AGROINDUSTRI dan LINGKUNGAN “KAYU MANIS (Cinnamomum sp)
Pengelolaan (teknologi) Rempah-rempah Bahan baku industri Jamu, kosmetik Tanman Kayu Manis Kulit Potensi Jambi (Kerinci) limbah Oleo resin, Minyak atsiri, Pengelolaan (teknologi) Peluang ekspor
KAYU MANIS Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Gymnospermae Subdivisi : Spermatophyta Kelas : Dicotyledonae Sub kelas : Dialypetalae Ordo : Policarpicae Family : Lauraceae Genus : Cinnamomum Spesies : cinnamomum sp
Syarat Tumbuh Tanaman Kayu Manis Pada ketinggian 500-1500 diatas permukaan laut Iklim tropis basah Curah hujan antara 2000-2500 mm/tahun Suhu antara 180C – 270C Kelembaban sekitar 70-90 % Sinar matahari sukitar 40-70 % Keasaman tanah antara 5,0-6,5
Perbanyakan tanaman cara vegetatif dan generatif. secara vegetatif (setek, cangkok, cabang air, layering dan memelihara tunas yang tumbuh pada tunggul bekas pohon yang sudah ditebang. cara generatif melalui biji yang diperoleh dari pohon induk yang memiliki umur minimal ≥ 10 tahun dan telah masak sempurna.
Penananam kayu manis di lapang dilakukan setelah bibit berumur 8 – 12 bulan, tinggi mencapai 60 – 80 cm. Jarak tanam tergantung elevasi dan umumnya digunakan adalah 1,5 x 1,5 m ; 2 x 2 m ; 2,5 x 2,5 m ; 3 x 3 m dan 4 x 4 m. Dari hasil penelitian menunjukkan jarak tanam yang terbaik adalah 2 x 3 m, hal ini bertujuan agar diperoleh batang yang lurus.
Hama penyakit: serangan penyakit bengkak dan bercak daun yang disebabkan oleh Aecidium cinnamoni, Pestalotia cinnamoni dan Cephaleuros virescens. Penyakit ini dapat menyerang tanaman mencapai 40 – 80%, yang mengakibatkan daun busuk dan gugur.
Panen Tanaman ini dapat dipanen dengan beberapa cara yaitu : 1. batang dipotong sekaligus, 2. cara ditumbuk, 3. cara batang dipukul-pukul sebelum ditebang, 4. cara viltrasi/ vietnam yaitu dengan memotong bagian kulit batang berselang-selang.
Pemanenan kulit kayu manis dilakukan melalui 2 fase yaitu fase pertama adalah penjarangan untuk mencari suatu pertumbuhan yang rendabel fase kedua adalah pengambilan hasil pada waktu yang ditentukan. Panen pertama ditujukan untuk penjarangan tanaman terutama pohon yang pertumbuhannya kurang baik pada umur 3 – 5 tahun, hasil kulit rata-rata 0,5 kg/batang, sedangkan panen kedua pada umur tanaman cukup dewasa (6 – 9 tahun), hasil kulit 2,5 kg/batang dan telah memenuhi syarat ekspor.
Efek Farmakologis Kayu manis (Cinnamomum burmanii) : peluruh keringat (diaphoretic), antirematik, meningkatkan nafsu makan (istomachica), dan menghilangkan sakit (analgesik). obat asam urat, obat tekanan darah tinggi (hipertensi), obat radang lambung atau maag (gastritis), sakit kepala (vertigo), masuk angin, perut kembung, diare, muntah-muntah, hernia, susah buang air besar, sariawan, asma, sakit kuning, dan lain-lain.
Potensi Jambi
Hasil Tanaman Kayu Manis kulit batang dan dahan, hasil ikutannya adalah ranting dan daun.
Sebagian besar kulit kayumanis yang diekspor Indonesia berasal dari Cinnamomum burmanii blume dalam bentuk kulit kering nilai ekspor pada tahun 2006 mencapai 7.297.913 kg,senilai 96 trilliun. Limbah ???
