KULIAH AKTO OLEH : PROF.DR. WAHYONO. SU., APT BAGIAN BIOLOGI FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2011
AKTO Prof. DR.Wahyono. SU.Apt Fak.Farmasi UGM FITOKIMIA ~ KIMIA TUMBUHAN KIMIA ORGANIK BAHAN ALAM----BIOKIMIA TUMBUHAN BIDANG PERHATIAN # STRUKTUR KIMIA # BIOSINTESIS # METABOLISME # PENYEBARAN SECARA ILMIAH # FUNGSI BIOLOGI DIPERLUKAN METODE ; PEMISAHAN, PEMURNIAN, IDENTIFIKASI KANDUNGAN KENDALA BAHAN JUMLAH KECIL Pustaka : The organic constituents of higher plants---- Trevor Robinson Phytochemical methods ……. JB Harborne
VARIASI KANDUNGAN DALAM TUMBUHAN TANAMAN ---- BENTUK, UKURAN, WARNA, KARAKTER LAIN BERBEDA -ISI SECARA KUANTITATIF SERTA PERBANDINGAN KANDUNG- AN DALAM TUMBUHAN BERUBAH-UBAH -FAKTOR YANG BERPENGARUH, FAKTOR LUAR DAN FAKTOR DALAM -BIASANYA YANG SANGAT BERPENGARUH METABOLIT SE-KUNDER (SECONDARY METABOLIC) CONTOH : DAUN BELADONA……. Atropina 0,3 –1,7 % KULIT KINA ……. Alkaloida 4-14 % DAUN DIGITALIS … Glikosida 5,5 – 21 unit OPIUM …….. Morpina – 3 – 12 % Kualitas dan kuantitas sangat penting dalam penelitian, pengobatan –industri A.FAKTOR GENETIK (FAKTOR DARI DALAM) -TANAMAN YG DIBUDIDAYAKAN SECARA KETAT GENETIK DAPAT HOMOGEN -PERBEDAAN BESAR SANGAT - MEMPENGARUHI BENTUK LU-AR SERTA PROSES BIOKIMIA DALAM TANAMAN CONTOH : Prunus communis ---- ada yang berasa pahit dan tidak pahit Duboisia myoporoides --- di Austalia utara – skopolamina Australia selatan – hiosiamina Strophanthus sarmentosus – Sudan ---- sarmentogenin; Kongo –save- rogenin Guaiana – sarmentogenin, saverogenin
ANALISIS HASIL ANALISIS KUALITATIF - MOTIVASI ------- SENYAWA BARU ATAU TIDAK BIASA -BANYAK KOMPONEN YANG MUDAH DIISOLASI MISALNYA GULA, FITOSTEROL -KOMPONEN YANG DIHARAPKAN BIASANYA JUMLAHNYA KECIL -BILA STRUKTUR SENYAWA YANG DITEMUKAN BARU, APAKAH SENYAWA TERSEBUT BELUM DILAPORKAN DAPAT DILIHAT DALAM CHEMICAL ABSTRACT -ALASAN LAIN UNTUK MELAKUKAN ANALISIS KIMIA UNTUK MENNETUKAN CIRI SENYAWA AKTIF, PENYEBAB EFEK RACUN, EFEK YANG BERMANFAAT, YANG DITUNJUKKAN OLEH EKSTRAK KASAR -PERLU DILAKUKAN SETIAP TAHAP EKSTRAKSI UNTUK MELACAK SENYAWA AKTIF TSB SEWAKTU DIMURNIKAN. -KEMUNGKINAN TERJADI KERUSAKAN DLM PROSES EKSTRAKSI SELALU DITANAMKAN APA ITU RUSAK, TERJADI SENYAWA JADIAN, ATAU SENYAWA TSB LABIL. -CEMARAN DARI WADAH ATAU ALAT YANG DIGUNAKAN. ANALISIS KUANTITATIF CARA MUDAH DENGAN JALAN MENIMBANG BAHAN AWAL KEMUDIAN BERAPA HASILNYA. -HASIL MERUPAKAN % SE MINIMUM, KARENA FAKTOR KEHILANGAN -CARA MODERN –KGC, KCKT PENGGUNAAN: -FISIOLOGI TUMBUHAN -PATOLOGI TUMBUHAN -EKOLOGI TUMBUHAN -PALEOBOTANI TUMBUHAN -GENETIKA TUMBUHAN -SISTEMATIKA TUMBUHAN
