CASIS DAN PEMINDAH TENAGA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sistem Elektronik Chasis Dan Pemindah
Advertisements

PSK (Pengantar Sistem Kontrol)
BRAKE SYSTEM.
Motor stater NAMA: MOH.RIZAL NIM:
SISTEM KERJA HIDROLIK Eko Syaputra JURUSAN TEKNIK MESIN.
DUKUNGAN TEKNOLOGI Electronic brake-force distribution (EBD)
SISTEM STARTER DAIHATSU TRAINING CENTER.
EFI Electronic Fuel Injection
Valve Timing Valve timing diagram (2NZ-FE engine without VVT-i, leaded gasoline type)‏ Compression stroke Intake stroke TDC Valve overlap Intake valve.
SUSPENSI (suspension)
AUTOMATIC TRANSMISSION (A/T)
STARTING SYSTEM.
RANGKAIAN PENGENDALI MOTOR
ANDHIKA YUDHIARTO, ANALISIS SISTEM STARTER PADA MESIN HONDA GRAND CIVIC.
ELECTRICAL POWER STEERING ( EPS )
Sistem Pengendalian Motor
Kontrol Motor Induksi dan Motor Sinkron. Motor Induksi.
PENGANTAR SISTEM KONTROL
Oleh Danial Mandala Putra Misru Razi Darman Abd Gaffar Ahmad S.
Kontak-Kontak Mekanik
A SISTEM PENGAPIAN Fungsi :
8. katup (valve), fungsi dan simbolnya dalam sistem pneumatik
Mata Pelajaran : CHASIS SEPEDA MOTOR SUSPENSI / PEREDAM KEJUT
Melaksanakan perbaikan sistem kelistrikan bodi
BAB III CLUTCH AND BRAKE STEERING
PERAWATAN.
SISTEM PENGISIAN / CHARGING SYSTEM
KOPLING & REM Fanni Hilma N ( ) Ryanto Satya ( )
MELAKSANAKAN PERBAIKAN KELISTRIKAN BODI
VARIABLE VALVE TIMING – inteligent
Kelistrikan Engine Oleh: Otomotif, FT UMM Cak Sol.
Standby Power System (GENSET-Generating Set)
Mata Pelajaran : CHASIS SEPEDA MOTOR SUSPENSI / PEREDAM KEJUT
TEKNIK KONTROL OTOMASI / OTOMATISASI.
CASIS DAN PEMINDAH TENAGA
Electronic Fuel Injection
Teknik Kendaraan Ringan
ELEKTRIK SISTEM STATER.
1. Apakah EFI itu ? EFI adalah singkatan dari Electronic Fuel Injection. Dimana pengontrolan campuran udara dan bahan bakar dilakukan secara elektronik.
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
BAB VII BRAKE SYSTEM.
TRANSMISI MANUAL Uraian :
PENGANTAR SISTEM KONTROL
Garis Besar Garis Besar
GETARAN DAN KWALITAS MENGENDARAI
Alat Ukur dan Instrumentasi
MEGGER PENGUKURAN TAHANAN ISOLASI
Pengenalan dan Pengoperasian
Tugas kelistrikan otomotif sistem starter
BATERAI Baterai berfungsi untuk menyimpan arus listrik dan juga sebagai sumber arus listrik pada saat mesin kendaraan belum hidup.
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Aksi magnet Magnet Jika sebuah inti besi kita lilit dengan kawat tembaga, kemudian pada kawat tersebut kita alirkan arus listrik maka pada inti besi tersebut.
Wheel Alignment (Keselarasan Roda)
TRANSMISI MANUAL Uraian :
Ide Kontrol dari ABS (Anti-lock Brake System)
Charging System Oleh : Otomotif, FT-UMM Cak sol.
GETARAN DAN KWALITAS MENGENDARAI
SISTEM PENGGERAK KOPLING, KOPLING SENTRIFUGAL DAN kopling MAGNET
Training Center Jl. Rawa Sumur III C 3-5 Kawasan Industri Pulogadung Jakarta Timur Telp By Andi Sumirat System of Active Stability (SAS)
ELECTRICAL POWER STEERING ( EPS ) ELECTRIC POWER STEERING EPS BEKERJA BERDASARKAN KECEPATAN KENDARAAN DAN TENAGA PUTAR PENGEMUDI PADA STEERING WHEEL.
Elektrikal system Sistem stater pada LV 2542 Nama : Setio Vigriawan Winarno.
Charging System Otomotif, SMK Muh 1 Sleman Cak sol.
Oleh Gustrino Purba, S.Pd Memamahi karakteristik aktuator pada engine diesel.
Teknologi Energi Angin & Air
Electronic Fuel Injection. Perbandingan antara Karburator dengan EFI Pembentukan campuran udara dan bahan bakar Perbedaannya terdapat pada cara mendeteksi.
SISTEM REM ANTI LOCK (ANTI LOCK BRAKE SYSTEM) Uraian : Rem anti-lock ini berfungsi untuk mengerem kendaraan dengan cara tidak langsung mengunci (rem-tidak-rem-tidak-dan.
SISTEM STARTER. Standar Kompetensi 3.3. Menerapkan cara perawatan system stater Menjelaskan komponen-komponen motor stater Menerapkan cara.
Kelistrikan Kulkas (Refrigerator Electrical). Kali ini kita akan membahas tentang cara kerja rangkaian kelistrikan pada sebuah refrigerator dengan kontrol.
Aksi magnet Magnet Jika sebuah inti besi kita lilit dengan kawat tembaga, kemudian pada kawat tersebut kita alirkan arus listrik maka pada inti besi tersebut.
Suaatu sistem pengaturan pada engine yang mengatur dan mengontrol seluruh sistem pada engine, yang dikendalikan oleh Electronic Control Unit (ECU), sehingga.
Transcript presentasi:

