DISKUSI DAN PRAKTIKUM RESPONSI INTRODUKSI MANUALTERAPI III Pertemuan 1

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK PELVIC HIP COMPLEX Pertemuan ke
Advertisements

INTRODUKSI INTERVENSI MANUALTERAPI
BIOMEKANIK INTRODUKSI Pertemuan ke 1
STRETCHING LENNY.
KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK LUMBAR SPINE
PROSES ASSESSMENT MANUALTERAPI II Pertemuan 2
Oleh: Sugijanto Disampaikan pada kuliah reguler Manualterapi II
RANGE OF MOTION EXERCISE
MANUALTERAPI SHOULDER COMPLEX INTERVENSI Pertemuan ke 6
BIOFISIK DALAM FISIOTERAPI
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI ELBOW
TES KHUSUS REFLEX TEST Saraf terkait Myotome 1.
INTRODUKSI INTERVENSI MANUALTERAPI I Pertemuan ke 4
William Fleksion Exercise
TISSUE RESPONS JARINGAN TUBUH STRESSOR FISIKA REAKSI CELL - JARINGAN REAKSI FISIOLOGIS PENGARUH TERAPI.
Disampaikan pd Pelatihan Manual terapi spine,
PALPASI Anatomi Terapan.
HISTOLOGI - FISIOLOGI JAR. SPES.
STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK
CERVICAL, THORACAL, LUMBOSACRAL
PROSES ASSESSMENT MANUALTERAPI I Peremuan 3
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PD WRIST AND HAND
MANUAL TERAPI ELBOW COMPLEX INTERVENSI Pertemuan ke 10
MANUAL TERAPI ELBOW COMPLEX ANATOMI TERAPAN DAN BIOMEKANIK Pertemuan 8
ANATOMI TERAPAN ELBOW COMPLEX.
KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK WRIST- HAND AND FINGER Pertemuan ke
STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK
KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK KNEE JOINT Pertemuan ke
MANUALTERAPI KNEE JOINT Pertemuan ke 10
Syahmirza Indra Lesmana
DASAR DAN FILOSOFI MANUALTERAPI II Pertemuan 1
DASAR DAN FILOSOFI MANUALTERAPI SPINE
MODULE PRAKTIKUM KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK TEMPOROMANDIBULAR JOINT
HYDROTHERAPY DALAM FISIOTERAPI
INTERVENSI MODALITAS ELEKTROTERAPI PADA CIDERA OLAH RAGA
PRAKTIKUM KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK SHOULDER
INTRODUKSI INTERVENSI MANUALTERAPI I Pertemuan ke 3
Oleh: Sugijanto Disampaikan pada: Kuliah responsi Manual terapi II
MODULE DISKUSI- PRAKTIKUM SPINE
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI ELBOW
Proses patologi jaringan
PENERAPAN ELEKTROTERAPI PADA KASUS KNEE DYSFUNCTION
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI REGIO KNEE JOINT
CRYOTHERAPY dalam fisioterapi Oleh: Sugijanto
HIGH VOLTAGE PULSED CURRENT
PRAKTIKUM DAN DISKUSI PROSES ASSESSMENT MANUALTERAPI II Pertemuan 2
William Fleksion Exercise
PRAKTIKUM INTERVENSI MANUALTERAPI KNEE JOINT Pertemuan ke 10
Praktikum intervensi MANUALTERAPI PELVIC-HIP COMPLEX Pertemuan ke 6a
MANUALTERAPI SHOULDER COMPLEX INTERVENSI Pertemuan ke 6
Disampaikan pd Pelatihan Manual terapi spine,
MANUAL TERAPI ELBOW COMPLEX INTERVENSI Pertemuan ke 10
Fisioterapi pd cedera jaringan lunak
PRAKTIKUM INTERVENSI MANUALTERAPI ANKLE AND FOOT JOINT Pertemuan ke 10
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PD PELVIC HIP COMPLEX
PRAKTIKUM ANATOMI TERAPAN DAN ASSESSMENT MANUALTERAPI TMJ
Disampaikan pada Kuliah Reguler Kinesiologi dan biomekanik
KNEE JOINT ANATOMI TERAPAN.
STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK
William Fleksion Exercise
DISKUSI DAN PRAKTIKUM RESPONSI INTRODUKSI MANUALTERAPI II Pertemuan 1
PRAKTIKUM INTERVENSI MANUALTERAPI PADA TEMPOROMANDIBULAR JOINT
MANUALTERAPI PADA TEMPOROMANDIBULAR JOINT INTERVENSI
PERENCANAAN FISIOTERAPI
PROSES ASSESSMENT MANUALTERAPI I Peremuan 2
TES CEPAT TEMPORO MANDIBULAR JOINT: depression & elevation
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN FRAKTUR
INTRODUKSI INTERVENSI MANUALTERAPI I Pertemuan ke 4
FT CARDIPULMONAR JENNIFER DHEA FISIOTERAPI 2014.
BY : FITRIA OKTARINA.  suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan kegiatan dengan bebas (kosier,1989).  kemampuan seseorang untuk berjalan bangkit berdiri.
Transcript presentasi:

