HALIM PRASETYO RIZAL ARYANTO

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3
Advertisements

PERMASALAHAN UMUM: _ PROGRAMMER SECURITY RESPONSIBILITY PROGRAMMERS AND SYSTEMS ANALYSTS.
Disusun : WIDIAYANTI SUMINAR, S.Pd.
DUKUNGAN TEKNOLOGI Electronic brake-force distribution (EBD)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
SAFETY DRIVING KEAMANAN MENGEMUDI.
Sekolah Tinggi Ilmu Adminitrasi Mandala Indonesia
Kebijakan Impor.
INDONESIA INFRASTRUCTURE INITIATIVE Pendekatan Sistem yang Aman Mavis Johnson VicRoads International Workshp #2 IURSP Denpasar, 22 January 2015.
MITIGASI DAN MANAJEMEN BENCANA
Berkendara aman & nyaman...
Kelompok 9 : Muhammad taufiqur rahman ( )
MATERI PENYUSUN PADA BAN
MEKANISME CEDERA YULIATI, SKp,MM.
Dasar Menejemen Kelas XI Akuntansi
LATAR BELAKANG Negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya (fundamental human rights). Membangun.
KEBIJAKAN BAGI PEJALAN KAKI DAN PENGGUNA JALAN YANG RENTAN
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
Undang Undang No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
KECELAKAAN KERJA.
KILLER AIRBAGS ( AIRBAGS SEBAGAI PEMBUNUH ) DIAN DEWI MEGADINI
KEAMANAN SISTEM KEBIJAKAN KEAMANAN.
Isu Etika dan Sosial dalam Perusahaan Digital
MENUMBUHKAN BUDAYA TERTIB BERLALU LINTAS Dari Diri Sendiri.
Pendekatan Sistem yang Aman
Hubungan Etis Konsumen dan Perusahaan
Kebijakan aborsi (studi kasus: Amerika Serikat dan Indonesia)
KIAT MELIHAT DAN MEMBERDAYAKAN PELUANG BISNIS
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Belajar Profesional HERI SAPTONO, ST Disampaikan Pendidik SMK
Flying the Friendly Skies
Keselamatan dan kesehatan kerja
Risiko Kesehatan, Kecelakaan Mobil, dan Kecelakaan Kerja
Aman Mengemudi Kala Hujan
Pengambilan keputusan Etis
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
KILLER AIRBAGS (KONTROVERSI AIRBAGS)
APD melindungi Anda dari marabahaya
SAFETY DRIVING KEAMANAN MENGEMUDI.
Keselamatan Lalu Lintas
PELAKSANAAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) DALAM RELASI HUKUM DAN KEKUASAAN SERTA DALAM MENGHADAPI ISU-ISU GLOBAL Kelompok 10 Anesta Ebri Dewanty
FAKULTAS SAINS & TEKNIK JURUSAN MESIN UNIVERSITAS NUSA CENDANA
PERMASALAHAN AIRBAGS DI INDONESIA DIAN DEWI MEGADINI
SYAFRIANI, SKM EPIDEMIOLOGY KECELAKAAN LALU LINTAS
Laboratorium (fungsi)
Kelompok 9 : Muhammad taufiqur rahman ( )
Karakter Berlalu Lintas Pengendara Bermotor.
Bab 7 Etika Bisnis.
KESELAMATAN BERKENDARA.
KESELAMATAN KERJA DAN PENANGANAN BAHAN PELEDAK
ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PRINSIP– PRINSIP K3 10 Mei 2016.
Asuransi Personal Modul 11 Pembelaan Terhadap Tuntutan
Lima kunci menjadi pengemudi yang selamat
KESELAMATAN KERJA DIATAS KAPAL
II. DASAR-DASAR K3 Oleh : Ir. Soedarjanto.
JOB SAFETY ANALYSIS. DASAR PEMIKIRAN Setiap kecelakaan selalu ada penyebabnya Setiap tugas dapat diuraikan ke dalam suatu urutan tahapan sederhana Setiap.
MATA KULIAH TINDAK PIDANA KHUSUS
Abdul latieff HSE Officer. Definisi Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia.
KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA PADA DEPARTEMEN FRONT OFFICE
Perencanaan Transportasi
EPIDEMIOLOGI KECELAKAAN
MITIGASI DAN MANAJEMEN BENCANA. Mitigasi Bencana? adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran.
BIOGRAFI NARA SUMBER NAMA : KRISTANTA BUDI UTAMA
EPIDEMIOLOGI PADA LINGKUNGAN KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA
Diselamatkan oleh Sabuk Pengaman
ISUZU TRAINING CENTER PT PANTJA MOTOR FUNGSI ABS Memperbaiki kemampuan pengereman dengan mengurangi kecepatan kendaraan dengan jarak terpendek pada segala.
Oleh : Siti Lailatul M KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
Kualitas dari keadaan yang aman
PRINSIP DAN KONSEP PASIEN SAFETY Kelompok 1 :  Lia Siti Sonali  Lilis Setiawati  Neri Purwani  Rustayim  Yati Kusmiati.
Transcript presentasi:

HALIM PRASETYO 125020102111004 RIZAL ARYANTO 125020100111046 KILLER AIRBAGS HALIM PRASETYO 125020102111004 RIZAL ARYANTO 125020100111046

PENGERTIAN AIRBAGS Airbag (kantong udara) merupakan salah satu fitur keselamatan pada mobil untuk melindungi pengemudi dan penumpang saat terjadi kecelakaan. Airbag memiliki berbagai nama teknis seperti Supplementary Restraint System (SRS), Air Cushion Restraint System (ACRS), dan Supplemental Inflatable Restraint (SIR). UU Federal menerapkan setiap mobil baru diwajibkan dilengkapi perangkat keselamatan ini. Perangkat keselamatan ini seharusnya dan kadang-kadang menyelematkan nyawa penumpangnya. Dan tak sering justru malah membahayakan nyawa penumpang mobil. Maka dari itu, dalam bab ini dijelaskan mengapa airbag dapat menimbulkan kematian (Killer Airbags).

