1 3 2 Are you ready?.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Berkelas.
Advertisements

BAKAT.
PERKEMBANGAN ANAK SEKOLAH DASAR
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Bakat, Kecerdasan dan kreativitas Peserta Didik
BAHAN KULIAH PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT (2)
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD
Pemecahan masalah pemecahan masalah adalah bagian dari proses berpikir. Sering dianggap merupakan proses paling kompleks di antara semua fungsi kecerdasan,
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
DASAR-DASAR PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Adriy.weebly.com.
MULTIPLE INTELLIGENCE
HUBUNGAN KEPRIBADIAN DAN KARIR
BAB IV PRESTASI DIRI DEMI KEUNGGULAN BANGSA
BAKAT Oleh: Abdul khalid, S.Pd.
MANAJEMEN KESISWAAN.
Model discovery learning
Multiple Intelligence
KESUKARAN BELAJAR PART III
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Landasan Pengembangan Kurikulum
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
4 PILAR PENDIDIKAN MENURUT UNESCO
PERTEMUAN 2 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB.
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MULTIPLE INTELEGENSI (KECERDASAN MAJEMUK)
Karateristik dan Perbedaan Individu
Cara Belajar Yang Efektif
BIMBINGAN KONSELING.
MULTIPLE INTELLIGENCES ( Kecerdasan Majemuk )
Perkembangan Peserta Didik (Pertemuan 2)
METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN
LANDASAN KURIKULUM.
METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
LANDAS AN PSIKOLOGIS DALAM PENGEM BANGAN KURIKULUM
Perbedaan Individu Berbagai Kemampuan dan Cara Mengukur
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah Secara Kreatif Dan Konsep Belajar Kelompok 6 : Amelia Agustina Derra Farhan F Dicky Moch Zaelani.
Perkembangan Intelek dan Bahasa Anak
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI PADA AKTIVITAS SISWA (PBAS)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Orientasi Psikologis Pembelajaran Di Sekolah dan prasekolah
SILABUS PSIKOLOGI PEMBELAJARAN S2 TP UNIPA
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PENILAIAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS AGUSNADI TALAH.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
 IQ (Intelegence Quotient) yang artinya ukuran kemampuan intelektual, analisis, logika, dan rasio seseorang. IQ adalah istilah kecerdasan manusia dalam.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KEPRIBADIAN, KONSEP & CITRA DIRI
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki.
Tes I Q (Intelligence Quotient)
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
SMART PARENTING KKN Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2016.
K P E I P M M N E A N I [TGS7204] 2 SKS teori Semester 2,
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
RANGKUMAN HAKIKAT PENDIDIKAN Di SEKOLAH DASAR dan PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA SEKOLAH DASAR Diajukan Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Anak.
KP.2. Potensi Peserta Didik Tujuan pembelajaran hakekatnya adalah membantu peserta didik untuk mengembangkan potensinya secara optimal, oleh karena itu.
MINAT DAN BAKAT.
Transcript presentasi:

1 3 2 Are you ready?

Teori Kecerdasan Majemuk Oleh kelompok 8 : Afifiya Amaliyatul fauziyah (008) Lukvi febryanti Inka putri febryananda

A. Memahami Pentingnya Keterampilan Hidup Kecerdasan adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan belajar. Namun, dalam meraih suskses banyak yang harus dipersiapkan selain kecerdasan, yaitu keterampilan hidup.

Selain kecerdasan, dibutuhkan juga keterampilan hidup(life skill) sebagai bekal anak sejak dini. Di usia 1 sampai 3 tahun, anak akan mudah menyerap informasi termasuk belajar tentang segala sesuatu. Maka dari itu, gunakan masa-masa tersebut untuk memberikan bekal pada anak. Bekal sejak dini sangat baik dilakukan untuk meraih sukses di masa depan.

Jika anak sudah mendapatkan pembekalan keterampilan hidup sejak dini, jaminan saat anak masuk jenjang yang lebih tinggi menjadi lebih mudah dikarenakan pembekalan keterampilan hidup yang dimiliki akan diberdayakan dan dioptimalkan. Hal hal yang harus dipersiapkan dalam memberikan ketrampilan hidup yaitu: memberikan kebutuhan fisiknya, asupan gizi yang baik, memantau tumbuh kembang anak, memeriksakan kesehatan secara rutin, pemenuhan kebutuhan sandang, dan menyediakan pemukimam yang sehat dan layak dan juga diperhatikan kebutuhan emosi dan kasih sayang kepada anak.

