STUDI PENGEMBANGAN INTERVENSI PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN PELAJAR DKI JAKARTA TAHUN 2002.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SEKILAS TENTANG KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK
Advertisements

PERAN STAKE HOLDER DALAM PENGENDALIAN HIV AIDS
Oleh: Emil Huriani, S.Kp, MN (Dikutip dari Yayasan IDEP)
PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN
USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Tujuan Pengaturan Upaya Kesehatan Anak:
Menulis karya tulis ilmiah
USAHA KESEHATAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
KOMITMEN PEMERINTAH TERHADAP UNDANG-UNDANG NARKOTIKA
Materi Pertemuan 12 Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
YUDHA AGUS PRATAMA, Upaya Kepolisian dalam Penanggulangan Peredaran Gelap dan Penyalahgunaan Psikotropika di Kabupaten Brebes.
IMPLEMENTASI BIDANG PENCEGAHAN PREEMTIF PROMOTIF
Patroli keamanan sekolah
Upaya Kesehatan Jiwa Oleh : Ns. Rosintan SKep.
ISTI'ANAH, Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Kenakalan Siswa SMA Muria Pati dalam Mengkonsumsi Minuman Keras.
KONDISI HIV & AIDS DI JAWA TENGAH 1993 s/d 30 JUNI 2012.
PENGENDALIAN SOSIAL Disusun Oleh: Azzahra Jelita K P / 04
PADA RAPAT KOORDINASI NASIONAL PENANGANAN INDONESIA DARURAT NARKOBA
Assalamualaikum Wr.Wb. Kelompok 1 Dewi KusumaWardani(J ) Rosalina KusumaWardhani (J ) Mursid Andi Setiawan (J ) Yunan Tulus Budiono(J )
Oleh : Ahmad Syarif / I1A Pembimbing : Dr. Zaenab
3rd ICTOH Mustakim Kesehatan Masyarakat, FKK UMJ
ANALISIS KEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI PUSKESMAS
BAHAYA ROKOK Oleh : Muchsin Maulana, S.KM., M.PH
HUBUNGAN PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK DAN FAKTOR LAINNYA TERHADAP PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 17 CIPUTAT Fajri Azhari Univesitas.
Upaya Kesehatan Puskesmas
Kurikulum Berbasis Kompetensi
USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
STRATEGI KEMITRAAN POLRI DAN SENKOM
(TIPE A) BAGAN ORGANISASI
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEBAGAI UPAYA PENDEKATAN HIV DAN AID’S
Psikologi Anak Berbakat Olivia Tjandra W., M. Si., Psi
PENGENDALIAN SOSIAL.
Muhamad Adrian H Muhammad Rian Naufal Afrianzah .k
Strategi Promosi Kesehatan
Seputar kebijakan kemkes terkait uu 35/2009
PROGRAM NASIONAL KESEHATAN LANSIA
PEMECAHAN MASALAH SISWA
RENCANA DAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI KAB. BUNGO
STRATEGI PENGEMBANGAN PHBS DI SEKOLAH
ORGANISASI LANSIA & POSYANDU LANSIA
PENYALAHGUNAAN NARKOBA DIKALANGAN REMAJA
DISIPLIN MORAL Albert Niko Wijaya K Chevia Yuliana K
DAMPAK PENYALAHGUNAAN NAPZA DI KALANGAN REMAJA
UPAYA WARGA SEKOLAH & masyarakat DALAM MENDUKUNG program uks/M
Definisi : Agresi adalah perilaku/tindakan yg bertujuan menyakiti atau melukai orang lain baik dgn action, verbal, dan non verbal.
KEBIJAKAN PELAKSANAAN P4 GN DI KOTA YOGYAKARTA Disampaikan oleh Trihastono S.Sos, MM Sekretariat BNK Kota Yogyakarta.
IMPLEMENTASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI SEKOLAH PUSAT PROMOSI KESEHATAN DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Oleh Tim Promosi Kesehatan.
SELAMAT DATANG DI SMK NEGERI PAKU
MATA KULIAH MEDIA PENGAJARAN
KONSEP DASAR ASKEB KELOMPOK KHUSUS
Presentasi Penelitian (Studi Kesehatan Masyarakat)
Usaha kesehatan sekolah
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEBAGAI UPAYA PENDEKATAN HIV DAN AID’S
12 PROMOSI KESEHATAN DI SEKOLAH
DITULIS OLEH : AFRIYANDI, S.Pd.SD NIP
Upaya Kesehatan Jiwa Oleh : Ns. Rosintan SKep.
Definisi Kenakalan Remaja Menurut Para Ahli  K K K Kartono, ilmuwan sosiologi Dalam bahasa inggris di kenal dengan istilah juvenile delinquency.
UPAYA WARGA SEKOLAH & masyarakat DALAM MENDUKUNG program uks/M
1 By : Ns. WIDYAWATI, S.Kep, M.Kes. Latar belakang Krisis multidimensional berdampak negatif terhadap status kesehatan dan ketahanan keluarga di Indonesia.
PENILAIAN TUMBUH KEMBANG BAYI DAN BALITA MELALUI SDIDTK
Keputusan Menteri Kesehatan No.128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas Kelompok II : Aditya Prayudha Setri Endah Pratiwie Siti Ayu Puspasari Khana.
KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) NASIONAL
Peran Orang Tua dalam Pembangunan Keluarga dan Bina Keluarga
Model-Model Pembelajaran di Sekolah Kecil Oleh: Dr. Reddy Siram, M.Pd.
SUPARJON POPULASI Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik.
STRATEGI PENGEMBANGAN PHBS DI SEKOLAH Asrin, S.Kep., MM Gizi, Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat DINAS KESEHATAN KABUPATEN PRINGSEWU.
PEN DAHULU AN MENGAPA UPAYA KESEHATAN KERJA PENTING ? Pekerja kemungkinan akan mendapat masalah terkait pekerjaan dan lingkungan pekerjaan disamping masalah.
Transcript presentasi:

STUDI PENGEMBANGAN INTERVENSI PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KALANGAN PELAJAR DKI JAKARTA TAHUN 2002

LATAR BELAKANG Penyalahguna Narkoba Meningkat Kanwil Depdiknas (2000)  14,3 % SLTP Terkontaminasi Narkoba 0,20 % Pelajar Menjadi Kasus  16,2 % SLTA Terkontaminasi Narkoba 0,23 % Pelajar Menjadi Kasus Upaya Yang Dilakukan Cukup Banyak

LATAR BELAKANG Bagaimana Bentuk Strategi Yang Lebih Efektif ??? Peredaran Narkoba Semakin Meningkat Jumlah Kasus Semakin Meningkat Pelajar Kelompok Usia Berisiko Tinggi Perlu Alternatif Strategi Di Kalangan Pelajar Bagaimana Bentuk Strategi Yang Lebih Efektif ???

TUJUAN UMUM Membuat Formulasi Strategi Intervensi Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Di Kalangan Pelajar Yang Efektif Dilakukan Oleh Siswa-Guru dan Orang tua

TUJUAN KHUSUS Mengetahuai Besarnya Masalah Dan Latar Belakang Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Pelajar Mengetahui Upaya Yang Telah Dilakukan Serta Peluang dan Kendalanya Merumuskan strategi intervensi Yang Aplikatif dan Efektif Memformulasikan Jejaring Penanggulangan di Kalangan Pelajar

MANFAAT PENELITIAN Masukan Untuk Memformulasikan Bentuk Intervensi Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba yang Aplikatif dan Efektif di Lingkungan Sekolah dan Keluarga Pelajar Besarnya Masalah Merupakan Data Awal Untuk Evaluasi keberhasilan Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Di DKI Jakarta

+ KERANGKA KONSEP FAKTOR RISIKO Penyalahguna Intern: Karakteristik Narkoba FAKTOR RISIKO Intern: Karakteristik Konsep Diri Eksten:Lingk. Sekolah Lingk. Rumah. Lingk.Pergaulan + INTERVENSI STRATEGI SISWA KAP Pembinaan Penanggulangan Jejaring GURU ORANG TUA

BAHAN & CARA Desain & Jenis Studi: Kuantitatif  Cross-sectional (Besarnya Masalah & Determinant Kasus) Kualitatif  Studi Pengembangan Populasi & Sasaran: Pelajar SLTA dan SLTP di DKI Jakarta Jajaran Pelaksana Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba di wilayah DKI Jakarta th 2002

