Pengambilan Keputusan, Kekuasaan, dan Politik dalam Organisasi Erlina Febrilia Wahyu Ningsih Widya Anggreni
Pengambilan Keputusan dalam organisasi Pengambilan keputusan berdasarkan hierarki Pengambilan keputusan berdasarkan fungsi
Perbedaan Keputusan Strategis dan Operasional Keputusan strategis yang tepat akan mempengaruhi pengambilan keputusan operasional yang dilakukan oleh jajaran pelaksana. Ciri – Ciri Keputusan Strategis Kompleksitas structural Kompleksitas dinamic Informasi tidak lengkap Ketidakpastian bersifat inheren
Teori Rasionalitas Terbatas menurut Simon Informasi tidak lengkap Kompleksitas masalah yang dihadapi Keterbatasan kapasitas pengolahan informasi manusia Keterbatasan waktu yang tersedia dalam pengambilan keputusan Politik internal
Kelemahan dan keterbatasan dalam pengambilan keputusan Mengabaikan informasi penting Berfokus pada informasi yang cocok dengan perasaan Terlalu cepat melakukan goal – drift Tidak mengacuhkan peluang – peluang yang belum pernah tergali Lebih suka pada peluang – peluang baru
Proses Pengambilan Keputusan Dua faktor penentu pengambil keputusan : Sepakat atau tidak sepakat mengenai cara Sepakat atau tidak sepakat mengenai tujuan
Model Proses Keputusan Efektif Proses Keputusan Rasional Proses Keputusan Koalisi Proses Keputusan Coba- Coba Proses Keputusan Tong Sampah
Peran Intuisi dalam pengambilan Keputusan Intuisi sering dianggap sebagai produk “otak kanan” . Merupakan lawan dari keputusan rasional yang merupakan otak kiri manusia. Menurut Agor, keputusan intuitif lahir dari kemampuan seseorang mengintegrasikan dan menggunakan informasi dari otak kiri maupun kanan. Jadi, perpaduan data faktual dan yang berupa perasaan ( feeling).
Intuisi menjadi penting ketika, Permasalahan dengan ketidakpastian yang tinggi. Sangat sedikit contoh yang serupa. Variabel- variabel tidak bisa diprediksi secara ilmiah Fakta- fakta yang tersedia sangat sedikit. Analisis data tidak banyak membantu. Terdapat sejumlah alternatif masalah yang memiliki argumentasi kuat. Waktu untuk mengambil keputusan sangat sempit dan keputusan harus diambil segera.
Kekuasaan dan Politik dalam Organisasi Empat Macam Sifat Kekuasaan: Dijalankan dengan ancaman kekerasan. Dijalankan menggunakan imbalan. Dijalankan menggunakan norma. Dijalankan menggunakan kekuatan pengetahuan. Definisi Kekuasaan
Sumber- Sumber Kekuasaan dalam Organisasi Selain hal disamping, terdapat buku yang mengatakan yaitu: Otoritas Formal. Kontrol terhadap sumber- sumber daya yang langka. Penggunaan struktur, aturan, dan reggulasi dalam organisasi. Kontrol terhadap pengambilan keputusan. Kontrol terhadap pengetahuan dan informasi. Kontrol terhadap batas- batas(boundaries) organisasi. Kemampuan mengatasi ketidakpastian. Kontrol terhadap teknologi. Aliansi interpersonal, jaringan, dan kontrol terhadap “organisasi informal”. Kontrol terhadap organisasi- organisasi lawan. Simbolisme dan manajemen pemaknaan. Gender dan manajemen hubungan- hubungan gender. Faktor- faktor struktural yang menentukan tahap kerja. Karakteristik personal. Yang paling utama adalah jabatan atau otoritas. Sumber lainnya adalah: Karakteristik Personal. Keahlian. Peluang.
Kekuasaan Kepemimpinan
Hal-hal apa yang membuat seseorang menjadi pemimpin yang efektif dalam organisasi? Bagaimana agar kekuasaan yang dimiliki seseorang seimbang dengan otoritas yang dipegang nya?
Syarat-Syarat Pemimpin Efektif Energi atau daya juang, semangat, dorongan untuk maju. Rasa percaya diri dan kontrol diri yang tinggi. Intuisi, kecerdasan, dan kemampuan. Kecerdasan emosi dan kemampuan berempati. Etika dan integritas moral yang baik.
Proses Politik dalam Organisasi Proses politik dapat diartikan dalam dua hal, yaitu : Pengunaan kekuasaan itu sendiri, sebagaimana pemahaman Robbins (1990: 263) bahwa politik dalam organisasi pada dasarnya adalah penggunaan kekuasaan (exercise of power). Proses politik dalam organisasi juga dapat diartikan sebagai upaya seseorang untuk menambah kekuasaan yang ia miliki.
Lima jenis proses politik yang biasa dilakukan dalam organisasi, yaitu : Bersaing (competing), yaitu memaksa lawan berada pada posisi kalah-menang. Cara ini biasanya dilakukan ketika seseorang atau sebuah kelompok berada pada posisi yang kuat. Akomodasi (accomodating), yaitu bersikap kooperatif dengan mengakomodasikan kepentingan lawan. Cara ini biasanya dilakukan ketika seseorang atau sebuah kelompok dalam posisi lemah Mengajak kerja sama (collaborating), yaitu berusaha mengubah lawan menjadi sekutu. Menghindar (avoiding), yaitu menghindari atau tidak menonjolkan adanya perbadaan kepentingan Kompromi (compromising), yaitu saling berbagi kepentingan dengan lawan.
Kekuasaan dan Taktik Politik cara-cara yang biasa dilakukan di dalam organisasi (Jones, 2007; 196-7) : Cara pertama adalah taktik menyalahkan (attack and blame tactic) dengan merangkul (make everyone-a winner tactic) Cara kedua adalah taktik mengurangi ketidakpastian dan menggunakan informasi yang objektif (reduce-uncertainty and use-objective-information tactic).
Teori Politik dalam Organisasi Kontigensi Strategis Teori Teori Ketergantungan Sumber Daya Dua Wajah Kritik Feminis
TERIMAKASIH