CASIS DAN PEMINDAH TENAGA SUSPENSI

SUSPENSI ROLLING YAWING DOUBLE WISHBONE (IN WHEEL TYPE, REAR) MC.PHERSON STRUT (FRONT) DOUBLE WISHBONE (FRONT) MCPHERSON STRUT (FRONT) Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

Fungsi sistem suspensi Untuk mendapatkan Tingkat kenyamanan kendaraan Sistem suspensi untuk mengisolasi atau mengurangi getaran yang terjadi pada body kendaraan akibat ketidakrataan dari permukaan jalan Men suppport kestabilan pengendaraan Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

GENERAL OSCILLATION OF SPRUNG WEIGHT Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

GENERAL ROLLING When turning or running on a bumpy road, the springs on one side of the vehicle expand, while those on the other side contract. This causes the vehicle body rolling in the side-to-side direction. Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

GENERAL Yawing Yawing is a turning motion around the vertical axis of the vehicle. Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

Macam-macam suspensi, ditinjau dari sistem pengendalian suspensinya Suspensi pasif Suspensi semi aktif Suspensi aktif Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

SUSPENSI PASIF Suspensi kendaraan yang komponennya menggunakan mekanik dan hydrolic yang tujuannya meredam getaran dan gerakan yang mempengaruhi kendaraan sehingga mengurangi kenyamanan dan kestabilan kendaraan Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

MACAM-MACAM SUSPENSI PASIF Suspensi depan : Type wishbone Type mac.pherson Double wishbone Suspensi belakang: Type leaf spring Type double wishbone Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

LEAF SPRING SUSPENSIONS   Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

Variable Rate Radius Rod Spring Suspension Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

Shackle Type Leaf Spring Suspension Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

Slipper Mounting Leaf Spring Suspension Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

Double Slipper Type Leaf Spring Suspension Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

DOUBLE WISHBONE (FRONT) HIGH-MOUNTED UPPER ARM TYPE (EF SONATA, XG) ADVANTAGES • Flexibility of suspension design (high performance) • Better lateral stiffness DISADVANTAGES • Inferiority of cost, weight Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

MULTI LINK SYSTEM (FRONT) * Vehicle: Audi A4, A6 Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

MULTI LINK SYSTEM (FRONT) * Vehicle: Mercedes-Benz S-class(99), MMC Eterna(92) Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

MULTI LINK SYSTEM (FRONT) * Vehicle: Nissan Infiniti Q45(89), 300Z(88), Sunny(97), Maxima(98) Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

DOUBLE WISHBONE (IN WHEEL TYPE, REAR) * Vehicle: Audio A4 (4WD) * Vehicle: Audio A4 (4WD) ADVANTAGES • Geometry control is good • Roll center height can be optimized DISADVANTAGE • Weight, cost, space is not good • Inferior lateral rigidity Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

MULTI LINK SYSTEM (REAR) * Vehicle: Mercedes-Benz 190E (82) ADVANTAGES • High flexibility of suspension design • Compatibility of riding and handling is possible. DISADVANTAGES • Hard of optimal suspension design High skill and experience • High cost Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