Sampel Pelajar Besar Sampel  938 siswa Sampling  “Multistage Cluster Random” Sampling Frame :  Daftar SLTA & SLTP Negeri Di Jkt.  Bermasalah vs Tidak Bermasalah (Ket. Dimenti/Dikdas DKI Jakarta)  Direncanakan : 4 SLTA dan 4 SLTP  Ter ‘cover’ : 4 SLTA dan 3 SLTP

Sampel Pelaksana 10 SLTA dan 8 SLTP (OSIS , Guru & Orang Tua/Dewan SKL) Dinas Kesehatan Dikmenti /Dikdas2 BNN Kepolisian Puskesmas RSKO Dep. Agama Mantan Pecandu & Orang Tua

Pengumpulan Data Kuantitatif Self’ Kuesioner ‘  Sosiodemografi,Orang tua,Pola asuh,Komunikasi Keluarga, Linkungan Sosial, Masalah Narkoba dll  Pem. Konsep Diri (Index of Self Esteem) Skrining Kasus  Pemeriksaan Urine : MOR, THC, AMP & BZO (Tetes & Celup Seratec)  Pemeriksaan Psikiatrik (Konfrm.Diagnosis & Mental Emosional)

Pengumpulan Data Kualitatif Lokakarya  Inventarisasi Program Penanggulangan  Mengkaji Peluang dan Kendala Upaya  Merumuskan Jejaring Pencegahan  Merumuskan Strategi Intervensi FGD dan Wawancara Mendalam  Mengetahui PSP  Mengetahui Kegiatan & Pola Pembinaan  Mengetahui Peluang & Kendala Pembinaan  Mengetahui Strategi Yang Dinilai Efektif – Efisien dan Aplikatif

Distribusi Responden Menurut Umur dan Jenis Kelamin   Umur Responden Jenis Kelamin Pria Wanita Jumlah % 11 Tahun 12 44.0 14 56,0 12 Tahun 33 47.1 37 52.9 13 Tahun 67 59.8 45 40.2 14 Tahun 60 45.1 73 54.9 15 Tahun 102 56.0 80 16 Tahun 117 92 17 Tahun 76 58.0 55 42.0 18 Tahun 38 67.9 18 32.1 19 Tahun 16 83.3 3 16.7 TOTAL 521 55.4 417 44.6

PENYALAHGUNAAN NARKOBA Ditemukan Kasus Pada Semua Sekolah  Data Depdiknas 2000, Hanya 14,3 % SLTP dan 16,2 % SLTA Proporsi Kasus 4,12 % ( 39 dari 938 anak)  Data Depdiknas 2000, Hanya 0,23 %

Jenis Narkoba No Jenis Persentase 1 Opiat 71.8 2 Ganja 59.0 3 Alkohol 35.9 4 Amfetamin 25.6 5 Sedatif 17.9

Umur Kasus No Kelompok umur Jumlah (%) 1 11-12 tahun 3 7,7 2 20 51,3 4 18-19 tahun 13 33,3   39 100,0

Latar belakang Penyalahgunaan No Alasan Persentase 1 Coba-coba 87.2 2 Iseng 69.2 3 Mencari Ketenangan 59.0 4 Ikutan Teman 5 Menambah Keberanian 20.5 6 Dipaksa Seseorang 10.3

Sumber/Tempat Memperoleh Narkoba No Sumber/Tempat Persentase 1 Teman 76.9 2 Orang Tak Dikenal 53.8 3 Warung 10.3 4 Keluarga Sendiri 5.1

Penyalahgunaan Narkoba Risiko Faktor Anak   Faktor Risiko Penyalahgunaan Narkoba X2 (p) Ya Tidak Jml % Kelamin Pria 26 5.0 495 95.0 0.15 Wanita 13 3.1 404 96.9 Umur 11 – 14 6 1.8 335 98.2 0.00 15 – 19 33 5.5 564 95.5 TK. Pendidikan SLTP 7 381 SLTA 32 5.8 518 94.2 Konsep Diri 0.11 Rendah 9 4.1 209 95.9 Sedang 29 687 Tinggi 1 25.0 3 75.0