METODE EKSTRAKSI (PENYARIAN) DAN ISOLASI -IDEAL, UNTUK ANAL. FITOKIMIA—JAR.TUMB.SEGAR -CARA LAIN BAHAN HARUS DIKERINGKAN PENGERINGAN TERAWASI TANPA SUHU TINGGI & DIKERINGKAN CEPAT -SYARAT BAHAN , BENAR, JELAS ASALNYA, BEBAS DARI PENCEMARAN BAHAN LAIN/TAK BERPENYAKIT EKSTRAKSI UMUMNYA KITA PERLU MEMBUNUH JAR.TUMB.(BUNGA/ DAUN DIPOTONG-POTONG) UNTUK MENCEGAH OKSIDASI ENZIM/HIDROLISIS BAHAN CEMPLUNGKAN ETANOL MENDIDIH EtOH PEL. YANG BAIK UNTUK PENYARIAN AWAL BAHAN MENGANDUNG KLOROFIL EKSTRAKSI SELESAI BILA WARNA HIJAU HILANG PROSEDUR KLASIK UNTUK BAHAN YANG KERING DG SOXHLET (POLARITAS) SARI DIUAPKAN- ROTAVAPOR LIPID DIHILANGKAN UNTUK KANDUNGAN LARUT AIR EtOH MERUPAKAN PELARUT YANG LUWES UNTUK EKSTRAKSI PENDAHULUAN EKSTRAK EtOH DIUAPKAN SARI AIR DIPISAHKAN BILA TIMBUL KRISTAL SARING—CEK DG KLT BILA TUNGGAL DP DIREKRISTALISASI TERJADI CAMPURAN DIPISAHKAN DG MET.SESUAI EKSTRAK BILA PERLU DISIMPAN DLM ALMARI ES /DITAMBAHI TOLUENA MENCEGAH JAMUR SENYAWA LABIL HARUS DITANGANI SECARA SEKSAMA
METODE UNTUK EKSTRAKSI DAN ‘‘CLEAN-UP’’ SAMPEL -ORGANISME HIDUP TDR CAMP. SENY.KIMIA YG KOMPL -AGAR DPT DIISOLASI IDEALNYA JELAS SENY. UTAMA MAUPUN PENYERTANYA BBRP METODE PERLU DIPERTIMBANGKAN FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM MEMILIH METODE SELEKSI DAN EKSTRAKSI 1.MAKSUD DARI EKSTRAKSI UMUMNY ADA 4 KEADAAN A.SENYAWA KIMIA SUDAH DIKETAHUI--- CARA KERJA DAPAT MENGAMBIL DARI PUBLIKASI/MODIFIKASI B.MATERIAL YANG DIUJI DIKETAHUI GOL.MIS FLAV., ALK, SAPONIN DLL.—MENIRU DALAM PUSTAKA C.ORGANISME[TAN,BINT] DIGUNAKAN UNTUK O.TRAD ----- SESUAIKAN EKSTRAKSI DG PENGGUNAAN D.SENY. SAMA SEKALI BELUM DIKETAHUI – SPESIFIK AKTIVITAS, ATAU GOL. SENY. BERKHASIAT DALAM ORG. PADA UMUMNYA. --- DILAKUKAN SKRINING. 2.SIFAT-SIFAT SENY. YG DIEKSTRAKSI -POLARITAS SENY.YG AKAN DIEKSTRAKSI -PENGARUH pH MIS. ISOLASI ALKALOID -THERMOSTABILITAS TEMP. TINGGI REAKSI CEPAT, DPT TERBENTUK SENY. TAMBAHAN, TERBENTUK SELAMA ISOLASI
3.SIFAT-SIFAT PELARUT YANG DIGUNAKAN -VOLATILITAS, MUDAH TERBAKAR DAN TTK DIDIH -TOKSISITAS FAKTOR LAIN YANG BERPENGARUH ADALAH TOKSISITAS PELARUT KLOROFORM, ETER –NARKOSE CCL4, ----- HEPATOTOKSIK; BENSEN --- KANKER ASETONITRIL, METANOL---TOKSIK -PENELITI HARUS FAMILIAR DG PELARUT -REAKTIVITAS PELARUT DAPAT BEREAKSI DG SENY.YG DIISOLASI --- MENGHASILKAN ZAT PENYERTA ASETON,METILETILKETON BEREAKSI DG NUKLEOFILIK DLM SENY. METANOL/ETANOL—ETILASI,METILASI KELOMPOK ASAM KARBOKSILAT ADANYA PEROKSID DALAM ETER YANG MEMPENGARUHI HASIL PERLU DITAMBAHKAN ANTI OKSIDAN BUTILATED HYDROXY TOLUENE (BHT, 0,0001% ) PENGUAPAN DALAM JUMLAH BANYAK -- ME + KONTA-MINAN 4. HARGA PERLU DIPERTIMBANGKAN HARGA TERUTAMA BILA EKSTRAKSI DALAM JUMLAH BANYAK, RECYCLING PELARUT, CAMPURAN PELARUT SULIT DILAKUKAN PENGGUNAAN EKSTRAK PENGGUNAAN EKSTRAK BERMACAM-MACAM a.l. UN-TUK ISOLASI ATAU DICOBAKAN PADA HEWAN ATAU MANUSIA (DIKONSUMSI).
