkan oleh kenaikan jumlah uang. B. TEORI KEYNES disebabkan karena masyarakat ingin hidup diluar batas kemampuannya. C. TEORI STRUKTURALIS disebabkan karena kekakuan struktur ekonomi suatu negara.
2. Sebab-Sebab Timbulnya Inflasi dan Deflasi Menurut rumus Irving Fisher, yang menyebabkan perubahan nilai mata uang dikelompokan menjadi tiga faktor, yaitu : M,V dan T. Faktor M dan V adalah faktor moneter sedang faktor T adalah faktor perdagangan barang-barang. Turunnya nilai uang atau inflasi disebabkan oleh naiknya M dan V, atau keadaan tidak adanya keseimbangan antara M, V dan T.
Berdasarkan pertimbangan tiga faktor tersebut, maka secara garis besar terdapat tiga sektor yang dapat menimbulkan inflasi dan deflasi: a. Sektor impor dan ekspor Jika ekspor dari suatu negara lebih besar dari pada impor maka akan terjadi tambahan inflasi. Ini disebabkan devisa yang diperoleh oleh para eksportir oleh pemerintah dibayar dengan mata uang Rupiah (M bertambah), sedang devisa itu sendiri menjadi milik pemerintah.
b. Sektor saving dan investasi Apabila investasi suatu negara lebih besar daripada saving maka akan terjadi tekanan inflasi. Sebab apabila investasi lebih besar dari saving maka kekurangannya terpaksa dibayar dengan tambahan uang, akibatnya M naik.
c. Sektor anggaran belanja negara Bila neraca anggaran belanja negara selalu mengalami defisit (pengeluaran lebih besar dari penerimaan) maka untuk menutupi defisit tersebut biasanya diadakan percetakan uang baru, ini berarti ada tambahan M dalam masyarakat. Tambahan M ini secara psikologis akan mempengaruhi orang lebih senang menahan barang dari pada uang, selanjutnya mengakibatkan V naik dan inflasi pada rate yang lebih tinggi tidak dapat dihindarkan, sebaliknya untuk deflasi.
3. Macam-macam Inflasi 1. Berdasarkan atas parah tidaknya inflasi tersebut, antara lain : a) Inflasi ringan (dibawah 10 % setahun), b) Inflasi sedang (antara 10 % - < 30 % setahun), c) Inflasi berat (antara 30 % – 100 % setahun), d) Hiper-inflasi (diatas 100 % setahun).
2. Atas dasar sebab-sebab awal dari inflasi antara lain : a) Demand full inflation, yaitu inflasi yang ditimbulkan karena permintaan total masyarakat akan berbagai barang tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan tingkat out-put pada full employment. b) Cost push inflation, yaitu inflasi yang diakibatkan oleh adanya kenaikan ongkos-ongkos perusahan atan naiknya harga-harga faktor- faktor produksi. Kalau inflasi disebabkan oleh kenaikan upah tenaga kerja disebut wages inflation. c) Bottleneck inflation, ialah inflasi yang disebabkan oleh berubahnya struktur pemerintahan yang lebih cepat daripada pergeseran-pergeseran didalam peredaran barang (distribusi barang).
3. Atas dasar asal inflasi, yaitu : a) Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation ) misalnya ; ditimbulkan oleh defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan pencetakan uang baru, panenan gagal, dan sebagainya. b) Inflasi yang berasal dari luar negara (imported inflation) , misalnya ditimbulkan oleh kenaikan harga-harga barang import dari luar negeri.
4. Dampak inflasi Pertumbuhan ekonomi negara terhambat, Masyarakat berpenghasilan rendah tidak bisa menjangkau harga barang yang tinggi, Nilai mata uang turun, Masyarakat akan cenderung menyimpan barang daripada uang.
Cara-cara mengatasi inflasi : Melalui kebijakan moneter. Kebijakan ini dilakukan oleh bank sentral dengan cara : 1) Politik diskonto : menaikkan suku bunga tabungan dan kredit. 2) Politik pasar terbuka : menurunkan tingkat bunga obligasi Sertifikat Bank Indonesia / SBI. 3) Politik Cadangan Kas : Menaikkan cash ratio bank.
b. Melalui kebijaksaan fiskal ( dilakukan oleh pemerintah ) dengan cara : 1) Mengurangi pengeluaran pemerintah 2) Menaikkan tarif pajak. 3) Pengurangan utang luar negeri
c. Melalui kebijaksanaan non-moneter dan non-fiskal : 1) Menaikkan hasil produksi, 2) Kebijakan menaikkan upah, 3) Pengawasan harga dan distribusi barang-barang.
