PERTEMUAN XII: TERAPI GANGGUAN PSIKOLOGIS Oleh : Sulis Mariyanti
TERAPI UNTUK GANGGUAN PSIKOLOGIS Abad 19 merupakan trend untuk memperlakukan pasien mental secara lebih berperi-kemanusiaan. Jenis-jenis terapi yg telah berkembang sejak abad 19 yaitu : Terapi Biomedik Terapi Psikodinamik Terapi Humanistik & Eksistensial Terapi Behavioral Terapi Behavioral Medicine Terapi Community Psychology
I.TERAPI BIOMEDIS Ditujukan langsung untuk mengubah cara badan berfungsi : A.TerapiELECTROCONVULSIF/ELECTROSHOCK Th.1930 – 1950, ECT/EST digunakan untuk treat- ment Psikosis & Depresi berat Sekarang, ECT dipakai untuk depresi berat memperpendek masa depresi Efek Samping ECT : Hilangnya STM & muncul kebingungan Merusak kemampuan utk memperoleh new memory Menyebabkan pusing & hilang selera makan
LANJUTAN …. B.PSYCHOSURGERY Prefrontal Lobectomymembuang jaringan otak dari kortex prefrontal Prefrontal Lobotomymemutuskan hubungan antara kortex prefrontal & bag.otak lain Efek Samping : Apatis, tidak ada emosi & tidak ada motivasi Kadang-kadang tidak bisa mengurus diri sendiri
LANJUTAN…. C.CHEMOTHERAPY (obat) Jenis Transquilizers/penenang Menurunkan rasa cemas, iritabilitas, gangguan mood/afektif Efek Samping : Pasien menjadi tergantung pada obat tsb Efek samping fisik, seperti gerakan muka tidak terkendali, gerakan tangan & kaki juga tidak terkendali,dll
II.TERAPI PSIKODINAMIK Treatment yg diberikan dengan menekankan pada perubahan psikologis PSIKOTERAPI TUJUAN PSIKOTERAPI adalah : Menemukan faktor psikologis yg menyebabkan masalah ;meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri & org lain; mengajarkan skill ttt untuk meningkatkan penyesuaian diri Tokoh Psikoanalisis : 1.Sigmund Freud 2. G.Jung 3.A.Adler
1.FREUD (Psikoanalisis Tradisional) Tujuan analisis dalam terapinya : Mengurangi anxiety & T.L neurotik dengan mengembangkan “insight” Adanya “insight”, akan memberikan pemahaman yg mendalam tentang perasaan & konflik-konflik yg di “repressed” Konflik-konflik yg tidak disadari harus di bawa ke “kesadaran” sehingga dapat diatasi Metoda untuk membawa konflik ke “kesadaran”: - Free Association - Hipnosis - Dream Analysis
2.G.JUNG (Psikoanalisis Kontemporer) Yang terpenting dalam terapi versi Psikoanalisis Kontemporer adalah : Fokus pada masalah hidup sekarang & “real life coping” Goal spesifik Time limit Terapi JUNG disebut Terapi Analitikal Terapinya menekankan pada kebutuhan untuk individuasi yaitu “ Coming to selfhood or self realization”
3.A.ADLER (Psikoanalisis Kontemporer) Disebut Terapi INDIVIDUAL Klien memiliki kebutuhan untuk “meaning”, personal freedom & a fulfilling style of life. Terapinya menekankan pada faktor Sosial & Interpersonal
III.TERAPI HUMANISTIK & EKSISTENSIAL Terapi dengan pendekatan HUMANISTIK : mempertajam kesadaran diri & penerimaan diri Secara pribadi, individu harus merasa bertang- gung jawab mengenai “Bagaimana mereka menjalaninya “ Terapi dengan pendekatan EKSISTENSIAL : Pendekatan pada membentuk eksistensi diri. Contoh : Client Center Therapy Gestalt Therapy Existensial Therapy
CLIENT CENTERED THERAPY Tokoh : Carl.Rogers Apabila ada diskrepansi/perbedaan besar antara “Ideal Self” dan “Real Self” T.L maladjusted Disebut Client Centered, karena klien yg me- ngendalikan proses terapi (klien aktif) Digunakan teknik “non directive” refleksi perasaan klien menyadari masalahnya Hubungan Terapis – Klien, harus : Ada empati untuk klien Unconditional Positive Regard Genuine (tulus),terbuka, spontan,rasa peduli
GESTALT THERAPY Tujuan : Membuat manusia menjadi “utuh” kembali, dengan cara membuang defence mechanism Dengan hilangnya defence mechanism akan membuka potensi, melepas perasaan terpen- dam, bertanggung jawab untuk diri sendiri. Fokus pada HERE & NOW.