METODE EKSTRAKSI SECARA UMUM -METODE PALING POPULER UNTUK EKSTR.DG LARUTAN ATMOSFER UDARA, KALAU PERLU DG PEMANASAN -METODE LAIN TERMASUK DISTILASI UAP, EKSTRAKSI CAIR SUPER KRITIK, GAS CAIR TEKANAN SEDANG (PHYTOSOL EXTRACTION) A. EKSTRAKSI MENGGUNAKAN LARUTAN ALAT YANG DIGUNAKAN BERVARIASI TGT SEKALANYA DAN TEMP.YANG DIGUNAKAN *METODE SEDERHANA DG PERKOLASI *INFUSA, DG PEMANASAN JANGAN MENGGUNAKAN API LANGSUNG *MASERASI APABILA DENGAN PEMANASAN GUNAKAN REFLUX ATAU DENGAN SOXHLET
INFUSA/SEDUHAN, MASERASI DAN PERKOLASI INFUSA -MEMBIARKAN BAHAN TERENDAM DLM AIR PANAS PD WAKTU TERTENTU DAN UMUM KADARNYA 10 % SKALA BAHAN MENENTUKAN JENIS PIRANTI YANG DIGUNA-KAN MASERASI- PERENDAMAN DLM KEADAAN DINGIN KALAU INGIN MENDAPTKAN SARI/MASERAT DG KADAR TERTENTU SAJA PERKOLASI- MENGGUNAKAN PERKOLATOR SAMPAI TERSARI SEMPURNA
INFUSA MELAKUKAN PENYEDUHAN DLM PANCI INFUS MENGGUNAKAN PELARUT AIR PEMANASAN TIDAK LANGSUNG (90 C 15 MENIT) KADARNYA UMUMNYA 10 % AIR YANG MENGUAP DAPAT DITAMBAH COCOK UNTUK SENYAWA YANG TAHAN PEMANASAN UNTUK PENELITIAN PENGGUNA-AN COCOK SEPERTI PEKAMAKA-IAN JAMU DI MASYARAKAT UNTUK DIBUAT EKSTRAK KERING WAKTU PENGUAPAN LAMA
MASERASI EKSTRAKSI SEDERHANA DAPAT MENGGUNAKAN BERMACAM-MACAM PELARUT SETELAH DISARING SISANYA DPT DIMASERASI KEMBALI KALAU PERLU DENGAN PENGE-PRESAN/DIPERAS DIBANDING DG PERKOLASI WAKTU LEBIH CEPAT DIGUNAKAN TERUTAMA UNTUK SENYAWA YANG KANDUNGAN-NYA BESAR (SENYAWA BIO-AKTIF KONSENTRASI BESAR) ,PENYARIAN KURANG SEMPURNA
PERKOLASI PENYARIAN BERKESINAMBUNG-AN SAMPAI SEMPURNA BAHAN DIKUMPULKAN DALAM WAHA YANG SESUAI BILA KRAN DIBUKA AKAN MENETES, TETESANNYA DPT DIATUR KECEPATANNYA KEUNTUNGAN TIDAK MEMERLUKAN LANGKAH TAMBAHAN UNTUK MENYARING BAHAN DIBANDING DG REFLUKS TIDAK MEMERLUKAN PEMANASAN EKSTRAKSI LAMA
PENYARIAN BERKESINAMBUNGAN PENYARIAN DG MET. SOXHLET UNTUK SENYAWA YANG THAN PEMANASAN SENYAWA KELARUTAN RENDAH AKAN MENGKRISTAL MATERIALNYA BNYK PERLU PEMANASAN BERLEBIH BILA MENGGUNAKAN CAMPURAN BERBEDA TTK DDHNYA CAIRAN YANG MENGUAP DAN DILABU KONSENTRASI BERBEDA UNTUK DEFATTING ATAU INGIN EKSTRAKSI SAMPAI HABIS
