CALIFORNIA BEARING RATIO

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Tanah Agregat Beton Bata Geotextile
Advertisements

Perkerasan Jalan By Leo Sentosa.
11 MODUL Pengertian Dasar Pemadatan Tanah
Tujuan klasifikasi tanah
CALIFORNIA BEARING RATIO
PENGERTIAN TANAH Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari aggregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara.
Pemadatan Tanah Merupakan teknik perbaikan tanah, dimana tanah dipadatkan menggunakan tenaga pemadat luar. Tenaga pemadat + air =
PERCOBAAN KONSOLIDASI
TEKNOLOGI PEMBUATAN BETON
PONDASI DANGKAL MEKANIKA TANAH II YULVI ZAIKA Powerpoint Templates.
Agregat BATUAN DAN PERMASALAHAN Amri,2005)
PEMADATAN TANAH Yulvi zaika.
DESSY RUSMI WURYANTI, Pengaruh Usaha Pemadatan Tetap pada Perubahan Kandungan Air Terhadap Nilai CBR Laboratorium Tanah Dasar (Subgrade) di.
Perencanaan perkerasan struktur lapangan terbang
SUBGRADE.
Beton Baja Tulangan Non-Prategang
Aspal Beton Aspal beton adalah jenis perkerasan jalan yang terdiri dari campuran agregat degan aspal, dengan atau tanpa bahan tambahan, yang dicampur,
Pertemuan 5 AGREGAT KASAR
Fakultas Teknik Sipil - Geoteknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
3. AGREGAT Agregat dalam beton digunakan sebagai bahan pengisi, dan dipandang sebagai bahan untuk mempermurah harga beton. Agregat dalam beton menempati.
5. Rancangan Campuran Beton
Fakultas Teknik UNIVERSITAS DARWAN ALI Kuala Pembuang
Mata kuliah semester berikutnya
Aggregate Properties for Base and Sub-base Course
TANAH FAJRI ANUGROHO Sumber Pustaka:
REKAYASA JALAN RAYA I Sartika Nisumanti, ST.,MT FAKULTAS TEKNIK
Rancangan Beton Normal Metode ACI
PRAKTIKUM MATERIAL JALAN
KEAUSAN (ABRASI) AGREGAT KASAR MEMAKAI MESIN LOS ANGELES
YULVI ZAIKA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAK.TEKNIK UNIV. BRAWIJAYA
KONSTRUKSI PERKERASAN BERASPAL
AGREGAT DAN PRODUKSINYA
Nur Achmad Husin Mix Disain.
AGREGAT KASAR Pertemuan 03
PELATIHAN BETON II PELATIHAN II OLEH DIVISI MATERIAL KONSTRUKSI (Pertemuan Ke-2) FUNGSIONARIS UREKA 2017 | FAKULTAS TEKNIK | UNIVERSITAS UDAYANA.
CAMPURAN BERASPAL PANAS DAN HANGAT DENGAN ASBUTON
CAMPURAN BERASPAL (PANAS DAN HANGAT) DENGAN ASBUTON
TEKNOLOGI CAMPURAN PANAS ASBUTON DIHAMPAR DINGIN (CPHMA)
Perencanaan Perkerasan Lentur Metode Bina Marga 2002 (Pt T B)
Fakultas Teknik Sipil UNIVERSITAS DARWAN ALI Kuala Pembuang
AGREGAT HALUS Pertemuan 02
TEKNOLOGI BAHAN BAHAN PEMBENTUK BETON SEMEN DAN AIR.
TEKNOLOGI BAHAN BAHAN PEMBENTUK BETON AGREGAT.
JENIS-JENIS KERUSAKAN PADA PERKERASAN JALAN
MEKANIKA TANAH 1 “Pemadatan Tanah” COMPACTION OF SOIL
CBR LAPANGAN.
SOIL CEMENT BASE (LAPIS PONDASI TANAH SEMEN)
Beton sebagai Konstruksi
BAB 1 MORTAR Sep-18.
MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN
BAB II PEMADATAN TANAH Adhi Muhtadi, ST, SE, MSi..
PEMADATAN TANAH.
PERENCANAAN BANDAR UDARA DESAIN PERKERASAN PADA BANDAR UDARA
CAMPURAN BERASPAL Campuran  Beraspal  Panas  adalah  campuran  aspal  dan  batuan  yang dicampur di  Unit  Pencampur  Aspal  (AMP),  dihampar  dan  dipadatkan.
Kelompok 11: Dwi luthfiah Siti Sofiatul H Faris Aldy.
REKAYASA CAMPURAN (MIX DESIGN)
Agregat By Leo Sentosa By Leo Sentosa. Pengertian Agregat Dalam Kontruksi Perkerasan Jalan Menurut Silvia Sukirman, (2003), agregat merupakan butir-butir.
ANALISIS AYAKAN (SIEVE ANALYSIS)
BAHAN PERKERASAN JALAN
Agregat By Leo Sentosa.
PERKERASAN LENTUR JALAN (ROAD FLEKSIBEL PAVEMENT)
Agregat BATUAN DAN PERMASALAHAN Amri,2005) Batu-batuan yang sangat banyak dipakai dalam pembangunan gedung, irigasi, dan lain-lian mempunyai sifat & karakteristik.
TEKNOLOGI BAHAH 1 AGREGAT 1.SASTRA HERMANTO 2.ZAHYU AZARI.
pertemuan 3 Lapisan – lapisan perkerasan & Persyaratan materialnya
PERANCANGAN PERKERASAN JALAN RENI KARNO KINASIH
Agregat By Leo Sentosa By Leo Sentosa. Pengertian Agregat Dalam Kontruksi Perkerasan Jalan Menurut Silvia Sukirman, (2003), agregat merupakan butir-butir.
Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan Lentur
STABILISASI TANAH Adalah pencampuran tanah dengan bahan tertentu, guna memperbaiki sifat-sifat teknis tanah, Atau dapat pula Stabilisasi Tanah adalah Usaha.
SEMEN Semen Portland adalah material berbentuk bubuk berwarna abu-abu dan banyak mengandung kalsium dan alumunium silika. Bahan dasar pembuat semen adalah.
TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG.
Transcript presentasi:

CALIFORNIA BEARING RATIO Mekanika Tanah II Yulvi Zaika

Pendahuluan Pengukuran nilai daya dukung yang relatif mudah dimengerti adalah California Bearing Ratio (CBR), dikembangkan oleh Departement Jalan Raya California tahun 1920. CBR merupakan suatu perbandingan antara beban percobaan (test load) dengan beban Standar (Standard Load) dan dinyatakan dalam persentase.

Pemakaian nilai CBR Nilai CBR dikembangkan untuk mengukur kapasitas daya dukung beban tanah yang digunakan sebagai jalan. CBRjuga dapat digunakan untuk mengukur kapasitas daya dukung beban perkerasan jalan. Semakin keras suatu material, semakin tinggi rating CBR. Tanah pertanian umumnya mempunyai nilai CBR sekitar 3, tanah lempung basah mempunyai nilai CBR4.75, pasir lembab memiliki CBR10, aggregat memiliki CBR lebih dari 80.

CBR beberapa material Material CBR % Agregat pecah padat-bergradasi biasanya digunakan untuk pondasi perkerasan 100 Agregat alami padat-bergradasi biasanya digunakan untuk pondasi perkerasan 80 Batu Kapur Pasir campuran 50 – 80 Pasir berbutir kasar 20 – 50 Pasir berbutir halus 10 – 20 Tanah Lempung <3

Lapisan jalan

CBR pada lapisan jalan CBR in Base CBR is Subbase CBR in Subgrade Excellent 100 50 - Good 80 40 12+ Fair 30 9 – 12 Poor 4 – 8 Very poor <4

Harga CBR Pengaruh gradasi Pengaruh kekuatan batuan

California Bearing Ratio Test (CBR) Kedalaman Penetrasi Unit Load 0.1 inci 1000 psi 0.2 inci 1500 psi 0.3 inci 1900 psi 0.4 inci 2300 psi 0.5 inci 2600 psi Bacaan Penetrasi Piston Sample Beban (a) (b) Tes CBR (a). Silinder dan Dial Gauge ; (b). Skema Diagram

Prosedur tes mengacu pada standar ASTM D-1883 Tes dilakukan dengan mengikuti prosedur sebagai berikut : Penentuan kadar air optimum (woptimum). Sampel tanah dimasukkan ke dalam mold, dibuat sebanyak 3 mold. Sampel tanah dalam setiap mold dibuat sebanyak 5 lapis. Sampel di dalam mold kemudian ditambah air sebesar kadar air optimum. Penumbukan sampel tanah dalam mold dengan menggunakan hammer seberat 5 kg. - untuk mold pertama dilakukan sebanyak 10 pukulan/lapisan - untuk mold kedua dilakukan sebanyak 25 pukulan/lapisan - untuk mold ketiga dilakukan sebanyak 56 pukulan/lapisan Untuk pengukuran swelling, sampel dalm mold kemudian direndam (soaked) selama ± 3 -4 hari Penetrasi sampel pada silinder uji Penentuan besarnya unit load yang diperlukan untuk memperoleh penetrasi 0,1 inci hingga 0,2 inci. Tentukan nilai CBR.

Berat Jenis Kering Maksimum Sinar Matahari 3 Sampel Tanah 1 2 5 Mold 1 (w1) Mold 2 (w2) Mold 3 (w3) 4 Mold 4 (w4) Mold 5 (w5) 7 Berat Jenis Kering (gd) Zero air voids (saturation = 100%) Berat Jenis Kering Maksimum 6 Proctor Modifikasi Proctor Standar Kurva Pemadatan Kadar Air Optimum Kadar Air (w)

Penumbukan (hammer 5 kg) Pencampuran woptimum Penumbukan (hammer 5 kg) Penentuan woptimum Mold 1 Mold 2 Mold 3 Mold 1 Mold 2 Mold 3 5 lapis 10 x /lapisan 25 x /lapisan 56 x /lapisan gd1 gd2 gd3

PENETRASI BEBAN SATUAN STANDAR in mm Mpa Psi 0.1 2.5 6.9 1000 0.2 5.0 10.3 1500 0.3 7.5 13.0 1900 0.4 10.0 16.0 2300 0.5 12.7 18.0 2600

CBR Disain CBR disain Kedalaman Penetrasi Unit Load 0.1 inci 1000 psi gd (gd) max 95% (gd) max Load 56 x 25 x Kadar Air Optimum 10 x W(%) Sampel dipadatkan pada kadar air optimum 95% (gd) max Penetrasi 0.1 inci gd 56 x 25 x 10 x CBR disain CBR (%)

Standar Perkerasan