DISKUSI DAN PRAKTIKUM RESPONSI INTRODUKSI MANUALTERAPI III Pertemuan 1 Oleh: Sugijanto Disampaikan pada: Kuliah reguler responsi Manual terapi

TUJUAN INSTRUKSIONAL Mahasiswa memahami manualterapi dgn cara : Mampu mendefinisikan manualterapi dan NMSVM. Mampu merinci tentang proses asuhan manualterapi spine Mampu menghubungkan anatomi terapan dalam assessment dan intervensi pada spine Mampu mendefinisikan asesmen dan diagnosis manualterapi dan patologi neuromusculoskeletalvegetative mechanism Mampu merinci proses asesmen manualterapi spine: anamnesis, inspeksi, pemeriksaan gerak dasar, tes khusus, pemeriksaan lain dan diagnosis. Mampu merinci prosedur intervensi manualterapi spine: analisis program, perencanaan, pemilihan metoa/teknik dan prosedur intervensi. Mampu menilai tentang proses asesmen dan

Pertanyaan studi Jelaskan pengertian manualterapi. Jelaskan proses asuhan manualterapi. Apa yg harus dipelajari dlm anatomi terapan? Jelaskan. Jelaskan tentang struktur jaringan spesifik: kapsuloligamenter, muskulotendinogen, radix, medula spinalis, diskus intervert, facets, osteogen dan integumen. Jelaskan tentang patologi inflamasi pd jar.spesifik dan proses penyembuhan luka. Jelaskan tentang patologi inaktifitas dan immobilisasi dan komplikasinya pada jaringan spesifik. Jelaskan konsep posisi dan sikap tubuh. Jelaskan konsep gerak tubuh dan anggota

Pertanyaan studi (lanjutan) Jelaskan proses asesment manualterapi spine meliputi: Anamnesis Inspeksi/observasi Tes cepat Pemeriksaan fungsi gerak dasar Tes khusus dan data lain Diagnosis dan prognosis Bagaimana anda membuat analisis program? Jelaskan tentang: Muscle mobilization, Joint mobilization, Joint manipulation, Transverse friction, Venous & lymph drainage massage, Muscle stretching, Joint stabilization Jelaskan penilaian proses dan output.

HUBUNGAN ANATOMI DENGAN ASSESSMENT DAN INTERVENSI MANUALTERAPI Melalui Kajian fisiologi-patologi dan diskusi kelompok, uraikan tentang: anatomi normal dan tidak normal, hubungkan dengan temuan pada assessment, prosedur intervensi dan hasil.

PEMAHAMAN ANATOMI TERAPAN Melalui pengamatan model anatomi sendi uraikan jenis sendi anggota gerak bawah dan beri contoh: Hinge joint Ovoid joint Plan joint Ball and socket joint Rotatory joint Saddle joint

Aspek mekanis sendi Melalui pengamatan model anatomi sendi uraikan osteokinematika sendi anggota gerak bawah dan beri contoh: Gerak ayun, gerak rotasi dan gerak spin. Uraikan gerak menurut sumbu gerak dan bidang geraknya. Uraikan tentang ROM dan End feel.

