Gangguan Afektif Dewi suriany.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BERDUKA DAN KEHILANGAN
Advertisements

Christopher Rico A Deriyan Sukma W Farah Asyuri Diskusi Topik 2 Modul Praktik Klinik Psikiatri Kelompok E.
GANGGUAN DEPRESI BERAT
A. Pengertian 1. Gangguan psikosis akut dan sementara adalah sekelompok gangguan jiwa yang : Onsetnya akut ( 2 minggu) Sindrom polimorfik Ada stresor.
GANGGUAN ALAM PERASAAN
Muhammad Fakhrurrozi Gangguan Mood.
GANGGUAN AFEKTIF & BUNUH DIRI
GANGGUAN SUASANA PERASAAN ( A F E K T I F )
Praktikum Jiwa 1 Modul Saraf Jiwa
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENYAKIT KRONIS
“DEPRESSION : A GLOBAL CRISIS” HIMPSI Wilayah DKI Jakarta
MOOD DISORDER M. Chandika (002) Azka Ananda S (015)
Presentasi Kasus Kertas DT03 Oleh: Calvin Kurnia Mulyadi, Reiva Wisdharila,
KOMUNIKASI DENGAN SI SAKIT
ASKEP DEPRESI PD LANSIA
BURNOUT PERAWAT Sumijatun.
KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI Disampaikan pada pertemuan Pelaksana Program Kesehatan Jiwa Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap 7 April 2015.
PSIKOSIS dan DEPRESI POSTPARTUM
PSIKOLOGI ABNORMAL GANGGUAN AFEKTIF (MOOD) OLEH : KELOMPOK VI ROHANA KOMALA SARI UPNI WATI NISA VIRGINIA.
Dr. Elly Anggreny Ang,SpKJ
STREsS.
STRESS KERJA.
PSIKOSOSIAL PADA PASIEN DENGAN MASALAH SISTEM HEMAIMMUNOLOGI
KEHILANGAN DAN BERDUKA
ASUHAN KEBIDANAN IV.
Dissociative disorder
Keluarga Yang Malang KELOMPOK 2A Ahmad Fahrozi Anggi dwi Prasetyo
depresi Dinas Kesehatan Kota Palembang
dr. ELLY ANGGRENY ANG, SpKJ
GANGGUAN CEMAS Dewi Suriany.
SKIZOFRENIA.
Gangguan Psikiatrik akibat Peristiwa Traumatik
Gangguan Psikologis.
STRESS KERJA.
Mengenal Gejala Gangguan Jiwa
Gangguan Jiwa dalam Kehamilan
GANGGUAN SKIZOAFEKTIF
GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR, GANGGUAN PSIKOTIK, GANGGUAN DEPRESI
FARMAKOTERAPI 2 “BIPOLAR”
PSIKOSIS Dr DEWI SURIANY A.
GANGGUAN CEMAS, FOBIA,PANIK, SOMATOFORM DAN OBSESI KOMPULSIF
Gangguan psikosos akut
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny ” R” DENGAN MASALAH
STREsS.
KONSEP DASAR KESEHATAN JIWA
MANAGEMEN PENCEGAHAN BUNUH DIRI
KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA KOMUNITAS
PSYCHOSOCIAL PROBLEMS RELATED TO DISASTER AND MANAGEMENT
BERDUKA DAN KEHILANGAN
GANGGUAN ALAM PERASAAN
PSIKOSIS DAN DEPRESI POSTPARTUM
Selamat Sore.
Ega Pramudita Rizky Fauziah XII IPA 2
Pembimbing: dr. Dina Fitriningsih,SpKJ, MARS
BIPOLAR START.
Depresi Dr. Juwita, Sp.KJ.
TATA LAKSANA SKIZOFRENIA
MOOD DISORDER REGHINA AMELIA HANIM MUHAMMAD SHIDIQ KRIDANI
KEPERAWATAN &FAKULTAS ILMU KESEHATAN
DEMENSIA.
GANGGUAN AFEKTIF PSIKOTIK
OLEH : Dr. Hubertus Kasan Hidajat,Sp.KJ. SEMINAR PROFESIONAL.
Gangguan Skizoafektif
Sinopsis Setelah merenungkan bunuh diri dengan melompat dari Jembatan Brooklyn , Craig Gilner yang berusia 16 tahun memutuskan untuk pergi ke rumah sakit.
GANGGUAN MOOD MENETAP SIKLOTIMIK & DISTIMIK.
Coping terhadap grief pada anak tunggal atas kematian ayahnya
GANGGUAN AFEKTIF TIPE DEPRESI GANGGUAN AFEKTIF TIPE DEPRESI A. Soraya Tenri uleng.
KONSEP DASAR KESEHATAN JIWA. Menurut WHO: Sehat adalah keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun social, tidak hanya terbebas dari penyakit/cacat.
Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik : rasa susah, murung, sedih, putus asa -dan tidak bahagia, serta.
GANGGUAN JIWA PADA MASA KEHAMILAN
Transcript presentasi:

Gangguan Afektif Dewi suriany

Pendahuluan Gangguan mood adalah sekelompok gangguan dengan mood patologis Sebagai sindrom yg terdiri sekelompok tanda dan gejala, bertahan selama berminggu-minggu sampai berbulan- bulan, menunjukkan penyimpangan fungsi habitual seseorang serta kecenderungan kambuh dlm btk periodik atau siklik. Mood dapat normal, meningkat dan menurun (normal, euforia, depresi) 2 bentuk gangguan mood yaitu: Episoda depresi Episoda mania

Gambaran depresi Mood depresi, sedih, murung Anhedonia, kehilangan minat Kehilangan semangat dan energi Ikatan emosi kurang, rasa bersalah Menarik diri dari hubungan interpersonal Preokupasi dengan kematian atau bunuh diri Gejala lain penurunan/perubahan tingkat aktifitas kognitif, pembicaraan dan fungsi vegetatif(makan dan nafsu seks, tidur berkurang atau lebih), perasaan bersalah, ragu-ragu, obsesi, gangguan memori, konsentrasi kurang , retardasi motorik Halusinasi dan waham (berdosa, nihilistik) pada depresi psikotik

Gejala mania Mood meningkat (ekspansivitas) Flight of ideas (loncat gagasan). logorrhoe Tidur kurang Harga diri meningkat dan gagasan kebesaran Emosi labil, iritabilitas Kurang toleransi terhadap frustrasi Menuntut dan egosentris Gambaran kognitif Bicara cpt, banyak desakan pembicaraan. Lompat gagasan Inkoheren, halusinasi dan waham kebesaran pd kondisi psikotik

Gambaran fisiologik : tenaga meningkat, insomnia, nafsu makan kurang, kebutuhan tdr kurang Agitasi psikomotor/ hiperaktif

Klasifikasi Gangguan Afektif Gangguan afektif episoda mania Ggn afektif bipolar Ggn afektif episoda depresi - ringan berat tanpa pskotik atau dengan psikotik Ggn afektif depresi berulang

Klasifikasi episoda mania Hipomania Mania tanpa psikotik Mania dengan psikotik Bila ada episoda afektif sebalum atau sesudahnya, maka dikatagorikan sebagai gangguan bipolar

Hipomania Peningkatan ringan dari suasana perasaan yg menetap salama beberapa hari berturut-turut hingga setidaknya 4 hari Peningkatan energi dan aktifitas, berupa peningkatan kemampuan bargaul, bercakap dan keakraban berlebihan, peningkatan energi berlebihan dan penurunan kebutuhan tidur

Gangguan afektif episoda mania Gangguan ini ditandai dengan Suasana perasaan meningkat/ekspansif berlangsung hingga sedikitnya 1 minggu Ada gejala aktifitas fisik maupun mental setidaknya 3 gejala atau 4 gejala apabila mood hanya iritabel significan Haraga diri meningkat atau rasa kebesaran Kurang tidur Banyak bicara Flight of ideas Perhatian mdh teralih Aktifitas meningkat (sosial, pekerjaan atau sekolah) Keterlibatan berlbh dgn potensi menyakitkan, spt kegiatan berbelanja, keg seksual tdk bijaksana, investasi bisnis beresiko