RISIKO FAKTOR ORANG TUA/KELUARGA PENYALAHGUNAAN NARKOBA FAKTOR RISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOBA X2 (p) YA TIDAK JML % Kelengkapan Orang tua Dan Peng.Keputusan 0,00 Lengkap & Ayah 32 3,8 811 96,2 Tidak Keduanya 6 8,0 69 92,0 Keharmonisan Keluarga Dan Komunikasi Harmonis & Komunikasi Baik 23 2,8 786 97,2 12 15,2 67 84,8 Keharmonisan & Komunikasi & Pengambilan Keputusan Harmonis & Komunikasi Baik & Peng.Keputusan Ayah 37 4,0 892 96,0 Tidak Ketiganya 2 22,2 7 77,8

RISIKO FAKTOR LINGKUNGAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA FAKTOR RISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOBA X2 (p) YA TIDAK JML % Lingkungan Rumah 0,01 Banyak Kasus 29 5,6 490 94,4 Tidak 10 2,4 409 97,6 Lingkungan Sekolah 0,06 Rawan 28 5,2 510 94,8 11 2,8 389 97,2 Lingkungan Pergaulan 0,00 Mengajak Nge ‘drug’ 21 10,2 184 89,8 18 2,5 715 97,5

PENGETAHUAN NARKOBA Hampir semua siswa sudah tahu jenis dan bentuk narkoba Orang tua dan guru hanya tahu jenis dan belum banyak tahu bentuk narkoba Siswa dan guru sebagian besar sudah mengetahui cara cara pemakaian narkoba Orang tua belum banyak mengetahui cara pemakaian narkoba

PENGETAHUAN PENYEBAB Keluarga Tidak Harmonis Anak ‘Broken Home’/Stress Kompensasi Terhadap Kegagalan Keinginan Mencoba Hal Yang Baru/Iseng Ingin Dianggap Jagoan Faktor setia kawan

SIKAP TERHADAP PENYALAHGUNAAN Seluruh Informant hanya dapat memberi dukungan moral kepada kasus Seluruh Informant tidak setuju jika penyalahguna narkoba dianggap “Kasus Kriminal” Pengedar narkoba adalah Pelaku Kriminal Tes urine dianggap tidak efektip untuk mencegah kasus narkoba (siswa dan guru) Orang tua (Dewan Sekolah) setuju tes urine dilakukan pada saat penerimaan murid baru

Perilaku Pembinaan dan penanggulangan ketiga kelompok setuju dengan cara “feer program“ namun harus dipilih oleh teman sebaya yang kompetan dan dapat diterima oleh senua kelompok

POLA PEMBINAAN Ceramah Seminar Pembinaan oleh wali kelas Pendekatan Agama ( Imtaq ) Razia Pengawasan Pulang Sekolah Pemeriksaan urine

PENANGGULANGAN KASUS Melaporkan kasus kepada orang tuanya Menyarankan Orang tua untuk mengobati kasus Memberi dukungan moral kasus Sebagian besar informant (siswa-guru-orang tua) tidak tahu apa yang sebaiknya dilakukan bila mendapatkan kasus di Sekolah

Saran Dilakukan penyuluhan tentang penanggulangan penyalahgunaan narkoba pada siswa agar semua guru peduli terhadap penyalahgunaan narkoba dikalangan siswa Agar orang tua melakukan pembinaan mental dan spiritual sejak siswa masih kecil Peraturan perundang undangan tentang narkoba agar disosialisasikan Menurut siswa agar cara pembinaan tidak membosankan Agar siswa dapat berkunjung ke panti rehabilitasi narkoba untuk melihat langsung

peran instansi terkait a.Peran sekolah Mendukung program freventip Program perlakuan bagi yang sudah terkena Rehabilitasi b. Peran Oranag Tua Meningkatkan pola komunikasi yang demokratis menciptakan iklim keluarga yang demokratis mendorong anaknya mengenal narkoba sedini mungkin c. Peran dinas kesehatan Peran penanggulangan Peran pengobatan dan rehabilitasi peran pemberdayaab mengatur survillance dll peran instansi terkait

peran instansi terkait d. Peran Puskesmas Ujung tombak pelayanan kesehatan c. Peran Polri Peran koordinatif Peran Penanggulangan d. Peran Dinas Pendidikan Pengembangan Sumber daya manusia Peran Program rehabilitasi Peran program perluasan jaringan sekolah Peran Pembinaan fungsional peran instansi terkait

peran instansi terkait e. Peran Badan Narkotika Nasional Peran kondinatif Peran Litbang Peran Pembangunan dan Pengembangan sistem Informasi f. Peran Dinas Sosial Program pencegahan Program pelayanan dan rehabilitasi sosial program pembinaan dan peningkatan peran serta masyarakat peran instansi terkait

peran instansi terkait g. Peran RSKO Pelayanan Kesehatan h. Peran LSM Memberi dukungan Anti narkoba Penyuluhan peran instansi terkait

