Kemasan Konvensional/Tradisional

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KEWIRAUSAHAAN TOPIK 7 RENCANA PRODUKSI.
Advertisements

AMPYANG JOGJA Makanan ampyang
Tidak dapat diperbaharui
PRAKTIKUM : MENGHITUNG KANDUNGAN ZAT GIZI PANGAN DAN KONSUMSI PANGAN
TEKNOLOGI PENGEMASAN PRODUK UMKM AGROINDUSTRI
PANEN, PASCA PANEN, DAN PEMASARAN
Pohon Siwalan (Pohon Lontar)
Bahaya Dibalik Kemasan Makanan
TEKNOLOGI PENGEMASAN, DISTRIBUSI DAN TRANSPORTASI
Gizi Kuliner 1 Nany Suryani, S.Gz
Teknologi Pengolahan Hortikultur Nata de Banana Skin
Makanan khas jakarta By:opal Kerak telur.
Modul 10 Kuliner Lanjut (Teori) MODIFIKASI MAKANAN TINGGI SERAT
KEWIRAUSAHAAN TOPIK 7 RENCANA PRODUKSI.
TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PENGEMASAN
PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH
PENGOLAHAN IKAN ASIN (CARA PENGGARAMAN KERING)
MENYIAPKAN MEMBUAT BUMBU DAN MENGOLAH MASAKAN
Bahaya Dibalik Kemasan Makanan
SAMPAH (PENGERTIAN) MG CATUR YUANTARI.
MATERI PRAKTIK KULIAH LAPANG II
Teknik Pengeringan dan Penyimpanan
(sayuran dan hasil ikan air tawar)
SAUS CABAI NOVIA AYU SETYANINGTYAS ( ) DEVI LIANA ROSA ( ) SEPTANTRINA PUSPITASARI ( ) MOH. BAGUS AJI S.
Oleh : Astuti Setyowati
TEKNIS BUDIDAYA TANAMAN
PENGEMASAN dan PENYIMPANAN
PACKAGING.
ANGGOTA KELOMPOK : GIGIH PUDYO ESVAN MAULIDA FARADITA
MEMBUAT DAN MENGAPLIKASIKAN PUPUK ORGANIK
PEMBUATAN STARTER MIKROBA
perubahan biokimiawi dan kerusakan mikrobiologis pada bahan pangan
PENANGANAN PASCA PANEN postharvest handling
INDUSTRIALISASI DODOL SUSU DAN KERUPUK SUSU
DODOL PISANG TAMBAK AHMAD GUSRAZALI CINDY WULANDARI PUTRI
MATERI IPS (EKONOMI) SMK KELAS XII SEMESTER 5
Pendahuluan pengemasan
PENGEMASAN PANGAN.
Pengemasan Pangan Dr. Yudi Pranoto.
TANAMAN BERKHASIAT OBAT
Produk olahan pisang Pengembangan : Pisang masak : pisang sale
ARTI PENGEMASAN PERLINDUNGAN PRODUK DARI KERUSAKAN DENGAN WADAH SEHINGGA SAMPAI KE KONSUMEN DALAM KEADAAN TETAP BAIK Oleh: Astuti Setyowati.
ANGKATAN IX TAHUN 2016 DI DESA PASIR BONGKAL KABUPATEN INDRAGIRI HULU
Modul 10 Kuliner Lanjut (Teori) MODIFIKASI MAKANAN TINGGI SERAT
Ceremai Tanaman ceremai (Phyllanthus Acidus Skeels) merupakan tanaman liar dan kebanyakan dijumpai sebagai tanaman di halaman-halaman rumah. Buah ceremai.
Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP-Universitas Brawijaya
Teknik Pengemasan Limbah B3
PEnCEMARAN LINGKUNGAN
Jenis- jenis usaha bisnis yang ada diindonesia dan contohnya
Modul 10 Kuliner Lanjut (Teori) MODIFIKASI MAKANAN TINGGI SERAT
ANGKATAN IX TAHUN 2016 DI DESA PASIR BONGKAL KABUPATEN INDRAGIRI HULU
KEWIRAUSAHAAN (Pengolahan)
MENCRET dr. Ni Made Nova Andari K.
BIOTEKNOLOGI BIOTEKNOLOGI: Kecap dan Oncom Oleh : Eka Nuraini Setyaningrum ( ) Sary Fauzia Nahary ( ) Wira Resti Andani ( )
CARA MEMBUAT RUJAK CINGUR DAN KERAK TELUR
PUTRI ANGGRAENI WIDYASTUTI
Membuat Bumbu dasar dan turunannya dan Pelengkap Makanan Indonesia
PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP)
KEWIRAUSAHAAN KELOMPOK 8 NAMA : Taufik Fajar Hidayat ( 29 )
PENANGANAN ANAK DENGAN DIARE
PENYEDIAAN BAHAN INDUSTRI
OVERVIEW  Pendahuluan  Bahan dan Bentuk Kemasan  Desain Kemasan  Inovasi Kemasan.
LATIHAN PENYUSUNAN MENU B2SA
Kegiatan Belajar 1 Mengenal Kue Indonesia
Mengelola Bisnis BAPA’ SAY(BAKPAO SAYUR)
“METABOLISME MIKROBA PADA TAUCO” BIOKIMIA PANGAN LANJUT MAYSARA HIDAYATIQ1A NURLINQ1A MAYSARA HIDAYATIQ1A NURLINQ1A JURUSAN ILMU.
Soal Apa yang dimaksud dengan kerajinan fungsi hias ?
RUANG LINGKUP PACKAGING Desain Produk & Kemasan Syahrir Nawir Nur, S.Sos., M.I.Kom.
1/2 ekor ayam, diambil dagingnya, dicincang halus
 Selama dan setelah proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat :  Menguraikan Jenis dan karakteristik bahan dan alat pengolahan  Mendeskripsikan.
Transcript presentasi:

Kemasan Konvensional/Tradisional by Dr. Yudi Pranoto

Kemasan Konvensional/Tradisional by Dr. Yudi Pranoto

Pengemasan tradisional atau konvensional adalah pengemasan bahan pangan yang telah lama dipraktekkan sebelum adanya sentuhan industrialisasi sebagaimana kemasan logam, gelas, plastik dan kertas. Biasanya memanfaatkan bahan-bahan yang ada dialam secara langsung (memanfaatkan bahan botanis) atau dengan sedikit perlakuan. Akan tetapi bahan-bahan tersebut secara umum memberikan sifat barrier yang rendah terhadap produk yang dikemas.

Pada penggunaan untuk makanan, berfungsi bukan saja sebagai pelindung isinya dari debu atau agar tahan lama, tapi juga merupakan upaya untuk membereskan, mengatur, merapikan makanan itu agar mudah dan praktis dibawa-bawa, dipegang atau dibuka ketika hendak disantap. Selain itu, bahan kemasan tersebut juga memberikan aroma tertentu pada makanannya. Misalnya, peuyem ketan yang dibungkus dengan daun pisang berbeda keharuman rasa-nya dari yang dibungkus dengan daun jambu air. Pada jenis makanan tertentu pengemasan dengan bahan botanis, juga turut membantu proses,  misalnya, penjamuran pada tempe dan peragian (fermentasi) pada peuyeum ketan.  

Di antara sekian banyak kemasan modern yang saat ini  digunakan, ternyata masih ada karya kemasan tradisional yang masih tetap bertahan. Keberadaan kemasan tradisional bukan hanya sekedar merevitalisasi fungsi dan bahan kemasan, tetapi merupakan suatu fenomena yang patut diperhatikan oleh para penggunanya, sebab ternyata kemasan dari bahan alam (botanis)  yang bersifat tradisional memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh kemasan modern dari bahan kertas ataupun plastik. Jenis kemasan untuk membungkus (mengemas) bahan makanan tradisional mempunyai aneka bentuk, bahan, dan teknik pembuatannya yang unik.

Tidak jarang jenis makanan tertentu dibedakan dari yang lainnya bukan melalui rasanya tapi melalui cara membungkus (teknik) dan bentuknya. Contohnya, lontong dibedakan dari leupeut karena perbedaan cara mengemas serta bentuknya padahal keduanya memanfaatkan bahan kemasan yang sama (daun pisang) dan juga terbuat dari bahan yang sama pula (beras), begitu pula rasanya sama. Disini dapat dicatat bahwa desain kemasan memberikan identitas pada makanannya.

Berikut beberapa jenis kemasan tradisional yang telah dipakai untuk pangan Kapas : Biasanya dianyam dengan rapat dan kuat. Yang ditenun oleh pabrik tidak begitu mahal Merupakan pembungkus yang bagus untuk tepung, biji-bijian, biji kopi, gula butiran. Dapat digunakan berkali-kali karena bahan relatif tahan dan tetap dengan pencucian. Selain itu juga mudah ditandai yang membedakan jenis dan isi barang dalam kemasan.

2. Kayu : Kontainer pengapalan dari kayu secara tradisional telah digunakan secara luas untuk bahan pangan termasuk buah-buahan, sayuran, teh dan beer. Kemasan kayu memberikan perlindungan mekanis yang baik dan rasio berat ke kekuatan yang tinggi. Penggunaan pengemasan kayu hingga sekarang masih dipakai secara luas untuk mengemasan komoditi hasil pertanian dan produk-produk fabrikan sebagai pengemas sekunder.

3. Bambu : Bambu banyak dipakai sebagai bahan anyaman untuk keranjang dengan berbagai bentuk untuk mewadahi bahan pangan mentah ataupun masak.

4. Daun : Daun pisang; adalah yang paling umum dan luas dipakai untuk mengemas makanan. Pemakaian untuk produk tempe telah dikenal luas di seluruh pelosok tanah air. Daun kelapa; sering dipakai untuk mengemas produk-produk dimasak, seperti ketupat. Daun jagung dan bungkus jagung; sering dipakai untuk membungkus makanan pasta, gula merah atau makanan masak. Daun jati; dengan ukurannya yang lebar secara luas masing dipakai untuk membungkus makanan pokok di kalangan masyarakat.

References: Hicks, A., 2002. Minimum Packaging Technology for Processed Foods: Environmental Considerations. AU J.T. 6(2): 89-94 (Oct. 2002). Sabana, S., 2000. Kemasan sebelum kertas dan plastic. Jurnal Seni Rupa dan Desain. Volume 1,1, Agustus 2000.