Kecerdasan majemuk tersebut meliputi, kecerdasan linguistik, kecerdasan emosional, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan musical, kecerdasan antarpersonal, dan kecerdasan naturalis. Jika anak sudah memiliki keterampilan hidup anak akan lebih mudah untuk bersosialisasi dan bagi orang tua yang menginginkan anaknya sukses, cerdas bukanlah salah satu caranya, melainkan juga pembekalan akan keterampilan hidup.

B.Mengenal Teori Kecerdasan Majemuk Kecerdasan Intelektual (IQ) Kecerdasan Emosional (EQ) Kecerdasan Spiritual (SQ) Kecerdasan di bagi menjadi 3 yaitu :

Menurut Piaget Perkembangan Intelegensi anak terbagi menjadi 4 tahap yaitu: Tahap sensori motorik antara umur 0-2 tahun Tahap Pra Operasional yaitu (2-7 tahun) Tahap Operasional Konkret (7-12 tahun) Tahap Operasional Formal(12 tahun sampai seterusnya)

Pengertian Intelegensi Intelegensi merupakan Kemampuan yang dibawa sejak lahir ,yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu Pendapat menurut ahli tentang batasan intelegensi William Stern:Kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru dengan alat-alat berpikir yang sesuai dengan tujuannya Proff Waterink penyelidikannya belum dapat dibuktikan bahwa intelegensi dapat diperbaiki atau dilatih .Belajar berpikir dapat diartikan nya bahwa banyaknya pengetahuan bertambah bukan berarti bahwa kekutan berpikir membaik

Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa: Intelegensi adalah faktor total ,Berbagai macam daya jiwa erat bersangkutan didalamnya .Intelegensi diketahui dengan cara tidak langsung melalui kelakuan intelegensinya Suatu Perbuatan intelegensinya bukan hanya kemampuan yang dibawa sejak lahir saja yang penting tapi faktor lingkungan dan pendidikanpun penting .Manusia dalam kehidupannya senantiasa dapat menentukan tujuan-tujuan yang baru ,dapat memikirkan dan menggunakan cara-cata untuk mewujudkan dan mencapai tujuan itu

Ciri-Ciri Perbuatan Intelegensi Banyak atau sedikitnya masalah yang dihadapi orang tersebut Perbuatan Intelegensi sifatnya serasi tujuan dan ekonomis Masalah yang dihadapi harus mengandung suatu tingkat kesulitan bagi yang bersangkutan Keterangan pemecahannya harus bisa diterima oleh masyarakat intelegensi sering menggunakan daya megabstraksi Perbuatan intelegensi bercirikan kecepatan ,Proses pemecahannya relatif cepat Intelegensi membutuhkan pemusatan perhatian dan menghindarkan perasaan yang mengganggu jalannya pemecahan masalah ynag sedang dihadapi

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intelegensi Pembawaan Ditentukan oleh sifat dan ciri yang dibawa sejak lahir  Kematangan Fisik atau psikis dapat dikatakan telah matang apabila dia telah sanggup menjalankan fungsinya masing-masing  Pembentukan Faktor pembentukan dapat dibagi dua macam yaitu pembentukan secara sengaja (Pendidikan) dan pembentukan secara tidak sengaja (Pengaruh alam)  Minat dan Pembawaan yang khas Perbuatan kepada suatu tujuan daan merupakan dorongan bagi perbuatan itu  Kebebasan Dapat memilih/bebas memilih metode-metode tertentu dalam menyellesaikan sutu masalah

Konsep Kecerdasan Majemuk Kecerdasan majemuk adalah suatu kemampuan ganda untuk memecahkan suatu masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan konsep kecerdasan majemuk ini berawal dari karya howardgardner dalam buku farmes of mind tahun 1983. Berikut ini adalah pokok-pokok pikiran yang dikemukakan oleh gardner: Manusia mempunyai kemampuan meningkatkan dan memperkuat kecerdasannya Kecerdasan selain dapat berubah dapat pula diajarkan kepada orang lain Kecerdasan merupakan realitas majemuk yang muncul dibagian-bbagian yang berbeda pada sistem otak atau pikiran manusia Pada tingkat tertentu kecerdasan ini merupakan suatu kesatuan yang utuh Kecerdasan yang terkuat cenderung “memimpin /melatih kecerdasan “yang lainnya lebih lemah Kecerdasan adalah suatu kemampuan untuk memecahkan masalah atau menghasilkan sesuatu yang dibutuhkan didalam latar budaya tertentu.