PENEMU & SEJARAH AIRBAGS Walter Linderer (Jerman) dan John Hedrik (AS) (1951) Walter Linderer menemukan Airbags yang didasarkan pada sistem udara terkompresi yang aktif ketika terjadi benturan pada bumper atau diaktifkan secara manual oleh pengemudi. Allen Breed (1969) Breed menciptakan “sensor dan sistem keamanan” pada tahun 1968, yang menjadi sistem airbag otomotif elektromekanis pertama

PENERAPAN dan KEBIJAKAN AIRBAGS Awalnya, penggunaan Airbags ditolak Kebijakan perangkat keamanan sabuk keselamatan (Safety Belt) Timbul pro dan kontra dengan adanya kebijakan ini Penerapan perangkat keamanan Airbags Pada tahun 1989, penerapan airbags mulai dilaksanakan

HASIL-HASIL KEBIJAKAN Pada akhir tahun 1995, airbag telah menyelamatkan nyawa kurang lebih 1.500 orang sejak 1989 Orang yang tidak menggunakan safety belt,orang yang duduk lebih dekat dari jarak normal dari roda kemudi/ dashboard beresiko mengalami cedera serius/kematian Kebanyakan anak-anak menjadi korban dikarenakan oleh aibags Pada akhir 1997, meskipun airbags diperkirakan telah menyelamatkan lebih dari 2.600 jiwa (sejak1989). Ada lebih dari 80 jiwa menjadi korban dari airbags.

Produsen airbags mulai mengembangkan “smart” airbags. INOVASI AIRBAGS Produsen airbags mulai mengembangkan “smart” airbags. Departemen perhubungan mengumumkan bahwa konsumen diizinkan untuk mengajukan izin untuk memiliki airbags cut-off switch dipasang di kendaraan mereka Tahun 1998, produsen mulai membuat airbags yang kurang kuat, yang dapat mengembang 22% lebih cepat di sisi pengemudi, dan 14% lebih cepat di sisi penumpang.

Hasilnya… Pada tahun 2000, skitar 4.700 jiwa diselamatkan oleh airbags dalam kecelakaan kecepatan tinggi (sejak 1989). Dengan biaya sekitar 150 anak-anak meninggal dalam kecelakaan kecepatan rendah

ISU-ISU ATAU PRISIP-PRINSIP UMUM “There is no free lunch” Semua keputusan atau kebijakan yang diambil memerlukan biaya/sesuatu yang harus dikorbankan. Biaya tindakan adalah alternative yang dikorbankan Biaya tidak lah selalu soal materi. Dalam kasus ini, biaya yang ditanggung oleh produsen, konsumen dan pemerintah adal nyawa anak-anak. Biaya dan manfaat relevan adalah orang-orang marjinal (atau tambahan) Tanggapan terkait kematian anak ini adalah melarang airbags pd mobil baru, dan menon-aktifkan semua airbags yang terpasang. Tapi, bagi sebagian orang (yang tidak memiliki anak) solusi tersebut untukkematian yang disebabkan airbags tidak akan masuk akal/tidak diterima. Masyarakat merespon untuk Insentifitas Dikarenakan jumlah kematian tadi, keinginan konsumenatas airbags menjadi berkurang dan ada usaha untuk menekan Departemen Perhubungan melakukan perubahan peraturan. Produsen akan bergegas menemukan alternative-alternative lain contoh nya, “smart airbags” Kebijakan selalu mempunyai konsekuensi yang tidak diinginkan Satu-satu nya cara melihat hasil suatu kebijakan adalah percobaan. Tetapi dalam kasus ini, hasil dari percobaan tidak sesuai dengan yang diinginkan. Tidak semua kebijakan menghasilkan hasil yang menyenangkan.

KESIMPULAN Pertama, jumlah kasus dikarenakan penyebaran airbags relatif terjadi pada kecelakaan kecepatan rendah. Sehingga, penyebab kerusakan mobil semakin besar, terutama pada dashboard dan kaca depan. Dengan demikian biaya perbaikan mobil menjadi melonjak, dan pengguna cenderung malas dikarenakan harga yang terlalu mahal untuk memperbaiki mobilnya. Kedua, pengguna menjadi cenderung agresif di jalanan, dikarenakan rasa aman dari airbags, sehingga jumlah kecelakaan pun meningkat dan tinggi nya resiko kematian pejalan kaki. Jadi, meskipun alat keselamatan seperti safety belt dan airbags lebih murah daripada saat pertama kali di rilis. Tetapi, masih belum jelas manfaat yang dihasilkan dibanding dengan biaya.

SEKIAN