Psikologi Pendidikan : Pertemuan ke-2

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN TERHADAP PENDIDIKAN
Advertisements

PERTEMUAN: 1 I. PENULISAN KARYA ILMIAH
METODE PENELITIAN HUKUM
PENGANTAR PSIKOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2004
Perbedaan Pendekatan Ilmiah dan Non Ilmiah :
MODEL-MODEL KURIKULUM
2. RAGAM PENELITIAN DAN CARA MENGADAKAN PENELITIAN
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
MENCARI KEBENARAN.
Tes Inteligensi.
PENGUKURAN KECERDASAN, BAKAT, DAN MINAT PESERTA DIDIK
Identifikasi Anak Berbakat
Bagan Arus Kegiatan Penelitian
Intelligence Akademi Perawat Panti Waluya
Culture Fair Intelligence Test
Hakikat Psikologi Pengertian Psikologi Sejarah Perkembangan Psikologi
Konsep Intelegensi Berdasarkan Beberapa Pendekatan
Skala Wechsler.
IKA RAHMA SUSILAWATI, M.Psi & TIM Pengampu PD2 KKNI
Sowanya Ardi Prahara, MA. Fakultas Psikologi UMBY 2014
METODE DALAM PSIKOLOGI LINGKUNGAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KUNINGAN 2010
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA 2004
Tes Psikologi.
INTELIGENSI.
TES INTELIGENSI STANFORD BINET
Fakultas Psikologi UMBY 2014
PENGERTIAN.
Metode Penelitian Perkembangan Manusia
Psikologi Pendidikan Winny Puspasari.
Intelligence Quotient & Prestasi Belajar
Tes Inteligensi Stanford-Binet
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Metode dan Desain Riset
7 Materi Psikologi Anna. Psi – KesMasy 2015
METODOLOGI PENELITIAN
PENELITIAN DALAM PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
KESULITAN BELAJAR NON-VERBAL NOVENDAWATI WAHYU SITASARI
Aplikasi, Perspektif & Metode Penelitian Dalam Psikologi
PSIKOLOGI UMUM INTELEGENSI.
TEORI BELAJAR Teori Keterampilan Proses Oleh : Iswadi, M. Pd.
Pendidikan Fisika FKIP UHO 2016
Oleh: KUNTJOJO UNP Kediri 2010
INTELIGENSI.
INTELIGENSI.
PENGANTAR PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Oleh Karyanti, M.Pd PSIKOLOGI PENDIDIKAN Oleh Karyanti, M.Pd
Psikodiagnostika 1: Pengantar Tes Psikologi
PENGERTIAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
Metode Penelitian Perkembangan Manusia PERTEMUAN 3
WECHSLER ADULT INTELLIGENCE SCALE (WAIS) NOVENDAWATI WAHYU SITASARI
PSIKOLOGI PENDIDIKAN Secara Etimologis psikologi berasal dari kata Yunani “psyche” yang berarti jiwa atau nafas hidup, dan “logos” atau ilmu. = ilmu yang.
Perbedaan Individu.
CULTURE FAIR INTELLIGENCE TEST (CFIT) NOVENDAWATI WAHYU SITASARI
YENY DURIANA WIJAYA, M.Psi., Psi
Introducing the WAIS–IV
LANDASAN PSIKOLOGIS PENGEMBANGAN KURIKULUM DOSEN : Dr. HASMI M.Pd
PARADIGMA PENELITIAN Apakah Paradigma Penelitian itu……?
I. PENULISAN KARYA ILMIAH
PENELITIAN DALAM PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
Metode Penelitian, Aplikasi & Perspektif dalam Psikologi PERTEMUAN 2
TEORI BELAJAR Teori Keterampilan Proses Oleh : Iswadi, M. Pd.
teori belajar Teori Psikologi Klasik Teori Mental State
Berbagai Kemampuan Manusia Agus Riyanto,M.T
TES WAIS NAFESSA, S.Psi. M.Psi.
Perbedaan Pendekatan Ilmiah dan Non Ilmiah :
Tes I Q (Intelligence Quotient)
NORMA DALAM PENGUKURAN PSIKOLOGIS
PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN
Transcript presentasi:

Psikologi Pendidikan : Pertemuan ke-2 22/03/2014 22/03/2014 Psikologi Pendidikan : Pertemuan ke-2 Oleh : @awanjeminy

22/03/2014 D. Sumbangan Psikologi Pendidikan Terhadap Teori dan Praktek Pendidikan Sebagai pendidik atau psikolog dalam bidang pendidikan nantinya, seorang pengajar harus mampu mempertanggungjawabkan informasi yang telah disampaikannya dapat diterima oleh anak didik dengan baik. Tidak hanya itu, seorang pendidik juga harus mampu mengetahui karakteristik perkembangan individu anak didik (karena dalam psikologi pendidikan juga dipelajari perkembangan individu). Individu mempunyai inner growth process , dimana perkembangan terjadi dengan sendirinya/tanpa disengaja, hal ini akan dihubungkan dengan proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan individu dengan sengaja. 21/03/2014

