PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT OLEH : KELOMPOK 3 1. AYU LESTARI 2. FAJRUL KHAIR 3. RISMAWATI
Menurut beberapa Pakar PENGERTIAN Delker (1974) mengemukakan bahwa pendidikan sepanjang hayat adalah perbuatan manusia secara wajar dan alamiah yang prosesnya tidak selalu memerlukan kehadiran guru, pamong, atau pendidik. Dalam arti luas pendidikan sepanjang hayat (Lifelong Education) adalah bahwa pendidikan tidak berhenti hingga individu menjadi dewasa, tetapi tetap berlanjut sepanjang hidupnya. Dalam Arti Luas Menurut beberapa Pakar Gestrelius (1977) mengemukakan bahwa pendidikan sepanjang hayat mencakup interaksi belajar (pembelajaran), penentuan bahan belajar dan metode belajar, lembaga penyelenggara, fasilitas, administrasi, dan kondisi lingkungan yang mendukung kegiatan belajar berkelanjutan.
Ada beberapa ciri-ciri manusia yang menjadi pelajar sepanjang hayat (Cropley 1977:49): Sadar bahwa dirinya harus belajar sepanjang hayat Memiliki pandangan bahwa belajar hal-hal yang baru merupakan cara logis untuk mengatasi masalah Bersemangat tinggi untuk belajar pada semua level Menyambut baik perubahan. Percaya bahwa tantangan sepanjang hidup adalah peluang untuk belajar hal baru.
Konsep/Teori Pendidikan Sepanjang Hayat Ada beberapa hal yang perlu dihidupkan dalam proses pengembangan pendidikan sekolah (belajar mengajar) yakni : Perkembangan peserta didik Kemandirian anak Vitalitas model hubungan demokrasi Vitalisasi jiwa eksploratif Kebebasan Menghidupkan pengalaman anak Keseimbangan pengembangan aspek personal dan social Kecerdasan emosional dan spiritual
Tahap Proses Belajar Pendidikan Sepanjang Hayat Menurut Suprijanto (2007) proses belajar yang terjadi dalam diri seseorang yang sedang belajar berlangsung melalui enam tahapan yaitu : Motivasi Menerima dan Mengingat Reproduksi Generalisasi Menerapkan Apa yang Telah Diajarkan serta Umpan Balik
Wadah Pelaksanaan Pendidikan Sepanjang Hayat Pendidikan sepanjang hayat adalah lembaga pendidikan yang selama ini kita kenal, yaitu: Pendidikan Persekolahan Pendidikan Luar Sekolah Sumber informasi baik berupa terbitan buku, majalah atau media massa baik cetak atau elektronik ataupun sajian dalam Internet.
Dasar, Tujuan, dan Implikasi Pendidikan Sepanjang Hayat
Dasar-dasar pendidikan sepanjang hayat Dasar-dasar filosofis Dasar-dasar psikofisis Dasar-dasar sosio budaya
Tujuan Pendidikan Sepanjang Hayat Tujuan untuk pendidikan manusia seutuhnya dengan kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung seumur hidup. Adapun aspek pembawaan (potensi manusia), seperti: potensi jasmani (fisiologis dan pancaindera) dan potensi rohaniah (psikologis dan budi nurani).
Implikasi Pendidikan Sepanjang Hayat Pengertian implikasi ialah akibat langsung atau konsekuensi dari suatu keputusan. Segi-segi implikasi dari konsepsi pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup: manusia seutuhnya sebagai subyek didik atau sasaran didik, proses berlangsungnya pendidikan, yakni waktunya seumur hidup manusia. Materi pendidikannya
Alasan Pendidikan Sepanjang Hayat Diperlukan Pendidikan sepanjang hayat diperlukan supaya meningkatkan persamaan distribusi pelayanan pendidikan, memiliki implikasi ekonomi yang menyenangkan, dan esensial dalam menghadapi struktur sosial yang berubah terdapat alasan-alasan kejuruan untuk menetapkannya akan menghantarkan peningkatan kualitas hidup. Gagasan dasarnya bahwa pendidikan harus dikonsepkan secara formal sebagai proses yang terus-menerus dalam kehidupan individu, mulai dari anak-anak sampai dewasa.
Terima kasih…