REFLUKS BAHAN SELALU KONTAK DENGAN CAIRAN PELARUT DPT DIGUNAKAN UNTUK BERMACAM-MACAM PELARUT COCOK UNTUK SENYAWA AKTIF YANG TAHAN DENGAN PEMANASAN DPT TERJADI DEGRADASI TERMAL DENGAN PANAS PENYARIAN MENJADI LEBIH CEPAT TIDAK PERLU DILAKUKAN PENGADUKAN
KETERBATASAN METODE SOXHLET a.l : KARENA MENGGUNAKAN PEMANASAN SENYAWA YANG LABIL/ TERBENTUK SENY.BARU SENYAWA YANG KELARUTANNYA RENDAH AKAN MENGKRISTAL APABILA MATERIALNYA BANYAK, PELARUT BANYAK PERLU PEMANASAN BERLEBIH BILA MENGGUNAKAN PELARUT CAMP.AZEOTROPIK YANG MENGUAP DAN ADA DI LABU BERBEDA
B.DISTILASI UAP -DISTILASI UAP MERUPAKAN MET.YG POPULER UNTUK ESTRAKSI MM DARI BAHAN TANAMAN -ADA BEBERAPA METODE : *DICAMPUR DAN DIPANSKAN *DISTILASI UAP (“hydrosteam distilation; dandang’’) C. ‘’SUPERCRITICAL FLUID EXTRACTION” -TEMP., TEK. DAPAT MENYEBABKAN PERUBAHAN SIFAT FISIKA DARI SENY. ANTARA PADAT, CAIR DAN GAS. -UMUMNYA DIGUNAKAN CO2 SUPERCRITICAL -COCOK UNTUK SENY.TERMOLABIL -KEUNTUNGAN LAIN, TIDAK TOKSIS, TIDAK MUDAH TERBAKAR , MURAH, DAPAT DIUAPKAN PADA TEK.ATMOSFER -CO2 SUPERCRITICAL SEJAJAR DENGAN PELARUT NON-POLAR HEKSAN & BENSEN, POPULER UNTUK EKST. MM
-UNTUK MENAMBAH KEPOLARAN DG MENAMBAH DENSITASNYA (mengatur tekanan dan temp.), ATAU ME+ SENY. ORGANIK (Metanol, edtanol diklormetan) ATAU BAHKAN AIR -KESULITAN ALATNYA LEBIH RUMIT D.METODE ADVANCED PHYTONICS -METODE INI TELAH DIPATENKAN, DAN TELAH DIKEMBANGKAN UNTUK EKSTR.MM --LARUTAN UNTUK EKSTRAKSI “PHYTOSOL” YG TDR DARI 1,1,1,2-tetrafluroethane dg atau tanpa modifikasi --MODIFIKASI PHYTOSOL A 1,1,1,2-tetrafluroethane B ;1,1,1,2-tetrafluroethane+ BUTANE/ISOBUTANE; C 1,1,1,2-tetrafluroethane +DIMETILETER E.LAIN-LAIN -ENFLEURAGE,-EXPRESSION, -SUBLIMATION -PERVAPORATION, -MICROWAVE TREATMENT
TEK. CLEAN-UP UNTUK MENGHIL. SENY. SAMPINGAN ADA 2 KATEGORI SENY.PERLU DIHILANGKAN KEBERADAANNYA DALAM JUML.BESAR (klorofil, karoten, protein, polisakarida) SENYAWA BEREAKSI SECARA NON SPESIFIK (polifenol – tanin, protein – mengganggu test biologi) MENGHILANGKAN KLOROFIL DIENDAPKAN DG Pb Acetat. (Glyc.jantung), NAMUN TIDAK COCOK SECARA UMUM PARTISI SOLVEN YANG LEBIH NONPOLAR DIPISAHKAN DG KOLOM SEPHADEX LH-20 MENGHILANGKAN POLIFENOL 10 g SEPHADEX-LH-20 PER 100 g EKSTRAK 5 g POLIAMIDE PER 100 MG EKSTAK 2.5 g PVPP PER 100 MG EKSTRAK 10 g RESIN (DE52) PER 1 g EKSTRAK MENGHILANGKAN PROTEIN PROTEIN DIHILANGKAN DARI EKSTRAK AIR DG PENAMBAHAN BERTAHAP KONSENTRASI AMONIUM SULFAT5%, 10%, 20% PENGATURAN Ph DIALISIS (PROT. JUML.BESAR)