Ketiga kelompok menyebutkan perlu dibentuk jejaring untuk menanggulangi bersama masalah narkoba Unsur unsur yang terkait Sekolah : Guru, Osis, Dewan sekolah Lingkungan sekitar: RT/RW ,Lurah, keamanan Keluarga : Orang tua Jejaring

Konsep kerja jejaring Konsep Ring 1 : Melibatkan Guru BP Konsep Ring 2 : Melibatkan orang tua Konsep Ring 3 : Melibatkan Puskesmas dan Polisi

Strategi Tujuan Diperoleh petunjuk cara praktis, efisien dan efektif - penanggulangan penyalahgunaan narkoba dikalangan pelajar di DKI Jakarta Ruang Lingkup Komprehensif meliputi kegiatan promotif – preventif, perlindungan khusus, deteksi dini, konseling awal dan pengobatan khusus Unsur unsur yang terlibat - Unsur sekolah - Keluarga - Masyarakat umum disekitar sekolah - Sarana pelayanan rehabilitasi kasus

Peran dan Fungsi unsur a. Sekolah : Promosi kesehatan, perlindungan khusus, deteksi secara dini, konseling awal b. Keluarga : Perlindungan, deteksi dini, mengirim kasus ke puskesmas / sarana rehabilitasi c. Puskesmas : promosi kesehatan, konseling awal, penyediaan sarana penanggulangan kasus dan terapi lebih lanjut d. Kepolisian Pengamanan / penertiban lingkungan ( melalui Babinsa )

4. Langkah langkah Pembentukan jaringan kerja sama pencegahan penanggulangan dengan sekertariat di lingkungan sekolah Penyelenggaran pertemuan “ Jaringan kerja sama “ Penetapan para “ Wali amanat “ setiap unsur Musyawarah “ wali amanat “ mengenai pembinaan dan pembagian peran serta tugas masing masing Mengupayakan kegiatan “ jaringan kerja sama “

Kegiatan Rutin dan berkesinambungan Kegiatan Promotif – Preventif a.Pengenalan Narkoba b.Pembinaan materi bahaya narkoba dalam krikulum c.Kunjungan ke panti rehabilitasi narkoba d.Pelatihan “ Pengasuhan anak menuju keluarga sejahtera “ 1. Menuju kesehatan jiwa keluarga 2. Komunikasi yang efektif 3. Membangun konsep diri anak 4. Kecakapan tentukan dan capai cita cita 5. Kecakapan kendalikan emosi negatif 6. Kecakapan dapat teman baru

Memberi informasi masalah Kejinaan anak remaja e. Bentuk Pos KKR ( Konsultasi Keluarga dan Remaja ) Memberi informasi masalah Kejinaan anak remaja Membantu mengatasi masalah / kesulitan Memberi informasi dan kemudahan akses pelayanan kesehatan jiwa Mendorong kemandirian masyarakat hidup sehat

Kegiatan perlindungan khusus Dilakukan 1. Orang tua 3. Osis, 2. Kepala sekolah 4. Para Pendidik sekolah

Hal hal yang perlu diperhatikan orang tua Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan Menjadi panutan Menjadi tenpat curhat anak Menyekolahkan anak disekolah tak bermasalah Memahami penyebab dan cara mengatasi penyalahgunaan narkoba Memantau teman pergaulan anak Melaporkan perubahan perilaku anak Membuat kesepakatan tentang kegiatan extrakurikuler Mendiskusikan peraturan / disiplin sekolah Aktif dalam kegiatan dewan sekolah

Hal yang perlu diperhatikan Kepala Sekolah Membuat peraturan dan tata tertib disekolah Mensosialisasikan peraturan Menyediakan mentor / tutor siswa anti narkoba Memajang poster ( Anti narkoba ) Membentuk tim gerakan keamanan sekolah Mengembangkan program lingkungan sekolah aman Mengupayakan siswa ikut kegiatan extrakokulikuler Menegakan kebijakan sekolah Menangani masalah pelanggaran peraturan oleh siswa