P. XIV RUANG-RUANG VEKTOR EUCLIDEAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERTEMUAN KE-2 Penggunaan Matriks dan Transformasi Linear dalam
Advertisements

Pertemuan 8 Transformasi Linier 4.2 bilqis.
TRANSFORMASI LINIER II
Transformasi Linier.
Bentuk Koordinat Koordinat Kartesius, Koordinat Polar, Koordinat Tabung, Koordinat Bola Desember 2011.
Materi Kuliah Kalkulus II
TRANSFORMASI GEOMETRI
Transformasi geometri.  Pemindahan objek (titik, garis, bidang datar) pada bidang.  Perubahan yang (mungkin) terjadi: Kedudukan / letak Arah Ukuran.
ALJABAR MATRIKS pertemuan 10 Oleh : L1153 Halim Agung,S.Kom
Bab 5 TRANSFORMASI.
Koordinat Kartesius, Koordinat Tabung & Koordinat Bola
ANALISA STRUKTUR METODE MATRIKS RANGKA RUANG (SPACE TRUSS)
Pengantar Vektor.
Koordinat Kartesius, Koordinat Tabung & Koordinat Bola
TRANSFORMASI GEOMETRI.
BAB V (lanjutan) VEKTOR.
Vektor Ruang Dimensi 2 dan Dimensi 3
BAB V (lanjutan) VEKTOR.
Koordinat Kartesius, Koordinat Bola, dan Koordinat Tabung
Matakuliah : Kalkulus II
Persamaan Garis Pada Bidang Pertemuan 09
Selamat Bertemu Kembali
2. VEKTOR 2.1 Vektor Perpindahan B
SISTEM GAYA 2 DIMENSI.
BAB X TRANSFORMASI LINIER.
Pertemuan III 1. Identitas Trigonometri 2. Fungsi Pangkat
BAB I TEGANGAN DAN REGANGAN
TRANSFORMASI 2D.
P. X w A B B v v+w v+w w v v v+w w v -v v-w v v v-w -w w w
Transformasi Geometri Sederhana
Transformasi Geometri Sederhana
GEOMETRI Probolinggo SMK Negeri 2 SUDUT DAN BIDANG.
OPERASI VEKTOR Pertemuan 3
PERKALIAN VEKTOR Di sini ditanyakan apa yang dimaksud dengan fisika.
Transformasi geometri
dan Transformasi Linear dalam
AYO BELAJAR TRANSFORMASI GEOMETRI !!!
VektoR.
PERPUTARAN ( ROTASI ) Selanjutnya P disebut pusat rotasi dan  disebut sudut rotasi.  > 0 jika arah putar berlawanan arah putaran jarum jam.
TRANSFORMASI LINIER II
MENERAPKAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN
Transformasi MENU NAMA: ERFIKA YANTI NIM:
Matakuliah : K0034-Aljabar Linear Terapan Tahun : 2007
Aljabar Linear Elementer
Transformasi 2D.
Transformasi (Refleksi).
Transformasi Linear Misalkan V dan W adalah ruang vektor, T : V  W
Nur Cahya Setyaningsih
Konvesi Geomekanik Untuk Tegangan dan Regangan
Transformasi Linier.
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
Transformasi 2 Dimensi.
PENJUMLAHAN BESARAN VEKTOR
Kelas 1.C Nina Ariani Juarna Ghia Mugia Wilujeng Faujiah Lulu Kamilah.
TRANSFORMASI GRAFIK 2 DIMENSI
Peta Konsep. Peta Konsep B. Transformasi pada Garis dan Kurva.
Peta Konsep. Peta Konsep C. Penerapan Matriks pada Transformasi.
Transformasi Geometri 2 Dimensi
Koordinat Polar Dalam beberapa hal, lebih mudah mencari lokasi/posisi suatu titik dengan menggunakan koordinat polar. Koordinat polar menunjukkan posisi.
Peta Konsep. Peta Konsep B. Transformasi pada Garis dan Kurva.
Transformasi Geometri 2 Dimensi
Peta Konsep. Peta Konsep A. Komposisi Transformasi.
ULANGAN SELAMAT BEKERJA Mata Pelajaran : Matematika
PERTEMUAN 8 TRANSFORMASI LINIER.
Vektor Proyeksi dari
Peta Konsep. Peta Konsep A. Komposisi Transformasi.
BAB 6: TRANSFORMASI LINIER
Komponen vektor merupakan proyeksi vektor pada sumbu sistem koordinat
Pengertian Notasi Akar dan Pangkat Daerah Buka
MENYELESAIKAN PERSAMAAN TRIGONOMETRI SEDERHANA TUJUAN 1. Menyelesaikan persamaan sin x = sin a o 2. Menyelesaikan persamaan cos x = cos a o 3. Menyelesaikan.
Transcript presentasi:

