WAKTU 10 MENIT !!! DARI CATATAN REPRODUKSI SAPI DARA No 2406 KAWIN PERTAMA PADA UMUR 15 bln. DARI HASIL PKB TERAKHIR DINYATAKAN BUNTING PADA UMUR 17 bln.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tentang Mineral Gizi tielumphd.
Advertisements

IX. PENGARUH CUACA/IKLIM TERHADAP TERNAK
SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
MINERAL MIKRO.
Kemajiran + Makanan 1. KEKURANGAN MAKANAN 2. KELEBIHAN MAKANAN
USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAPI PERAH
Mata Pelajaran Kelas XI Semester 2 MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN
SISTEM PENCERNAAN TERNAK RUMINANSIA
Mineral.
Departemen Peternakan Fak.Kedokteran Hewan UNAIR
CAIRAN TUBUH Imran Tumenggung
MINERAL MINERAL : SENYAWA ANORGANIK YANG DIBUTUHKAN TERNAK DALAM JUMLAH YANG SEDIKIT, UNTUK MENGATUR BERBAGAI PROSES DALAM TUBUH AGAR BERJALAN NORMAL.
SISTEM PENCERNAAN.
Total air dalam tubuh bervariasi diantaranya tergantung :
MENYUSUN RANSUM BROILER
STATUS GIZI LANJUT USIA
Gizi untuk lansia Oleh: Yeti Herliza.
STATUS GIZI DAN KESEHATAN MASYARAKAT
AIR.
Manajemen pemeliharaan pada pedet
NUTRIEN PENYUSUN PAKAN DAN TUBUH TERNAK nick. co
PEMELIHARAAN KESEHATAN
NUTRIEN PENYUSUN PAKAN DAN TUBUH TERNAK nick. co
4. NUTRIEN UNTUK TERNAK (UDARA DAN AIR)
Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Peternakan
Zat Makanan Proses Pencernaan Alat Pencernaan Gangguan Pencernaan
SISTEM PENCERNAAN MAUDUDI M.A..
Komposisi Tubuh dan Makanannya
Mata Pelajaran Kelas XI Semester 2 MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN
Total air dalam tubuh bervariasi diantaranya tergantung :
LIMBAH INDUSTRI PETERNAKAN SEBAGAI BAHAN PAKAN
JURUSAN NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN - UB
SISTEM SIRKULASI.
METABOLISME LEMAK/LIPIDA
RUANG LINGKUP.
MINERAL (LANJUTAN) Seng sebagaian besar terdapat dalam tulang, namun semua jaringan tubuh yang lain juga mengandung seng. Kulit, rambut dan bulu ternak.
MINERAL (LANJUTAN) Seng (Zn) sebagaian besar terdapat dalam tulang, namun semua jaringan tubuh yang lain juga mengandung seng. Kulit, rambut dan bulu ternak.
GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASINYA
Faktor yang Mempengaruhi Komposisi Karkas/Daging
PENCERNAAN PADA RUMINANSIA
Metabolisme Karbohidrat dalam Rumen
KARBOHIDRAT.
MAKANAN & FUNGSINYA OLEH: IDA RIANAWATY
PENCERNAAN.
BAB 6 MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN
FEEDING FEEDING.
Sistem Pencernaan Pada Manusia
KECERNAAN (DIGESTIBILITY)
Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Peternakan
GETAH PENCERNAAN Getah pencernaan mempunyai peranan penting di dalam proses pencernaan karena di dalam getah pencernaan tersebut terkandung berbagai macam.
BAB: 5 SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA
Erry Yudhya Mulyani, M.Sc
Gizi untuk lansia Oleh: Dzakirah.
BAB V PENCERNAAN MAKANAN
BAB V PENCERNAAN MAKANAN
TUBUH HEWAN dan MAKANANNYA
PENCERNAAN DAN NUTRISI
Sifat-sifat Fat-soluble Vitamins
PENCERNAAN DAN NUTRISI
Manfaat Zat-Zat Bagi Wanita Sepanjang Daur Kehidupannya (Protein)
Acidosis pada sapi potong
Biokimia Nutrisi Dahlanuddin.
Asidosis pada ruminansia
Peranan Mikroorganisme Dalam Bidang Peternakan. Probiotik dan Manfaatnya Pada Pencernaan Ternak.
PENGELOLAAN DAN PENGOLAHAN SUSU
BAB V PENCERNAAN MAKANAN
EFEK PAKAN TERHADAP PRODUKSI DAN KUALITAS AIR SUSU
PROTEIN Moh. Suwandi, M.Pd
ZUL DJALALI WAL IKRAM : DINA PRATIWI : KHAERUN NAS : EDI SUNUSI : RAHMATANG :
ILMU NUTRISI TERNAK MKK Dr. Ramaiyulis, S.Pt, MP NIDN HP/WA PROGRAM STUDI BUDI DAYA TERNAK POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH.
Transcript presentasi:

WAKTU 10 MENIT !!! DARI CATATAN REPRODUKSI SAPI DARA No 2406 KAWIN PERTAMA PADA UMUR 15 bln. DARI HASIL PKB TERAKHIR DINYATAKAN BUNTING PADA UMUR 17 bln. PERTANYAAN : BERAPA : a). S/C b). Masa Kosong c). Periode Kawin d). Calving Interval e). First Service Post Calving

ENNI SUKRAENI HERMAWAN PAKAN SAPI PERAH ENNI SUKRAENI HERMAWAN LABORATORIUM PRODUKSI TERNAK PERAH FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

FUNGSI SALURAN PENCERNAAN PADA RUMINANSIA PENGGUNAAN ZAT MAKANAN PENDAHULUAN FUNGSI SALURAN PENCERNAAN PADA RUMINANSIA PENGGUNAAN ZAT MAKANAN FUNGSI ZAT MAKANAN BAHAN PAKAN DAN KANDUNGAN ZAT MAKANANNYA KONSUMSI PAKAN SUKARELA KEBUTUHAN ZAT MAKANAN PADA SAPI PERAH

MIKROORGANISME DALAM PERUT PENDAHULUAN SAPI PERAH RUMINANSIA MIKROORGANISME DALAM PERUT SERAT KASAR HIJAUAN UREA sebagai NPN MENGUBAH BAHAN PAKAN YANG TIDAK DAPAT DIGUNAKAN MANUSIA MENJADI SUSU YANG DAPAT DIKONSUMSI OLEH MANUSIA

FUNGSI SALURAN PENCERNAAN MENGUBAH BAHAN PAKAN YG DIKONSUMSI OLEH TERNAK KE DALAM SENYAWA KIMIA YANG DAPAT DISERAP KE DALAM PEMBULUH DARAH,UTK DIGUNAKAN SEBAGAI ZAT MAKANAN BAGI JARINGAN DI DALAM TUBUH TEMPAT PENGELUARAN SISA-SISA METABOLISME, JARINGAN DAN BAHAN PAKAN YANG TIDAK TERCERNA

MENCAMPUR BAHAN PAKAN DGN SALIVA DAN MEMBENTUK BOLUS UNTUK PENELANAN MASTIKASI PENGUNYAHAN : MENCAMPUR BAHAN PAKAN DGN SALIVA DAN MEMBENTUK BOLUS UNTUK PENELANAN MEMAMAHBIAK : PENGUNYAHAN KEMBALI PAKAN OLEH ADANYA PROSES REGURGITASI RUMINASI : AKTIVITAS MULAI DARI MAKANAN DAN CAIRAN DIKEMBALIKAN KE DALAM OESOPHAGUS DALAM BENTUK BOLUS, DGN TEKANAN NEGATIF DIDORONG KE MULUT, DIKUNYAH, LALU DITELAN KEMBALI. 8-10 JAM / HARI UNTUK RUMINASI

SALIVASI BUFFER DALAM RUMEN ALKALIN pH = 8,2 TEKANAN PERMUKAAN RENDAH MELICINKAN BAHAN PAKAN BUFFER DALAM RUMEN ALKALIN pH = 8,2 TEKANAN PERMUKAAN RENDAH KECEPATAN PEROMBAKAN BAHAN PAKAN OLEH MIKROBA

PENCERNAAN DALAM PERUT A. ASETAT A. PROPIONAT VFA KARBOHIDRAT A. BUTIRAT C02 GAS CH4 PEPTIDA A. AMINO PROTEIN AMONIA AMINE PEPTON PROTEIN PEPSIN RENIN PEPTIDA