Suspensi semi aktif Penggunaan suspensi mekanik yang digabungkan dengan pengendalian sochk absorber melalui penggunaan pengendalian fluida /FLUIDA ELEKTRO-RHEOLOGI (FER) menggunakan electric sebagai pengendalian kekentalan fluida. Daya tahan (resistansi) alir fluida itumeningkat sebanding dengan medan listrik ketika dikenakan padanya medan listrik AC sebesar 4 kV/mm. Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

MEKANISME KERJA FER/ FLUIDA ELEKTRO-RHEOLOGI Ketika medan listrik eksternal dikenakan pada fluida elektro-rheologi (FER), kekentalan (viskositas) fluida meningkat dengan karakter Bingham plastic. Pada keadaan ini titik yield (batas minimum yield stress) dapat diamati sebagai fungsi dari besarnya medan listrik yang dikenakan. Dan ketika medan listrik dihilangkan,maka viskositas fluida kembali normal pada keadaan awal dengan karakter seperti layaknya fluida Newton. Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

KARAKTERISTIK FER/FLUIDA ELEKTRO-RHEOLOGI Karakteristik FER yang biasa dijumpai adalah sebagai berikut: 1. Shear stress terinduksi besar. 2. Kerapatan arus yang terjadi kecil, sehingga konsumsi daya juga kecil. 3. Viskositas pada medan nol adalah rendah, dan fluiditasnya baik. 4. Respons sangat cepat (dalam milidetik). 5. Durabilitas cukup baik. 6. Partikel fasa terdispersi tidak mengendap untuk waktu yang lama. 7. Dapat bereaksi terhadap medan listrik AC ataupun DC. 8. Shear stress terinduksi hampir tidak dipengaruhi shear rate. 9. Shear stress terinduksi yang besar dapat diperoleh walaupun mendapat shear rate yang tinggi. 10. Jangkauan daerah temperatur operasi lebar. Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

Suspensi aktif Suspensi aktif adalah suspensi yang menggunakan mikrokontroler/mikro processor sebagai pengendali kenyamanan Kendaraan Dan pengendali keamananan pengendaraan yang disebut dengan ECU Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

Apa itu EMS & Suspensi Udara? Gambaran Kerangka dari EMS Penggerak kendali suspensi ECU Shock absorber Sensor Sakelar penyeleksi Anti-dive ketika pengereman Stabilitas berkendara pada kecepatan tinggi Anti-roll ketika berbelok Gambaran Suspensi meningkatkan kenyamanan berkendara dan berforman berkendara dari suatu kendaraan. EMS (Electronically-Modulated Suspension) dan susupensi udara secara elektronik mengendalikan tenaga damping dari shock absorbers dan pegas udara untuk lebih meningkatkan kenyamanan berkendara dan berforman berkendara dari suatu kendaraan. Kenyamanan berkendara ketika melaju normal Anti-squat pada starter dan penekanan gas (1/1)

Apa itu EMS & Suspensi Udara? Gambaran Kerangka dari EMS Penggerak kendali suspensi ECU Shock absorber Sensor Sakelar penyeleksi Anti-dive ketika pengereman Stabilitas berkendara pada kecepatan tinggi Anti-roll ketika berbelok Gambaran EMS EMS adalah singkatan dari "Electronically- Modulated Suspension". Ukuran dari mulut/lubang shock absorber diuabah sehingga jumlah aliran oli disesuaikan, menyebabkan tenaga damping bervariasi. Tenaga damping dikontrol secara otomatis oleh EMS ECU (electronic control unit) sesuai dengan kondisi sakelar pemilih dan kondisi laju kendaraan. Hal ini menjamin peningkatan kenyamanan mengendara dan memberikan stabilitas berkendara yang tinggi. Fungsi diagnosa dan fungsi penyelamat kegagalan juga diberikan. Kenyamanan berkendara ketika melaju normal Anti-squat pada saat starter dan menginjak gas (1/1)

Apa itu EMS & Suspensi Udara? Gambaran Kerangka dari EMS Penggerak kendali suspensi ECU Shock absorber Sensor Sakelar penyeleksi Anti-dive selama pengereman Stabilitas berkendara pada kecepatan tinggi Anti-roll ketika berbelok Gambaran Suspension Udara Susupensi udara menggunakan ECU untuk mengendalikan susupensi sedcara elektronik yang menggunakan pegas udara yang memanfaatkan elastisitas dari udara yang ditekan. Ada juga beberapa model yang mengkombinasikan suspensi udara dengan EMS. Suspensi udara mempunyai featur-featur berikut ini. Tenaga damping bisa dirubah. Tingkat pegas dan ketinggian kendaraan dapat dirubah dengan menyesuaikan volume udara. Fungsi diagnosa dan fungsi penyelamat kegagalan juga tersedia. Kenyamanan berkendara ketika melaju normal Anti-squat pada saat starter dan menginjak gas (1/1)