MENGHILANGKAN LEMAK DEFATTING DG PETR.ETER PENAMBAHAN LEMAK PADAT KEDALAM EKSTRAK AIR ATAU EKTRAK ENCER DALAM ALKOHOL KEMUDIAN DI LELEHKAN DIBAWAH TITIK DIDIHNYA DENGAN PENAMBAHAN WAX 10 g WAX SETIAP 25 G EKSTRAK
MENGHILANGKAN POLISAKARIDA DAN POLIMER KARBOHIDRAT YANG LAIN POLIMER GULA MIS.AMILUM, LENDIR ,GOM AKAN SEMBUNYI DALAM EKSTAK KARENA TERBENTUK LARUTAN KENTAL ATAU GEL DALAM AIR METODE UMUM UNTUKMENGHILANGKAN DG PEL.POLAR LARUT AIR, MIS ETANOL,ASETON KE DL AIR---MENGENDAP FILTRASI ATAU SENTRIFUS
MENGHILANGKAN GULA KONSENTRASI GULA YG TINGGI, DAPAT JADI SIRUP REDUKSI POLARITAS DG ME+ MeOH ATAU EtOH—SARING /SENTRIFUSE KOLOM KROM. 10 G SEPHADEX G 10 PER 100 g EKSTR
CARA KERJA FRAKSINASI CRUDE -PEMISAHAN DALAM KELOMPOK – FRAKSINASI. -DPT DILAKUKAN DG BERMACAM-MACAM MET. TGT KELARUTAN, UKURAN, BENTUK, MUATAN LISTRIK -KESATABILAN SENY.TIDAK TAHU—FRAKSINASI DILAKUKAN PADA KONDISI PERTENGAHAN (DILINDUNGI THD TEMP. TINGGI, PROTEKSI CAHAYA, DICEGAH PEREAKSI YANG REAKTIF -BILA AKAN DIGUNAKAN UNTUK TEST BIOLOGI GUNAKAN PELARUT YANG TIDAK TOKSIS -APABILA TAHAP BERIKUTNYA AKAN DIUAPKAN BILA MUNGKIN GUNKAN PELARUT YANG MUDAH MENGUAP -BILA MUNGKIN GUNAKAN CARA KERJA YANG SEDERHANA DAN EFISIEN, PELARUT YANG FAMILIAR
METODE FRAKSINASI DPT DILAKUKAN SBB: PENGENDAPAN PENGENDAPAN DG BERBAGAI METODE YANG DIPERLUKAN METODE SEDERHANA DILAKUKAN PADA TEMP. RENDAH – FILTRASI/SENTRIFUGASI MET LAIN DG ME+ PELARUT YANG TIDAK MELARUTKAN (AIR-ACETON; HEKSAN-ASETON) MET. LAR.DALAM AIR DI+ LARUTAN ELEKTROLIT (SALTING-OUT) DIGUNAKAN AMONIUM SUFAT (MIS.PROTEIN) KADANG-KADANG ENDAPAN HALUS SULIT DI SARING
EKSTRAKSI DG PELARUT-PELARUT (CAIR-CAIR) -DIGUNAKAN DUA LARUTAN YANG TIDAK CAMPUR -JANGAN DILAKUKAN DLM KEADAAN PANAS -HATI-HATI SERING TERJADI EMULSI DG PELARUT KLOROFORM, DIKLORMETAN -EKSTRAKSI MULTIPEL (“MULTIPLE EXTRACTION”) UNTUK EKSTRAKSI LEBIH BAIK MENGGUNAKAN VOL. PELARUT SEDIKIT-SEDIKIT DARIPADA SELURUH VOLUME. CONTOH SKEMA MULTIPEL FRAKSINASI CAIR-CAIR