PENCERNAAN DALAM USUS CHYME DICERNA peptidase ASAM AMINO maltase GETAH PANKREAS EMPEDU GETAH USUS DICERNA CHYME peptidase PEPTIDA ASAM AMINO maltase MALTOSA GLUKOSA DISERAP DINDING USUS KE DALAM ALIRAN DARAH laktase GLU & GAL. LAKTOSA PATI amilase MALTOSA LEMAK lipase ASAM LEMAK GLISEROL FERMENTASI OLEH BAKTERI NO ENZYM PENYERAPAN AIR PRODUK BAKTERI FESES BAU BUSUK

PENGGUNAAN ZAT MAKANAN DEFINISI & PENGGUNAAN ZAT-ZAT MAKANAN SUATU/KELOMPOK UNSUR POKOK MAKANAN DARI KOMPOSISI YANG SAMA YANG MEMBANTU MENYOKONG KEHIDUPAN PROTEIN KARBOHIDRAT LEMAK VITAMIN MINERAL KLASIFIKASI AIR TIDAK DAPAT DISINTESA OLEH TUBUH DALAM JUMLAH CUKUP, HARUS DISEDIAKAN DALAM RANSUM ESENSIAL DAPAT DISINTESA OLEH TUBUH / MIKROFLORA SAL. PENCERNAAN DALAM JUMLAH CUKUP NON ESENSIAL

KEBUTUHAN UNTUK HIDUP POKOK ZAT MAKANAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MEMPERTAHANKAN PROSES TUBUH YANG NORMAL TANPA MELAKUKAN PEKERJAAN PRODUKTIF KEBUTUHAN UNTUK PERTUMBUHAN/PRODUKSI/REPRODUKSI ZAT MAKANAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MEMPERTAHANKAN PROSES TUBUH YANG NORMAL DENGAN MELAKUKAN PEKERJAAN PRODUKTIF

VFA DIGUNAKAN SBG SUMBER ENERGI ATAU SUMBER KARBON UNTUK SINTESIS BERBAGAI SENYAWA PENTING VFA UTK ENERGI, DIOKSIDASI OLEH JARINGAN OTOT A. ASETAT A. PROPIONAT DIUBAH MENJADI GULA DARAH OLEH HATI DIUBAH MENJADI β-ASAM HIDROKSIBUTIRAT OLEH EPITEL RUMEN ATAU HATI UTK PEMBENTUKAN LEMAK SUSU OLEH KELENJAR AMBING A. BUTIRAT

VITAMIN D MAKANAN SINAR MATAHARI KULIT PRO VITAMIN D VITAMIN D

FUNGSI ZAT MAKANAN UNTUK FUNGSI FISIOLOGIS YANG NORMAL ENERGY dan PROTEIN adalah YANG PALING PENTING MINERAL dan VITAMIN DALAM JUMLAH SEDIKIT SERAT KASAR untuk FUNGSI RUMEN dan PRODUKSI LEMAK SUSU

ENERGY MEMPERTAHANKAN JARINGAN TUBUHJALANNYA REAKSI KIMIA UTK MEMPERTAHANKAN KEHIDUPAN PERIODE MAINTENANCE GROWTH REPROD PROD. PEDET DARA BUNTING LAKTASI 1-2 PRIORITAS FAKTOR PENENTU BB TEMPERAMEN SUHU TEMPAT PBB SEX TKT LAKT SETAHUN 1X 0-6 BLN MIN 7-9 BLN MAX JUMLAH PRODUKSI % LEMAK SUSU

PROTEIN MINERAL (15 JENIS) PEMBENTUKAN DAN PERBAIKAN JARINGAN OTOT ENZYM dan BEBERAPA HORMON = PROTEIN MENJAGA KESEIMBANGAN PROTEIN DALAM TUBUH SELAMA ADA PERKEMBANGAN / PERTUMBUHAN, MAKA DIPERLUKAN TAMBAHAN PASOKAN PROTEIN MINERAL (15 JENIS) DIBUTUHKAN BANYAK DIBUTUHKAN SEDIKIT MAKROMINERAL MIKROMINERAL / TRACE MINERAL

Ca - P BAHAN POKOK UTK TULANG, GIGI, + SUSU RANSUM RENDAH Ca MENURUNKAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PEDET KONSUMSI Ca BERPENGARUH PADA MILK FEVER BERIKAN Ca RENDAH SEBELUM BERANAK, NORMAL atau TINGGI SETELAH BERANAK UTK MENCEGAH MILK FEVER P TERLIBAT DALAM : - METABOLISME ENERGI - SISTEM KO-ENZYM - FUNGSI METABOLIK DALAM TUBUH DEFISIENSI P BERAKIBAT PENURUNAN : - PENGGUNAAN ENERGI - BREEDING EFISIENSI - SELERA (MENGUNYAH KAYU, TULANG, RAMBUT) - SENDI KAKU DAN RAPUH - PRODUKSI SUSU TURUN

