Penumbuhan Budi Pekerti dalam Mencapai Penampilan, Pelayanan dan Prestasi (3P) di SMA 1.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Direktorat Pembinaan SMA
Advertisements

Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
PANDUAN MODEL PENGEMBANGAN DIRI
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
JUKNIS ANALISIS SATUAN PENDIDIKAN
MODEL PENGEMBANGAN KTSP SMA
Penampilan 3-P Pelayanan Prestasi Di SMA.
PEMANFAATAN HASIL ANALISIS KONTEKS
PENGELOLAAN KURIKULUM
Komponen-Komponen Pendidikan
Tugas Pokok dan Fungsi Guru, Kepala Sekolah dan Perangkat Sekolah
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
RANCANGAN DAN PERENCANAAN EVALUASI PROGRAM
GRAND DESIGN PENDIDIKAN KARAKTER
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI
PROGRAM SEKOLAH MODEL SMAN 1 BOJONEGORO
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Permendikbud No.23 Tahun 2015)
Manajemen Penguatan Kemitraan Satuan Pendidikan, Keluarga dan Masyarakat Disampaikan pada Pelatihan untuk Pelatih Pendidikan Keluarga, Bogor, Oktober.
KURIKULUM SMA NEGERI 8 JAKARTA
Penumbuhan Budi Pekerti
Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH DASAR
MANAJEMEN ASSESMENT DAN DAYA DUKUNG PENDIDIKAN
PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2015
Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) SDN KLOJEN
Pengembangan Portofolio
GERAKAN PENUMBUHAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH
INDIKATOR Pencapaian Pendidikkan Keluarga di Sekolah
Widyaiswara LPMP Bengkulu
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DI SEKOLAH
Memahami Konsep Dasar Pendidikan Karakter
Berbasis Kurikulum 2013 Dokumen 1 Penyusunan KTSP BIMBINGAN TEKNIS
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
GRAND DESIGN PENDIDIKAN KARAKTER
(Permendikbud No.23 Tahun 2015)
PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
KEBIJAKAN PENYEMPURNAAN KURIKULUM
I. KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
GERAKAN PENUMBUHAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH
PELAKSANAAN DALAM PENGELOLAAN PEMENUHAN SNP
Materi dan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
ADMINISTRASI ADIWIYATA
Analisis Standar Proses
VERVAL DOKUMEN 1 KURIKULUM 2013
ASSALAMMUALAIKUM Wr.Wb
(Permendikbud No.23 Tahun 2015)
Analisis Standar Proses
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDKAN DASAR DAN MENENGAH
MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA TIM PEMBINA ADIWIYATA PROPINSI JAWA TIMUR
Penyusunan Peraturan Akademik SMA
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
TANTANGAN PENDIDIKAN, & SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Pengembangan Portofolio
PSIKOLOGI PENDIDIKAN Secara Etimologis psikologi berasal dari kata Yunani “psyche” yang berarti jiwa atau nafas hidup, dan “logos” atau ilmu. = ilmu yang.
 Kepala Sekolah Selaku pimpinan  Kepala Sekolah selaku administrator  Kepala Sekolah sebagai Suvervisor.
SILABUS SMK NEGERI I SINGKAWANG
PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007
Penumbuhan Budi Pekerti
KEBIJAKAN PENYEMPURNAAN KURIKULUM
Pengembangan Portofolio
Analisis Standar Proses
KEBIJAKAN PENYEMPURNAAN KURIKULUM
GUGUS II “PUNTODEWO” KORWIL II KEC. JEBRES KOTA SURAKARTA Oleh: SRI SULASMI, S.Pd.,M.Pd. Pengawas SD 6 April 2019SRI SULASMI, S.Pd., M.Pd. PEMBINAAN DINAS.
KURIKULUM SMA KRISTEN 1 KALABAHI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 KURIKULUM SMA KRISTEN 1 KALABAHI TAHUN PELAJARAN 2017/2018.
Peran Pendidikan Keluarga dalam Mewujudkan Anak Indonesia Berkarakter Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016.
PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH (PLS) BIDANG PEMBINAAN PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS Disampaikan Oleh : Dra. Ety Prawesti, M.Si Kepala Bidang Pembinaan.
Transcript presentasi:

Penumbuhan Budi Pekerti dalam Mencapai Penampilan, Pelayanan dan Prestasi (3P) di SMA 1

LATAR BELAKANG 1. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti; sekolah sebagai pusat tumbuh kembangnya potensi dan budi pekerti anak-anak Menteri Pendidikan Nasional; “ Sekolah selayaknya menjadi taman yang di dalamnya ank-anak Indonesia akan mendapatkan suasana belajar penuh tantangan tapi menyenangkan dan menumbuhkan budi pekerti luhur”. karakter bangsa Indonesia sesuai dengan ajaran dan falsafah Pancasila, maka sekolah disetiap jenjang pendidikan wajib untuk melaksanakan penumbuhan budi pekerti tersebut dalam kehidupan sekolahnya melalui berbagai kegiatan kokurikuler, intrakurikuler, maupun ekstra kurikuler.

LATAR BELAKANG 2. Penampilan, pelayanan, & prestasi (3P) sebagai “modal” seuntuk meningkatkan citra sekolah yang masih harus terus ditingkatkan, ternyata masih ada sekolah yang mengabaikan pentingnya 3P dalam meningkatkan citra dirinya.

TUJUAN Melalui Penumbuhan Budi Pekerti Luhur yang menjadi Budaya Sekolah akan berdampak pada Penampilan, Pelayanan, dan Prestasi (3P) yang dicapai, sehingga dapat meningkatkan citra dan nilai sekolah dimata orang tua peserta didik, masyarakat sekitar, bahkan dimata nasional dan global.

LANDASAN HUKUM 1. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 66 Tahun 2010; 3. Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang Kegiatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah; 4. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstra Kurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah; 5. Permendiknas Nomor 34 Tahun 2006 tentang Pembinaan Prestasi Peserta Didik yang memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa; 6. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah; 7. Permendiknas Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan; 8. Kesepakatan Bersama antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dengan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 03/MENLH/02/2010 dan Nomor 01/II/KB/2010 tentang Pendidikan Lingkungan Hidup; 9. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Program Adiwiyata. 10. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti 5

Cakupan Penumbuhan Budi Pekerti Luhur Internalisasi Nilai Moral dan Spiritual dalam kehidupan. Rasa Kebangsaan dan Cinta Tanah Air. Interaksi Positif antara Peserta Didik dengan Guru, dan Orang Tua. Interaksi Positif antar Siswa. Pengembangan Potensi Utuh Siswa. Pemeliharaan Lingkungan Sekolah yang Mendukung Iklim Pembelajaran. Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat.

Alur Penumbuhan Budi Pekerti Luhur Diajarkan Dibiasakan Dilatih Konsisten Diajarkan oleh orang dewasa dan antar sesama terhadap semua warga sekolah Dibiasakan oleh semua warga sekolah Diarahkan, diperbaiki dan ditegur bagi yang belum atau masih kurang mengerjakan Menjadi Kebiasaan Menjadi Karakter Menjadi Budaya Budi Pekerti Luhur menjadi Budaya Sekolah dan Lingkungan Sekitar Seluruh warga sekolah melaksanakan dengan suka dan berdampak terhadap lingkungan sekitar Menjadi kebiasaan seluruh warga sekolah dengan tanpa paksaan

Kaitan Penumbuhan Budi Pekerti dalam Pencapaian 3 P Diajarkan PELAYANAN Upaya yg dilakukan warga sekolah melalui optimalisasi tugas dan fungsinya untuk menciptakan Iklim Pembelajaran dan Lingkungan yang kondusif. Dibiasakan PRESTASI Hasil konkret dari warga sekolah baik akademik maupun non akademik Dilatih Konsisten Menjadi Karakter Menjadi Budaya PENAMPILAN Cerminan citra diri sekolah yang dinilai secara langsung oleh masyarakat

