Sejarah dakwah Sbg pelajaran “ibarah” atas pembangkangan umat dan kemusyrikan. Sebagai pohon, berarti ingin melacak akar sejarah Informasi masa lalu/ peristiwa masalalu Masa kini (istimewa/ monumental) periodesasi
Fungsi Untuk mengetahui bagaimana strategi perjuangan para rasul dan kegigihan mereka dalam mneyebrkan agama tauhid. 2. Agar kita bisa mengambil pelajaran dari para sahabat nabi dan tabi’ dan generasi selanjutnya tentang kegigihan mereka menyebarkan islam. 3. Mengidentifikasi penykit umat pada setiap zaman dan mencarikan jalan keluarnya 4. Menentukan sikap yang benar dalam berdakwah dengan bercermin kepada sejarah yang benar 5. Mengetahui factor kemajuan dan kemunduran dakwah dari masa – kemasa 6. Untuk memupuk semangat perjuangan para da’i 7. Mengetahi tentang sejauh mana dakwah telah mempengarugi umat dalam bersikap 8. Memprediksi apa yang akan terjadi dengan peranan islam dimasa mendatang dalam rangka menata kehidupan masyarakat baru
Dakwah islAM Tauhid Iman kepada hari kiamat Pembersih jiwa dengan menjauhi segala kemungkaran dan kekejian yang menimbulkan akibat buruk, dan dengan melakukan hal-hal yang baik dan utama. Penyerahan segala urusan kepada Allah
Karakter dakwah nabi nuh : metode dakwah, perioritas dakwah meluruskan akidah mengajak bertakwa, dan setia kepadanya. Bil lisan dg kesabaran 950 th
Nabi Hud Menggunakan komunikasi verbal dan non verbal dg sejarah (titik persamaan dan perbedaan dan mnegingat prestasi sebelumnya)
Shaleh Kekuasaan (kejayaan bangsanya utk berdakwah) mu’jizat mengeluarkan unta dr batu.
Ibrahim Metode diskusi/ mujadalah Membangun kakbah
Luth Ketauhidan dan larangan berbuat mesum atau maksiat Kesabaran
Yusuf Makar remaja yg sabar Idem + tdk berbuat kerusakan alam Tenang dan sabar. Yusuf Pertama, pelajaran tentang perlunya mewaspadai kaum pendengki dengan cara merahasiakan berita yang mungkin dapat mengusik mereka. Kedua, pelajaran tentang pentingnya menghadirkan kesabaran dalam menghadapi makar musuh. Ketiga, pelajaran tentang kesadaran akan keniscayaan ujian yang akan datang silih berganti. Keempat, pelajaran tentang dakwah yang tidak kenal henti. Kelima, pelajaran tentang pentingnya para da’i memiliki keunggulan ilmu. Keenam, pelajaran tentang perlunya melakukan upaya rehabilitasi citra dakwah. Ketujuh, pelajaran tentang kesiapan para da’i berkontribusi dan memikul tanggung jawab kenegaraan. Kedelapan, pelajaran tentang keharusan berbuat baik dan memaafkan kesalahan kaum pendengki.
dan syuaib Sasaran dakwahnya yang pertama ialah penghapusan penyembahan pada berhala. kaum madyan (dicerca, dihina, di maki, suka semena-mena, intoleran Mendatangi kaum Ashabul Aikah. Nabi Syu'aib berharap agar dakwahnya ditengah-tengah masyarakat setempat diterima dan ajarannya diikuti “" Ya Allah,bukakanlah pintu hati mereka agar mau mengikuti ajaranku," doa nabi Syu'aib. Setelah kepergian nabi Syu'aib dan pengikutnya, tiba-tiba awan di langit bergulung-gulung bergerak perlahan-lahan. Tak lama kemudian menaungi kaum Ashabul Aikah. Awan itu menimbulkan hawa panas. Akibatnya orang-orang mengeluh kepanasan. Mereka mencari naungan lagi dan mencari angin yang bisa melenyapkan kegerahannya. Tiba-tiba datanglah guntur yang menyambar mereka. Sungguh janji Allah itu benar. Pada hari itu merupakan siksaan bagi kaum Ashabul Aikah yang telah mendustakan nabi-Nya.
ISA KELAHIRAN ISA Orang-orang yang ada di situ tampak kebingungan. Mereka memahami bahwa Maryam berpuasa dari berbicara dan meminta kepada mereka agar bertanya kepada anak itu. Para pembesar Yahudi bertanya: "Bagaimana mereka akan melontarkan pertanyaan kepada seorang anak kecil yang baru lahir beberapa hari? Apakah anak itu akan berbicara di buaiannya" Mereka berkata kepada Maryam: "Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?" (QS. Maryam: 29) Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku al-Kitab (injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikanku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadahu, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. " (QS. Maryam: 30-33) Belum sampai Isa menuntaskan pembicaraannya sehingga wajah-wajah para pendeta dari kalangan Yahudi dan para uskup tampak pucat. Mereka menyaksikan mukjizat terjadi di depan mereka secara langsung. Anak kecil itu berbicara di buaiannya; anak kecil yang datang tanpa seorang ayah; anak kecil yang mengatakan bahwa Allah SWT telah memberinya al-Kitab dan menjadikannya seorang Nabi. Ini berarti bahwa kekuasaan mereka sebentar lagi akan hancur. Setiap orang dari mereka akan menjadi tidak berarti ketika anak kecil itu dewasa. Tak seorang pun di antara mereka yang dapat "menjual pengampunan" kepada manusia atau menghakimi mereka melalui pemyataan bahwa ia adalah wakil dari langit yang turun di bumi. Atau pernyataan, bahwa hanya dia yang mengetahui syariat. Para pendeta Yahudi merasa akan terjadi suatu tragedi kepribadian yang akan datang kepada mereka dengan kelahiran anak kecil ini. Kedatangan al-Masih berarti mengembalikan manusia kepada penyembahan semata-mata kepada Allah SWT. Ini berarti menghapus agama Yahudi yang sekarang mereka yakini. Perbedaan antara ajaran-ajaran Musa dan tindakan-tindakan orang-orang Yahudi menyerupai perbedaan antara bintang-bintang di langit dan lumpur- lumpur di jalan. Para pendeta Yahudi menyembunyikan kisah kelahiran Isa dan bagaimana ia berbicara di masa buaian. Mereka justru menuduh Maryam yang masih perawan dengan kebohongan yang besar. Mereka menuduh Maryam melakukan pelacuran, padahal mereka menyaksikan sendiri mukjizat pembicaraan anaknya di masa buaian.