Pengolahan kayu manis Kulit kayu manis dapat digunakan langsung dalam bentuk asli atau bubuk, minyak atsiri, dan oleoresin. Minyaknya dapat diperoleh dari kulit batang, cabang, ranting dan daun pohon kayu manis dengan cara ekstraksi
Pengolahan kayu manis di tingkat petani sangat sederhana yaitu mengeringkan kulit yang sudah dipanen dan sudah dikupas kulitnya. Dalam keadaan kering kulit kayu manis akan menggulung. Lama pengeringan sangat tergantung dari sinar matahari dan umumnya 3 – 4 hari. sisa ranting dan daun kayu manis dapat dimanfaatkan sebagai minyak atsiri yang termasuk golongan cinnamomum leaf oil.
Minyak atsiri, atau dikenal juga, minyak esensial (essential oil), minyak terbang (volatile oil), serta minyak aromatik (aromatic oil), adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas. Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok (untuk pengobatan) alami. Di dalam perdagangan, hasil sulingan (destilasi) minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi.
Oleoresin merupakan campuran senyawa minyak atsiri dan resin yang diperoleh dengan cara ekstraksi. Oleoresin bisa berbentuk cair, pasta ataupun padatan tergantung dari komponen senyawa yang terkandung Dalam perdagangan, sudah banyak oleoresin yang dipasarkan seperti oleoresin kayu manis
fungsi oleoresin : sebagai bahan baku flavor, disamping sebagai bahan pengawet alami. Di dunia industri, oleoresin digunakan sebagai bahan baku obat, kosmetik, parfum, pengalengan daging, fresh drink dan masih banyak lagi, hingga industri bakery maupun kembang gulapun juga membutuhkan oleoresin.
Peluang Pasar. Pasar/buyer oleoresin seperti daratan Eropa, Amerika termasuk Timur Tengah tidak bisa menanam sendiri bahan rempah yang sangat banyak ragamnya. Negara tujuan utama kayu manis adalah Amerika (46%), Jerman (4%), Belanda (11%) dan Singapura (4%).
Senyawa Metabolit Sekunder Kandungan senyawa metabolit sekunder tanaman kayu manis (daun muda, daun dewasa, daun tua, kulit ranting, kulit dahan, dan kulit batang) Kode sampel Senyawa Metabolit Sekunder Alkaloid Flavonoid Fenol Saponin Terpenoid Steroid Daun +++ ++ - Kulit Ranting + Kulit Dahan Kulit Batang
Penyulingan minyak Kayu Manis
Dari segi rendemen M.A dibagi 2 kategori yaitu : Minyak atsiri Minyak dengan volume besar, biasanya didestilasi dari bagian daun, misalnya lemongrass, citronella, dan daun kayu manis. Minyak dengan volume kecil yang biasanya didestilasi dari buah, biji, dan tunas, serta bunga. Misalnya : cengkeh, pala dan ketumbar
Dari segi kemudahan pemisahan Minyak atsiri dapat dibagi menjadi dua kelompok. Pertama, minyak atsiri yang dengan mudah dapat dipisahkan menjadi komponen-komponen atau penyusun murninya. Contoh kelompok pertama adalah: minyak sereh, minyak daun cengkeh, minyak permen, dan minyak terpentin.
Komponen-komponen ini dapat menjadi bahan dasar untuk diproses menjadi produk -produk lain. Biasanya komponen utama yang terdapat dalam minyak atsiri tersebut dipisahkan atau diisolasi dengan penyulingan bertingkat atau dengan proses kimia yang sederhana.
Kelompok kedua adalah minyak atsiri yang sukar dipisahkan menjadi komponen murninya. Contoh kelompok kedua adalah: minyak akar wangi, minyak kenanga, dan minyak nilam. Lazimnya minyak atsiri tersebut langsung dapat digunakan, tanpa diisolasi komponen-komponennya, sebagai pewangi berbagai produk
Pengambilan oleoresin dari kulit batang kayumanis Oleoresin dapat diperoleh dari kulit kayumanis segar atau dari kulit kayumanis sisa penyulingan dengan metode ekstraksi. Alat yang digunakan terdiri dari sebuah ekstraktor yang dilengkapi dengan sebuah pengaduk dan coil pemanas. Sumber panas berasal dari sebuah ketel uap yang juga digunakan pada ketel suling.
Ekstraktor ini juga berfungsi sebagai alat pemisah yang memisahkan oleoresin dan pelarut. Perolehan oleoresin diamati dengan menvariasikan jenis kulit kayumanis dan konsentrasi pelarut (etanol).
