Konsep Kepribadian Sehat (1) Kuliah 3 Konsep Kepribadian Sehat (1) a. Pendekatan Psikodinamika b. Pendekatan Behavioristik c. Pendekatan Humanistik
1. Pendekatan psikodinamika Tokoh utama : sigmund Freud Mendukung prinsip : determinisme psikis perilaku (normal atau abnormal) tidak terjadi secara kebetulan atau pengaruh supra natural tapi ditentukan oleh proses dinamik dan konflik-konflik intrapsikis,.
Insting: merupakan perwujudan psikologis dari rangsangan somatik yang dibawa sejak lahir. Perwujudan psikologis dari insting hasrat. Rangsang jasmaniahnya darimana hasrat muncul kebutuhan Hasrat berfungsi sbg motif bagi tingkah laku orang lapar cari makanan. Insting pendorong kepribadian Mendorong & menentukan arah perilaku menjalankan kontrol selektif thd tingkah laku dng meningkatkan kepekaan thd jenis stimulasi tertentu.
Peran stimulus dr luar untuk menggerakkan ndividu < dibanding kekuatan insting. Pada keadaan tertentu peran stimulus eksternal penting misal: stimulasi berlebihan pd masa anak awal berpengaruh pd kepribadian. Pengalaman traumatik pada perkembangan masa anak awal sangat mempengaruhi fase perkembangan selanjutnya
Struktur Id, Ego, Superego Bekerja pada ketidaksadaran : terdiri dari sexual dan aggressive instincts yang membentuk dasar perilaku manusia. Pleasure Principle Pushes for satisfaction tanpa memperhatikan realitas, alasan atau moralitas. EGO Thinking, perceiving (merasa), problem solving part of personality. Reality Principle Tugas utama : mencari cara u/memuaskan Id, tapi tetap dalam batas realitas, alasan dan moral. SUPEREGO Personality’s moral code. disebut juga sebagai suara hati/kata hati Fungsi utama: membuat batas pada cara ego u/ memuaskan ID. SE bentuk ideal dari segala sesuatu yang qta usahakan.
ID Struktur kepribadian manusia terdiri 3 bagian: Id, Ego, Super ego Menempati alam bawah sadar, Berisi insting, nafsu, dorongan, impuls, keinginan, ide, agresi, dsb. prinsip kenikmatan (pleasure principle). Reservoir dari energi psikis dan menyediakan daya utk menjalankan seluruh kegiatan yang dilakukan ego & super ego. ID
Daerah ketidaksadaran yg sangat luas berisi: dorongan, motif, nafsu, ide, perasaan yg ditekan Kekuatan vital tak terlihat tp melakukan kontrol penting atas pikiran & perbuatan sadar individu
Stimulasi : internal & eksternal Id berhubungan erat dg proses jasmaniah darimana ia mendapatkan energinya kenyataan psikis yang sebenarnya (Freud) representasi dunia batin dari pengalaman subjektif dan tidak mengenal kenyataan objektif. Id tidak mampu menanggulangi peningkatan energi akibat tegangan yg tidak menyenangkan peningkatan energi Stimulasi : internal & eksternal Tegangan Reflek & Proses primer Menurunkan tegangan
Prinsip : realitas Pernyataan ‘aku’ atau self membedakan diri dari orang lain. Beroperasi Proses sekunder berfikir realistik yg diuji melalui reality testing Mencegah terjadinya tegangan sampai ditemukan objek yg cocok untuk pemuasan kebutuhan menunda sementara pemuasan kebutuhan objek nyata. EGO
Fungsi Ego: Melindungi organisme & memberi pemuasan kebutuhan makanan Menyesuaikan usaha-usaha id dengan kenyataan lingkungan sekitar Menekan impuls-impuls yg tdk dapat diterima super ego Menyelesaikan tuntutan yg bertentangan antar Id & Superego Mempertahankan kehidupan & pelestarian spesies
Super ego Memperjuangkan kesempurnaan bukan kenikmatan. Prinsip moral & ideal yg berlawanan dengan prinsip kenikmatan dr id dan prinsip realita dari ego. Memperjuangkan kesempurnaan bukan kenikmatan. Berkembang melalui respon thd reward & punishment yg diberikan orang tua Sub-sistem superego: Conscience: Suara hati yang merekam semua hal yang dikatakan salah oleh orang tua. Ego ideal: berasal dari apa yg disetujui dan diberi hadiah oleh orang tua. Introyeksi : mekanisme penggabungan suara hati & ego ideal menghukum dg rasa salah & menghadiahi dg rasa bangga.
