INTRA UTERINE FETAL DEADTH (IUFD) Oleh : YESY ENIKA PUTRI 13211390 DIII KEBIDANAN STIKeS MERCUBAKTIJAYA PADANG
IUFD Kematian janin dalam kehamilan sebelum terjadi proses persalinan pada usia kehamilan 28 minggu ke atas atau BB janin lebih dari 1000 gram
ETIOLOGI Penyebab dari kematian janin intra uterine yang tidak dapat diketahui sekitar 25-60%, insiden meningkat seiring dengan peningkatan usia kehamilan. Pada beberapa kasus yang penyebabnya teridentifikasi dengan jelas, dapat dibedakan berdasarkan penyebab dari faktor janin, maternal dan patologi dari plasenta.
Faktor Ibu (High Risk Mothers) Status social ekonomi yang rendah Tingkat pendidikan ibu yang rendah Umur ibu yang melebihi 30 tahun atau kurang dari 20 tahunParitas pertama atau paritas kelima atau lebih Tinggi dan BB ibu tidak proporsional Kehamilan di luar perkawinan Kehamilan tanpa pengawasan antenatal Ganggguan gizi dan anemia dalam kehamilan Ibu dengan riwayat kehamilan / persalinan sebelumnya tidak baik seperti bayi lahir matiRiwayat inkompatibilitas darah janin dan ibu
Faktor Janin (High Risk Infants) Bayi dengan infeksi antepartum dan kelainan congenital Bayi dengan diagnosa IUGR (Intra Uterine Growth Retardation) Postmatur Prematur Perdarahan otak
Faktor yang berhubungan dengan kehamilan Plasenta previa Preeklamsi / eklamsi Polihidramnion dan oligohidramnion Inkompatibilitas golongan darah atau Inkompatability rhesus Kehamilan lama Kehamilan ganda Infeksi Diabetes Genitourinaria AIDS Perdarahan post partum Shipilis Nefritis kronis Penyakit jantung Penyakit paru atau TBC Abrupsio plasenta
Faktor Tali Pusat Prolapsus tali pusat Lilitan tali pusat Vassa praevia Tali pusat pendek
Patofisiologi Janin bisa juga mati di dalam kandungan (IUFD) karena beberapa factor antara lain gangguan gizi dan anemia dalam kehamilan,hal tersebut menjadi berbahaya karena suplai makanan yang di konsumsi ibu tidak mencukupi kebutuhan janin. Sehingga pertumbuhan janin terhambat dan dapat mengakibatkan kematian.
Tanda Dan Gejala Pertumbuhan janin (-), bahkan janin mengecil sehingga tinggi fundus uteri menurun. Bunyi jantung janin tidak terdengar fetoskop dan dipastikan dengan dopler Keluhan ibu : menghilangnya gerakan janin Berat badan ibu menurun USG : merupakan sarana penunjang diagnostic yang baik untuk memastikan kematian janin dimana gambar menunjukan janin tanpa tanda kehidupan.
Konsep Dasar Manajemen Kebidanan Langkah I : Pengkajian Biodata atau identitas klien dan suami. Yang perlu dikaji : nama,umur,agama,suku,pendidikan,pekerjaan dan alamat. Maksud pertanyaan ini adalah untuk mengidentifikasi (mengenal) klien. Yang menjadi data fokus pada kasus ini adalah Umur.usia ibu >35 tahun atau <20 tahun menjadi faktor resiko kematian janin dalam rahim. Pendidikan.tingkat pendidikan ibu yang rendah menjadi faktor risiko kasus IUFD.
Keluhan Utama Merupakan alasan utama klien untuk datang ke RS dan apa-apa saja yang dirasakan Klien. Kemungkinan yang ditemui : biasanya ibu tidak merasakan gerakan janin sejak beberapa hari yang lalu.
Pemeriksaaan Umum Secara teoritis kemungkinan ditemukan gambaran keadaan umum klien sedang,yang mencakup kesadaran,tekanan darah,nadi,nafas,suhu,tinggi badan,berat badan dan keadaan umum. Yang menjadi data fokus pada kasus ini adalah berat badan.ibu dengan kasus IUFD akan mengalami penurunan berat badan.
