Teori Pertumbuhan Pertumbuhan dimulai pada saat terjadinya pembuahan yang kemudian dilanjutkan dengan proses hiperplasia (peningkatan jumlah sel jaringan)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MANAJEMEN PEMELIHARAAN SAPI PERAH DARA DARI STADIUM PEDET DILAHIRKAN – DISAPIH – DARA -BERANAK LAJU PERTUMBUHAN.
Advertisements

Pemilihan dan Pemeliharaan Ternak Sapi
Nama : M.Syamsul Huda Kelas : E NIM :
TUMBUH KEMBANG TUBUH TERNAK
TUMBUH KEMBANG BAYI DAN BALITA
Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia
Bahan Pakan dan Pemberian Ransum
MANAJEMEN BABI II.
TITIK KRITIS MANAJEMEN BUDIDAYA PETERNAKAN SAPI POTONG
ABSTRAKSI PENELITIAN Penulis drh. Retno Bijanti, MS.; drh. Retno Sri Wahjuni, MS.; drh. Romziah Sidik, Ph.D. Asal Kedokteran Hewan Sumber Dana DIK Rutin.
MANAJEMEN PEMELIHARAAN
The Purpose of Research
PERTUMBUHAN Pertumbuhan merupakan phenomena komplek, dimulai ketika sel telur dibuahi sampai ternak mencapai ukuran dewasa. Perkembangan adalah proses.
BETERNAK DOMBA DAN KAMBING
EVALUASI BIOLOGIS PAKAN
SELEKSI – PENGGUNAAN SILSILAH
MANAJEMEN TERNAK BABI.
Produktivitas ditinjau dari aspek pertumbuhan dan perkembangan jaringan Sasaran : produksi daging atau edible portion per unit atau per ekor maksimal Tujuan.
Analisis Pertumbuhan Entog Putih Lokal Berdasarkan Model Gompertz
TEKNIK PERSILANGAN DALAM PEMULIAAN TERNAK
SELEKSI MASSA (MASS SELECTION)
SIFAT SIFAT DAGING.
MENYUSUN RANSUM BROILER
Produktivitas ditinjau dari aspek pertumbuhan dan perkembangan jaringan Sasaran : produksi daging atau edible portion per unit atau per ekor maksimal Tujuan.
MEMPERBAIKI KELOMPOK ATAU POPULASI TERNAK BIBIT
SELEKSI – PENGGUNAAN SILSILAH
MANAJEMEN PEMELIHARAAN
MANAJEMEN PEMELIHARAAN
NUTRIEN PENYUSUN PAKAN DAN TUBUH TERNAK nick. co
Oleh : Setyo Utomo Dasar Pemuliaan Ternak, 2016/smstr II
MENGGERAKKAN PRODUKSI TERNAK KAMBING DOMBA BERORIENTASI EKSPOR
NUTRIEN PENYUSUN PAKAN DAN TUBUH TERNAK nick. co
Indikator produksi dalam pemeliharaan ternak UNGGAS
Tatap muka ke 6 SISTEM PRODUKSI SAPI POTONG
Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Peternakan
Tujuan Instruksional Khusus :
SISTEM PRODUKSI TERNAK KERBAU
SATUAN TERNAK DAN KOEFISIEN TEKNIS.
Parameter Populasi Parameter populasi merupakan besaran/ukuran yang dapat dijadikan bahan untuk ditindak lanjuti pada aktivitas management terhadap populasi.
2, Solusi yang Ditawarkan
Faktor yang Mempengaruhi Komposisi Karkas/Daging
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Parameter Genetik Dan Fenotipik
FISIOLOGI PERTUMBUHAN (GROWTH)
Pakan sebagai faktor penunjang produktivitas sapi potong
POLA PRODUKSI Klasifikasi ternak sapi Berdasarkan jenis kelamin :
PERTUMBUHAN Lanjutan ….
MANAMENT PEMELIHARAAN SAPI PERAH
TUMBUH KEMBANG TUBUH TERNAK
Daging Wagyu.
Menyusun program pemuliaan
Restricted feeding “Pembatasan Makanan”
Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Peternakan
RUANG LINGKUP ILMU DAN TEKNOLOGI DAGING
KEBUTUHAN ASAM AMINO DAN ASAM LEMAK SERTA EFEKNYA BAGI TERNAK UNGGAS
TUMBUH KEMBANG TUBUH TERNAK
SELEKSI Alam Buatan ?.
PEMELIHARAAN TERNAK SAPI
EVALUASI BIOLOGIS PAKAN
? ? SELEKSI Disingkirkan/diculling dipelihara Alam Buatan
MEMPERBAIKI KELOMPOK ATAU POPULASI TERNAK BIBIT
Gizi Dalam daur Kehidupan I (GDDK)
Parameter Genetik Dan Fenotipik
FENOTIP, GENOTIP DAN LINGKUNGAN
Menyusun program pemuliaan
Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Peternakan. Probiotik dan Manfaatnya Pada Pencernaan Ternak.
EFEK PAKAN TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS AIR SUSU
PEMELIHARAAN AYAM PETELUR KOMERSIL
Peningkatan fertilitas dan daya tetas pada pembibitan ayam hubungan kualitas telur dan performans DOC sri sudaryati.
MANAJEMEN PEMELIHARAAN. PERKANDANGAN KANDANG TENAK LEBIH NYAMAN MEMUDAHKAN TATALAKSANA PEMELIHARAAN LEBIH EFISIEN.
Transcript presentasi:

Tatap muka ke 4 TEORI PERTUMBUHAN DAN IMPLEMENTASINYA DALAM USAHA PENGGEMUKAN

Teori Pertumbuhan Pertumbuhan dimulai pada saat terjadinya pembuahan yang kemudian dilanjutkan dengan proses hiperplasia (peningkatan jumlah sel jaringan) dan hipertrofi (peningkatan ukuran sel). Pertumbuhan sebelum lahir (pre natal), dipengaruhi oleh mutu genetik induk, induk / pejantan, pakan induk dan kondisi induk. Pertumbuhan post natal dibagi atas 2 tahap yaitu sebelum sapih (prae weaning) dan tahap sesudah sapih (post weaning).

Laju pertumbuhan merupakan salah satu faktor yang dapat mempercepat suplai daging. Kecepatan pertumbuhan merupakan kunci sukses pada peternakan yang bertujuan memproduksi daging. Diantara individu dalam satu bangsa atau diantara bangsa ternak terdapat perbedaan respon terhadap pengaruh lingkungan seperti nutrisi, fisis dan mikrobiologis shg menyebabkan adanya perbedaan laju pertumbuhan.

Pertumbuhan ternak dapat dimanipulasi dengan perlakuan nutrisi yang berbeda Peningkatan pertambahan bobot badan dapat diperoleh dengan meningkatkan jumlah konsumsi pakan dan pakan dengan kandungan nutrien yang cukup, akan memungkinkan ternak tumbuh dan mencapai ukuran tubuh maksimal sesuai dengan sifat genetik yang dimilikinya.

Kurve pertumbuhan Pada kondisi normal, terutama pemberian pakan yang cukup (kualitas dan kuantitas), kurve pertumbuhan ternak mengikuti pola seperti huruf S (sigmoid). Berdasarkan pola pertumbuhan tersebut, laju pertumbuhan yang optimal dicapai pada saat menjelang dan sekitar pubertas dan secara gradual akan menurun sampai terhenti (tidak meningkat) pada saat dewasa tubuh

Kurva pertumbuhan normal

Kurve Gain

Potensi pertumbuhan ternak diukur dari: Saat pertumbuhan : berat lahir, ADG prae weaning, berat sapih, ADG post weaning, FCR. Saat dipotong : berat potong, persen karkas, komposisi karkas, edible portion, feed cost per gain, dry matter/carcass ratio serta nilai ekonomi dari produk pemotongan termasuk retail cut dari karkas. Angka persentase growth rate (gain/berat hidup x 100%). Angka ini akan menurun sesuai dengan perkembangan umur dan berat badan, hal ini disebabkan gain yang tidak stabil, tetapi diikuti perkembangan BB yang selalu meningkat.

Implementasi dalam penggemukan : Daging sebagai produk utama ternak potong, kualitas dan kuantitasnya sangat ditentukan oleh kronologis terbentuknya jaringan edible portion (terutama daging) melalui proses pertumbuhan. Proses pertumbuhan dan perkembangan dari semua jaringan tubuh secara kumulatif dapat diukur dari pertambahan berat badan ternak.

Pertumbuhan post natal dibagi 2 tahap : prae weaning dan post weaning. Perbedaan prinsip pada : faktor eksternal yang mempengaruhinya. Prae weaning, didominasi oleh faktor nutrisi induk (air susu induk), post weaning dipengaruhi oleh faktor pakan. Faktor pakan tidak selalu memberikan respon linier pada individu ternak yang sedang tumbuh. Karakteristik biologis yang dikendalikan oleh sifat dan potensi genetis akan membatasi perkembangan setiap jaringan, meskipun jumlah dan kualitas pakan yang diberikan berlebih.

Pada saat dan menjelang pubertas, pertumbuhan ternak memasuki tahap yang cepat, sedangkan pada dewasa tubuh laju pertumbuhan ternak akan lambat. Hal ini perlu dipahami oleh peternak karena kalau dikaitkan dengan pakan, akan mengakibatkan penurunan efisiensi pakan (FCR tinggi), feed cost per gain mahal, gain lebih rendah. Perubahan laju pertumbuhan karena perkembangan umur perlu diperhatikan oleh peternak dalam menentukan kapan harus memotong dan menjual ternaknya.

Perkembangan BB ternak tidak selalu memberikan peningkatan keuntungan bagi peternak atau bahkan kemungkinan peternak merugi. Kecepatan pertumbuhan relatif (KPR) untuk setiap komponen jaringan berbeda pada setiap tahap perkembangan umur. Pada awal pertumbuhan KPR yang cepat pada syaraf dan tulang, pada sekitar pubertas yang tercepat adalah muskulus, sedangkan pada akhir pertumbuhan yang tercepat adalah lemak.

Setiap PBB tidak selalu diikuti oleh perkembangan jaringan muskulus Setiap PBB tidak selalu diikuti oleh perkembangan jaringan muskulus. Pada akhir pertumbuhan, didominasi oleh lemak yang secara ekonomi tidak memberikan keuntungan dibandingkan dengan nilai pakan yang dikonsumsi. Nilai ekonomi dari investasi operasional (terutama dari pakan) akan cenderung menurun setelah umur pubertas terlampaui karena ADG yang menurun dan proporsi jaringan lemak meningkat.