SEJARAH DAN DEFINISI PSIKOLOGI Psikologi berasal dari kata Yunani: psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa. Sebelum psikologi berdiri sendiri sebagai ilmu pengetahuan pada tahun 1879, psikologi dipelajari oleh fassafat dan ilmu Faal. Filsafat sudah dipelajari sejak 500-600 tahun SM, melalui fils uf-filsuf yunani kuno.
Thales : jiwa sebagai sesuatu yang supernatural Anaximander : segala sesuatu berasal dari apeiron (bahwa jiwa itu ada) Anaximenes : jiwa itu ada Empedokles : ada empat elemen dasar alam, yaitu tanau, udara, api dan air Hipokrates : jiwa manusia digolongkan kedalam 4 tipe ke pribadianbedasarkan cairan tubuh Yang paling berperan penting terhadap perkembangan psikologi adalah tiga serangkai Sokrates, Plato dan Aristoleles, yang sering disebut dengan Trio SPA Plato adalah murid Sokrates, Aristoteles murid Plato. Sokrates memperkenalkan teknik maeutics: wawancara untuk memancing keluar pikiran-pikiran dari seseorang.
Plato kemudian berteori bahwa jiwa manusia mulai masuk ke tubuhnya sejak manusia ada dalam kandungan. Aristoteles menyumbangkan pikiran yang sangat penting dalam tulisannya yang berjudul “The Anima” dia mengatakan bahwa makhluk hidup terbagi dalam tiga golongan yaitu Anima Vegetativa (tumbuh-tumbuhan) Anima Sensitiva (hewan) dan Anima Intelektiva (manusia) Rene Descartes mencetuskan bahwa ilmu jiwa (psikologi) adalah ilmu tentang kesadaran George Berkeley berpendapat bahwa yang terpenting adalah pengindraan, bukan kesadaran atau rasio. Sir Charles Bell dan Francois Magendie yang menemukan syaraf- syaraf sensorikdan syaraf-syaraf motorik
Para sarjana psikologi modern mengemukakan definisi psikologi: Gardner Murphy (1929) : Psikologi adalah ilmu yang mempelajari respons yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya. Boring, Edwin G., Herbert S. Langfeld, Harry P. Weld (1948): Psikologi adalah studi tentang hakikat manusia Clifford T. Morgan (1966) : Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan.
Hubungan Psikologi dengan Ilmu-ilmu lainya Dari sejarahnya yang berasal dari filsafat dan ilmu faal, jelas bahwa psikologi berhubungan dengan ilmu-ilmu lainnya. Psikologi sangat berguna dan dapat banyak membantu ilmu-ilmu lain nya, terutama yang secara langsung menyangkut kehidupan manusia. Ilmu-ilmu sosial adalah yang pertama-tama berhubungan dan yang terdekat dengan psikologi. Ilmu sosial misalnya : Sosiologi : gejala seperti urbanisasi atau konflik antarkelompok memerlukan penjelasan psikologi Ilmu ekonomi : proses pembuatan keputusan yang dilakukan oleh manusia-manusia yang terlibat dalam proses ekonomi Ilmu hukum : ilmu yang mempelajari bagaimana mencapai kebenaran dan keadilan ini jelas terkait erat dengan psikologi. Ilmu politik : timbulnya cabang psikologi politik adalah untuk menjawab masalah-masalah politik
Antropologi: mempelajari prilaku prilaku manusia dalam kelompok etnik primitif. Filsafat: filsafat adalah induk dari ilmu psikologi. Pada ilmu-ilmu pasti dan teknologi, psikologi juga dapat membantu, misalnya dalam: Ilmu kedokteran: psikologi membantu para dokter untuk mengadakan pendekatan terhadap pasien Arsitektur dan tatakota: psikologi membantu para arsitek untuk membuat rumah yang nyaman bagi penghuninya. Teknologi penerbangan: psikologi membantu para insinyur untuk membuat pesawat yang dapat membuat penerbang dari stres dan menghindarkan kelelahan terlalu cepat. Psikologi membantu berbagai profesi seperti : Guru dalam mendidik muridnya Manajer perusahaan dalam mengatur pegawainya
Tentara : dalam menyusun perang Polisi : dalam mengintrogasi tahanan atau mengatasi huru-hara Ilmu-ilmu yang kurang mempergunakan psikologi dengan sendirinya adalah ilmu-ilmu yang tidak langsung berhubungan denan manusia sebagai objeknya, seperti matematika dan ilmu pengetahuan alam