Na - Cl DEFISIENSI GARAM : - KURANG SELERA MAKAN, MATA TIDAK BERSINAR, BULU KASAR, LIAR - PENURUNAN BOBOT BADAN DAN PRODUKSI SUSU - KEMATIAN TIBA-TIBA - JIKA BERLANJUT MENGGIGIL TERUS MENERUS, JALAN SEMPOYONGAN KELEBIHAN GARAM : - PENURUNAN BOBOT BADAN DAN PRODUKSI SUSU - MENINGKATKAN KONSUMSI AIR - BENGKAK AMBING PADA SAPI KERING KEBUTUHAN SAPI LAKTASI : - MAINTENANCE : 20-25 g/hari - MILK PRODUCTION: 0,8 g/lbs susu 0,5-1,0 % DALAM KONSENTRAT UNTUK MENINGKATKAN PALATABILITAS

Mg 60 % DI TUBUH BERADA DALAM TULANG, DAPAT DIMOBILISASI SECARA PERLAHAN DIPERLUKAN UTK SEMUA REAKSI TRANSFER FOSFAT (ATP), AKTIVASI REAKSI ENZYM, METABOLISME LEMAK DAN PROTEIN DEFISIENSI : HILANG SELERA MAKAN, PENURUNAN PBB, HIPEREKSITABILITAS, PENGAPURAN JARINGAN LUNAK, GRASS TETANY DIPERLUKAN 0,06% DALAM PAKAN

K MENGATUR KESEIMBANGAN OSMOSE, KESEIMBANGAN ASAM-BASA, REAKSI ENZYM, PEMELIHARAAN HATI DAN GINJAL DEFISIENSI : TERJADI PENURUNAN KONSUMSI PAKAN, PERTUMBUHAN, DAN PRODUKSI SUSU; GEJALA PICA, BULU KUSAM HINDARI HIJAUAN MUDA DAN BEREMBUN : KANDUNGAN K TINGGI, MENGHAMBAT METABLISME Mg, MENYEBABKAN GRASS TETANY KCl MERUPAKAN SUMBER YG PALING UMUM. DIBUTUHKAN 0,2-0,3% DALAM RANSUM

S KOMPONEN ESENSIAL DARI PROTEIN, VITAMIN, ENZYM DEFISIENSI : MENURUNKAN KONSUMSI PAKAN, KECERNAAN RENDAH, PERTUMBUHAN LAMBAT, MENEKAN PRODUKSI SUSU KELEBIHAN : MENURUNKAN KONSUMSI PAKAN DAN MENEKAN METABOLISME LAIN MINERAL SULFAT MERUPAKAN SUMBER YG EFEKTIF RASIO N : S = 10-12 : 1 DIPERLUKAN UTK SINTESIS PROTEIN MIKROBA, KONSUMSI PAKAN MAKSIMAL, DAN PENGGUNAAN NPN YG EFISIEN

VITAMIN B12 DIBUTUHKAN UTK METABOLISME PROPIONAT Co M I K R O M I N E R A L MINERAL ESENSIAL BAGI RUMINAN KARENA PENGGABUNGANNYA KE DALAM VITAMIN B12 OLEH MIKROBA RUMEN DEFISIENSI : KURANG Co = KURANG VITAMIN B12 KEHILANGAN SELERA MAKAN, PENURUNAN BB DAN PRODUKSI SUSU, INKOORDINASI OTOT, BULU KASAR, JALAN TERSANDUNG-SANDUNG, ANEMIA VITAMIN B12 DIBUTUHKAN UTK METABOLISME PROPIONAT DIBUTUHKAN : 0,1-1,0 g/hari

PEMBENTUKAN HAEMOGLOBLIN DAN ENZYM Cu PEMBENTUKAN HAEMOGLOBLIN DAN ENZYM DEFISIENSI : PENURUNAN PENYERAPAN Fe, MOBILISASI DARI JARINGAN, PERTUMBUHAN, REPRODUKSI, PRODUKSI SUSU. ANEMIA, DIARE BERAT, BULU KASAR, PERUBAHAN WARNA DAN TEKSTUR BULU, SENDI KAKU BERLEBIH : TOKSIK, PENYIMPANGAN FLAVOR SUSU Cu DAN Mo DUA MINERAL ANTAGONIS Mo BERLEBIH BERARTI DEFISIENSI Cu SCOURING