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF Deflasi PENYEBAB TERJADINYA PENGERTIAN PENGARUH DAN AKIBAT DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF CARA MENGATASI
Pengertian Deflasi Suatu keadaan dimana dalam perekonomian terjadi proses penurunan harga atas barang-barang umum secara terus-menerus dalam kurun waktu tertentu, sehingga mengakibatkan nilai uang menjadi naik. Dalam keadaan deflasi : M < T M : kecepatan peredaran uang T : jumlah barang yang diperdagangkan
2. Penyebab terjadinya Deflasi Menurunnya persediaan uang di masyarakat ini cenderung karena sebagian besar masyarakat menyimpan uangnya di bank, Meningkatnya persediaan barang, Menurunnya permintaan akan barang, Naiknya permintaan akan uang.
3. Pengaruh dan Akibat Deflasi 1. Penurunan persediaan uang Deflasi dapat menyebabkan menurunnya persediaan uang di masyarakat dan akan menyebabkan depresi besar dan juga akan membuat pasar Investasi akan mengalami kekacauan. 2. Memperlambat aktivitas ekonomi Dikarenakan harga barang mengalami penurunan, konsumen memiliki kemampuan untuk menunda belanja mereka lebih lama lagi dengan harapan harga barang akan turun lebih jauh. Akibatnya aktivitas ekonomi akan melambat dan memberikan pengaruh pada spiral deflasi (deflationary spiral).
3. Dampak susulan dari melesunya kegiatan ekonomi adalah banyak pekerja yang akhirnya mengalami PHK karena pemiliki bisnis tidak sanggup membayar gaji karyawannya. Dengan demikian pendapatan yang diterima masyarakat menjadi sedikit dan jumlah uang yang beredar di masyarakat semakin berkurang. 4. Dari sisi investasi, deflasi juga mengakibatkan melesunya investasi di sektor riil maupun di lantai bursa. Akibatnya ini akan menambah berat kelesuan ekonomi dikarenakan tidak ada lagi aktivitas bisnis yang berjalan.
5. Deflasi juga dapat menyebabkan suku bunga disuatu negara menjadi nol persen. Lalu diikuti juga dengan turunnya suku bunga pinjaman di bank. Ini memang merupakan langkah paliatif untuk mencegah masyarakat menyimpan uangnya di bank yang dapat membuat peredaran uang semakin kecil.
Selain itu juga ada dampak positif dan negatif dari deflasi adalah sebagai berikut : a) Baik, deflasi akan membuat orang menyimpan uang sehingga uang benar-benar dihargai dan jaminan keamanan sosial politik. Orang akan banyak berinvestasi langsung dan ketersediaan barang terjamin. Akibatnya nilai mata uang akan menguat.
b) Buruk, deflasi akan membuat jatuh nilai properti b) Buruk, deflasi akan membuat jatuh nilai properti. Orang lebih suka mendepositokan uangnya di bank atau pasar modal daripada beli properti yang tidak naik. Karena harga terus turun maka produsen cenderung kurang berminat memproduksi barang. Kesempatan kerja berkurang karena banyak PHK. Pajak tidak dapat ditarik oleh pemerintah sehinga pendapatan negara berkurang. Kegiatan perekonomian secara keseluruhan mengalami kemunduran.
CARA MENGATASI DEFLASI Menurunkan tingkat suku bunga, Memberikan stimulus ekonomi berupa bantuan likuiditas ke sektor bisnis, Pemerintah juga dapat memotong pajak dan meningkatkan belanjanya sendiri untuk menggairahkan perekonomian, Dari sisi Bank Sentral, pemerintah juga dapat meningkatkan peredaran uang di masyarakat dengan membeli surat hutang sektor swasta dan menukarkannya dengan uang tunai.
THANK YOU FOR YOUR ATTENTION.