PHYLUM PORIFERA
Phylum Porifera Kata Porifera berasal dari bahasa Latin, porus yang berarti lubang kecil atau pori dan ferre yang berarti mempunyai. Jadi, Porifera dapat diartikan hewan yang memiliki pori pada struktur tubuhnya Hewan bersel banyak (metazoa) yang paling sederhana. Sebagian besar hidup di laut dangkal, sampai kedalaman 3,5 meter, dan hanya satu suku (familia) yang hidup di habitat air tawar yaitu Spongilidae
Characteristics of the phylum Porifera 1. Asymmetrical or radially symmetrical 2. Three cell types: pinacocytes, mesenchyme cells, and choanocytes 3. Central cavity, or a series of branching chambers, through which water circulates during filter feeding 4. No tissues or organs
CLASSIFICATION OF THE PORIFERA Phylum Porifera The animal phylum whose members are sessile and either asymmetrical or radially symmetrical; body organized around a system of water canals and chambers; cells not organized into tissues or organs. Approximately 9,000 species.
lanjutan Class Calcarea Spicules composed of calcium carbonate; spicules are needle shaped or have three or four rays; ascon, leucon, or sycon body forms; all marine. Calcareous sponges. Grantia (Scypha), Leucosolenia.
lanjutan Class Demospongiae Brilliantly colored sponges with needle-shaped or four-rayed siliceous spicules or spongin or both; leucon body form; up t 1 m in height and diameter. Includes one family of freshwater sponges, Spongillidae, and the bath sponges. Cliona, Spongilla.
lanjutan Class Hexactinellida Spicules composed of silica and usually six rayed; spicules often fused into an intricate lattice; cup or vase shaped; sycon or leucon body form; found at 450 to 900 m depths in tropical West Indies and eastern Pacific. Glass sponges. Euplectella (Venus flower-basket).
Evolutionary Relationships of the Poriferans and the Radiate Phyla Evolutionary Relationships of the Poriferans and the Radiate Phyla. Members of the phylum Porifera are derived from ancestral protozoan stocks independently of other animal phyla. The radiate animals include members of the phyla Cnidaria and Ctenophora. This figure shows a diphyletic origin of the animal kingdom in which sponges arise from the protists separate from other animals.
Two Hypotheses Regarding the Origin of Multicellularity Two Hypotheses Regarding the Origin of Multicellularity. (a) The colonial hypothesis. Multicellularity may have arisen when cells that a dividing protist produced remained together. Cell invagination could have formed a second cell layer. This hypothesis is supported by the colonial organization of some Sarcomastigophora. (The colonial protist and the two-layered radial ancestor are shown in sectional views.) (b) The syncytial hypothesis. Multicellularity could have arisen when plasma membranes formed within the cytoplasm of a large, multinucleate protist. Multinucleate, bilateral ciliates support this hypothesis
Phylum Porifera. Many sponges are brightly colored with hues of red, orange, green, or yellow. (a) Verongia sp. (b) Axiomella sp.
Morphology Umum Bentuk menyerupai vas bunga atau piala dan melekat di dasar perairan Tubuhnya terdiri dari dua lapisan sel (diploblastik) Ruang dalam (internal cavity) disebut atrium atau spongocoel Air mengalir masuk melalui rangkaian lubang incurrent pores atau dermal ostia yang berada pada dinding badan menuju ruang tengah dan mengalir keluar melalui lobang besar di atas yang disebut osculum
Sponge Body Forms. (a) An ascon sponge Sponge Body Forms. (a) An ascon sponge. Choanocytes line the spongocoel in ascon sponges. (b) A sycon sponge. The body wall of sycon sponges appears folded. Choanocytes line radial canals that open into the spongocoel. (c) A leucon sponge. The proliferation of canals and chambers results in the loss of the spongocoel as a distinct chamber. Multiple oscula are frequently present. Blue arrows show the direction of water flow.
Morphology of a Simple Sponge Morphology of a Simple Sponge. (a) In this example, pinacocytes form the outer body wall, and mesenchyme cells and spicules are in the mesohyl. Porocytes that extend through the body wall form ostia. (b) Choanocytes are cells with a flagellum surrounded by a collar of microvilli that traps food particles. Food moves toward the base of the cell, where it is incorporated into a food vacuole and passed to amoeboid mesenchyme cells, where digestion takes place. Blue arrows show water flow patterns. The brown arrow shows the direction of movement of trapped food particles.