Mengerti hakekat belajar (proses-proses dan masalah-masalah belajar). Lebih memahami terhadap perbedaan-perbedaan yang dimiliki setiap individu. Mengetahui metode belajar yang efektif. Mengetahui permasalahan anak didik. Memberi dasar bagi pendidik untuk penyusunan kurikulum. Membantu pendidik dalam mengevaluasi hasil belajar. Meningkatkan kemampuan dengan penelitian-penelitian dalam bidang pendidikan. Dapat mengarahkan /mendidik anak-anak luar biasa. Berkontribusi secara praktis, lebih kooperatif dan demokratif. Menganjurkan menggunakan alat bantu dalam proses belajar-mengajar. Memberikan sumbangan terhadap pengelolaan sekolah. Memberikan sumbangan terhadap penyusunan jadwal pelajaran. Menyusun kegiatan ekstra kulikuler. Berkontribusi dengan cara membuat buku pelajaran yang baik. 21/03/2014

E. Metode-metode dalam Psikologi Pendidikan Introspeksi Obeservasi Metode Klinis: Studi kasus klinis Studi kasus perkembangan Pendekatan Longitudinal Pendekatan Cross-Sectional 4. Metode Diferensial 5. Metode Ilmiah 6. Metode Eksperimen 21/03/2014

1. Instrospeksi Melakukan pengamatan ke dalam diri sendiri/self observation yaitu dengan melihat keadaan mental pada waktu tertentu.

2. Observasi Kegiatan melihat sesuatu di luar diri sehingga yang diperoleh merupakan data overt behavior (perilaku yang tampak).

3. Metode Klinis Digunakan untuk mengumpulkan data secara lebih rinci mengenai perilaku penyesuaian dan kasus-kasus perilaku menyimpang. Studi Kasus Klinis Studi Kasus Perkembangan Longitudinal Cross-Sectional

4. Metode Diferensial Digunakan untuk meneliti perbedaan-perbedaan individual yang terdapat di antara anak didik. Menggunakan berbagai macam teknik pengukuran (contoh: tes, angket,dsb) serta menggunakan statistik untuk menganalisis.

5. Metode Ilmiah Merupakan prosedur yang sistematik dalam memecahkan permasalahan dan merupakan suatu pendekatan objektif yang terbuka untuk dikritik,dikonfirmasikan, dimodifikasi atau bahkan mungkin ditolak kebenarannya oleh penelitian berikutnya. Digunakan untuk menyelesaikan permasalahan perilaku yang lebih kompleks yang harus bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

6. Metode Eksperimen Melakukan pengontrolan secara ketat terhadap faktor-faktor atau variabel-variabel yang diperkirakan dapat mencemari atau mengotori hasil penelitian.

Psikologi Pendidikan : Pertemuan ke-3 22/03/2014 22/03/2014 Psikologi Pendidikan : Pertemuan ke-3 Oleh : @awanjeminy

BAKAT & INTELEGENSI INTELEGENSI: Sejarah Intelegensi Pengertian Intelegensi Teori-teori Intelegensi Pengukuran Intelegensi Kurve Normal Dalam Intelegensi

B. INTELEGENSI 1. Sejarah Intelegensi Wundt(Jerman), Galton(Inggris), Cattel(AS) tes untuk anak-anak. Hasilnya:ada perbedaan ketepatan dan kecepatan individu dalam mengerjkan tes. Pra 1800-an  tes hanya untuk mengukur satu kemampuan 1880  Ebbinghause menemukan berbagai tes memori Alfred Binet & Theopile Simon  membedakan intelegensi anak normal dengan anak lemah pikir  Tes Binet-Simon Tes Binet  direvisi 1916 menjadi Tes Stanford Binet

B. INTELEGENSI 2. Pengertian Intelegensi  TERMAN  Suatu kemampuan untuk berpikir berdasarkan atas gagasan yang abstrak.  BINET  Intelegensi mencakup 4 hal yaitu:pemahaman, hasil penemuan, arahan dan pembahasan.  STREN  Kapasitas umum dari individu yang secara sadar dapat menyesuaikan jiwa yang umum dengan masalah dan kondisi hidup baru.  THORNDIKE  Daya kekuatan respon yang baik dari sudut pandang kebenaran dan kenyataan. Tiga aspek intelegensi: ketinggian, keluasan dan kecepatan.

B. Intelegensi 3. Teori-teori Intelegensi THURSTONE  Intelegensi beroperasi pada empat tingkat trial & error yaitu :  Perilaku nyata (trial & error)  Perseptual (trial & error)  Ideational  Konseptual  dijadikan acuan bagi pengukuran intelegensi

B. INTELEGENSI 3. Teori-teori Intelegensi KEMAMPUAN KONSEPTUAL THURSTONE: Verbal Comprehention (V) Number (N) Spatial Relation (S) Word Fluency (W) Memory (M) Reasoning (R)

B. INTELEGENSI 4. Pengukuran Intelegensi KUALITATIF  Perbedaan intelegensi disebabkan karena kualitas individu yang berbeda. KUANTITATIF  Perbedaan intelegensi disebabkan karena terdapat perbedaan kuantitas individu.

B. INTELEGENSI 4. Pengukuran Intelegensi ALFRED BINET  TES STANFORD BINET IQ = MA X 100 CA IQ = Intelligence Quotient MA = Mental Age CA = Chronological Age

B. INTELEGENSI 4. Pengukuran Intelegensi Klasifikasi IQ Menurut Stanford-Binet

B. INTELEGENSI 4. Pengukuran Intelegensi DAVID WECHSLER  Wechsler-Bellevue Intellegence Scale (1939)  Wechsler Intellegence Scale for Children (1949)  Wechsler Adult Intellegence Scale (1955)

B. INTELEGENSI 4. Pengukuran Intelegensi Klasifikasi IQ Menurut Wechsler

B. INTELEGENSI 5. Kurve Normal Dalam Intelegensi