>>> Secara Palpasi Gerakaan janin tidak teraba >>> Auskultasi : Kemungkinan tidak dapat terdengar bunyi jantung janin,dan frekuensinya tidak ada/tidak terdengar.
Langkah II : Interpretasi Data Dasar Diagnosa Kebidanan Ibu G..P..A..H..,…. Minggu dengan IUFD Dasar :ibu mengatakan ini kehamilannya yang ke..,ibu mengatakan HPHTnya…,tidak ada pergerakkan janin,DJJ tidak terdengar.ibu terlihat sedih. Masalah Kemungkinan masalah yang timbul adalah kesedihan pada ibu dan keluarga. Dasar : janin meninggal. Kebutuhan Dukungan Psikologi Dasar : Ibu kehilangan janin karna telah meninggal di dalam kandungan.
Langkah III : Mengindentifikasi diagnosa atau masalah potensial Kemungkinan diagnosa atau masalah potensial yang timbul adalah: “Hemoragik post partum” Dasar : komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu hamil dengan IUFD dapat terjadi bila janin yang sudah meninggal tidak segera dilahirkan lebih dari dua minggu.
Langkah IV : Tindakan segera Kemungkinan tidak membutuhkan tindakan segera,namun melakukan tindakan kolaborasi dalam pemberian teraphy obat kepada ibu.
Langkah V : Perencanaan Tindakan Periksa tanda vital ibu Tekanan Darah Nadi Suhu Pernafasan Jelaskan seluruh prosedur pemeriksaan dan hasilnya serta rencana tindakan yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarganya.bila belum ada kepastian sebab kematian,hindari memberikan informasi yang tidak tepat. Dukungan mental, psikologis perlu diberikan kepada pasien.sebaiknya pasien selalu didamping oleh orang terdekat. Berikan pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi pada ibu Rencana persalinan pervaginam denga cara induksi maupun ekspektif,perlu dibicarakan dengan pasien dan keluarganya,sebelum keputusan diambil.
Bila pilihan adalah pada ekspektif :tunggu persalinan spontan hingga 2 minggu,yakinkan bahwa 90% persalinan spontan akan terjadi tanpa komplikasi. Bila pilihan adalah menejemen aktif.induksi persalinan menggunakan oksitosinatau misoprostol.secsio sesaria merupakan pilihan misalnya pada letak lintang. Berikan kesempatan kepada ibu dan keluarganya untuk melihat dan melakukan berbagai kegiatan ritual bagi janin yang meninggal tersebut.
Langkah VI : Pelaksanaan Memberitahu ibu tantang hasil pemeriksaan Menjelaskan kepada ibu bahwa tekanan darah ibu, nadi, suhu dan pernafasan ibu dalam batas normal. Menjelaskan kondisi kehamilan ibu yang mengalami IUFD / janin yang ada dikandungannya sudah meninggal. Memberikan dukungan psikologis pada ibu Melibatkan anggota keluarga untuk memberikan dukungan kepada ibu pada suami atau orang terdekat ibu, supaya ibu bisa menerima keadaan anaknya. Memberikan pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi Menyarankan ibu untuk makan dan minum walaupun sedikit
Menjelaskan mengenai pilihan untuk mengeluarkan janin, yaitu dengan menunggu janin lahir sendiri, dengan kemungkinan akan menunggu dalam waktu lama dan tidak dapat ditantukan serta dapat menjadikan adanya resiko pada proses pembekuan darah atau pilihan kedua dengan dipicu (diinduksi) menggunakan oksitosin atau misoprosol dansectio saesaria jika letak lintang. Memberikan kepada keluarga untuk melihat dan melakukan kegiatan ritual bagi janin yang meninggal tersebut
Langkah VII : Evaluasi Ibu mengerti tentang kondisi kehamilannya saat ini bahwa ibu mengalami kematian janin Telah diberikan dukungan psikologis pada ibu dari pihak keluarga juga dari bidan yang bertugas, dan ibu sudah lebih tenang Ibu sudah makan nasi 1 porsi dan minum the manis 1 gelas. Ibu sudah mengerti bahwa janin harus segera dilahirkan dan memilih melahirkan secara induksi Ibu dan keluarga sudah menerima dan menandatangani inform consent
Thank you..