Lapisan Tubuh (Body layers) Pinacoderm merupakan lapisan luar (epidermis) tersusun atas sel-sel berbentuk pipih, disebut pinakosit pinacocytes Pada epidermis terdapat porus/lubang kecil disebut ostia yang dihubungkan oleh saluran ke rongga tubuh (spongocoel). Lapisan dalam tersusun atas sel-sel berleher dan berflagel disebut koanosit (choanocytes/collar cell) yang berfungsi untuk mencernakan makanan yang terbawa melalui aliran air (pencernaan intra sel). Sel koanosit memiliki nukleus, vakuola dan flagel
Aliran air juga digunakan pergantian gas, membuang kotoran dan mengeluarkan gamet Diantara pinacodern dan koanosit terdapat lapisan tengah berupa bahan kental/gelatin yang disebut mesoglea atau mesenkim (mesohyl). Di dalam mesoglea terdapat beberapa jenis sel, yaitu sel amubosit (amoeboid cells), sel skleroblas, sel arkheosit (Archaeocytes)
Gambar 1. (a) dan (b) struktur tubuh porifera, serta (c) koanosit
Gambar 2. Macam-macam bentuk spikula Skeleton Terbuat dari. spongin tersusun dari serabut-serabut spongin Pada mesohyl skeleton tersusun atas struktur runcing yang terbuat dari kalsium karbonat atau silikat yang disebut Spikula (spicules) Struktur ini bekerja sebagai internal scaffolding dan juga berfungsi dalam perlindungan (protection) Diantara beberapa sponges, skeleton terdiri dari serabut spongin (spongin fibers) yang lunak, berongga seperti spon, terbuat dari bahan kolagen; ditemukan pada beberapa commercial sponges Gambar 2. Macam-macam bentuk spikula
Cara makan Porifera hidup secara heterotrof. Makanannya adalah bakteri dan plankton. Makanan yang masuk ke tubuhnya dalam bentuk cairan sehingga Porifera disebut juga sebagai pemakan cairan
Tipe Tubuh Porifera Berdasarkan sistem saluran air (canal system) yang terdapat pada Porifera, hewan ini dibedakan atas tiga tipe tubuh, yaitu tipe Ascon, Asconoid Sponges tipe Sycon, Synconoid Sponges tipe Rhagon, Leuconoid Sponges
A. Ascon (Asconoid Sponges) Mempunyai sistem saluran air sederhana Structure mempunyai keterbatasan ukuran (pertambahan volume tanpa berhubungan dengan pertambahan luas permukaan choanocytes) Air masuk melalui pori yang pendek, lurus ke spongocoel (rongga tubuh) lalu keluar melalui oskulum
B. Synconoid Sponges Mempunyai dua tipe saluran air, tetapi hanya radialnya yang mempunyai koanosit. Air masuk melalui pori, ke saluran radial yang berdinding koanosit, spongocoel, keluar melalui oskulum, misalnya Scypha.
C. Leuconoid Sponges Tipe saluran air yang paling kompleks/rumit. Porifera ini mempunyai lapisan masoglea yang tebal dengan sistem saluran air bercabang-cabang. Koanosit dibatasi oleh suatu rongga yang bersilia berbentuk bulat. Air masuk melalui pori ’‡saluran radial yang bercabang-cabang ’‡keluar melalui oskulum. misalnya Euspongia dan Spongida.
Sponge Reproduction Hampir semua hermaphroditic atau monoecious. Sperma meninggalkan sponge via osculum, dan masuk sponge melalui aliran air dari choanocytes. Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi larva bersilia yang berenang bebas (ciliated free-swimming larvae) yang disebut parenchymula larvae Sponge dapat bereproduksi secara aseksual dengan fragmentation Beberapa sponge air tawar dapat memproduksi tubuh aseksual yang disebut gemmules yaitu aggregasi sel yang menutup pada permukaan luar yang keras yang mengandung spikula
KLASIFIKASI KERANGKA PORIFERA Berdasarkan atas kerangka tubuh atau spikulanya, Porifera dibagi menjadi tiga kelas: Class Calcarea (Calcispongidae) Class Hexactinellida (Hyalospongiae) Class Demospongiae
Class Calcarea (Calcispongidae) Kerangka tubuh kelas Calcarea berupa spikula seperti duri-duri kecil dari Kalsium Karbonat. Misalnya Scypa, Grantia, Leucosolenia. Spikula lurus atau memiliki 3-4 rays, dan tidak memiliki kanal aksial berlubang Saat ini, diversitasnya terbesar didaerah tropis khususnya di shallow waters
Class Hexactinellida (Hyalospongiae) Kerangka tubuh kelas Hexatinellida berupa spikula yang mengandung Silikat atau Kersik (SiO2). Bentuk tubuh umumnya berbentuk silinder atau corong. Misalnya Euplectella aspergilium.
Class Demospongiae Kerangka tubuh kelas Demospongia terbuat dari spongin saja, atau campuran spongin fiber dan zat kersik. Misalnya Euspongia sp dan Spongilla sp. Yellow sponge growing on a wall on a Caribbean reef.
Peranan Porifera Manfaat praktis Hewan Demospongia yang hidup di laut dangkal dapat dimanfaatkan oleh manusia, misalnya spons untuk mandi dan pembersih kaca. Manfaaf Kesehatan : Marine Pharmacy Medicines from natural products 15,000 natural products described 30% natural products from sponges 75% antitumor patent registrations on sponge products Potential of sponges is high How to obtain medicines from sponges?