Penambahan Enzim Cairan Rumen pada Pakan Berbasis Wheat Pollard dengan Proses Pengolahan Steam Pelleting

Anggota kelompok F5 Dwi Rumdaini Intan P (145050100111100) Suci Rakhmayanti (145050101111078) Karina Noviyanti (145050101111082) Vina Nur Mufidah (145050101111085) Archie Rama Reyhan (145050101111272) Alfa Fajarrofa (145050100111101) Riyan Iswahyudi (145050100111240)

Pakan Biaya pembelian pakan merupakan biaya yang mendominasi di dalam kegiatan budidaya peternakan. Semakin tinggi kandungan protein dalam bahan pakan, maka kandungan serat nya semakin rendah.

Semakin tingi kandungan protein dalam bahan pakan, maka harga bahan tersebut semakin mahal. Semakin tinggi serat kasar, semakin sulit untuk dicerna oleh usus dalam waktu singkat

Bahan pakan yang mengandung serat kasar tinggi salah satunya adl wheat pollard Untuk mengurangi serat kasar yang tinggi dapat diatasi dengan teknologi pengolahan bahan pakan

Perubahan struktur dan kimia fisik pakan akibat tekanan panas dari steam pada waktu pencetakan pellet akan dapat mempengaruhi kualitas pakan (Thomas dan Poel, 1997). Pemrosesan bahan pakan menjadi bentuk pelet akan meningkatkan pertambahan berat badan dan menurunkan konversi pakan (Skoch et al. 1983) Pengolahan pakan dengan pemanasan dengan uap air akan meningkatkan gelatinasi pati (Bjorck et al., 1985) dan akan menurunkan faktor anti nutrisi

Teknologi Pengolahan Teknologi yang digunakan untuk mengurangi kadar serat kasar yang tinggi dapat dilakukan dgn penambahan enzim cairan rumen pada bahan pakan yang berbasis wheat pollard dengan cara steam pelleting

Alat dan Bahan Cairan rumen Bahan pakan antara lain jagung, bekatul, wheat pollard, bungkil kedelai , minyak dan tepung ikan, mineral dan vitamin. Mesin pelet merk Philco, autoclaf, dan boiler untuk produksi uap panas (steam).

Pemeletan merupakan suatu proses mekanik yaitu penekanan agar bentuk pakan menjadi kompak. Proses pemeletan terdiri dari 3 tahap yaitu conditioning (penguapan), proses penekanan dan pendinginan (cooling).

Bahan baku setelah masuk mesin pellet akan mengalami proses pemanasan dengan uap dan penekanan. Tekanan uap yang digunakan yaitu 1,2 bar dengan suhu 80-85°C (dilakukan pengukuran suhu dan kadar air dari bahan pakan dlm conditioner) Suhu setelah mengalami conditioning adalah antara 80-85°C dan kadar air sebesar 11-12% .

Setelah melalui proses penguapan bahan pakan akan mengalami proses pembentukan pellet. Pada saat pembentukan pellet bahan pakan akan mengalami penekanan oleh roller dan keluar dalam bentuk pellet melalui die, yang kemudian akan dipotong oleh pisau potong yang terdapat pada dinding mesin pellet.

Panjang pellet hasil pemotongan berkisar antara 1-1,5 cm Panjang pellet hasil pemotongan berkisar antara 1-1,5 cm. Alat yang digunakan dalam pembuatan pellet ini mempunyai diameter 3-4 mm tergantung dari pakan yang akan dibuat. Suhu  yang dikehendaki setelah pembentukan pellet adalah antara 86-90°C dengan kadar air 15-16%.

Proses terakhir dari proses pemeletan adalah cooling (pendinginan), yaitu penurunan suhu dari pellet yang dihasilkan. Suhu setelah cooler antara 31-34°C Pendingin untuk cooler ini menggunakan blocoer. Hasil dari cooler ini ada yang dibuat crumble terlebih dahulu, tapi ada pula yang langsung masuk ke mesin packing

Prosedur Cairan rumen Enzim xilanase Sitrat phospat +Enzim xilanase Proses pelleting Diekstrasi Enzim xilanase Sitrat phospat +Enzim xilanase Suhu 60, 80, 100 OC Selama 2 jam Dicampur Wheat pollard Dimasukan kedalam autoklaf dengan penambahan steam Ditambah bhn pakan : jagung, bekatul, dll Diinkubasi 10 jam

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pellet dari segi komposisi kimia dan sifat fisiknya : kerapatan tumpukan (densitas), tekstur, distribusi ukuran partikel, komposisi kimia (lemak, karbohidrat, protein, dan air), serta temperatur dan kelembaban lingkungan.

Sekian, terima kasih Dadik Pantaya, Nahrowi, Lily Amalia Sofyan. 2005. Penambahan Enzim Cairan Rumen pada Pakan Berbasis Wheat Pollard dengan Proses Pengolahan Steam Pelleting pada Performans Broiler. Media Kedokteran Hewan 21 (1) http://www.ternak.net/2016/03/tek nologi-pengolahan-pakan- konsentrat.html