Mekanika Teknik IV Metode Matrik

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
NAMA : MUZAMMILD KELAS : XI MULTIMEDIA
Advertisements

GAYA PEGAS Beranda SK-KD Materi Cantoh Selesai Indikator Uji komp
TUGAS TIKPF Menetukan osilasi dan massa pegas dengan pemanfaatkan media EJS Oleh : Windu Triyono Nim :
GAYA PEGAS Beranda SK-KD Materi Cantoh Selesai Indikator Uji komp
Transformasi Linier.
PERSAMAAN dan PERTIDAKSAMAAN
Dinamika Gelombang Bagian 1 andhysetiawan.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Mekanika Teknik III (Strength of Materials)
HASIL KALI SILANG.
ELASTISITAS.
Mekanika Teknik III (Strength of Materials)
Hukum hooke.
MOMENTUM LINIER DAN IMPULS
Gerak Harmonik Sederhana
ELASTISITAS LOADING
Mekanika Teknik III (Strength of Materials)
KONSEP DASAR ANALISIS STRUKTUR
FISIKA OLEH ENTIN HIDAYATI.
USAHA DAN ENERGI.
00:28:33.
ARRAY 2 DIMENSI (MATRIK)
15. Osilasi.
Welcome to the POWER POINT of X-MIA D
KELOMPOK 6 GERAK HARMONIK SEDERHANA PADA BANDUL DAN PEGAS
GEDUNG BERTINGKAT RENDAH
PERSAMAAN & FUNGSI KUADRAT.
15. Osilasi.
DETERMINAN Route Gemilang routeterritory.wordpress.com.
Kelompok 2 Rizki Resti Ari ( ) Naviul Hasanah ( )
”Sewaktu kecil kalian pasti pernah bermain karet gelang dan tanah liat
Bab 6 Elastisitas.
Pertemuan 21 Stiffnes method
1 Pertemuan 22 Stiffness method Matakuliah: S0114 / Rekayasa Struktur Tahun: 2006 Versi: 1.
PERIODE DAN FREKUENSI PEGAS
Hukum Hooke Hubungan antara gaya yang bekerja dengan pertambahan panjang pegas adalah semakin besar gaya maka semakin besar pertambahan panjang pegas.
Energi Potensial Pegas
Energi potensial pegas
Berkelas.
Pengantar Analisis Struktur Dengan Metode Matrik Pertemuan 1
WATAK-WATAK DASAR BAHAN PADAT IDEAL
WATAK-WATAK DASAR BAHAN PADAT IDEAL
ALJABAR LINIER WEEK 1. PENDAHULUAN
GERAK PADA PEGAS SMA Kelas XI Semester 1.
Berkelas.
Berkelas.
GERAK HARMONIK SEDERHANA
GETARAN HARMONISK SEDERHANA PADA PEGAS SERI
GERAK HARMONIK SEDERHANA
DETERMINAN Konsep determinan dan invers matrik.
Metode Elastis Nur Ahmad Husin.
Osilator Harmonik (Bagian 2).
4. INVERS SUATU MATRIKS : Pendahuluan
PEMROGRAMAN LINIER Tujuan : Memahami prinsip dan asumsi model LP
Matriks Kekakuan Elemen Pertemuan 2
BESARAN DAN SATUAN DALAM FISIKA
PERTIDAKSAMAAN OLEH Ganda satria NPM :
METODE ELEMEN HINGGA EKO DANAN SAPUTRO D
GARIS LURUS KOMPETENSI
SIFAT ELASTISITAS BAHAN
DITERMINAN MATRIK 2 TATAP MUKA SENIN, 9 APRIL 2012 BY NURUL SAILA.
PERTIDAKSAMAAN LINIER
MOMENTUM LINIER DAN IMPULS
Rela berbagi Ikhlas memberi GERAK PADA PEGAS GERAK PADA PEGAS SMA Kelas XI Semester 1.
Standar Kompetensi Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik Kompetensi Dasar Menganalisis pengaruh gaya pada sifat.
Jurusan Teknik Arsitektur
Peta Konsep. Peta Konsep A. Sistem Persamaan Linier dengan dua Variabel.
L/O/G/O FISIKA (peminaatan) PENGAJAR : Khairunnisa MA Ad-dinul Qayyim Kapek, Gunung Sari.
3.6 MENGANALISIS SIFAT ELASTISITAS BAHAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Menjelaskan sifat elastisitas bahan Menjelaskan streiss, strain, dan modulus.
Transcript presentasi:

Mekanika Teknik IV Metode Matrik Sistem 1 Dimensi Mekanika Teknik IV Metode Matrik

Sistem 1 Dimensi Pendekatan yang dilakukan dalam analisis struktur metode matrik adalah dengan menggunakan kaidah sistem pegas. Mengapa pegas? Untuk mempelajari sistem linier, maka diperlukan suatu sistem yang juga berperilaku linier. Pegas merupakan suatu sistem yang berperilaku linier pada batas-batas tertentu dan dapat menggambarkan sifat-sifat dasar dari elemen struktur.

Sistem 1 Dimensi Diketahui dari sistem pegas bahwa besarnya gaya (F) akan sebanding dengan nilai elongasi () pada sistem tersebut. Dapat dituliskan sebagai berikut :

Sistem 1 Dimensi Dari grafik hubungan F dan  diperoleh suatu nilai yang menghubungkan antara F dan , yang dinamakan dengan konstanta, k. Nilai k mencerminkan suatu nilai kekakuan dari sistem dalam menahan gaya F yang menghasilkan elongasi, .

Sistem 1 Dimensi Dapat dituliskan : Bila dalam setiap suku pada persamaan tersebut diberikan tanda { } atau [ ], maka akan diperoleh : Artinya, setiap matrik gaya {F} akan selalu memiliki hubungan dengan kekakuan [k] dan displacement-nya {}

Sistem 1 Dimensi 1 1 2 2 1 2 F2 1 1 1 F1 1 2

Sistem 1 Dimensi

Sistem 1 Dimensi 1 2 3 1 2 1 3 2 2

Sistem 1 Dimensi 1 2 2 3

Sistem 1 Dimensi 1 2 3

Sistem 1 Dimensi Dalam kenyataan di lapangan (analisis nyata) tidak terdapat suatu badan ideal yang sempurna. Nilai k akan sangat tergantung pada A, E dan L. Oleh Robert Hooke, sistemini dikembangkan menjadi :

Sistem 1 Dimensi Sehingga : Atau : Implementasi :  Hukum Hooke A1, E1, L1 A2,E2,L1 A3,E3,L3 A4,E4,L4 1 2 3 4 5