EXISTENSIAL THERAPY Tujuan : Membuat klien sadar, bahwa mereka mempunyai tanggung jawab,pilihan dan kontrol atas nasibnya sendiri (menjadi baik – buruk) Caranya dengan metode Paradoxical Intention Yaitu mendorong klien untuk melakukan dan bahkan melebih-lebihkan T.L bermasalahnya dengan harapan menyadari kesalahannya
IV.BEHAVIORAL THERAPY Dasar : Prinsip “Belajar /learning” Fokus : Mengubah T.L yg observable Kekuatan : Menekankan pada pengukuran lang-sung T.L & perubahan T.L Konsep inti Behavioral Therapy “Masalah Psikologis yg disebabkan oleh proses learning & conditioning dapat diperbaiki melalui proses yg sama” Beberapa Pendekatan Behavioral Therapy : 1.Teknik Operant Conditioning 2.Teknik Classical Conditioning 3.Teknik Modeling
1.TEKNIK OPERANT CONDITIONING Esensi dari Operant Conditioning “pay off” respons yg diberi reward akan cenderung diula- ngi dan sebaliknya. Fokus : pada T.L spesifik ( Target behavior). Langkah – langkah : Fungsional Analysis of Behavior Menganalisis hubungan antara T.L Klien & kondisi, serta peristiwa2 dalam lingkungannya). Antesedent Behavior Consequences
Lanjutan… Identifikasi Reinforcer positif & negatif Reinforcer Positif peristiwa ttt yg apabila dipa- sangkan dgn respon ttt, akan meningkatkan kemungkinan diulanginya respon. Reinforcer Negatif peristiwa ttt yg apabila dipasangkan dng respon ttt, akan meningkatkan kemungkinan dihentikannya respon. Differential Reinforcement Yaitu memilih reinforcement yg kemungkinan dapat “menghentikan” T.L yg tidak diinginkan & memilih reinforcement lain yg dapat “memper-kuat” T.L lain yg positif
LANJUTAN…. Punishment yaitu dengan Covert Sensitization T.L yg tidak diinginkan dibayangkan bersama dgn konse-kuensi imajiner.
2.TEKNIK CLASSICAL CONDITIONING DESENSITISASI SISTEMATIK Relaksasi & perasaan menyenangkan dipelajari sbg respon terkondisi utk stimulus yg semula menyebabkan rasa takut : Dimulai dng latihan relaksasi relax Conditioning dimulai systematic pairing yaitu stimulus yg menakutkan dng keadaan badan relaks. Prinsip :”inhibisi reciprokal” yaitu 2 respon yg bertentangan tdk dapat terjadi pada waktu yg sama, dan yg lebih kuat akan menggantikan yg lebih lemah. Hierarki rasa cemas
LANJUTAN… FLOODING Stimulus yg menimbulkan cemas diberikan secara langsung & berulang-ulang, baik secara imajinatif maupun real. TERAPI AVERSIF Yaitu salah satu teknik classical conditioning yg melibatkan stimulasi “unpleasant” Tujuan : untuk menimbulkan rasa cemas/takut, te- rutama sehubungan dng stimulus yg menyebab- kan T.L yg tidak diinginkan
Lanjutan … TEKNIK MODELING (Bandura) Adalah bentuk behavior terapi yg didasarkan pd cognitive learning yg disebut juga OBSERVA- TIONAL LEARNING Gagasan : “Saya Bisa..” sangat penting Perasaan Menurut Bandura adanya “SELF EFFICACY” (keyakinan tentang apa yg bisa kita lakukan) sangat mempengaruhi efek terapi modeling.
V.COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY Konsep : T.L maladaptif sebagian disebabkan oleh ide atau kognisi yg maladaptif & terapi yg dilakukan harus mengubah kognisi yg salah tsb. RATIONAL EMOTIVE THERAPY (A.ELLIS) Irrational beliefs akan menyebabkan distress. Terapis mencoba membantu klien untuk membentuk sistem kepercayaan yg lebih realis- tik. COGNITIVE THERAPY (BECK) Sering digunakan untuk treatment depresi Adanya kognisi depressogenic kognisi yg salah & distorsi
Lanjutan… Melalui SELF INSTRUCTIONAL TRAINING, yaitu dengan latihan “Self Talk” yg positif Lebih terstruktur & langsung (dari BECK) Untuk menggantikan kognisi yg maladaptif dengan pikiran2 rasional, positif terutama dalam situasi stress.
VI.BEHAVIORAL MEDICINE ATAU HEALTH PSYCHOLOGY Fokus : Aspek tingkah laku dari masalah medis Tujuan dalam Behavior Medicine : Sugestibilitas yg tinggi, digunakan untuk membuat klien mematuhi sugesti langsung untuk mengubah tingkah laku Mengurangi mual dan muntah Metode yg digunakan : Latihan RELAKSASI Untuk rasa sakit kronis.Selain Relaksasi, juga di berikan “guided imagery”
HIPNOSIS Klien dlm keadaan “trance” dan menjadi sangat sugestible. Metode ini digunakan untuk menampil- kan penyebab psikologis dari masalah. BIOFEEDBACK A. Family Therapy Masalah Psikologis diintepretasi & ditangani seca- ra sistemik meliputi seluruh keluarga yg beroperasi sebagai suatu sistem B.Group Therapy Terdiri dari 5 – 10 orang dan 1 – 2 pemimpin/pelatih, saling “sharing”
COMMUNITY PSYCHOLOGY Masalah diatasi di tempat terjadinya / natural contex. Pencegahan : Primary sebelum masalah terjadi Secondary identifikasi masalah ketika baru ber- kembang & menghentikan sebelum menjadi lebih parah Tertiary mengurangi kesulitan di kemudian hari pada orang yg sudah mempunyai masalah
TERAPIS TERAPIS yang BAIK Kadang-kadang non profesional (orang bisa mem- bantu org lain) dng memberikan warmth,empathi, mau menerima adanya klien, mampu memberikan support. EFEKTIVITAS PSIKOTERAPI Treatment yg berbeda, juga berbeda efektivitas-nya dengan masalah yg berbeda Karakteristik Terapis & ekspektasi klien juga menentukan efektivitas terapi Faktor2 lain yg tidak diketahui dapat mempenga- ruhi hasil terapi