Pembangunan Ekonomi dan Indikator Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi peningkatan hasil produksi (Output) dalam tingkatan nyata ekonomi dan diukur melalui angka perubahan hasil produksi setiap tahunnya dalam jangka panjang Pembangunan Ekonomi proses dan langkah-langkah yang dilakukan oleh suatu negara untuk meningkatkan PNB dan Pendapatan per kapita penduduknya dalam upaya mencapai pertumbuhan ekonomi
Rumus Menghitung Pertumbuhan Ekonomi : PNB tahun berlangsung – PNB tahun yang lalu x 100 % PNB tahun yang lalu
Tujuan Inti Pembangunan Peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai macam barang kebutuhan hidup yang pokok Peningkatan standar hidup Perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan sosial
Indikator Pembangunan Memberikan alternatif ukuran kinerja pembangunan Mengukur kemajuan pembangunan dari berbagai dimensi (ekonomi, sosial, infrastruktur dan pelayanan publik, lingkungan dan Komunikasi & Teknologi Informasi Membandingkan kinerja pembangunan antar wilayah dari berbagai negara
INDIKATOR PEMBANGUNAN A. PENDAPATAN PERKAPITA Pendapatan per kapita selain bisa memberikan gambaran tentang laju pertumbuhan kesejahteraan masyarakat di berbagai negara Kelemahan; Faktor – faktor lain di luar tingkat pendapatan yang sangat berpengaruh kepada tingkat kesejahteaan mereka. Faktor–faktor non-ekonomi seperti: adat istiadat, keadaan iklim dan alam sekitar, dan ada atau tidaknya kebebasan mengeluarkan pendapat dan bertindak, dll Kesejahteraan masyakat itu merupakan suatu hal yang bersifat subjektif. Artinya, tiap orang mempunyai pandangan hidup, tujuan hidup, dan cara – cara hidup yang berbeda Kelemahan metodologis yang timbul karena perbandingan dengan cara demikian mengabaikan adanya perbedaan-perbedaan antara Negara dalam hal-hal sebagai berikut : struktur umum penduduk, distribusi pendapatan nasional, metoda perhitungan pendapatan, dan perbedaan nilai mata uang (kurs) Distribusi pendapatan
B. Net Economic Welfare (NEW). Penyempurnaan nilai-nilai GNP itu dilakukan dengan dua cara yaitu koreksi positif dan koreksi negatif Koreksi positif mengharuskan kita untuk memperhatikan waktu senggang (leisure) dan perkembangan sektor ekonomi informal, serta pekerkaan yang dilakukan di rumah sendiri Koreksi negatif dilakukan dengan memasukkan unsur kerusakan lingkungan dalam penghitungan NEW.
C. INDIKATOR SOSIAL Beckerman membedakan berbagai penelitian tentang cara- cara untuk membandingkan tingkat kesejahteraan ke dalam 3 kelompok: membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat di dua atau beberapa negara dengan memperbaiki cara-cara yang dilaksanakan dalam perhitungan pendapatan nasional biasa membuat penyesuaian dalam pendapatan masyarakat yang dibandingkan dengan mempertimbangan perbedaan tingkat harga di setiap Negara. membuat perbandingan tingkat kesejahteraan dari setiap Negara berdasarkan pada data yang tidak bersifat moneter (non-monetary indicators)
Nations Research Instute for Sosial Development (UNRISD), menciptakan indeks taraf pembangunan dari Negara-negara maju dan NSB berdasarkan 18 indikator; Tingkat harapan hidup (life expectancy). Konsumsi protein hewani per kapita. Persentase anak-anak yang belajar di sekolah dasar dan menengah. Persentase anak-anak yang belajar di sekolah kejuruan. Jumlah surat kabar. Jumlah telepon Jumlah radio Jumlah penduduk di kota-kota yang mempunyai 20.000 penduduk atau lebih. Persentase laki-laki dewasa di sektor pertanian.