Apa itu EMS & Suspensi Udara? Karakteristik 1.Mode perubahan (1) Penyeleksian mode damping Sakelar penyeleksi mode damping Posisi sakelar NYAMAN ( NORM) SPORT Tenaga damping: lembut kaku (2) Pengendali ketinggian Kenyamanan berkendara Stabilitas melaju Sakelar pengendli ketinggian Karakteristik EMS & suspensi udara mempunyai feature-feature berikut. 1. Perubah mode (1) Pemilihan mode damping Tenaga damping dari shock absorber dapat diubah dari halus menjadi kaku. (2) Kendali ketinggian (hanya suspensi udara) Setting ketinggian kendaraan dapat diubah dari rendah ke tinggi. Ada lampu-lampu indikator yang menunjukkan baik status mode damping maupun kendali ketinggian. Posisi sakelar Normal Tinggi Tinggi kendaraan Rendah Tinggi (1/4)

Apa itu EMS & Suspensi Udara? Karakteristik 2.Tenaga pengurangan (Damping force) dan kontrol rata-rata pegas (1) Pengendali anti-squat (2) Pengendali anti-roll (3) Apengendali anti-dive (4) Pengendali kecepatan tinggi Karakteristik 2. Tenaga damping dan kendali tingkat pegas (1) Kendali anti-squat Mengubah tenaga damping menjadi lebih keras. Ini menekan kondisi seperti jongkok saat akselerasi, sehingga meminimalkan perubahan pada postur kendaraan. (2) Kendali anti-roll Mengubah tenaga damping menjadi lebih keras. Ini menekan kondisi bergulir, sehingga meminimalkan perubahan pada postur kendaraan, dan memberikan kemampuan kontrol yang sangat baik. (3) Kendali anti-dive Mengubah tenaga damping menjadi lebih keras. Ini menekan kondisi penurunan hidung kendaraan (nose-diving) saat pengereman, sehingga meminimalkan perubahan pada postur kendaraan. (4) Kendali kecepatan tinggi (hanya mode normal) Mengubah tenaga damping menjadi lebih keras. Kontrol ini memberikan kestabilan pengemudian dan kemampuan mengontrol yang sangat baik pada kecepatan tinggi. (5) Konntrol shift-squat (hanya kendaraan A/T) Kontrol Shift-squat (hanya pada kendaraan A/T) Ini membatasi jumlah dari rear-end squat ketika kendaraan berada pada transmisi otomatis mulai berjalan. Saat transmisi berpindah dari "N" atau "P" range, tenaga damping diset menjadi lebih keras . (5) Pengendali shift-squat N D (2/4)

Apa itu EMS & Suspensi Udara? Karakteristik (6) Pengendali semi-actif Pengendali jalan kasar/sukar Pengendali pitching Karakteristik (6) Kendali semi-active Mengubah dengan halus tenaga damping ke nilai yang dituju yang sesuai dengan perubahan-perubahan pada permukaan jalan atau kondisi pengemudian. Maka, kenyamanan berkendara yang baik telah dihasilkan pada saat memastikan performa pengurangan getaran tingkat tinggi. EMS sky-hook: Dengan membuat kendaraan berada pada kondisi sky-hook secara konstan akan mendapatkan kinerja kendaraan yang stabil sehubungan dengan perubahan pada kondisi jalan. Pada sky-hook EMS dengan menggunakan teori ini, gerakan naik dan turun dari badan kendaraan terasa dan sebuah komputer akan mengontrol dan menyesuaikan gerakan dari peredam guncangan dengan baik. Sistem ini sangat memperbaiki kenyamanan berkendara dan kestabilan pengemudian. Pada model-model terakhir, seperti pada LS430, kontrol semi-active dari kontrol tenaga damping telah berubah dari kontrol sky-hook menjadi kontrol non-linear H_ untuk mendapatkan kontrol yang lebih baik lagi. Sebagai hasilnya, kenyamanan berkendara telah terlaksana. Pengendali bouncing (3/4)

