STUDI KASUS Analisis Tiang Sanggah

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Aplikasi Hukum Newton.
Advertisements

Prinsip Newton Partikel
RUANG VEKTOR II BUDI DARMA SETIAWAN.
Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.
Penyelesaian Persamaan Linier Simultan
SISTEM PERSAMAAN LINIER
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
4. DINAMIKA.
4. DINAMIKA.
Sistem Persamaan Linier Non Homogin
6s-1LP Metode Simpleks William J. Stevenson Operations Management 8 th edition OPERATIONS RESEARCH Enos.
FUNGSI KUADRAT di buat oleh INNA MUTMAINAH PADA MATA KULIAH MICROTEACHING UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA.
BAHAN AJAR M.K. PROGRAM LINEAR T.A. 2011/2012
Sistem Persamaan Aljabar Linear
Rangkaian Pararale Hambatan
METODE LUASAN BIDANG MOMEN (MOMENT AREA METHOD)
GAYA PADA BATANG DAN KABEL
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
Presented by: M. ZAHRI KADIR
ALJABAR LINEAR, VEKTOR & MATRIKS
DINAMIKA FISIKA I 11/5/2017 4:25 AM.
ANALISIS STRUKTUR Gaya Internal
BAB 5: Sistem Persamaan Linier (SPL)
MEKANIKA BAHAN Hamdani, S.T, S.Pdi, M.Eng FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
Konsep Dasar Tumpuan Akamigas-Balongan.
Integrasi numerik (tugas komputasi teknik & simulasi)
SISTEM PERSAMAAN LINIER SIMULTAN
Pertemuan 3 MEKANIKA GAYA
Interpolasi Polinomial Metode Numerik
Saluran Terbuka dan Sifat-sifatnya
Persamaan Linear Persamaan linear adalah persamaan dimana peubahnya tidak memuat eksponensial, trigonometri (seperti sin, cos, dll.), perkalian, pembagian.
Gaya Efektif pada Tiang Kapal Layar
Penyelesaian Persamaan Linear (Metode Gauss)
Turap Cantilever Yulvi zaika.
Persamaan Linear Dua Variabel
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
4. INVERS SUATU MATRIKS : Pendahuluan
NURINA FIRDAUSI
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
Dinamika Partikel Penerapan Hukum-Hukum Newton
Disampaikan Oleh : Muhammad Nasir, MT
Kuliah IV Aplikasi Konsep Keseimbangan
Dinamika Atmosfer-1 Sistem Gaya Atmosfer
Sistem Persamaan Aljabar Linear
LARUTAN ELEKETROLIT DAN NON ELEKTROLIT
CONTOH SOAL INTEGRAL GANDA
Dinamika PART 2 26 Februari 2007.
Transformasi Linear Misalkan V dan W adalah ruang vektor, T : V  W
Dinamika Atmosfer - 2 Angin
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
HUKUM NEWTON BAB Pendahuluan 5.2 Hukum Newton 5.1
Pertemuan 6 Penyelesaian Persamaan Linear (Metode Gauss) - 2
HUKUM NEWTON Pendahuluan Hukum Newton
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
KONSEP DASAR TUMPUAN, SFD, BMD, NFD PERTEMUAN II.
PENYELESAIAN PERSAMAAN LINEAR SIMULTAN
Studi kasus : titik berat pada jembatan.
Dinamika partikel. Dalam bab lalu telah dibahas gerak suatu benda titik atau partikel tanpa memperhatikan penyebab gerak benda tersebut melakukan gerak.
Hukum Newton I, II, III dan Aplikasinya Tim Fisika TPB 2016
HITUNG REAKSI PADA G DAN BERAPA GAYA PADA AB ∑Mc = 0
Metode Eliminasi Gauss Jordan
Aljabar Linear Quiz I.
PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL.
IKG2H3/ PERSAMAAN DIFERENSIAL DAN APLIKASI
DYNAMIC PARTICLE Hukum-hukum Newton tentang gerak menjelaskan mekanisme yang menyebabkan benda bergerak. Di sini diuraikan perubahan gerak benda dengan.
Oleh NATALIA PAKADANG ( ). SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL Bentuk umum : dimana : a1, a2, b1, b2, c1, c2 adalah bilangan riil. a dan b ≠0.
Dosen Pengampu : Gunawan.ST.,MT
MATEMATIKA TEKNIK II PERSAMAAN DIFFERENSIAL LINIER.
Analisis Struktur Metode Bagian
Transcript presentasi:

STUDI KASUS Analisis Tiang Sanggah Analisis Numerik (S0262) STUDI KASUS Analisis Tiang Sanggah Dalam studi kasus ini kita akan menganalisis suatu tiang sanggah yaitu mengenai gaya-gaya yang bekerja pada tiang sanggah tersebut dan reaksinya. Perhatikan tiang sanggah berikut ini: 30o V2 H2 V3 1000 lb F1 F2 F3 60o 90o 2 3 1