Kecerdasan Kinestetik/Gerak fisik Penelitian Gardner Mengidentifikasi 8 macam kecerdasan manusia dalam memahami dunia nyata,Kemudian diikuti oleh tokoh-tokoh lain yang menambahkan 2 kecerdasan manusia sehingga menjadi 10 macam, diantaranya yaitu : Kecerdasan Bahasa Kecerdasan Ruang Kecerdasan Matematis Kecerdasan Musik Kecerdasan Kinestetik/Gerak fisik Kecerdasan Keruhanian Kecerdasan Hubungan Sosial Kecerdasan Siritual Kecerdasan Naturalis Kecerdasan Eksistensial

C. Keabsahan Munculnya Teori Kecerdasan Majemuk 1) Memiliki dasar biologis 3) Nilai budaya suatu ketrampilan 5) Dapat dinyatakan dalam bentuk simbol 2) Bersifat universal bagi spesies manusia 4) Memiliki basis neurologi

D. Strategi Pembelajaran Kecerdasan Majemuk Membangun/memicu kecerdasan Yaitu upaya untuk mengaktifkan indra dan menghidupkan kerja otak. Memperkuat kecerdasan Yaitu dengan cara memberi latihan dan memperkuat kemampuan membangunkan kecerdasan. Mengajarkan dengan atau untuk kecerdasan Yaitu upaya-upaya mengembangkan struktur pelajaran yang mengacu pada penggunaan kecerdasan ganda. Mentransfer kecerdasan Yaitu usaha memanfaatkan berbagai cara yang telah dilatihkan dikelas untuk memahami realitas diluar kelas atau pada lingkungan nyata.

E. Mengembangkan Kecerdasan Ganda dalam Kegiatan Pembelajaran Kecerdasan ganda merupakan teori yang bersifat filosofi. Pendidikan/pembelajaran ditinjau dari sudut pandang kecerdasan ganda lebih mengarah kepada hakekat dari pendidikan itu sendiri, yaitu yang secara langsung berhubungan dengan eksistensi, kebenaran, dan pengetahuan. 

Teori kecerdasan ganda merupakan model kognitif yang menjelaskan bagaimana individu-individu menggunakan kecerdasannya untuk memecahkan masalah dan bagaimana hasilnya.

Gardner menyadari banyak orang telah terbiasa mengatakan “ia tidak begitu cerdas, tetapi ia memiliki bakat musik yang sangat hebat”. Sebagaimana orang-orang mengatakan bahwa sesuatu adalah bakat, oleh Gardner bakat-bakat atau kategori-kategori tersebut dikatakan sebagai kecerdasan. 

Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam teori kecerdasan ganda, yaitu : Setiap orang memiliki semua kecerdasan kecerdasan itu Banyak orang dapat mengembangkan masing-masing kecerdasannya sampai ketingkat yang optimal Kecerdasan biasanya bekerja bersama-sama dengan cara yang unik Ada banyak cara untuk menjadi cerdas.

Pengalaman–pengalaman menyenangkan ketika belajar akan menjadi aktivator bagi perkembangan kecerdasan pada tahap perkembangan berikutnya. Sedangkan, pengalaman-pengalaman yang menakutkan, memalukan, menyebabkan marah, dan pengalaman emosi negatif lainnya akan menghambat perkembangan kecerdasan pada tahap perkembangan berikutnya.

Kegiatan-kegiatan yang dapat digunakan untuk  mengembangkan kecerdasan ganda antara lain, dengan meyediakan hari-hari karir, studi tour, biografi, pembelajaran terprogram, eksperimen, majalah dinding, papan display, buku-buku untuk mengembangkan kecerdasan ganda, membuat tabel perkembangan kecerdasan ganda, atau human intellingence hunt. 

Pendidikan/pembelajaran kecerdasan ganda berorientasi pada pengembangan potensi anak bukan berorientasi pada idealisme guru atau orang tua apalagi ideologi politik. Anak berkembang agar mampu membuat penilaian dan keputusan sendiri secara tepat, bertanggung jawab, percaya diri, mandiri, kreatif, mampu berkolaborasi serta dapat membedakan mana yang baik dan tidak baik. Ketrampilan-ketrampilan ini sangat dibutuhkan oleh manusia-manusia yang hidup di era ekonomi informasi abad global. 

TH3 3ND THANK YOU