Persamaan dan perbedaan Psikologi dengan Psikiatri Objek studi dari keduanya memang “jiwa” manusia, tetapi psikiatri adalah cabang ilmu kedokteran yang bidang utamanya juga mengenai penyakit-penyakit, dalam hal ini penyakit jiwa. Tugas psikiater sebagai seorang dokter adalah mengobati orang- orang yang sakit atau mengalami gangguan jiwa. Psikologi mempelajari perilaku pada umumya, jadi tdak hanya mengatasi penyakit-penyakit. Psikolog lebih berhubungan dengan orang normal dari pada dengan orang sakit. Psikiatri akhir-akhir ini tidak berorientasi medis saja, tetapi memperhatikan faktor sosial, kebudayaan dll. Teknik yang digunakan oleh psikolog adalah observasi dan berbagai bentuk wawancara
Metode-metode dalam Psikologi Metode Eksperimental Observasi Alamiah Sejarah Kehidupan Wawancara Angket Pemeriksaan Psikologis
Aliran-aliran dalam Psikologi Sebelum sampai pada psikologi Eksperimental oleh Wundt, terdapat dua teori yang mulai mengarahkan berdirinya psikologi sebagai ilmu, teori ini adalah: Psikologi pembawaan atau Psikologi Nativistik jiwa terdiri dari beberapa faktor yang dibawa sejak lahir yang disebut pembawaan atau bakat. Metode ini tidak bertahan lama karena dianggap kurang kuat dasar ilmiahnya 2. Psikologi Asosiasi atau Psikologi Empirik Tidak adanya faktor kejiwaan yang dibawa sejak lahir. Jiwa menurut teori ini berisi ide-ide yang didapatkan melalui pancaindra.
Pengaruh-pengaruh lain terhadap Psikologi Francis Galton perintis Psikologi Eksperimental di Inggris : mempelajari perbedaan antara satu orang dengan lainya. Charles Darwin terkenal dengan teori evolusinya : ada kontinuuitas antara hewan dengan manusia, timbulah Psikologi Komparatif Anton Mesmer : ia membawa pengaruh dunia ilmu kedokteran dan pengobatan terutama penderita sakit jiwa.
Teori-teori dalam Psikologi Elementisme atau Strukturalisme : jiwa manusia terdiri dari berbagai elemen seperti pengindraan, perasaan, ingatan, dsb Behaviourisme atau Psikologi “S-R” : aliran yang khususnya terdapat di Amerika Serikat, ditemukan oleh John B. Watson ia menentang pendapat yang umum berlaku di saat itu bahwa dalam eksperimen psikologi diperlukan introspeksi Psikologi “Gestalt” : teori yang mereka ajukan adalah bahwa dalam pengamatan atau persepsi suatu situasi, rangsangan ditangkap secara keseluruhan. Jadi persepsi bukanlah penjumlahan rangsang-rangsang kecil yang ditangkap oleh alat- alat indra, melainkan meruupakan suatu keseluruhan yang berarti dari detail-detail tadi. Psikoanalis : yang diperkenalkan oleh Sigmund Freud . Ia dikenal dengan teorinya mengenai alam ketidaksadaran.
Psikologi Humanistik : adalah paham yang mengutamakan manusia sebagai makhluk keseluruhan.
Cabang-cabang Psikologi Di indonesia, psikologi baru dikenal secara formal sejak 1953 yaitu sejak didirikannya jurusan Psikologi pada Fakultas Kedokteran UI oleh Prof. Dr. Slamet Iman Santoso, psikiater. Tetapi, pada saat diresmikan sebagai sebuah fakultas yang mandiri (1961), Fakultas Psikologi UI sudah mempunyai beberapa bagian masing-masing mengembangkan dan mempraktikan cabang psikologi yang berbeda, yaitu Bagian Psikologi Klinis, Bagian Psikologi Kejuruan dan Perusahaan (sekarang Psikologi Industri dan Organisasi/PIO), Bagian Psikologi Eksperimen dan kemudian disusul oleh Bagian Psikologi Pendidikan dan Bagian Psikologi Sosial. Perkembangan Psikologi pada 2008 sebagai ilmu dan sebagai terapan, bisa dilihat dari program-program (tingkat Magister) yang ada di Program Pascasarjana Psikologi, Fakultas Psikologi UI, yaitu program-program Magister Sains (Psikologi Klinis Dewasa, Psikologi Klinis Anak, PIO dan Psikologi Pendidikan)
Dan program-program Magister Psikologi Terapan (Psikometri, Psikologi Olahraga, Psikologi SDM, Psikologi KM, Psikologi Intervensi Sosial, Psikologi Kriminal). Di lingkungan organisasi ilmu dan profesi psikologi, Himpsi (Himpunan Psikologi Indonesia), saat ini sudah terdapat berbagai suborganisasi psikologi seperti APIO, APO, APS, IPP, IPS, IPK dan Himpunan Psikologi Islam.