Apa itu EMS & Suspensi Udara? Karakteristik 3.Pengendli ketinggian kendaraan (1) Pengendali auto-leveling (2) Pengendali kecepatan tinggi (3) Kontrol starter switch-off Meoda untuk menunda pengendalian ketinggian kendaraan Karakteristik 3. Kendali ketinggian kendaraan (1) Kendali auto-leveling Menjaga tinggi kendaraan pada tingkat yang konstan tanpa melihat pada beban penumpang dan bagasi. Operasi dari tombol kontrol tinggi mengubah tinggi kendaraan yang dituju menjadi tingkat "normal" atau "tinggi”. (2) Kendali kecepatan tinggi Mengontrol tinggi kendaraan menjadi lebih rendah daripada tinggi yang dipilih oleh tombol kontrol tinggi (ke posisi yang lebih renda bila dipilih "normal" atau ke posisi normal bila dipilih "tinggi") saat kendaraan dikemudikan pada kecepatan yang disarankan atau lebih. Ini memberikan aerodinamis dan kestabilan yang baik pada kecepatan tinggi . (3) Kendali starter switch-off Mengurangi tinggi kendaraan menjadi tinggi yang diinginkan bila tinggi kendaraan menjadi lebih tinggi dari yang diinginkan karena pengurangan berat penumpang maupun beban barang setelah switch pembakaran dimatikan. Hal ini akan membuat postur kendaraan lebih baik saat diparkir. Petunjuk: Metoda menunda kendali ketinggian kendaraan: Sebelum merendahkan kendaraan atau menaikkannya, yakinkan bahwa switch pembakaran dalam kondisi OFF. Bila kendaraan harus dinaikkan dalam kondisi mesin menyala, lompati terminal-terminal TD dan EI dari TDCL atau OPB dan CG dari DLC3 (Data Link Connector 3) untuk menghentikan kerja kontrol tinggi kendaraan dari ECU suspensi udara. Untuk kendaraan dengan switch kontrol tinggi ON/OFF, putar switch menjadi OFF. TDCL DLC3 OPB TD EI CG (4/4)

Konstruksi Lokasi dan fungsi 1.Sakelar Lokasi dan fungsi (3) Lampu indikator mode damping dan lampu indikator ketinggian kendaraan (2) Sakelar pengendali ketinggian (1) Sakelar penyeleksi mode damping Lokasi dan fungsi 1. Sakelar-sakelar (switches) (5) Tombol door courtesy (4) Sakelar lampu berhenti (1/3)

Konstruksi Lokasi dan fungsi Lokasi dan fungsi (1) Sakelar penyeleksi mode damping Sakelar penyeleksi mode damping Lokasi dan fungsi (1) Sakelar pemilih mode damping Sakelar ini dapat merubah tenaga damping shock absorber. Penempatan posisi dan detil-detil sakelar tergantung pada model, numun switching dari COMFORT (atau NORM) ke SPORT merubah tenaga damping dari halus ke keras. Posisi sakelar: NYAMAN (NORM) SPORT Kaku Tenaga damping Lembut (1/3)

Konstruksi Lokasi dan fungsi Lokasi dan fungsi (2) Sakelar pengendali ketinggian Sakelar pengendali ketinggian Lokasi dan fungsi (2) Sakelar kendali ketinggian Kendali ini merubah setting ketinggian kendaraan. Setting posisi dan detail-detail tergantung pada mode, namun switching dari NORM (atau LOW) ke HIGH merubah ketinggian kendaraan dari rendah ke tinggi. Posisi sakelar: NORM TINGGI Tinggi Ketinggian kendaraan: Low (1/3)

Konstruksi Lokasi dan fungsi Lokasi dan fungsi (3) Lampu indikator mode damping dan lampu indikator ketinggian kendaraan Lampu indikator mode damping SPORT 1000 RPM HEIGHT HI Lokasi dan fungsi (3) Lampu indikator mode damping dan lampu indikator ketinggian kendaraan Lampu indikator mode damping dinyalakan oleh mode pemilihan dengan sakelar pemilihan mode damping. Lampu indikator ketinggian kendaraan dinyalakan oleh mode pemilihan dengan sakelar kendali ketinggian. Dan, lampu-lampu indikator ini berkelap-kelip saat sistem gagal berfungsi. Ini dari lampu indikator ini tergantung dari model. (4) Sakelar lampu berhenti (5) Sakelar door courtesy AVERAGE 0.0MPG Lampu indikator ketinggian kendaraan (1/3)