EKSTRAK AIR W + DCM W DCM +DCM + W W DCM DCM W DCM w SALTING OUT EKSTRASI SENY.POLAR TENGAHAN DALAM LAR.AIR DPT DILAKUKAN SO DG PE+ PEL.TAK CAMPUR AIR SPT BUTANOL ATAU METILETIL KETON GARAM YANG UMUM DIGUNAKAN NaCl, MgSO4 DISTILASI DG TEMP TERTENTU AKAN MENGUAP SENY TERTENTU. ALAT DISTILASI DILENGKAPI DENG TERMOMETER UNTU HAL TSB. PALING BANYAK DI INDUSTRI PETROKIMIA
DISTILASI DG TEMP TERTENTU AKAN MENGUAP SENY TERTENTU. ALAT DISTILASI DILENGKAPI DENG TERMOMETER UNTU HAL TSB. PALING BANYAK DI INDUSTRI PETROKIMIA DIALISIS MET.PEMISAHAN MENURUT UKURAN MOLEKUL. DIGUNAKAN MEMBRAN SEMIPERMIABEL METODE INI SERING DIGUNAKAN UNTUK PEMURNIAN POLISAKARIDA DAN PROTEIN (DESALTING) ELEKTROFORESIS MET.PEMISAHAN CAMP.SENY. YG MEMP. MUATAN LISTRIK. DG PENGARUH PERBEDAAN MEDAN LISTRIK MOLEKUL AKAN BERGERAK DG KECEPATAN BERBEDA TGT UK.BENTUK TOTAL MUATAN LISTRIK UMUMNYA UNTUK PEMISAHAN PROTEIN, PEPTID DAN ASAM AMINO
KROMATOGRAFI LAPISAN -METODE INI BERGUNA UNTUK FRAKSINASI -TIDAK HANYA UNTUK METODE PEMURNIAN SAJA DIBANDINGKAN DG PEMBANDING -DIGUNAKAN UNTUK MONITORING KR.KOLOM -METODE YANG UMUM DIGUNAKAN KLT MAUPUN KKt -HAL POKOK: FASE DIAM, FASE BERGERAK DAN METODE DETEKSI SISTEM ADSORPSI KROMATOGRAFI -FASE DIAM YANG BIASA DIGUNAKAN SILIKAGEL -LAP. DPT BUAT SENDIRI, ATAU SUDAH JADI DR PABRIK -FASE GERAK DPT TUNGGAL ATAU CAMPURAN/pH -PENOTOLAN LEBIH MENGUNTUNGKAN DLM BENTUK GARIS DRPD BULATAN -BILA PEMIS. KUR.BAIK DPT MENG.ALUMINA/POLIAMID -BILA TAILING DPT DI+AIR, BASA(AMONIA,DIETILAMIN) ASAM (ASAM FORMAT, ASAM ASETAT GLASIAL) -CONTOH PEMISAHAN SBB:
TEK. CLEAN-UP UNTUK MENGHIL. SENY. SAMPINGAN ADA 2 KATEGORI SENY.PERLU DIHILANGKAN KEBERADAANNYA DALAM JUML.BESAR (klorofil, karoten, protein, polisakarida) SENYAWA BEREAKSI SECARA NON SPESIFIK (polifenol – tanin, protein – mengganggu test biologi) MENGHILANGKAN KLOROFIL DIENDAPKAN DG Pb Acetat. (Glyc.jantung), NAMUN TIDAK COCOK SECARA UMUM PARTISI SOLVEN YANG LEBIH NONPOLAR DIPISAHKAN DG KOLOM SEPHADEX LH-20 MENGHILANGKAN POLIFENOL 10 g SEPHADEX-LH-20 PER 100 g EKSTRAK 5 g POLIAMIDE PER 100 MG EKSTAK 2.5 g PVPP PER 100 MG EKSTRAK 10 g RESIN (DE52) PER 1 g EKSTRAK
