JUDUL PENELITIAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V SD N 02 GENENGAN Devi Yuliastuti
PERMASALAHAN DI SD Guru menggunakan metode ceramah Siswa cenderung diam Guru hanya mengandalkan buku cetak
DAMPAK 20 siswa 45% (9 siswa) = Tuntas 55% (11 siswa) = TidakTuntas KKM = 70 UPAYA YANG DILAKUKAN Menerapkan model pembelajaran Make a Match
Pengertian Suyatno (2009: 72) mengungkapkan bahwa Make A Match adalah model pembelajaran dimana guru menyiapkan kartu yang berisi soal atau permasalahan dan menyiapkan kartu jawaban kemudian siswa mencari pasangan kartunya.
KELEBIHAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH Miftahul Huda (2013: 253-254) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa karena ada unsur permainan, model ini menyenangkan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil presentasi efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk belajar.
LANGKAH-LANGKAH 1. Guru menyampaikan materi atau memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari materi di rumah. 2. Siswa dibagi ke dalam 2 kelompok, misalnya kelompok A dan kelompok B. Kedua kelompok diminta untuk berhadap-hadapan. 3. Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan kartu jawaban kepada kelompok B. 4. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus mencari/mencocokkan kartu yang dipegang dengan kartu kelompok lain. 5. Guru meminta semua anggota kelompok A untuk mencari pasangannya di kelompok B.
6. Jika waktu sudah habis, mereka harus diberitahu bahwa waktu sudah habis. Siswa yang belum menemukan pasangan diminta untuk berkumpul sendiri. 7. Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi. Pasangan lain dan siswa yang tidak mendapat pasangan memperhatikan dan memberikan tanggapan apakah pasangan itu cocok atau tidak. 8. Guru memberikan konfirmasi tentang kebenaran dan kecocokan pertanyaan dan jawaban dari pasangan yang memberikan presentasi. 9. Guru memanggil pasangan berikutnya, begitu seterusnya sampai seluruh pasangan melakukan presentasi.
Siswa masih bingung saat mencari kartu HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I Siswa masih bingung saat mencari kartu Siswa masih senang bercerita dengan pasangan ketika ada pasangan lain yang sedang presentasi. Terdapat beberapa siswa yang merasa malu ketika mereka mendapat pasangan lawan jenis Terdapat beberapa siswa yang tidak mau presentasi ke depan kelas karena merasa malu harus berpasangan dengan lawan jenis.
Siklus II Siswa tidak merasa bingung pada saat mencari kartu Siswa memperhatikan saat pasangan lain sedang presentasi Siswa mau untuk presentasi di depan kelas bersama pasangannya.
SIMPULAN Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapam model pembelajaran kooperatife tipe make a match pada siswa kelas V SD N 02 Genengan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil belajar yang diperoleh siswa pada tahap pra siklus, siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Hasil belajar pada tahap pra siklus dari 20 siswa, 9 tuntas dengan presentase 45% dan 11 siswa belum tuntas dengan presentase 55%. Pada siklus I dari 20 siswa, 12 siswa telah memperoleh nilai di atas KKM yang ditetapkan (70) dengan presentase 60% dan masih ada siswa yang belum tuntas dengan presentase 40%. Pada siklus II dari 20 siswa, 17 siswa memperoleh nilai lebih dari KKM dengan presentase 85% dan 3 siswa dengan presentase 15% masih memperoleh nilai di bawah KKM.