Gangguan afektif episode depresi berat Kritera diagnostik DSM IV TR Lima atau lebih gejaladibawah ini telah ada selama periode waktu 2 minggu dan menunjukkan perubahan fungsi sebelumnya, setidaknya satu gejalanya adalah (1) mood menurun atau(2) kehilangan minat atau kesenangan Mood menurun hampir sepanjang hari/setiap hari, seperti yang ditunjukkan baik secara subjektif atau pengamatan Menurun minat atau kesenangan Penurunan berat badan atau bertambah, menurun maupun meningkat nafsu makan Insomnia atau hipersomnia Agitasi atau retardasi psikomotor

Lelah atau hilang energi Perasaan tidak berarti, atau rasa bersalah Kemampuan berpikir atau konsentrasi menurun Pikiran/gagasan berulang tentang kematian Menyebabkann penderitaan yang secara klinis bermakna atau hendaya fungsi sosial, pekerjaan atau area fungsi lain Gejala sebaiknya tidak disebabkan sedang berkabung setelah kehilangan orang yang dicintai

Gangguan afektif episode depresi ringan Sedikitnya dua atau kurang dari lima gejala dibawah ini telah ada selama periode waktu 2 minggu dan menunjukkan perubahan fungsi sebelumnya, setidaknya satu gejalanya adalah (1) mood menurun atau(2) kehilangan minat atau kesenangan Mood menurun hampir sepanjang hari/setiap hari, seperti yang ditunjukkan baik secara subjektif atau pengamatan Menurun minat atau kesenangan Penurunan berat badan atau bertambah, menurun maupun meningkat nafsu makan Insomnia atau hipersomnia Agitasi atau retardasi psikomotor Lelah atau hilang energi Perasaan tidak berarti, atau rasa bersalah Kemampuan berpikir atau konsentrasi menurun Pikiran/gagasan berulang tentang kematian

Gangguan afektif bipolar Ggn afektif bipolar kini episode hipomania GAB kini episode manik tanpa psikotik GAB kini episode manik dgn ciri psikotik GAB kini episode depresi ringan GAB kini episode depresi berat tanpa psikotik BAB kini episode depresi berat dgn ciri psikotik Gangguan bipolar I atau tipe pskotik ditandai dengan adanya 2 episode yaitu manik dan depresi, sedangkan ggn bipolar II ditandai dengan hipomanik dan depresi

Etiologi Biologik hormonal: depresi terjadi karena hiperaktifitas HPA axis (hipothalamus-hipofise adrenal menyebabkan peningkatan kortisol, penurunan pelepasan TSH, GH, FSH, LH dan testosteron Neurotransmiter: Pada depresi terjadi penurunan biogenik amine (norepinefrin, dopamin, serotonin). Pada maniak terjadi peningkatan biogenik amine Teori psikoanalitik: Depresi : kehilangan objek cinta baik nyata maupun imajinasi, bereaksi dgn kemarahan yg tdk disadsari kmd diarahkan pada diri. Maniak dipandang sebagai pertahanan terhadap yang mendasari depresi

Teori kognitif menurut Aeron Beck bahwa pada depresi terjadi distorsi persepsi diri (trias kognitif) Pandangan negatif terhadap diri sendiri Interpretasi negatif dari pengalaman hidup Pandangan negatif terhadap masa depan

Penatalaksanaan depresi Waspadai resiko bunuh diri Adakah ide bunuh diri? Adakah ingin mencederai orang lain Dorong penderita utk ungkap perasaan Rencana jangka pdk utk lakukan aktifitas yg dinikmati / bangun kepercayaan diri Dorong penderita lawan rasa pesimis dan pikiran kritik diri

Yakinkan pdrt tdk lakukan ide pesimistik LANJUTAN PENATALAKSANAAN DEP Yakinkan pdrt tdk lakukan ide pesimistik Identif masalah / stres sosial Konsentrasipd langkah kecil yg dpt dilakukan utk atasi masalah Hindari pengambilan keputusan atau perubahan hdp besar Informasiakan depresi dpt diobati dan keluhan fisik adalah bagian gejala depresi yg ada hubungan dgn mood