MENGHILANGKAN PROTEIN PROTEIN DIHILANGKAN DARI EKSTRAK AIR DG PENAMBAHAN BERTAHAP KONSENTRASI AMONIUM SULFAT5%, 10%, 20% PENGATURAN Ph DIALISIS (PROT. JUML.BESAR) MENGHILANGKAN LEMAK DEFATTING DG PETR.ETER PENAMBAHAN LEMAK PADAT KEDALAM EKSTRAK AIR ATAU EKTRAK ENCER DALAM ALKOHOL KEMUDIAN DI LELEHKAN DIBAWAH TITIK DIDIHNYA DENGAN PENAMBAHAN10 g WAX SETIAP 25 G EKSTRAK
MENGHILANGKAN POLISAKARIDA DAN POLIMER KARBOHIDRAT YANG LAIN POLIMER GULA MIS.AMILUM, LENDIR ,GOM AKAN SEMBUNYI DALAM EKSTAK KARENA TERBENTUK LARUTAN KENTAL ATAU GEL DALAM AIR METODE UMUM UNTUKMENGHILANGKAN DG PEL.POLAR LARUT AIR, MIS ETANOL,ASETON KE DLM AIR---MENGENDAP FILTRASI ATAU SENTRIFUS MENGHILANGKAN GULA KONSENTRASI GULA YG TINGGI, DAPAT JADI SIRUP REDUKSI POLARITAS DG ME+ MeOH ATAU EtOH—SARING /SENTRIFUSE KOLOM KROM. 10 G SEPHADEX G 10 PER 100 g EKSTR.
PREPARATIF KLT -MET.INI BIASANYA DIGUNAKAN UNTUK ISOLASI MAUPUN PEMURNIAN -TEBAL LAPISAN 0.5-1 MM (BIASA 0.25 MM), TOTOLAN DALAM BENTUK GARIS -DETEKSI JANGAN MENGGUNAKAN SENY.YANG DESRUKTIF, METODE SEDERHANA SEMPROT AIR, UAP JODIUM , DISEMPROT TAPI PALING SEDIKIT 90 % HARUS DITUTUP KLT SENTRIFUGAL (KROMATOTRON) -MENGGUNAKAN PLATE MELINGKAR DILAPISI DG SILIKAGEL, DIPUTAR 2400 RPM ALIRI GAS NITROGEN OVERPRESSURED LAYER CHROMATOGRAPHY -METODE SEPERTI PREP.KLT, DILINDUNGI MEMBRAN
ISOLASI DARI SENYAWA AKTIF -APABILA SATU ATAU LEBIH TELAH DAPAT DIPISAHKAN DENGAN KLT---- ISOLASI SENYAWA MURNI—ELUSIDASI STRUKTUR SELANJUTNYA DAPAT DILAKUKAN TEST BIOLOGI -KRISTALISASI DAPAT TERJADI DLM LARUTAN PEKAT DLM KEADAAN DINGIN -KRISTAL YANG TERJADI DPT DISARING/SENTRIFUGASI DARI LARUTAN INDUK -KRISTAL YANG TERJADI DILARUTKAN KEMBALI--- REKRISTALISASI -KRISTAL DAPAT DITEST TITIK LEBUR, ROTASI OPTIK, DIFRAKSI SINAR X, BANDINGKAN DG STANDAR -DPT DIKRISTALKAN DG TURUNANNYA TAPI KURANG COCOK UNTUK TEST BIOLOGI -CEK KEMURNIAN DENGAN PALING SEDIKIT 4 SISTEM TLC BERBEDA FASE GERAK -DPT DILAKUKAN JUGA DENGAN METODE HPLC
DERET ELUOTROPIK --------------------------------------------------------------------------------- PELARUT PENGEMBANG TETAPAN DIELEKTRIK E PADA 200 n-HEKSAN 1,890 HEPTANA 1,924 SIKLOHEKSAN 2,023 KARBONTETRAKLORIDA 2,238 BENZEN 2,284 KLOROFORM 4,806 ETER 4,34 ETILASETAT 6,02 PIRIDINA 12,3 ASETON 20,7 ETANOL 24,30 METANOL 33,62 AIR 80,37