Pentingnya pengalaman pada masa awal kanak-kanak dalam membentuk kepribadian manusia perkembangan psikoseksual. Fase oral (0-18 bulan): daerah erogen mulut menelan & menggigit Fase anal (1-4 tahun) anus toilet training dasar pembentukan kreativitas & produktivitas atau keras kepala, kikir, kejam, jorok Fase phalik (4-6 tahun) genital kompleks oedipus kateksis seksual thd orang tua yg berlainan jenis identifikasi dg orang tua sejenis. Fase latensi (6-12 tahun) dorongan dinamik menjadi laten pertumbuhan intelektual, sosial, moral. Fase Genital impuls pra genital diganti impuls genital fungsi fase ini reproduksi.
Dinamika kepribadian sebagian besar dikuasai oleh keharusan memenuhi kebutuhan2 lingkungan menyediakan kebtuhan tsb tapi juga mengandng bahaya dan ancaman bagi individu. Bila individu tdk mampu menghadapi ancaman kecemasan Kecemasan muncul krn (1) takut tdk mampu mengendalikan insting (kec. Neurotik) (2) takut bahaya dr luar (kec. Realitas) (3) kec. Moral ketika berlawanan dg suara hati.
Kecemasan Menurut Freud a. Kecemasan Realitas atau Objektif Bersumber dari adanya ketakutan yang terhadap bahaya yang mengancam di dunia nyata. Ex: kebakaran, gempa bumi, binatang buas dll. Menuntun kita untuk berprilaku bagaimana menghadapi bahaya Bisa berubah menjadi sangat ekstrim. Ex: takut keluar rumah Kecelakaan, takut menyalakan korek api kebakaran b. Kecemasan Neurosis (Neurotic Anxiety) Dasarnya pada masa kecilkonflik antara pemuasan instingtual dan realitas. Berkembang karena adanya harapan untuk memuaskan impuls Id tertentu Konflik antara Id dan Ego
c. Kecemasan Moral (Moral Anxiety) Konflik antara Id dan Superego. Ketakutan akan suara hati individu sendiri Jika seseorang termotivasi untuk mengekspresikan impuls instingual yang berlawanan dengan nilai moral (superego)malu, rasa bersalah. Penyebab kecemasan adalah kata hati individu itu sendiri. Individu yang memiliki kata hati yang kuat akan mengalami konflik yang lebih hebat daripada individu yang mempunyai toleransi moral yang lebih longgar
2. Pendekatan Behavioristik dan kognitif J.B Watson: kepribadian tercermin dr sistem tingkah laku yg kelihatan dibangun mellui proses conditioning. Menuai banyak kririk penolakan yang kuat atas semua konsep ‘mental’ dalam perilaku manusia mekanistik & tanpa jiwa Perilaku manusia merupakan rangkaian stimulus- respon Ide dasar: tindakan yang mendapat hadiah akan diulang respon lingkungan thd tindakan individu menyeleksi segala yg dipelajari individu. Operant-conditioning respon lingkungan yg digunakan untuk memperkuat, melemahkan atau menghilangkan perilaku Anak berperilaku marah mendapatkan keinginannya cenderung menggunakan cara yang sama
Social cognitive theory dari Bandura teori belajar menghubungkan pendekatan behavioral dng kognitif. Manusia memiliki pengaruh thd lingkungannya sebagaimana lingkungan memiliki pengaruh atas dirinya. Belajar merupakan proses internal yang dapat menghasilkan perubahan perilaku individu atau tidak sebaliknya Individu dpt aktif mencari informasi dr lingkungannya, tidak pasif memberikan respon atas stimulasi lingkungan. Belajar tdk harus terlibat secara langsung dalam pengalaman, namun dapat melalui pengamatan (observational learning), modelling disebut sbg pengkondisian yg diwakilkan (vicarious conditioning).
