KIMIA ORGANIK Ashfar Kurnia
Perkembangan Tahun 1850 Kimia dari senyawa yang datang dari banda hidup Tahun 1900 kimia senyawa karbon
Kimia organik dalam kehidupan sehari-hari
ORGANIK ANORGANIK Tidak tahan panas Tahan panas Sukar larut dalam air, larut dalam pelarut organik Larut air Semuanya berikatan kovalen Dalam bentuk ionik dan kovalen Dapat membentuk rantai panjang Jarang membentuk rantai panjang Reaksi umumnya lambat Reaksi relatf cepat Dapat membentuk isomer Jarang membentuk isomer
Keistimewaan atom karbon 6C = 1s2 2s2 2p2
SENYAWA ORGANIK ALIFATIK Terbuka Lurus/ bercabang Siklik Ada lingkar Jenuh/tak jenuh homosiklik heterosiklik JENUH Alkana turunannya TAK JENUH Alkena Alkuna turunannya Alisiklik Sikloalkana sikloalkena Aromatik Benzena turunannya
Golongan senyawa karbon
Golongan Kimia Organik Hidrokarbon jenuh Hidrokarbon tidak jenuh Alkohol Eter Aldehid Keton Asam karboksilat Ester Alkil halida Alkil amina Benzena Turunan benzena Karbohidrat Asam amino & protein Lipid
ALKANA
n NAMA RUMUS 1 Metana CH4 2 Etana C2 H6 3 Propana C3 H8 4 Butana C4H10 5 Pentana C5H12 6 Heksana C6H14 7 Heptana C7H16 8 Oktana C8H18 9 Nonana C9H20 10 Dekana C10H22 11 Undekana C11H24 12 Dodekana C12H26 ALKANA (CnH2n+2) Hidrokarbon jenuh (“jenuh dengan hidrogen”), merupakan ikatan-ikatan tunggal
Isomer Alkana Isomer senyawa yang mempunyai rumus molekul yang sama tetapi struktur yang berbeda. Isomer alkana dimulai butana CH3 – CH2 – CH2 – CH3 n butana CH3 – CH – CH3 Metil propana (iso butana) CH3
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 n heksana CH3 – CH – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 CH3 2 metil pentana Makin > atom C makin banyak isomernya Butana = 2 isomer Pentana = 3 isomer Heksana = 5 isomer Heptana = 9 isomer Dst
TATA NAMA ALKANA Banyak Struktur Nama karbon I CH4 metana IUPAC (International Union of Pure ang Applied Chemistry) Struktur senyawa organik dapat digunakan untuk menurunkan namanya dan sebaliknya, bahwa suatu struktur yang unik dapat digambarkan untuk tiap nama. Banyak Struktur Nama karbon I CH4 metana 2 CH3CH3 etana 3 CH3CH2CH3 propana 4 CH3(CH2hCH3 butana 5 CH3(CH2hCH3 pentana 6 CH3(CH2)4CH3 heksana 7 CH3(CHz)sCH3 heptana 8 CH3(CH2)6CH3 oktana 9 CHiCH2hCH3 nonana IO CH3(CH2)sCH3 dekana
Rantai Samping Bila gugus fungsional dilekatkan pada suatu rantai alkana rantai lurus induk Gugus-gugus ditandai dalam nama senyawa oleh awalan dan akhiran pada nama induknya.
Rantai samping (side chain) atau cabang suatu gugus alkil sebagai cabang dari suatu rantai induk dinamai menurut induk alkananya & berakhiran -il CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 CH3 ?
Rantai Samping Bercabang Awalan iso- (dari kata isometrik) menyatakan cabang metil pada ujung rantai samping alkil
Cabang Ganda Jika 2 cabang atau > terikat pada suatu rantai induk d+ lebih banyak awalan pada nama induk. Awalan diurutkan secara alfabet, dengan nomor masing-masing yang menyatakan posisi lekatnya. Jika 2 substituen atau > pada suatu induk itu sama (misalnya 2 gugus metil) penamaannya digabung dimetil 2 gugus metil trimetil 3 gugus metil
Substituen Awalan Lain Gugus fungsional diberi nomor (serendah mungkin) dan gugus identik didahului oleh di- atau tri-
Sifat – Sifat Fisika Senyawa- senyawa rendah ( C1 – C4) T & P normal cair Senyawa- senyawa sedang ( C5 – C17) T & P normal padat Senyawa- senyawa tinggi ( C18 atau lebih) T & P normal gas Titik didih (t.d) > C > ( + 20˚ - 30˚/ 1 atom C) Bila jumlah atom C sama senyawa yg mmiliki rantai cabang t.d < lurus, > cabang t.d < Berat jenis > C >
Sumber Alkana Alam Sumber utama daripada alkana adalah gas alam dan petroleum. Dengan cara penyulingan/destilasi. Gas metana sering terjadi di rawa-rawa pembusukan tanaman, adanya bakteri dalam proses anaerob
ALKENA
Alkena sebuah kelompok hidrokarbon yang mengandung ikatan karbon-karbon rangkap (C=C). Rumus umum: CnH2n Suku alkena yang paling kecil terdiri dari dua atom C etena. Nama alkena sesuai dengan nama alkana dengan mengganti akhiran – ana menjadi -ena.