Faktor yang berpengaruh pada proses ektraksi adalah jenis pelarut, temperatur dan ukuran bahan, pengadukan membantu mendistribusikan suhu dan memperluas bidang kontak antara pelarut dan bahan. Ukuran bahan mempengaruhi waktu ekstraksi. Ukuran bahan yang lebih halus akan memberikan luas bidang kontak yang lebih besar dengan pelarut, karena jarak pelarut mengambil oleoresin lebih singkat
Jenis Ekstraksi Metode maserasi Maserasi merupakan cara penyarian sederhana yang dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari selama beberapa hari pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya.
Metode maserasi digunakan untuk menyari simplisia yang mengandung komponen kimia yang mudah larut dalam cairan penyari, tidak mengandung benzoin, tiraks dan lilin.
Keuntungan dari metode ini adalah peralatannya sederhana Keuntungan dari metode ini adalah peralatannya sederhana. Sedang kerugiannya antara lain waktu yang diperlukan untuk mengekstraksi sampel cukup lama, cairan penyari yang digunakan lebih banyak, tidak dapat digunakan untuk bahan-bahan yang mempunyai tekstur keras seperti benzoin, tiraks dan lilin.
maserasi
Metode Soxhletasi Soxhletasi merupakan penyarian simplisia secara berkesinambungan, cairan penyari dipanaskan sehingga menguap, uap cairan penyari terkondensasi menjadi molekul-molekul air oleh pendingin balik dan turun menyari simplisia dalam klongsong dan selanjutnya masuk kembali ke dalam labu alas bulat setelah melewati pipa sifon
Keuntungan metode ini adalah : Dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak dan tidak tahan terhadap pemanasan secara langsung. Digunakan pelarut yang lebih sedikit Pemanasannya dapat diatur
Kerugian dari metode ini : Karena pelarut didaur ulang, ekstrak yang terkumpul pada wadah di sebelah bawah terus-menerus dipanaskan sehingga dapat menyebabkan reaksi peruraian oleh panas. Metode ini terbatas pada ekstraksi dengan pelarut murni atau campuran azeotropik dan tidak dapat digunakan untuk ekstraksi dengan campuran pelarut, misalnya heksan :diklormetan = 1 : 1, atau pelarut yang diasamkan atau dibasakan, karena uapnya akan mempunyai komposisi yang berbeda dalam pelarut cair di dalam wadah.
Metode Perkolasi cara penyarian dengan mengalirkan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. Keuntungan metode ini adalah: tidak memerlukan langkah tambahan yaitu sampel padat (marc) telah terpisah dari ekstrak.
Metode Perkolasi Perkolasi adalah cara penyarian dengan mengalirkan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. Keuntungan metode ini adalah: tidak memerlukan langkah tambahan yaitu sampel padat (marc) telah terpisah dari ekstrak.
Metode perkolasi memberikan adanya aliran cairan penyari menyebabkan adanya pergantian larutan dan ruang di antara butir-butir serbuk simplisia membentuk saluran kapiler tempat mengalir cairan penyari. Kedua hal ini meningkatkan derajat perbedaan konsentrasi yang memungkinkan proses penyarian lebih sempurna
Kerugiannya adalah kontak antara sampel padat tidak merata atau terbatas dibandingkan dengan metode refluks, dan pelarut menjadi dingin selama proses perkolasi sehingga tidak melarutkan komponen secara efisien.
TEKNOLOGI PROSESING Pemanenan Harus tepat waktu pemanenan dan cara penanganannya. Pengeringan Pengeringan daun dalam tempat teduh atau sebagian teduh akan menurunkan jumlah minyak yang hilang Ekstraksi Minyak atsiri diekstrak dengan beberapa metode dan metode-metode tersebut dipilih berdasarkan jenis dari bahan pertanian yang digunakan dan minyak apa yang diekstrak Penyaringan Penyimpanan Minyak sebaiknya disimpan dalam botol kaca yang gelap atau tangki stainless steel.
Destilasi/penyulingan Destilasi merubah cairan yang mudah menguap menjadi uap dan kemudian mengkondensasi uap kembali menjadi cairan. Expression Extraction Dalam metode ini tidak ada panas yang terlibat. Minyak dirubah dari bahan dengan tekanan mekanik yang besar.
Solvent extraction. Menggunakan bahan pelarut seperti heksana
Thank You !