PENGUKURAN Pengukuran :pemberian “angka” terhadap fenomena dengan mengikuti aturan tertentu Proses pengukuran : investigasi mengenai ciri-ciri yang mendasari kejadian empiris dan memberi angka atas ciri-ciri tersebut.
Proses pengukuran Tiga komponen dalam pengukuran : Menentukan kejadian empiris yg diamati (empirical event) Penggunaan angka (use of numbers) untuk menggambarkan kejadian Menetapkan sejumlah aturan pemetaan (set of mapping rule)
Proses pengukuran EKSAKTA SOSIAL Objek jelas, kongkrit mudah diukur & dipahami Langsung mengukur obyek yang dimaksud SOSIAL Obyek abstrak sulit dibayangkan & diukur Diukur melalui indikan (cirri-ciri/ atribut) obyek
JENIS UKURAN Empat jenis ukuran : 1. Ukuran nominal ukuran yang paling sederhana karena tidak menunjukkan tingkat apapun, kecuali sebagai label saja. objek dikelompokkan dalam kategori Contoh : jenis kelamin jika pria diberi angka 1 dan wanita diberi anda (angka) 2; Angka 1 dan 2 disini tidak menunjukkan tingkatan, melainkan hanya tanda atau label saja.
JENIS UKURAN 2. Ukuran ordinal angka-angka pada ukuran ini telah menyatakan tingkatan. mengurutkan obyek dari yang terendah hingga yang tertinggi, atau sebaliknya ukuran ini tidak memberikan nilai absolut pada obyek hanya memberikan urutan (ranking) yang bersifat relatif. Contoh : Nilai ujian 5 mahasiswa (a, b, c, d, e, f) berturut-turut 60, 50, 100, 70, 80 jika diurutkan dari nilai tertinggi c, f, e, a, b
JENIS UKURAN 3. Ukuran interval pemberian angka pada set obyek yang mempunyai sifat-sifat ukuran nominal dan ordinal dan ditambah satu sifat lain yaitu jarak yang sama tidak memberikan jumlah-jumlah yang absolut dari obyek yang diukur. Contoh : Nilai ujian 5 mahasiswa (a, b, c, d, e, f) berturut-turut 60, 50, 100, 70, 80 jika dikelompokkan menjadi 3 interval sbb : BAIK (81 - 100) : c SEDANG (61 - 80) : e, f JELEK (41 – 60 ) : a , b
JENIS UKURAN 4. Ukuran ratio ukuran yang memiliki sifat ketiga ukuran diatas ditambah satu sifat lain yaitu dapat memberikan keterangan tentang nilai absolut dari obyek yang diukur mempunyai titik nol sebagai dasar perbandingan dari nilai skala-skala lainnya. Karena dimulai dari 0, maka dapat dilakukan operasi aljabar. Contoh : Nilai ujian 5 mahasiswa (a, b, c, d, e, f) berturut-turut 60, 50, 100, 70, 80
Perbandingan Ukuran/Skala Jenis ukuran/Skala Ciri-ciri Ukuran Operasi Empiris Nominal Ordinal Interval Rasio Tidak ada urutan, jarak, ataut itik awal yang unik Berurutan, tidak ada jarak atau titik awal yang unik Berurutan dan berjarak, tetapi tidak ada titik awal yang unik Berurutan, berjarak, dan memiliki titik awal yang unik Penentuan kesamaan Penentuan nilai lebih besar atau kecil dari Penentuan kesamaan interval atau selisih Penentuan kesamaan rasio