PENAMPILAN, PELAYANAN DAN PRESTASI Merupakan cerminan citra diri sekolah yang dinilai secara langsung oleh masyarakat 1. Sekolah; Identitas, Gedung 2. Lingkungan Sekolah 3. Warga Sekolah 2. PELAYANAN Merupakan upaya yg dilakukan warga sekolah melalui optimali- sasi tugas dan fungsinya untuk menciptakan lingkungan yang kondusif. 1. Pelayanan Warga Sekolah 2. Penyediaan Sarana Pendidikan 3. Penyediaan dan Pelaksanaan Program 4. Layanan Informasi & Komunikasi 3. PRESTASI Hasil konkret dari warga sekolah baik akademik maupun non akademik Sekolah; Sekolah Sehat, Sekolah Adiwiyata Warga sekolah : Siswa, pendidik, tenaga kependidikan. Bukti prestasi: Budaya, Iklim Pembelajaran, Piala, medali, piagam, sertifikat, produk, dll 9

STRATEGI PELAKSANAAN Sebelum Memulai Pembelajaran; Kegiatan Wajib; Membaca buku non-pelajaran sekitar 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai Berdoa, dipimpin bergantian oleh guru dan oleh siswa Menyanyikan lagu Indonesia Raya (Wajib) 2. Sesudah Mengakhiri Pembelajaran; Kegiatan Wajib Menyanyikan satu lagu daerah dari seluruh Nusantara Berdoa, dipimpin bergantian oleh guru dan siswa 10

STRATEGI PELAKSANAAN 3. Kegiatan Rutin Tiap Minggu Kegiatan Wajib Upacara Bendera tiap hari Senin Olah Raga bersama seluruh warga sekolah Siswa piket membersihkan kelas dan lingkungan sekolah secara bergantian 4. Kegiatan Periodik/Insidental lainnya Pertemuan wali kelas dan orang tua untuk menjelaskan visi, misi, dan aturan sekolah serta tahapan belajar siswa Siswa dibiasakan belajar berkelompok, baik di sekolah maupun di rumah Siswa terlibat dalam masyarakat untuk melihat dan memecahkan masalah nyata di lingkungan sekolah Masyarakat berbagi ilmu dengan siswa di sekolah 11

STRATEGI PELAKSANAAN Catatan; Kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan kondisi sekolah berdasarkan hasil analisis terhadap karakteristik dan budaya lingkungan 12

ALUR PELAKSANAAN Perencanaan Membentuk tim kerja (wakasek, guru, tenaga kependidikan, komite dan OSIS) Tim kerja menganalisis kondisi sekolah dan lingkungan sekitar yang mempengaruhi terhadap Penumbuhan Budi Pekerti Luhur di Sekolah Dari hasil analisis ditentukan kegiatan & sasaran program dengan skala prioritas Menentukan indikator keberhasilan atau target yang ingin dicapai Menentukan jadwal kegiatan berdasarkan prioritas Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) Menyusun Rencana Kerja/Aksi 13

ALUR PELAKSANAAN 2. Implementasi Agar implentasi Penumbuhan Budi Pekerti Luhur dapat mencapai Penampilan, Pelayanan, dan Prestasi yang maksimal, maka diperlukan sinergitas antara kegiatan, sasaran, dan target yang ingin dicapai dengan memperhatikan substansi dan personil yang akan melaksanakannya. Implementasi Program Penumbuhan Budi Pekerti Luhur dalam mencapai penampilan, pelayanan dan prestasi (3P) pada dasarnya terintegrasi pada rencana kerja sekolah 14 14

15 15

STRATEGI PELAKSANAAN 3P DI SMA 3. Monitoring dan Evaluasi Monev dilakukan setiap saat atau dalam waktu tertentu (misal setiap bulan), tergantung dari jenis kegiatan yang dilaksanakan dan mengacu pada rencana aksi yang telah ditetapkan. Tujuan Monitoring: Menghasilkan 3P yang terbaik sebagai dampak dari penumbuhan Budi pekerti Luhur yang menjadi Budaya Sekolah. Meningkatkan rencana kerja & melakukan tindakan perbaikan segera terhadap beberapa kegiatan yang tidak sesuai dengan program; Menjajaki kemajuan & perubahan yang terjadi dari sisi input, proses maupun output melalui sistem pelaporan & pencatatan reguler; Membantu pengambil keputusan, hal-hal apa saja yang memerlukan fokus perhatian penuh; Temuan hasil monitoring akan menjadi bahan atau bagian dari alat evaluasi untuk pembinaan & pengembangan selanjutnya. 16

TERIMA KASIH 10