Melalui pengamatan model anatomi sendi uraikan arthrokinematika sendi anggota gerak bawah dan beri contoh: Gerak Traction-Compression: pada sendi paha, lutut dan kaki Gerak Translation yang terjadi pada sendi paha, lutut dan kaki Gerak Spin yang terjadi pada sendi paha dan lutut.

JARINGAN IKAT Melalui diskusi kelompok, uraikan tentang: Cells, serabut collagen, serabut elastin dan matrix Cell fibroblast Cell myofibroblast

STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK TULANG Melalui diskusi kelompok, uraikan tentang: Komponen serabut collagen, osteoblast, osteocyte, osteoclast dan matrix dg komponen pengisi calcium Fungsi tulang Sifat biomekanis tulang Proses fisiologis regenerasi tulang

STRUKTUR JARINGAN SPESIFIKCHODRIUM-MENISCUS-DISCUS Melalui pengamatan model anatomi dan diskusi kelompok, uraikan tentang: Komponen serabut collagen, chondroblast, chondrocyte dan matrix dg komponen pengisi utama, GAG’s, proteoglycans, hyalluronic acid. Fungsinya sebagai shock absorber, melicinkan gerak, dan mengarahkan gerak.

STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK CAPSULOLIGAMENTAIR Melalui pengamatan model anatomi dan diskusi kelompok, uraikan tentang: Komponen tunica fibrosa dan membrana sinovialis. Komponen penyusunnya: serabut collagen, elastin; cell fibroblast, dan matrix GAG’s, air, Ligament yang mrpk penebalan tunica fibrosa atau ligament yang berdiri sendiri. Uraikan fungsi ligament dalam: Mengarahkan gerak sendi, Memproduksi synovium Uraiakn tentang serabut saraf sensosis pada capsuleoligamentair dan sistem capilairnya.

STRUKTUR JARINGAN SPESIFIKMUSCULOTENDINOGEN Melalui pengamatan model anatomi dan diskusi kelompok, uraikan tentang: Perbedaan Otot tipe I (tonic) tipe II phasic. Susunan histologis otot rangka. Fungsi otot rangka. Serabut saraf motoris dan sensosis serta capilair yang terdapat pada otot rangka. Sebutkan otot tonik yang terdapat pada anggota gerak bawah.

STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK NEUROGEN Melalui pengamatan model anatomi dan diskusi kelompok, uraikan tentang: Uraikan tentang serabut saraf motoris: A dlm satu motor unit; synaps spinal cord dan cortex motoric Uraikan tentang serabut saraf sensoris: Ujung sensor; A, A, A dan C; synapstic spinal; cortex sensoric Uraikan tentang serabut saraf vegetatif: sympathhic dan para sympatic Kemungkinan entrapment pd angg. Gerak bawah: M. Piriformis, Bursa ischiadica, Caput fibulae dan Tarsal tunnel

DERMATOMES ZONE, NERVINAL ZONES DAN SCLEROTOMES ZONE Melalui pengamatan gambar anatomi dan diskusi kelompok, uraikan tentang: Dermatomes zone pada anggota gerak bawah Nervinal zone pada anggota gerak bawah Sclerotomes zone pada anggota gerak bawah

STRUKTUR JARINGAN SPESIFIKDERMATOGEN Melalui pengamatan gambar anatomi dan diskusi kelompok, uraikan tentang: Susunan histologis kulit. Fungsi kulit Jaringan subcutan terdpt jar ikat penyangga, lemak sbg isolator, saraf sensoris penerima impulse panas dingin, raba, tekan, maupun nyeri, serta pembuluh darah utk nutrisi Kelenjar keringat dan lemak.

PATHOLOGY INFLAMASI Reaksi tubuh pada injury Regenerasi jaringan Melalui Kajian fisiologi-patologi dan diskusi kelompok, uraikan tentang: Reaksi tubuh pada injury Jar ikat, Jar otot, Tulang, Jar mitochondria Regenerasi jaringan Collagen wound healing Aktualitas patologi Tanda2: Tumor, dolor, calor, rubor, dan fungsiolesa.