Konstruksi Lokasi dan fungsi 2.Sensors Lokasi dan fungsi (1) Sensor sudut stir (3) Sensor pengurangan kecepatan Lokasi dan fungsi 2. Sensor-sensor (2) Sensor kendali ketinggian (2) Sensor kendali ketinggian (3) Sensor pengurangan kecepatan (2/3)

Konstruksi Lokasi dan fungsi Lokasi dan Fungsi Sensor sudut stir Photo interrupter Depan Disk tetap Signal photo interrupter Posisi netral Berlawanan arah jarum jam 1.5 Searah jarum jam ON OFF SS1 ON OFF SS2 Lokasi dan Fungsi Sensor sudut stir Sensor sudut stir diletakkan pada rangkaian sakelar signal berbelok dan mendeteksi arah dan sudut stir. Sensor terdiri dari 3 3 photo interrupters dengan fase-fase, dan disk terkunci yang menginterupsi lampu untuk menyalakan phototransistor ON dan OFF untuk mendeteksi arah dan sudut stir. ON OFF SS3 Netral Berlawanan arah jarum jam Searah jarum jam (2/3)

Konstruksi Lokasi dan fungsi Lokasi dan Fungsi Sensor pengurangan kecepatan Melambung Penghubung kendali Resistor variabel Memantul Lokasi dan Fungsi (2) Sensor kendali ketinggian Sensor kendali ketinggian dimasukkan ke setiap roda. Sensor ini mengubah perubahan pada ketinggian kendaraan ke perubahan pada kendali penghubung sudut putaran. Kemudian, hasilnya dideteksi dalam bentuk berubahan voltage. Ketika kendaraan mejadi lebih tinggi, voltage signal menjadi lebih tinggi; ketika kendaraan menjadi lebih rendah, voltage signal turun. Tinggi (memantul) Hubungan sendor kendali ketinggian Ketinggian Normal 2.5 V Rendah (melampung) Rendah Voltage Tinggi (2/3)

Konstruksi Lokasi dan fungsi Lokasi dan Fungsi Rongga (diaphragm) Circuit elekronik Disk keramik Piezoelectric Rongga (diaphragm) Disk keramik Piezoelectric Lokasi dan Fungsi (3) Sensor perlambatan (deceleration) Sensor akselerasi/perecepatan depan disatukan dengan sensor kendali ketinggian depan dan sensor akselerasi/kecepatan belakang dipasang di bagasi barang. Sensor-sensor akselerasi/kecepatan mengubah deformasi dari disk keramik piezoelectric ke dalam signal elektrik dan akselerasi/kecepatan arah vertikal kendaraan dideteksi. Ketika akselerasi/kecepatan kendaraaan ke atas, yaitu tenaga ke atas, volatage signal meningkat; ketika tenaga ke bawah diterima, voltage signal turun. Penambahan kecepatan 2.5 V Rendah Voltage Tinggi (2/3)

Konstruksi Lokasi dan fungsi 3.ECU/aktuator (penggerak) (2) Penggerak kendali suspensi (1) EMS / ECU suspensi udara Lokasi dan Fungsi 3. ECU/penggerak-penggerak (5) Pentil kendali ketinggian (3) Shock absorber dengan silinder pneumatic (4) Compressor dan rangkaian pengering (3/3)

EMS / Air suspension ECU Konstruksi Lokasi dan fungsi Penggerak kendali suspensi EMS / Air suspension ECU Sensor Lokasi dan Fungsi (1) EMS/ECU suspensi udara EMS/ECU suspensi udara berperan untuk memproses siganl-signal yang diterima dari sensor dan selector switch (sakelar pemilih) dan mengubah mereka menjadi signal untuk menggerakkan actuators (penggerak) dan pentil (valve). Sakelar penyeleksi Shock absorber/shock absorber dengan silinder Pneumatic (3/3)

Konstruksi Lokasi dan fungsi Lokasi dan Fungsi Stator 120 (9 steps) Halus Kumparan Baling-baling magnetik Batang output ke pentil pemutar Lokasi dan Fungsi (2) Penggerak kendali suspensi Aktuator/penggerak kendali suspensi diletakkan pada bagian atas dari setiap shock absorber/silinder pneumatic. Aktuator ini merubah tenaga damping shock absorber dengan batang output yang memutar pentil rotary shock absorber. Sudut rotasi/putaran dari pentil rotary (batang output) dikendalikan oleh signal-signal dari EMS/ECU suspensi udara. 15  Firm (3/3)