Lanjutan Persentase tenaga kerja (dari seluruh tenaga kerja yang mempunyai pekerjaan) yang bekerja di sektor listrik, gas, air, kesehatan, pengangkutan, perdagangan, dan komunikasi. Persentase tenaga kerja (dari keseluruhan tenaga kerja yang mempunyai pekerjaan) yang memperoleh gaji. Persentase Produk Domestic Bruto (PDB) yang berasal dari industry-industri pengolahan (manufacturing). Konsumsi energy per kapita. Konsumsi listrik per kapita. Konsumsi baja per kapita. Nilai per kapita perdagangan luar negeri. Produk pertanian rata-rata dari pekerja laki-laki di sektor pertanian. Pendapatan per kapita Produk Nasional Bruto (PNB).
D. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (Human Development Indices) Indikator-indikator yang digunakan untuk menyusun indeks ini adalah (1) tingkat harapan hidup. (2) tingkat melek huruf masyarakat, dan (3) tingkat pendapatan riil per kapita berdasarkan daya beli masing-masing negara Indeks ini besarnya antara 0 sampai dengan 1,0. Semakin mendekati 1 berarti indeks pembangunan manusia-nya tinggi. Human Poverty Indices, Gender Development Indices, Gender Empowerment Indices.
Indikator Pembangunan Dunia Human Development Index : Ukuran Pembangunan sebuah negara dari kombinasi capaian dibidang kesehatan, pendidikan dan Ekonomi (life expectancy, literacy, educational attainment, and GDP per capita ) Happy Planet Index : Ukuran Capaian seberapa Hijau dan Bahagia suatu wilayah. (happiness, ecological footprints and life expectancy). Quality of Life Index : Ukuran capaian Kualitas Hidup di suatu negara ditinjau dari Cost of Living, Culture and Leisure, Economy, Environment, Freedom, Health, Infrastructure, Safety and Risk, and Climate Global Competitiveness Index : Ukuran kemampuan negara menciptakan kesejahteraan bagi penduduknya ditinjau dari institutions, policies, and factors of economic prosperity.
Indikator Pembangunan Dunia Institute Hasil Tahun Negara yg berpartisipasi 1st rank (Score) Indonesia Human Development Index(HDI) UNDP 2010 169 Norwegia (0.938) 108th (0.600) The Happy Planet Index(HPI) NEF : New Economics Foundation 143 Costarica(76.12) 16nd (58.92) Global Competitiveness Index World Economic Forum 139 Swiss (5,63) 44th (4,43) Quality of Life index EIU : Economist Intelligence Unit 194 Prancis (82) 129th (52) This may give us some clues. According to UNDP Human Development Index, which is a composite index of 1) life expectancy, 2) education, and 3) GDP, Korea is ranked 26th, which is somewhat equivalent to its standing by per capita GNI. However, when we take a look at other indicators, like the Happy Planet Index (HPI), which is a combination of 1) Life expectancy, 2) Ecological footprint and 3) Life satisfaction, Korea is ranked 102nd among 178 countries. The main difference between these two indices is that the Happy Planet Index includes Ecological Footprint - which represents the ratio between energy use and land size. It seems that Korea uses more energy than it should, considering its land size and all. The World Value Survey and the Quality of Life Index, both of which measure perceptions, show that Koreans are not as happy as they should be for their income and consumption level.
E. INDIKATOR CAMPURAN Pada tahun 1992 Biro Pusat Statistik (BPS) mengembangkan suatu indikator kesejahteraan rakyat yang disebut indikator Susenas Inti (Core Susenas) Indikator yang digunakan adalah: Pendidikan (tingkat pendidikan, tingkat melek huruf, tingkat partisipasi pendidikan.) Kesehatan (rata-rata hari sakit, fasilitas kesehatan) Perumahan (sumber air bersi dan listrik, sanitasi, mutu rumah tinggal.) Angkatan Kerja (partisipasi tenaga kerja, jam kerja, sumber penghasilan utama, status pekerjaan) Keluarga Berencana dan Fertilitas (penggunaan ASI, tingkat imunisasi, kehadiran tenaga kesehatan pada kelahiran, penggunaan alat kontrasepsi) Ekonomi, khususnya tingkat konsumsi per kapita. Kriminalitas (jumlah pencurian per tahun, jumlah pembunuhan per tahun, jumlah perkosaan per tahun) Perjalanan wisata (frekuensi perjalanan wisata per tahun) Akses ke media massa (jumlah surat kabar, jumlah radio, jumlah televisi)