Potret Umum Kekerasan Jurnalis 2012 Januari-Mei tercatat 14 kasus kekerasan. Pelaku : anggota DPRD (3), polisi (5), PNS (2), mahasiswa (1), ormas (2), orang tak dikenal (1). Kekerasan terjadi di Solo, Surabaya, Gorontalo, Purworejo, Manokwari, Jember, Sumenep, Banda Aceh, Sumedang, Jakarta, termasuk 5 kasus perusakan alat liputan 2010 – 52 kasus 2011 – 45 kasus Penyebab kekerasan : (1) kondisi negara yang chaotic, (2) aparat hukum tidak tegas, (3) aparat/pejabat/masyarakat terlibat dalam kekerasan, (4) ketidakprofesionalan wartawan, (5) tidak ada pembelaan/perlindungan dari kantor media. Ancaman Kekerasan terhadap Jurnalis Meluasnya kekerasan struktural Pembiaran oleh aparat (by omission) Impunitas – kekebalan hukum bagi pelaku kekerasan dan pembunuhan jurnalis --- ada 10 kasus pembunuhan jurnalis yang belum terungkap
Yang Terbunuh Dalam Tugas 1999 : AGUS MULYAWAN (26), wartawan Indonesia bekerja untuk Asia Press (Jepang) tewas ditembak milisi Timor Timur (Tim Alfa) di dekat Los Palos, 25 September 1999. Jenazah Agus Mulyawan ditemukan di dasar sungai Verukoco, Apikuru, Kabupaten Lautem, Minggu 26 September 1999 bersama delapan mayat lainnya. Agus adalah wartawan Indonesia yang tewas di medan perang pasca referendum TIMTIM yang dimenangkan rakyat Timor Leste pada 4 September 1999. 2003 : Sori ERSA SIREGAR (52), wartawan RCTI, tewas saat meliput konflik Aceh tahun 2003. Sebelumnya, pada 1 Juli 2003, Ersa Siregar dan juru kamera Ferry Santoro, dilaporkan hilang di Kuala Langsa, Aceh Timur. Empat hari kemudian mobil Kijang yang dipakai Ersa & Ferry ditemukan di Langsa, Aceh Timur. Pada 29 Desember 2003, terjadi baku tembak antara pasukan TNI dengan GAM di Kuala Maniham, Simpang Ulim, Aceh Timur, yang menjadi hari kematian Ersa Siregar. Kameraman Ferry Santoro, kembali dengan selamat. 2010 : RIDWAN SALAMUN, kontributor SUN TV di wilayah Tual, Maluku Tenggara, tewas dikeroyok sekelompok warga saat meliput bentrokan warga kompleks Banda Eli melawan warga Dusun Mangun, Desa Fiditan, Kota Tual, 20 Agustus 2010. Kasusnya masih ditangani Polres Tual dan Polda Maluku.
Mereka Dibunuh Karena Berita 1996 : FUAD MUHAMMAD SYAFRUDIN (UDIN, 32) –wartawan Harian Berita Nasional (Bernas) Yogyakarta meninggal di RS Bethesda Yogya pada 16 Agustus 1996. Tiga hari sebelumnya (13/8/96) Udin dianiaya orang tak dikenal di rumahnya di daerah Bantul. Sebelum dibunuh Udin sering menulis berita kritis tentang kebijakan pemerintah Orde Baru dan militer. Sejak 1998 AJI mengabadikan namanya dalam Udin Award. 2005, ELYUDIN TELAUMBANA (wartawan Harian Berita Sore), koresponden Pulau Nias, Sumatera Utara. Elyudin diculik sekelompok orang orang tak dikenal di Teluk Dalam pada 24 Agustus 2005, setelah memberitakan kecurangan Pilkada di Kabupaten Nias Selatan. Sampai hari ini jasad Elyudin hilang dan tak pernah ditemukan. 2006, HERLIYANTO, wartawan Jember News dan pembantu lepas Radar Surabaya di Probolinggo. Herliyanto ditemukan tewas 29 April 2006 di hutan jati Probolinggo, Jatim. Polisi memastikan kematian Herliyanto terkait pemberitaan korupsi anggaran pembangunan oleh mantan Kepala Desa Tulupari. Tapi Pengadilan Negeri (PN) Sidoarjo membebaskan dua pelaku dari tuntutan hukum karena tidak cukup bukti dan satu dianggap gila. 2009, Anak Agung Narendra Prabangsa, wartawan Radar Bali (Jawa Pos Group), ditemukan tewas di pelabuhan Padang Bai, 16 Februari 2009. Polisi mendapat informasi dari komunitas pers, menangkap 10 tersangka terkait pemberitaan kasus korupsi dana pendidikan yang melibatkan keluarga Bupati Bangli. Para pelaku akhirnya divonis penjara seumur hidup oleh PN Denpasar, Bali. Kasus Prabangsa merupakan satu-satunya kisah sukses pengungkapan pembunuhan wartawan oleh aparat penegak hukum.
Mereka Yang Masih Misteri 2010, Muhammad Syaifullah (Iful), 43, Kepala Biro Harian Kompas Kalimantan Timur, meninggal di rumahnya Jalan Mediterania, Balikpapan, pada 26 Juli 2010. Polisi mengatakan Iful meninggal karena sakit. Namun ada yang percaya Iful “diracun” oleh mereka yang tak menyukai berita-beritanya tentang kerusakan hutan di Kalimantan. 2010, Ardiansyah Matrais (Ardi), wartawan Tabloid Jubi/Merauke TV ditemukan tewas 29 Juli 2010 di Gudang Arang, Sungai Maro, Merauke, Papua, dengan kondisi penuh luka. Polres Merauke yakin Ardi tewas tenggelam. Tak ada penyelidikan lebih lanjut soal ini. 2010, Alfrets Mirulewan (Alfred), ditemukan tewas di Pelabuhan Pulau Kisar, Maluku Tenggara Barat (MTB), 18 Agustus 2010. Alfrets adalah pimred tabloid Pelangi di MTB, bersama Leksi Kikilay melakukan investigasi kelangkaan BBM di Pulau Kisar yang diduga melibatkan aparat. Polisi menyatakan Alfrets dibunuh, tapi semua tersangka mencabut BAP-nya. Naimullah (jurnalis HarianSinar Pagi di Kalimantan Barat, ditemukan tewas pada 25 Juli 1997) dan Muhammad Jamaluddin (juru kamera TVRI di Aceh, ditemukan tewas pada 17 Juni 2003) Kampanye Lawan Impunitas, Adili Pembunuh Jurnalis 2012 EkoMaryadi | Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) | 2011-2014