Konstruksi Lokasi dan fungsi Lokasi dan Fungsi Penggerak kendali suspensi Ruangan udara Penghenti lambungan Silinder pneumatic Rongga menggulung Bantalan pemantulan Pentil damping halus Gas nitrogen bertekanan rendah Pentil pemutar Shock absorber Pentil damping keras Lokasi dan Fungsi (3) Silinder pneumatic dengan shock absorber/shock absorber Silinder pneumatic terdiri dari variable tenaga damping shock absorber yang berisi gas nitrogen bertekanan rendah dan sebuah ruangan udara dengn kapasitas udara ditekan yang besar untuk mewujudkan kenyamanan berkendara yang sangat baik. Untuk memindahkan (switch) tenaga damping shock absorber, disediakan pentil damping keras dan pentil damping halus. Tenaga damping divariasikan oleh pentil rotary, yang mengubah rasio dari oli yang melewati pentil. (3/3)

Konstruksi Lokasi dan fungsi Lokasi dan Fungsi Motor Pengering Lokasi dan Fungsi (4) Kompresor dan rangkaian pengering Kompresor dan rangkaian pengering mempunyai konstruksi yang tidak dapat dipisahkan dengan kompresor dan motor untuk membuat udara yang ditekan yang diperlukan untuk meningkatkan ketinggian kendaraan, pengering untuk mengurangi kelembaban di udara yang ditekan yang dibuat oleh kompresor, dan pentil pembuang untuk mengosongkan udara yang ditekan ke atmosfir dari silinder pneumatic. Kompresor (3/3)

Konstruksi Lokasi dan fungsi Lokasi dan Fungsi Pentil solenoid Pentil solenoid Silinder Pneumatic Lokasi dan Fungsi (5) Pentil kendali ketinggian Pentil kendali ketinggian mengendalikan aliran udara yang ditekan ke dan dari silinder-silinder pneumatic tergantung pada signal dari ECU suspensi udara. 2 pentil kendali ketinggian tersedia, satu di depan dan satu lagi di belakang. dari kompresor (3/3)

Diagnosa & penyelamat kegagalan C1711 DLC3 HEIGHT HI Diagnosa and Penyelamatan kegagalan (fail-safe) 1. Diagnosa Bila EMS/suspensi udara ECU mendeteksi suatu malfungsi pada sistem ini, maka ECU memberikan tanda pada mode damping atau lampu indikator ketinggian kendaraan untuk memperingatkan pengemudi akan adanya malfungsi tersebut. ECU juga akan menyimpan kode dari malfungsi. Membaca DTC DTC dapat dibaca dengan menghubungkan hand-held tester ke DLC3 untuk berkomunikasi dengan ECU secara langsung atau dengan menyebabkan hubungan pendek antara terminal- terminal TC dan CG dari DLC3 dan mengawasi pola kedip. Membersihkan DTC DTC dapat dibersihkan dengan menghubungkan hand-held tester ke DLC3 atau dengan menyebabkan hubungan pendek antara terminal-terminal TC dan CG dari konektor cek dan menekan pedal rem sebanyak 8 kali atau lebih dalam waktu 5 detik . 2. Penyelamat kegagalan (fail-safe) Bila ECU mendeteksi suatu malfungsi pada sensor atau aktuator manapun, ECU akan memblokir kontrol ketinggian kendaraan dan/atau kontrol tenaga damping. AVERAGE TC Code 11 ON OFF Code 11 Code 11 CG DLC3 Diagnosa & penyelamat kegagalan (1/2)

Diagnosa & penyelamat kegagalan 3.periksa signal input (mode tes)/ 4.Periksa kondisi pengendali tenaga damping 3. Periksa signal input (mode tes) HEIGHT HI Ts AVERAGE CG DLC3 DLC3 Diagnosa and Penyelamatan kegagalan (fail-safe) 3. Pemeriksaan signal input (mode tes) Cek signal input adalah untuk melihat apakah signal dari sensor steering dan tombol stop light, dll. dijadikan input secara normal ke ECU. Dengan menghubungkan TS dan CG dari DLC3 dengan SST dan melakukan operasi yang disarankan, signal input dapat dibaca dari pola saat lampu indikator menyala. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan menghubungkan hand-held tester dan membaca signal input darinya. Ini tergantung dari model. Untuk detailnya, lihat Repair Manual. 4. Pemeriksaan kondisi pengendalian tenaga damping Dengan DLC3 TS dan CG terhubung ke SST, anda dapat memeriksa perubahan pada tenaga damping peredam guncangan dengan mengoperasikan tombol kontrol peredam atau dengan menekan pedal rem. Ini tergantung dari model. Untuk detailnya, lihat Repair Manual. 4. Periksa kondisi pengendali tenaga damping Ts Pedal rem Kaku DLC3 CG Tenaga damping halus (2/2)