TAHAPAN PROSES INFLAMASI Melalui Kajian fisiologi-patologi dan diskusi kelompok, uraikan tentang: Injury yang menyebabkan kerusakan jaringan dan haemorrhage Tahap inflamasi Tahap proliferasi Tahap produksi Tahap remodeling

PATOLOGI INAKTIFITAS & IMMOBILISASI Melalui Kajian fisiologi-patologi dan diskusi kelompok, uraikan tentang: Proses Collagen adhesion Abnormal cross links

PATOLOGI INAKTIFITAS & IMMOBILISASI pada Capsule & Ligament Melalui Kajian fisiologi-patologi dan diskusi kelompok, uraikan tentang: Contracture Collagen waving + cross links Capsullar pattern dan noncapsullar pattern. Perubahan struktur histologis pada aging Volume sinovium meningkat nutrisi kurang

PATOLOGI INAKTIFITAS & IMMOBILISASI pada Otot tonic dan phasic Melalui Kajian fisiologi-patologi dan diskusi kelompok, uraikan tentang: Muscle tightness & Contracture Jumlah sarcomer menurun pd posisi memendek. Dipilahkan tightness (myofibrile) dg contracted (connective tissue) Muscle weakness & Atrophy Kelemahan & pengecilan. Kekuatan berbading lurus dg besarnya otot.

PATOLOGI INAKTIFITAS & IMMOBILISASI pada tulang Melalui Kajian fisiologi-patologi dan diskusi kelompok, uraikan tentang: Bone osteoporosis Karena menurunnya circulatory, jml fibroblast & osteoblast rendah Karena aging atau immobilisasi Proses terjadinya osteoporosis Karena beban tulang menurun Ditanggulangi dengan aktifitas pembebanan tulang.

PATOLOGI INAKTIFITAS & IMMOBILISASI pada Circulatory Melalui Kajian fisiologi-patologi dan diskusi kelompok, uraikan tentang: Proses Gangguan sirkulasi darah Proses Aktifitas turun  COP turun, tensi turun, nadi meningkat. Stasis dpt timbul deep vein thrombosis/ thrombophlebitis  hati2 imboli Reflex vasoconsrtiction turun  orthostatic hypotension Hiperaktifitas simphatic: ketegangan abnormal kulit punggung Suhu tubuh menurun

PATOLOGI INAKTIFITAS & IMMOBILISASI pada sistem persarafan Melalui Kajian fisiologi-patologi dan diskusi kelompok, uraikan tentang: Proses Gangguan Neurogenik Penurunan aktifitas neurotransmiter. Ambang rangsang  motoneuron turun  reflex turun, muscle contraction lamban-perlu kalori besar. Ambang rangsang A , A, A menurun  reflex turun, keseimbangan turun

Gangguan respiratory, ginjal, gastrointestinal, psichologis, dll. PATOLOGI INAKTIFITAS & IMMOBILISASI pada kulit, respiratory, ginjal, gastrointestinal, dll Melalui Kajian fisiologi-patologi dan diskusi kelompok, uraikan tentang: Skin atrophy Akibat circulasi kulit turun, reflex dilatasi  turun kulit kering, keriput, pucat, dingin. Sensasi turun  hati2 decubitus. Gangguan respiratory, ginjal, gastrointestinal, psichologis, dll.

POSITION AND POSTURE (sikap) Uraikan faktor-faktor  posture tubuh Uraikan hubungan posisi tubuh lokal  total Jelaskan peran sensomotorik pada posture Perhatikan gambar diatas dan jelaskan variasi posture tersebut.