Penatalaksanaan depresi Psikologik Terapi perilaku pemberian penguatan positif Terapi suportif untuk kepatuhan terapi dan dukungan emosional Terapi kelompok menolong dalam reintegrasi pasien secara sosial Terapi keluarga utk perbaiki hubungan pasien dan keluarga mendukung terapi pasien

LANJUTAN PENATALAKSANAAN DEPRESI Psikofarmaka Pemberian obat antidepresan mulai dosis rendah, amitriptylin 25 mg 2x1-3x1 selama 2minggu untuk optimal dose kmd maintanance slm 2 – 6 bln. Hati- hati side efek cardio-toxic, hentikan obat dgn tapering off Ganti antidepresan lain dgn maprotiline(ludiomil 25mg,50mg atau sandepril 50mg) 2x25mg-50mg atau fluoxetine 10mg,20mg 1x1selama 2 bulan- 6 bulan dan kmd tapering off

Antidepressants: Monoamine Reuptake Inhibitors 1st Generation of Antidepressants (TCA, TeCA) Generic Name Trade Mark Doses (mg) Mechanism of Efficacy amitriptyline AMITRIPTYLIN 75-200 Inhibition of Serotonin and/or Norepinephrine Reuptake Followed by Increase of their Concentrations in Synaptic Cleft nortriptyline NORTRILEN 50-150 imipramine MELIPRAMIN 75-250 clomipramine ANAFRANIL, HYDIPHEN 75-225 dosulepin PROTHIADEN 100-300 dibenzepine NOVERIL 240-720 maprotiline LUDIOMIL, MAPROTILINE 75-150

1st Generation of Antidepressants Mechanism of action: Blockade of muscarine receptors Histamine H1 receptors Alpha 1 Adrenergic Receptors Alpha 2 Adrenergic Receptors Many Side Effects Danger of Intoxication Many Interactions Prolonged Effect (after 3-6 Weeks)

Kelompok SSRI Antidepressants Generic Name Trade Mark Mean Doses (mg) Mechanism SSRI fluvoxamine FEVARIN 100-300 Selective Serotonin Reuptake Inhibition fluoxetine DEPREX, DEPRENON, PROZAC, PORTAL, FLOXET, FLUXONIL, MAGRILAN 20-60 citalopram SEROPRAM, CITALEC, CEROTER, PRAM escitalopram CIPRALEX 10-20 paroxetine SEROXAT, PAROLEX, APO-PAROX, REMOD sertraline ZOLOFT, SERLIFT, ASENTRA, STIMULOTON 50-200

Penatalaksanaan Mania Bila hipomania: rawat jalan dan pemberian terapi lithium carbonat dan kerja sama dengan keluarga. Atau pemberian antipsikotik dosis rendah dlm jangka pendek Bila Mania: rawat dan perbaiki keadaan umum. Akut : antipsikotik dosis besar dan benzodiazepin, bila perlu ECT lithium carbonat (3X300mg/hr, dosis terapi 900-2100mg) atau Carbamazepin, valproat acid, verapamil, clonidine, clonazepam(rivotril)

Blood Serum Concentration Mania Generic Name Trade Mark Doses (mg) Blood Serum Concentration lithium carbonicum LITHIUM CARBONICUM 900 – 1000 0.5 – 0.8 mmol/l CONTEMNOL 1000 - 1500 0.8 – 1.2 mmol/l carbamazepine BISTON, TEGRETOL, TIMONIL 400 - 1500 5 – 10 ng/ml valproic acid EVERIDEN, ORFIRIL, 900 - 2000 50 - 100 ng/ml

Psikologik Terapi kognitif : tingkatkan kepatuhan Terapi perilaku untuk atasi impulsivitas Terapi suportif untuk kepatuhan terapi cegah kekambuhan Terapi kelompok menolong dlm reintegrasi pasien secara sosial Terapi keluarga utk perbaiki hubungan pasien dan keluarga mendukung terapi pasien