Harapan prediksi pribadi ttg hasil dari respon yg dilakukan harapan akan keberhasilan (outcome expectation) dan harapan akan kemampuan (efficacy expectation) Individu tdk selalu mengharap ‘hadiah’ langsung namun dia mengantisipasi hasil yang sama dari perilaku yang dipelajarinya Perilaku ditujukan kepada diri sendiri (berlawanan dengan paham behavioral dikontrol lingkungan) mengharapkan hasil tapi tidak selalu berorientasi pada orang lain. Efek penguatan / hadiah (reinforcement) dan hukuman (punishment) terhadap perilaku dan proses belajar bersifat tidak langsung dan tdk dpt diprediksikan. Contoh : duta kampanye anti AIDS celebriti yang terkenal baik.
Terbentuknya perilaku abnormal Pola perilaku abnormal dipelajari berdasarkan conditioning. Kemampuan/ketrampilan yang kurang mengurangi peluang untuk terjadinya penguatan dari orang lain, misal: ketrampilan sosial yg kurang menarik diri tdk ada penguatan sosial. Harapan yang merusak diri melalui pembentukan kode (coding) thd kegagalan sbg lambang perasaan tdk berharga. Sebaliknya harapan positif meningkatkan motivasi diri utk mengatasi tantangan. Misal : kegagalan dalam hubungan cinta dg gadis indo kode bahwa gadis indo identik dengan kegagalan.
3. Pendekatan Humanistik Konsep-konsep tentang pribadi manusia 1. Manusia memiliki kesadaran tentang dirinya sendiri shg memiliki kemampuan & kebebasan untuk memutuskan dan bertindaki dirinya sendiri yg disertai tanggung jawab. tidak ditentukan kekuatan deterministik dan pengkondisian lingkungan
2. Kebebasan, tanggung jawab & kecemasan saling terkait 2.Kebebasan, tanggung jawab & kecemasan saling terkait. Kecemasan eksistensial akibat kesadaran atas keterbatasan manusia & kenyataan tak terhindarkan utk mati kenyataan bhw individu memiliki waktu terbatas utk mewujudkan potensinya. 3.Manusia unik dia berusaha menemukan tujuan hidup dan mencitakan nilai-nilai yg memberikan makna bagi kehidupan bila gagal isolasi, terasing, kesepian
4. Aktualisasi diri : mengungkapkan potensi-potensi manusiawinya patologi akibat kegagalan menggunakan kebebasan untu mewujudkan potensi-potensi individu. Pendekatan Humanistik Menekankan perhatian pada optimisme, self determination, pengembangan self. dan menghindari pemahaman perilaku dikontrol oleh kekuatan tak sadar & kondisioning lingkungan Keselarasan antara self dan pengalaman hidup terjadi bila individu mampu melakukan integrasi pengalaman ke dalam konsep dirinya pengalaman tsb menjadi sesuai dengan syarat2 penghargaan
Representasi oleh Ego & superego Eros thanatos Impuls mati & agresi Prinsip nirvana Impuls libido Prinsip kenikmatan Impuls ego Prinsip kenyataan Perusakan thd orang lain & diri sendiri Pemuasan kebutuhan jasmani yg diterima masyarakat represi & sublimasi Ekspresi: Cinta diri, cinta orang lain, upaya mencapai kenikmatan Representasi oleh id Representasi oleh id Representasi oleh Ego & superego