Mo Mn BAGIAN DARI ENZYM DI HATI, JARINGAN USUS, SUSU KEBUTUHAN DALAM RANSUM SANGAT RENDAH. DALAM RANSUM CENDERUNG MELEBIHI KEBUTUHAN Mn UNTUK REPRODUKSI DAN ANAK LAHIR NORMAL DEFISIENSI : PENURUNAN PERTUMBUHAN, ABNORMALITAS RANGKA, ANAK LAHIR TIDAK BERBENTUK, SILENT HEAT, CR RENDAH 20 ppm DALAM RANSUM

KOMPONEN INTEGRAL DARI gluthation peroksidase KERACUNAN Se : KEMATIAN MENDADAK, PERNAFASAN CEPAT, ATAKSIA, DIARE KRONIS : LESU, KURUS, KUKU JELEK, BULU EKOR RONTOK DEFISIENSI : WHITE MUSCLE DISEASE PADA PEDET, GAGAL JANTUNG, KELUMPUHAN KAKI DEPAN 0,1 ppm DALAM RANSUM SUPLEMENTASI Se : MENGURANGI RETAINED PLACENTA MENINGKATKAN KEMAMPUAN HIDUP ANAK SAPI PERFORMANS REPRODUKSI MENINGKAT MENGURANGI MASTITIS

Zn Fe UNTUK PERTUMBUHAN NORMAL, AKTIVASI BEBERAPA ENZYM DEFISIENSI : DERMATITIS KULIT PADA KAKI, LEHER, KEPALA, LUKA-LUKA. SUMBER TOXIC : PESTISIDA, FUNGISIDA, POLUSI Fe KEBUTUHAN 9 ppm, DIANJURKAN 25-50 ppm TERLIBAT DALAM RESPIRASI SELULER dan TRANSPORT OXYGEN, HAEMOGLOBIN, MIOGLOBULIN, SYSTEM ENZYM DEFISIENSI : ANEMIA, HAEMOGLOBIN RENDAH, PBB MENURUN, NAFSU MAKAN MENURUN, MALAS

I UNTUK SINTESIS HORMON OLEH KEL. THYROID DEFISIENSI : PEMBESARAN KELENJAR THYROID (goiter) MENURUNKAN PRODUKSI SUSU HYPOTHYROIDISM OVERDOSIS : GEJALA TOKSISITAS AIR MATA BERLEBIH & BATUK DIPERLUKAN 0,015% IODINE DALAM GARAM V I T A M I N B dan K DISINTESIS DALAM RUMEN DISINTESIS OLEH JARINGAN TUBUH C LARUT DALAM LEMAK, PERLU DISEDIAKAN DLM RANSUM A-D-E

PERAN METABOLIK Se BERKAITAN DENGAN VITAMIN E Vitamin A DEFISIENSI : DEGENERASI SEL-SEL EPITEL MUKOSA SALURAN RESPIRASI, KEL. SALIVA, MULUT, KEL. AIR MATA, SALURAN USUS, GINJAL, VAGINA, URETHRA. DEFISIENSI BERAT : DIARE, TIDAK ADA NAFSU MAKAN, SANGAT KURUS Vitamin E DEFISIENSI : WHITE MUSCLE DISEASE, RETAINED PLACENTA, MASTITIS, PENURUNAN PERFORMAN REPRODUKSI PERAN METABOLIK Se BERKAITAN DENGAN VITAMIN E 400-1.000 mg / EKOR / HARI

A I R FUNGSI : KEHILANGAN 10 % AIR TUBUH MENYEBABKAN KEMATIAN DIPERLUKAN 4-5 LITER AIR / LITER SUSU YG DIPRODUKSI FUNGSI : MEMPERTAHANKAN KESEIMBANGAN CAIRAN TUBUH MENGELIMINASI BAHAN SISA MEMPERTAHANKAN KESEIMBANGAN ION KONTROL TEMPERATUR MEMBANTU PENCERNAAN, PENYERAPAN, METABOLISME ZAT-ZAT MAKANAN PELICIN SENDI, TRANPORT BUNYI DLM TELINGA, PENGLIHATAN DLM MATA TRANSPORT ZAT MAKANAN KE KELENJAR AMBING MENYEDIAKAN LINGKUNGAN CAIRAN BAGI FETUS