Uraikan tentang gerak mendasar gerak fungsional MOVEMENT Uraikan tentang gerak mendasar gerak fungsional Uraikan hubungan antara gerak lokal  aktifitas otot simultan Uraikan hubungan antara gerak stabilitas posisi trunk - sendi proksimal Uraikan gerak dipilah dalam: Strength, Endurance, Speed, accuracy

PRAKTEK ANAMNESIS Praktekkan anamnesis untuk pengambilan data nyeri & sensasi: jenis,lokasi-distribusi, provokasi-peringanan Anamnesis untuk pengambilan data mobilitas sendi: hipo/hiper-mobil, unstable, blockade, Anamnesis untuk pengambilan data kekuatan otot: Lemah, penurunan krn nyeri Pengambilan data Gait: balance, nyeri, coordination dll

PRAKTEK INSPEKSI Peragakan inspeksi statis: Inspeksi posisi berdiri dari depan, belakang, samping kanan dan kiri Secara total Secara quadrant Secara local anggota gerak bawah Dymanic: berjalan

TES CEPAT CERVICAL SPINE: LUMBAR SPINE: Fleksi-ekstensi 3 dimensi ekstensi LUMBAR SPINE: Fleksi-ekstensi dalam posisi berdiri

PRAKTEK PEMERIKSAAN FUNGSI GERAK DASAR AKTIF Praktekkan pemeriksaan fungsi gerak dasar aktif secara umum Gerak dalam bidang sagital, frontal dan transversal Gerak fungsional

PRKTEK PEMERIKSAAN FUNGSI GERAK DASAR PASIF Peragakan contoh pemeriksaan gerak dasar pasif umum pada cervical spine

PRAKTEK PEMERIKSAAN FUNGSI GERAK DASARISOMETRIK Peragakan pemeriksaan gerak dasar isometrik umum pada cervical spine

PRAKTIKUM TES KHUSUS Peragakan palpasi umum cervical spine/lumbar spine: Pd kulit Pada otot Pada tulang

PRAKTIKUM TES KHUSUS Peragakan tes khusus secara umum pada cervical spine COMPRESSION & TRACTION TEST

TES KHUSUS Peragakan tes khusus MUSCLE’S TONE & LENGTH TEST pada cervical spine/lumbar spine secara umum

DIAGNOSIS MANUALTERAPI Buatlah diagnosis umum pada patologi anggota gerak bawah terdiri dari kajian: STRUKTUR JARINGAN SPESIFIK PATOLOGI PROBLEMA NEURO-MUSCULO-SCELETAL-VEGETATIVE-MECHANISM

PRAKTEK PENYUSUNAN PLANNING AND PROGRAMMING Buatlah gambaran perencanaan intervensi secara umum pada patologi anggota gerak bawah Goal & Aims of intervension Komunikasi dan persetujuan thd klien Program sesuai urutan prioritas Pemilihan metoda dan teknik intervensi Penetapan instrument pengukuran evaluasi

INTERVENSION Diskusi dan peragaan TRANSVERSE FRICTION pada cervical spine/lumbar spine Teknik Friction melintang serabut jaringan lunak, jari tegak lurus Pada ligament dan otot/tendon Counter irritation Improve Blood circulation To break adhesion

INTERVENSION VENOUS & LYMPH DRAINAGE Massage: Elevation; Bandaging Effleurage, Strocking etc ke jantung / lymphstic nodes Elevation; Untuk extremity Bandaging Elastic material Pumping exercise Exercise under pressure

INTERVENSION MANUAL MUSCLE STRETCHING MUSCLE LENGTHENING /STRETCHING Muscle mobilization utk melepas collagen adhesion Transverse stretching manipulation MUSCLE LENGTHENING /STRETCHING Untuk tonic muscle Gabungan relaxation-stretching Lengthening position  Agonist isometric Contract  Relaxation  Agonist Stretching

INTERVENSION JOINT STABILIZATION Passive stabilization Tapping, Collar, Corset, Orthosis Active stabilization Postural corection Stabilization exc.

REEVALUATION Untuk menilai Output Dibuat secara serial Membuat penyesuaian/ perubahan program Pertahap seluruh proses Diukur secara subjective & objective; Kualitatif & Kuntitatif

PENCATATAN Identitas klien Seluruh proses assessment dan diagnosis Program terstruktur & terukur Pelaksanaan prosedur intervensi beserta metoda dan teknik Reevaluasi bertahap Reprograming pertahap Discharge