Analisis Tiang Sanggah Analisis Numerik (S0262) Analisis Tiang Sanggah Gaya (F) menyatakan tegangan atau kompresi pada anggota tiang sanggah Reaksi eksternal (H2, V2, dan V3) menunjukkan interaksi tiang sanggah dgn permukaan penyokong. Titik simpul 2 dapat meneruskan gaya horizontal dan vertikal, sedangkan titik simpul 3 hanya dapat meneruskan gaya vertikal Pembebanan eksternal 1000 lb pada simpul 1 Akan dianalisis efek pembebanan eksternal pada anggota tiang sanggah 30o V2 H2 V3 1000 lb F1 F2 F3 60o 90o 1 3 2

Analisis Tiang Sanggah Analisis Numerik (S0262) Analisis Tiang Sanggah Untuk menerangkan efek pembebanan eksternal ini pada anggota tiang sanggah, maka sistim ini dapat dianggap sebagai sustu sistim persamaan aljabar linear dengan mengetahui bahwa jumlah komponen gaya-gaya vertikal dan horizontal harus = 0 pada setiap titik simpul.  Simpul 1 Catatan: F1,h=0; F1,v=1000 lb 30o 60o 1 F1 F3 F1,h F1,v

Analisis Tiang Sanggah Analisis Numerik (S0262) Analisis Tiang Sanggah  Simpul 2 30o 2 F1 F2,h F2,v F2 V2 H2 Catatan: F2,h=0; F2,v=0  Simpul 3 60o 3 F3,v F3,h V3 F2 Catatan: F3,h=0; F3,v=0

Analisis Tiang Sanggah Analisis Numerik (S0262) Analisis Tiang Sanggah Dari kesetimbangan gaya dan reaksinya pada setiap simpul diperoleh 6 persamaan dengan 6 bilangan yang tidak diketahui yaitu (F1, F2, F3, H2, V2, dan V3). Seperti telah diterangkan sebelumnya dari 6 persamaan ini dapat dibangun sistem persamaan linear sbb: Gunakan salah metode yang telah kita pelajari seperti Eliminasi Gauss, Gauss-Jordan atau Gauss-Seidal, maka akan diperoleh: F1= -500, F2= 433, F3= -866, H2= 0, V2= 250, dan V3= 750

Dinamika Pertumbuhan Populasi Analisis Numerik (S0262) STUDI KASUS Dinamika Pertumbuhan Populasi Model pertumbuhan suatu populasi dibangun dengan asumsi laju perubahan (pertumbuhan populasi) adalah sebanding dengan populasi yang ada pada sembarang waktu (t): Namun suatu populasi tidak dapat berkembang tanpa batas, sangat tergantung pada beberapa faktor penghambat seperti sumberdaya utk menopang kehidupan, dengan demikian persamaan diatas dimodifikasi sbb:

Dinamika Pertumbuhan Populasi Analisis Numerik (S0262) STUDI KASUS Dinamika Pertumbuhan Populasi Persamaan diatas dapat diintegrasikan dan menghasilkan persamaan di bawah ini: dimana:p0 adalah populasi awal  populasi pada t=0 pmaks populasi maksimum k suatu koefisien pertumbuhan

Dinamika Pertumbuhan Populasi Analisis Numerik (S0262) STUDI KASUS Dinamika Pertumbuhan Populasi Contoh:Suatu pertumbuhan bakteri dalam danau diasumsikan mengikuti persamaan dinamika pertumbuhan ini. Pada awalnya (t=0) populasi bakteri adalah 10 sel/liter. 60 hari setelahnya, populasi bakteri telah berkembang menjadi 15000 sel/liter. Carilah populasi bakteri tersebut pada t= 90 hari jika diketahui koefisien pertumbuhan k= 2 x 10-6 liter/sel/hari. Jika kita perhatikan persamaan dinamika pertumbuhan di atas, sebelum kita dapat menghitung populasi bakteri pada t= 90 hari kita harus terlebih dahulu harus mencari pmaks

Dinamika Pertumbuhan Populasi Analisis Numerik (S0262) STUDI KASUS Dinamika Pertumbuhan Populasi Contoh: (lanjutan) dari soal sebelumnya untuk t=60, p= 15000 sel/liter, p0= 10 sel/liter, dan k= 2 x 10-6 liter/sel/hari. disubsitusi ke dalam pers. Sekarang harga pmaks dari persamaan di atas dapat diperoleh dengan metode numerik seperti metode incremental search, atau bisection.

Dinamika Pertumbuhan Populasi Analisis Numerik (S0262) STUDI KASUS Dinamika Pertumbuhan Populasi Contoh: (lanjutan) Persamaan terakhir dapat ditulis menjadi Dengan metode numerik seperti metode incremental search, atau bisection akan diperoleh pmaks= 63200. Dengan demikian populasi bakteri pada t=90 hari diperoleh sbb: sel/liter