Deteksi larva cacing nematoda sebelum dan sesudah pengobatan pada beberapa bangsa domba (Detection of nematodes larval before and after treatment.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENYAKIT PARASITER (HELMINTHIASIS) NEMATODOSIS II
Advertisements

BESAR SAMPEL Oleh Nugroho Susanto.
PARASITOLOGI Oleh : biologi93.
Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Sesi 4 – Investigasi Penyakit File PowerPoint.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Sesi 5 – Penyebab Penyakit Rekaman File PowerPoint.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Sesi 11. Gambaran Umum Modul Direktorat Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan.
Respon Imun dan Metoda untuk Deteksi Penyakit Menular
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar Sesi 7 – Penularan dan penyebaran penyakit Rekaman.
AUSTRALIA INDONESIA PARTNERSHIP FOR EMERGING INFECTIOUS DISEASES Modul 10 Manajemen Produksi Ternak.
KONSEP, RUANGLINGKUP, DAN TUJUAN EPIDEMIOLOGI PROGRAM STUDI GIZI STIKES HUSADA BORNEO 2010.
PENGENDALIAN HAYATI PNH 3300, SKS 2/1   Semester II, Tahun Akademik 2013/2014 Ruang: Perikanan A4.304, Pukul   Dosen: Prof. Dr. Ir. F.
MEKANISME KERJA OBAT ANTIMALARIA
OLEH : MARLINA CATUR RAHAYU NIM : G0C016059
HELMINTOLOGI.
Manajemen Broiler Breeder Periode Grower
Sinurat AP, Hidayat C, Haryati T, Wardhani T, Sartika T
Analisis Pertumbuhan Entog Putih Lokal Berdasarkan Model Gompertz
KAJIAN SISTEM INTEGRASI SAPI SAWIT
BESAR SAMPEL.
Jumlah telur Mati Hidup
TEKNIK PERSILANGAN DALAM PEMULIAAN TERNAK
Analisis Location Quotion dan Indeks Daya Dukung Ternak untuk Menentukan Sentra-sentra Pengembangan Domba di Jawa Barat Oleh : Firman A, Paturochman M,
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner (Semnas TPV)
SCREENING IBR DAN DIFERENSIAL LEUKOSIT UNTUK PENGENDALIAN GANGGUAN REPRODUKSI SAPI PO DI DAERAH INTEGRASI JAGUNG-SAPI Bogor, 8-9 Agustus 2017.
1. HEMONCHIASIS Etiologi : Haemonchus contortus Gejala :
Trichostrongylus spp Strongyloides stercoralis
Prima Mei Widiyanti dan Romsyah Maryam
SUPLEMENTASI NUTRIEN DEFISIEN PADA RANSUM DOMBA GARUT YANG DIBERI MAKAN DAUN RAMI (Boehmeria nivea, L. GAUD) Oleh Despal.
Pengendalian Penyakit Menular Ketika Bencana
MANAJEMEN PEMULIAAN TERNAK
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner
EPIDEMIOLOGI MALARIA Parasit HOST ENVIRONMENT
1. HEMONCHIASIS Etiologi : Haemonchus contortus Gejala :
Penyakit Kaki Gajah (Filariasis atau Elephantiasis)
SISTEM PRODUKSI TERNAK KERBAU
MANAJEMEN TERNAK POTONG
Mencaritahu Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kolesterol Darah
HASIL YANG TELAH DICAPAI
Filum Nemathelminthes
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SATUAN TERNAK DAN KOEFISIEN TEKNIS.
Balai Besar Penelitian Veteriner, Bogor
MALARIA.
Intan Silviana Mustikawati
Parasit Cacing yang ditularkan melalui media pakan/makanan
“Epidemik Pada Tumbuhan” SISTEM PERAMALAN HAMA DAN PENYAKIT
DANA MANDASARI ZELIKA DEWI NIM : KELAS:E
FISIOLOGI PERTUMBUHAN (GROWTH)
PENYAKIT TUMBUHAN YANG DISEBABKAN NEMATODA
LIMBAH PETERNAKAN SAPI DAN PENANGGULANGANNYA
SUBSISTEM PRODUKSI PRIMER AGRIBISNIS
Kesehatan hewan laboratorium (keswanlab) By Drh desmeri heppy
KEGIATAN PENELITIAN SELANJUTNYA
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYAKIT CACINGAN
Pengukuran Penyakit dan Kehilangan Hasil
MATERI 2 Manajemen Perkawinan
Penggunaan Gen Cyt B sebagai Pendeteksi Cemaran Daging Tikus (Rattus norvegicus) pada Produk Daging Olahan Dr. Ir. Henny Nuraini, M.Si Prof. Dr. Ir. Cece.
Kelayakan Usaha Perbibitan Sapi Potong Pada Kegiatan Pendampingan Pengembangan Kawasan Peternakan Di Kabupaten Sigi Asnidar, Mardiana Dewi, Moh. Takdir,
FENOTIP, GENOTIP DAN LINGKUNGAN
NEMATHELMINTHES Dosen pembimbing : Samsul Kamal
Rakor Penanggulangan Gangrep Hotel Four Points Medan, Pebruari 2018
PEMBERIAN RANSUM BERKADAR ENERGI TINGGI PADA PROGRAM “FLUSHING” UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH KELAHIRAN PADA DOMBA LOKAL Wahyu Ismoyo D Fanny K. Tondok D
Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan IPB
PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK SPESIFIK LOKASI
THE CURRENT CONSENSUS ON THE CLINICAL MANAGEMENT OF INTRACRANIAL EPENDYMOMA AND ITS DISTINCT MOLECULAR VARIANTS.
Asal usul domba dan kambing
GENETIKA MIKROBA.
BAB 1 DAN BAB 2 KETENTUAN UMUM, ASAS DAN TUJUAN PERATURAN DAN PERUNDANGAN PETERNAKAN 1.
PENYAKIT MENULAR | KECACINGAN
Transcript presentasi:

Deteksi larva cacing nematoda sebelum dan sesudah pengobatan pada beberapa bangsa domba (Detection of nematodes larval before and after treatment on several sheep species) Dewi DA, Martindah E, Sawitri DH, Wardhana AH, Ekawasti F Balai Besar Penelitian Veteriner, PO Box 151, Bogor 16114 diasaprita@gmail.com

Pendahuluan Kematian ternak Penurunan berat badan ternak Infeksi cacing nematoda Pendapatan peternak Kematian ternak Penurunan berat badan ternak Helminthiasis

Infeksi cacing nematoda Pemberian antelmintik sejenis dan berulang Resistensi antelmintik

Tujuan Mengetahui jenis larva dan persentase pertumbuhan cacing nematoda yang dimungkinkan mengalami resistensi terhadap antelmintik pada ternak domba

Materi Metode Sampel Preparasi feses Penghitungan jumlah telur Kultur feses Identifikasi larva cacing

Hasil dan Pembahasan Bangsa Domba Spesies nematoda (%) H C T O B H-0 St. Croix 82.4 11.2 4.9 1.4 0.0 Barbados Cross 86.1 8.7 3.1 2.1 Garut Lokal 76.8 13.3 4.6 5.4 Komposit Garut 60.8 17.0 9.4 12.9 Sumatra Lokal 74.9 20.1 4.0 1.0 Sumatra Cross 75.5 20.9 1.8 Compass Agrinak 77.6 15.3 3.0 H-7 92.7 6.9 0.4 93.7 6.3 96.6 2.8 0.6 89.5 10.2 0.2 90.0 8.6 97.4 2.3 93.0 0.3 H-14 90.6 8.1 1.3 91.8 7.3 0.8 95.4 3.8 22.4 0.9 88.7 9.7 1.5 93.1 6.5 91.9 7.9

Larva Haemonhus : larva yang tumbuh terbanyak di setiap bangsa domba baik (sampel feses hari ke 0, hari ke 7 dan 14 pasca pengobatan) Faktor yang mempengaruhi : Faktor biologis ---- variasi prolifikasi (pelepasan telur) Haemonchus contortus merupakan spesies cacing yang sangat produktif (5000-10.000 telur per cacing betina per hari) (Garduno 2013; Emery 2016). Faktor genetis ---- mutasi gen tubulin β isotipe-1 (Haryuningtyas, 2005)

Larva masih tumbuh setelah pengobatan Faktor pemeliharan ---- pengulangan pemberian antelmintik dengan jenis yang sama, dosis obat cacing yang tidak sesuai dengan berat badan ternak, serta tingginya populasi larva pada rumput pakan (Nunes et al. 2013) Larva masih tumbuh setelah pengobatan

Kesimpulan Larva Haemonchus tidak mengalami penghambatan dalam perkembangannya meskipun domba telah diberi pengobatan golongan Benzimidazole Pengelolaan ternak yang baik, studi epidemiologi serta penggunaan teknologi molekuler dimungkinkan dapat dimanfaatkan untuk lebih memahami parasit dan pengendalian penyakit parasit.

TERIMAKASIH