Urutan penamaan: nomor cabang-nama cabang-nomor rangkap-rantai induk Tata nama alkena IUPAC Tentukan rantai induk, rantai karbon terpanjang dari ujung satu ke ujung yang lain yang melewati ikatan rangkap, berilah nama alkena sesuai jumlah atom C pada rantai induk. Penomoran dimulai dari ujung rantai induk yang terdekat dengan rangkap. Jika terdapat cabang berilah nama cabang dengan alkil sesuai jumlah atom C cabang tersebut. Jika terdapat lebih dari satu cabang, aturan penamaan sesuai dengan aturan pada tatanama alkana. Urutan penamaan: nomor cabang-nama cabang-nomor rangkap-rantai induk
3-metil-1-butena (benar) 2-metil-3-butena (salah)
Isomer dari Butena (C4H8): Isomer alkena Etena (C2H4) dan propena (C3H6) tidak mempunyai isomeri katena hanya ada satu struktur. Isomer dari Butena (C4H8):
Sifat Fisik Pada suhu kamar, tiga suku yang pertama adalah gas, suku-suku berikutnya adalah cair dan suku-suku tinggi berbentuk padat. Dapat terbakar dengan nyala yang berjelaga karena kadar karbon alkena lebih tinggi daripada alkana yang jumlah atom karbonnya sama. Alkena hampir tidak dapat larut dalam air, tapi larut dalam pelarut-pelarut orgaik Nama alkena Rumus Mr Titik leleh Titik didih Kerapatan Fase pada molekul (oC) (0C) (g/Cm3) 250C Etena C2H4 28 -169 -104 0,568 Gas Propena C3H6 42 -185 -48 0,614 1-Butena C4H8 56 -6 0,630 1-Pentena C5H10 70 -165 30 0,643 Cair 1-Heksena C6H12 84 -140 63 0,675 1-Heptena C7H14 98 -120 94 0,698 1-Oktena C8H16 112 -102 122 0,716 1-Nonesa C9H18 126 -81 147 0,731 1-Dekena C10H20 140 -66 171 0,743
Sifat Kimia Adanya ikatan rangkap dua antara dua buah atom karbon gugus fungsional dari alkena menentukan adanya reaksi-reaksi yang khusus bagi alkena, yaitu adisi, polimerisasi dan pembakaran Adisi pengubahan ikatan rangkap (tak jenuh) menjadi ikatan tunggal (jenuh) dengan cara menangkap atom/gugus lain. a. Reaksi alkena dengan halogen (halogenisasi)
b. Reaksi alkena dengan hidrogen halida (hidrohalogenasi) Hasil reaksi antara alkena dengan hidrogen halida dipengaruhi oleh struktur alkena, apakah alkena simetris atau alkena asimetris. alkena simetris : akan menghasilkan satu haloalkana. alkena asimetris akan menghasilkan dua haloalkana (aturan Markonikov)
c. Reaksi alkena dengan hidrogen (hidrogenasi) 1 c. Reaksi alkena dengan hidrogen (hidrogenasi) 1. Reaksi ini akan menghasilkan alkana. 2. Alkena dapat mengalami polimerisasi. penggabungan molekul-molekul sejenis menjadi molekul-molekul raksasa sehingga rantai karbon sangat panjang. Molekul yang bergabung disebut monomer, sedangkan molekul raksasa yang terbentuk disebut polimer.
3. Pembakaran alkena akan menghasilkan CO2 dan H2O. CH2=CH2 + 2 O2 → 2CO2 + 2H2O
Pembuatan Dehidrasi Alkohol
ALKUNA
ALKUNA : CnH2n-2 1 Ikatan C-C rangkap 3 Alkuna tersederhana asetilena, CH≡CH Tatanama : 1.Trivial turunan dari asetilena mengganti 1 atau 2 atom H dengan gugus alkil. CH3 − C ≡ C − CH3 CH3 − C ≡ C − CH2 − CH3 dimetil asetilena etil metil asetilena
2. IUPAC - Alkuna berantai lurus diberi nama menurut alkana induknya dengan mengubah akhiran -ana -una Beri nomor atom C yang mengemban ikatan rangkap 3 dengan nomor terendah, kecuali terdapat gugus fungsi dengan prioritas lebih tinggi Contoh : HC ≡ C – CH – CH3 3 – metil – 1 - butuna | CH3
CH3 | HC ≡ C − C – CH3 3,3 – dimetil – 1 - butuna HC ≡ C – CH2OH 2- propunol HC ≡ C – CH2 - CH2 - CH2 - CH ═ CH2 1 – hepten – 6 - una
Pembuatan Alkuna Dehidrogenasi Alkil dihalida CH3(CH2)13C≡CH 1-heksadesuna
2. Reaksi Grignard 3. Pemanjangan asetilida
Reaksi – reaksi Alkuna Adisi Halogen Adisi Hidrogen = Hidrogenasi = Reduksi
7. Adisi Hidogen Halida
Tugas Jelaskan apa yang dimaksud dengan, dan kecenderungan dalam sistem periodik. Jari jari atom Keelektronegatifan Afinitas ionisasi Sebutkan macam-macam ikatan kimia, cotohnya masing-masing Sebutkan macam-macam reaksi kimia, contohnya masing-masing