MCPHERSON STRUT (FRONT) Shock absorber Coil spring ADVANTAGES • Simple structure (Light, Low cost) • More Engine room • Little changes of tire alignment by the tolerance while installing parts DISADVANTAGES • Limitation of a kinematic design of the suspension - Roll center height variation is big - Variation characteristics of Camber is inferior • Camber rigidity is inferior • Hard to reduce a hood height Shock absorber Coil spring Drive shaft Tie rod Drive shaft Tie rod Stabilizer bar (Anti-roll bar) “L” type lower arm Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

MCPHERSON STRUT (FRONT)HMC Vehicle: Accent, New Accent(LC), Trajet, Centennial Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

DOUBLE WISHBONE (FRONT) ADVANTAGES • Flexibility of suspension design • Easy to reduce hood height DISADVANTAGES • Inferiority of cost, weight and using the Engine-room space • Big changes of tire alignment by the tolerance while installing parts • Higher load on arms and a vehicle body when the distance between an upper arm and lower arm is small, IN WHEEL TYPE Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

SPESIFIKASI SUSPENSI Rear suspension Front suspension Rear suspension Atos Macpherson strut with coil spring Torsion axle Accent Macpherson strut with coil spring Dual link Lantra Macpherson strut with coil spring Dual link Tiburon Macpherson strut with coil spring Dual link Sonata Macpherson strut with coil spring Multi link Double wishbone with stabilizer bar Double wishbone with a torsion bar in the upper arm H-100 in the upper arm H-1 XG 25, 30 EF Sonata Multi link Multi link 5-link coil spring Leaf spring Front suspension Rear suspension Atos Macpherson strut with coil spring Torsion axle Accent Macpherson strut with coil spring Dual link Lantra Macpherson strut with coil spring Dual link Tiburon Macpherson strut with coil spring Dual link Sonata Macpherson strut with coil spring Multi link Double wishbone with stabilizer bar Double wishbone with a torsion bar in the upper arm Vehicles Atos Accent Lantra Tiburon Sonata H-100 H-1 XG 25, 30 EF Sonata Multi link Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

SEMOGA SEMOGA TERIMAKASIH semoga sukses Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

ELEKTRIK SISTEM STATER

SISTEM STATER Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

JENIS JENIS MOTOR STATER SISTEM STATER Sistem start berfungsi sebagai awalan untuk menghidupkan ENGINE/MOTOR dimana tenaga yang diperlukan untuk menghidupkan diperoleh dari tenaga baterai. Motor starter yang umum digunakan ada dua jenis yaitu 1. starter konvensional dan 2. starter reduksi. Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

1. BAGIAN-BAGIAN SISTEM STATER KONVENSIONAL Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

2. BAGIAN-BAGIAN SISTEM STATER REDUKSI Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

Sistem Starting

Prinsip Dasar Starting Motor

Konstruksi Dasar Starting Motor

YOKE DAN POLE Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

FIELD COIL Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

ROTOR DAN BAGIAN BAGIANNYA Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

BRUSH Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

Armature brake Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

DRIVE LEVER Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

Starter clutch Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

PINION SWICTH/SAKLAR MAGNIT Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

CARA KERJA STATER Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

STATER SAAT OFF Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

SAAT PINION BERKAITAN PENUH KONTAK STATER ON Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

SAAT STATER KUNCI ON STATER RUNNING Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

SISTEM PENGISIAN / CHARGING SYSTEM ELEKTRIK SISTEM PENGISIAN / CHARGING SYSTEM

SISTEM PENGISIAN / CHARGING Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

BAGIAN BAGIAN CHARGING SYSTEM Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

KONTRUKSI ALTERNATOR Konstruksi alternator terdiri dari : Pulli, berfungsi untuk tempat tali kipas penggerak rotor Kipas, berfungsi untuk mendinginkan diode dan kumparan-kumparan pada alternator Rotor, berfungsi untuk membangkitkan kemagnetan. Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

STATOR Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

RECTIFIER Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

REGULATOR Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

RANGKAIAN CHARGING SISTEM Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

CARA KERJA RANGKAIAN Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs

Alternator

Skematik Charging System

Teknologi dan Rekayasa-harpa /smkn1 sgs