BAHAN PAKAN DAN KANDUNGAN NUTRISI B. KONSENTRAT A. HIJAUAN SUMBER ENERGI SUMBER PROTEIN SK RENDAH MUDAH DICERNA > PALATABEL > MUDAH DICERNA LAJU FERMENTASI LEBIH CEPAT BULK SK TINGGI ENERGI RENDAH KDR AIR TINGGI KATAGORI BENTUK FISIK & KANDUNGAN NUTRISI BAHAN UTAMA : BUTIRAN, SUPLEMEN, ADITIF BY-PRODUCT, DLL BP : > AIR RUMPUT DSB BP : < AIR JERAMI, HAY

SERAT KASAR FUNGSI RUMEN NORMAL KONTROL KONSUMSI STIMULASI RUMINASI & PENCERNAAN GUNA KONSENTRAT MENUTUPI KEKURANGAN NUTRISI D HIJAUAN ABSORPSI DI USUS LEBIH CEPAT GUNA

KONSUMSI PAKAN SUKARELA (VOLUNTARY INTAKE) JUMLAH MAKSIMAL BK PAKAN YG DPT DIKONSUMSI OLEH SAPI PERAH HARUS DIKETAHUI UNTUK EFISIENSI PEMBERIAN PAKAN KONSUMSI PAKAN DIKONTROL OLEH MEKANISME FISIOLOGIS YG BERUSAHA UNTUK MEMPERTAHANKAN LINGKUNGAN INTERNAL YG KONSTAN

HIPOTALAMUS LATERAL  MULAI MAKAN MEKANISME PENGATURAN KONSUMSI PAKAN BERHUBUNGAN DENGAN MEKANISME YG MENGATUR GLUKOSA DARAH , AS. AMINO PLASMA , SUHU TUBUH DAN KOMPOSISI TUBUH KESEIMBANGAN ENERGI DIATUR OLEH KOMPOSISI PAKAN & PERUBAHAN METABOLIK YG MENYEBABKAN TERNAK MAKAN & BERHENTI MAKAN (DIATUR OLEH HIPOTALAMUS) HIPOTALAMUS LATERAL  MULAI MAKAN HIPOTALAMUS VENTROMEDIAL  SEBAGAI PUSAT LAPAR DAN BERHENTI MAKAN

MENINGKAT SELAMA & SETELAH MAKAN KAPAN KONSUMSI DAN BERHENTI MAKAN KONTROL TEKANAN DLM PERUT KONSUMSI PAKAN KONSENTRASI VFA MENINGKAT SELAMA & SETELAH MAKAN KONS. A. ASETAT MENINGKAT DIDETEKSI OLEH DINDING RUMEN -KONS. A. PROPIONAT MENINGKAT DIDETEKSI OLEH HATI INFORMASI LAIN MENENTUKAN KAPAN KONSUMSI DAN BERHENTI MAKAN HIPOTALAMUS

INTAKE NUTRITIVE VALUE CHEMOSTATIC THERMOSTATIC DISTENSION ENERGI INTAKE DRY MATTER NUTRITIVE VALUE HUB. ANTARA NILAI NUTRISI RANSUM DENGAN KONSUMSI BAHAN KERING DAN ENERGI (SCHMDT at al, 1988)

► KONSUMSI BK MENJADI PEMBATAS BAGI SAPI PERAH YG BERPRODUKSI TINGGI (KHUSUS PD 4 mgg PERTAMA), Kons. BK YG DISARANKAN 2,5 – 4% BB ► KONS. > TINGGI APABILA KUALITAS HIJAUAN TINGGI YG DAPAT MENINGKATKAN KONSUMSI BK PENINGKATKAN PREKUENSI PEMBERIAN PEMBERIAN KONSENTRAT > SEDIKIT PD SETIAP PMBERIAN PERUBAHAN URUTAN PEMBERIAN  HIJAUAN PERTAMA KALI KONSENTRAT & HIJAUAN DICAMPUR (TOTAL MIXED RATION) MEMPERTAHANKAN KETERSEDIANN BAHAN PAKAN MENINGKATKAN PALATABILITAS KANDUNGAN AIR < 50%  pH PAKAN, < PARTIKEL , SALIVA KURANG PRODUK FERMENTASI.