P. XIV RUANG-RUANG VEKTOR EUCLIDEAN Operasi-operasi linear yang paling penting pada R2 dan R3 diantaranya adalah operasi-operasi yang menghasilkan pencerminan, proyeksi, dan rotasi. Operator-operator Pencerminan Jika kita anggap w = T (x), maka persamaan yang menghubungkan komponen-komponen x dan w adalah: w1 = -x = -x + 0y w2 = y = 0x + y Persamaan linear y atau dalam bentuk matriks, (-x, y) (x, y) w 1 1 0x w2 0 1y w x x Dengan demikian, matriks standar untuk T adalah:  1 0  0 1 Secara umum, operator pada R2 dan R3 yang memetakan setiap vektor ke bayangan simetrisnya terhadap suatu garis atau bidang disebut “Operator Pencerminan”. Tabel 2 http://www.mercubuana.ac.id Operator Ilustrasi Persamaan Matriks Standar Pencerminan terhadap sumbu y y (-x, y) (x, y) w = T(x) x x w1 = -x w2 = y  1 0   0 1 terhadap sumbu x y (x, y) w = T(x) (x, -y) w1 = x w2 = -y 1 0  0 1 terhadap garis y = x y y=x (y, x) (x, y) x x w1 = y w2 = x 0 1  1 0

Maka dari trigonometri dasar: Tabel 4 Tabel 5 Operator-operator Rotasi Operator yang merotasikan setiap vektor dalam R2 melalui sudut tetap disebut “operator rotasi” pada R3. Operator Ilustrasi Persamaan Matriks Standar Proyeksi ortogonal y pada sumbu x (x, y) x (x, 0) w x w1 = x w2 = 0 1 0  0 1 Proyeksi ortogonal y pada sumbu y (0, y) w w1 = 0 w2 = y 0 0 Operator Ilustrasi Persamaan Matriks Standar Proyeksi ortogonal z pada bidang xy (x, y, z) x y w (x, y, 0) w1 = x w2 = y w3 = 0 1 0 0  01 0 0 0 0 Proyeksi ortogonal z pada bidang xz w x (x, 0, z) (x, y, z) w2 = 0 w3 = z 00 0 0 0 1 z (0, y, z) pada bidang yz w1 = 0 0 0 0 y r Maka dari trigonometri dasar: x = r cos; y = r sin dan w1 = r cos ( +), w2 = r sin ( +) w = (w1, w2) x = (x, y)  r x Dengan menggunakan identitas trigonometri kita dapatkan: http://www.mercubuana.ac.id 

z w2 = x sin + y cos w3 = z Operator Ilustrasi Persamaan Tabel 7 Komposisi Transformasi Linear Operator Ilustrasi Persamaan Matriks Standar Rotasi berlawanan dengan jarum jam terhadap sumbu x positif dengan sudut  z w y w1 = x w2 = y cos - z sin w3 = y sin + z cos 1 0 0  0 cos sin 0 sin cos x terhadap sumbu y w1 = x cos + z sin w2 = y w3 = -x sin + z cos cos 0 sin  0 1 0  sin 0 cos terhadap sumbu z w1 = x cos - y sin w2 = x sin + y cos w3 = z cos sin 0 sin cos 0  0 0 1 Jika TA : Rn Rk dan TB : Rk Rm adalah transformasi-transformasi linear, maka untuk setiap x dalam Rn, kita pertama-tama bisa menghitung TA (x) yang merupakan suatu vektor dalam Rk, dan kemudian kita bisa menghitung TB (TA (x)) yang merupakan suatu vektor dalam Rm. Jadi penerapan TA yang diikuti oleh TB menghasilkan suatu transformasi dari Rn ke Rm. transformasi ini disebut “komposisi TB dengan TA” dan dinyatakan oleh TB dan TA (TB lingkaran TA), jadi: (TB o TA ) (x) = TB (TA(x)) Komposisi TB o TA adalah linear, karena: (TB o TA ) (x) = TB (TA(x)) = B (Ax) = (BA) x Dengan demikian matriks standar untuk TB o Ta adalah BA: TB o TA = TBA contoh: Anggap T1 : R2 R2 dan T2 : R2 R2 adalah operator-operator linear yang merotasikan vektor masing-masing dengan sudut1 dan2, jadi operasinya: [T2 o T1] (x) = T2 (T1 (x)) Pertama merotasikan x dengan sudut1, kemudian merotasikan T1(x) dengan sudut2. y T2 (T1 (x)) T1 (x) 2 x 1 x http://www.mercubuana.ac.id