PENGANTAR MANAJEMEN INDUSTRI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
OLEH: Drs. H. Syamsul bahri, m.pdi kabag tu kanwil kemenag prov. bali
Advertisements

BAB VI ASAS-ASAS HUKUM TATA NEGARA PADA UUD 1945
Rasionalisme dalam Kebijakan Publik
BAB MENETAPKAN JUDUL DAN MERUMUSKAN MASALAH PENELITIAN
LOGIKA Sumber : Filsafat ilmu sebuah pengantar populer
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Pengertian dan Fungsi Manajemen
FILSAFAT PENDIDIKAN ALIRAN REALISME
BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA LINGKUNGAN GLOBAL
PERKEMBANGAN EPISTEMOLOGI
PANCASILA 8 FILSAFAT, PANCASILA, DAN FILSAFAT PANCASILA
MK Filsafat dan Etika Kesejahteraan Sosial Arif Wibowo
ILMU SEBAGAI METODE ILMIAH
pengantar ilmu pendidikan
KONSEP ADMINISTRASI IKA RUHANA.
Oleh: Ahmad Khoeruddin Muhammad Rosyid R. Muhamad Ramdan Rijal Tamami
MOTIVASI PERTEMUAN 8 4/12/2017.
PERENCANAAN OPERASIONAL
Topik 13 FILSAFAT ABAD PERTENGAHAN PENGANTAR FILSAFAT.
Aliran-Aliran Filsafat Hukum
SEJARAH ILMU MANAJEMEN
Pengertian Filsafat Dalam wacana ilmu pengetahuan filsafat adalah merupakan bidang ilmu yang rumit, kompleks dan sulit dipahami secara definitif. Pengetahuan.
Filsafat & Ilmu Pengetahuan
Oleh :HERTIANA IKASARI, SE, MSi
Teori dalam Komunikasi Organisasi dan Implikasinya
PEMIKIRAN TOKOH – TOKOH DALAM ILMU SOSIAL
Bab 1. PENGETAHUAN DENGAN ILMU PENGETAHUAN TELAAH FILOSOFIS
PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT DAN FALSAFAH
SEJARAH MANAJEMEN.
Aliran Kritis Generasi Pertama
PERFORMANCE MANAGEMENT
Dr. Utary Maharany B, SH.,M.Hum
ALIRAN FILSAFAT NATURALISME
Perilaku dalam Berorganisasi
PENGGERAKAN PERTEMUAN 4.
Landasan Pengembangan Kurikulum
SMP Kelas 3 Semester 1 BAB VI
FILSAFAT ILMU CABANG DAN ALIRAN FILSAFAT
MOTIVASI, PRESTASI, DAN KEPUASAN
PELAKSANAAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) DALAM RELASI HUKUM DAN KEKUASAAN SERTA DALAM MENGHADAPI ISU-ISU GLOBAL Kelompok 10 Anesta Ebri Dewanty
Gisely Vionalita SKM., M.Sc.
SEJARAH FILSAFAT ILMU.
BIMBINGAN KONSELING Sy LULU ASSAGAF, S.Psi.
AL-QURAN SEBAGAI DASAR AJARAN ISLAM
Kelompok 4 : 1. Siti Khairiyah ( ) 2
ISD Sebagai salah satu MKDU (MATA KULIAH DASAR UTAMA)
PROSES PEMBANGUNAN DALAM PEREKONOMIAN DENGAN KELEBIHAN TENAGA KERJA
Perilaku dalam Berorganisasi
PETA KONSEP : TUHAN YANG MAHA ESA DAN KETUHANAN
Pancasila sebagai sistem filsafat, perbandingan filsafat pancasila dengan sistem filsafat lainnya didunia.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Kelompok 9 : Miftahul Jannah Siti Rechal Muhammad Khairunnas
NAMA KELOMPOK 3 : DIMAS ANGGIE LORENZA ( )
Wadah kerjasama untuk mencapai tujuan  ORGANISASI
Motivasi, Prestasi, dan Kepuasan
KONSEP ADMINISTRASI IKA RUHANA.
Kelompok 7 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 1991 Tentang Latihan Kerja.
PENGANTAR MANAJEMEN INDUSTRI
PENGENALAN FILSAFAT A. Arti Filsafat a. Dari segi etimologi FALSAFAH
CARA BERPIKIR FILSAFAT
LOGIKA Sumber : Filsafat ilmu sebuah pengantar populer
LOGIKA Sumber : Filsafat ilmu sebuah pengantar populer
Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Perilaku dalam Berorganisasi
11 P E R T E M U A N MOTIVASI, PRESTASI, DAN KEPUASAN Manajemen Umum
ADMINISTRASI DAN ORGANISASI SISTEM LOGISTIK
Pengantar Filsafat Ilmu
Oleh : Moh. Syamsudin Baharsyah Muhammad Zainal Abidin Al Gafur Program Pascasarjana DIKDAS UNNES Hakikat Hubungan PerkembanganLandasanTahapanSikap Ilmiah.
Teori dalam Komunikasi Organisasi dan Implikasinya
Transcript presentasi:

PENGANTAR MANAJEMEN INDUSTRI PRINCIPLES OF INDUSTRIAL MANAGEMENT PENGANTAR MANAJEMEN INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN Manajemen adalah suatu ilmu mengurus proses yang bertujuan kearah berbagai sasaran (ekonomi / non ekonomi) suatu badan usaha melalui kegiatan-kegiatan orang lain.

Pertama-tama, definisi di atas mengatakan bahwa manajemen adalah suatu ilmu. Dia adalah ilmu karena mengandung prinsip-prinsip, dalil-dalil dam hubungan sebab akibat yang jelas. Sesuatu yang dinamakan “ilmu” pada dasarnya berkembang menurut satu garis lurus, atau linear development. Kedua, menurut definisi di atas , adalah suatu ilmu mengurus. Mengurus mengandung berbagai aspek yang selalu dipergunakan oleh manejer, antara lain merencanakan, mengumpulkan data untuk mengambil suatu keputusan, dan bahkan memelihara jalannya administrasi agar supaya sasaran utama badan usaha itu dapat dicapai dengan memuaskan.

Manajemen adalah suatu proses karena yang diurus itu bergerak kearah suatu matlamat atau sasaran. Guna mencapai sesuatu sasaran berbagai kegiatan harus diambil, dan keseluruhan dari pada kegiatan ini merupakan satu kesatuan proses yang bergerak menuju sasaran manajemen itu. Proses yang mengandung kegiatan-kegiatan membutuhkan sumber daya manusia maupun sumber lain.

Dari uraian di atas dapatlah disImpulkan bahwa manajemen adalah: Suatu ilmu mengurus, karena ia mengangandung dalil-dalil, prinsip-prinsip dan hubungan sebab akibat yang jelas. Juga karena manajemen justru diadakan untuk mengurus seluruh kegiatan sesuatu badan usaha, maka ia terlibat didalam. Suatu proses karena kegiatan yang di urusnya itu bergerak kearah sasaran tertentu yang direncanakan dan Mempunyai sasaran atau tujuan yang bersifat ekonomi atau non ekonomi, dan Biasanya terdapat didalam suatu badan usaha yang khusus disusun untuk mencapai suatu sasaran, yang Menggunakan tenaga manusia dimana sasaran badan-usaha itu dapat dicapai.

Dari filsafat ke-Praktek Semua teori manajemen dilandaskan atas lima filsafat dunia yang sangat predominan hingga kini. Kelima filsafat ini dapat diuraikan menurut tiga pandangan dasar masing-masing , yaitu pandangan tentang kenyataan, kebenaran dan kebaikan. Kelima filsafat ini adalah Idealisme, Realisme, Neo-Thomisme, Pragmatisme dan Eksistensialisme.

Menurut filsafat Idelisme, Kenyataan adalah suatu keadaan yang amat sempurna yang menjadi pola dari segala sesuatu yang kita dapati didunia ini. Kebenaran adalah segala pendapat yang konsisten dengan sumber kesempurnaan tadi.

Neo-Thomisme Berdasarkan ajaran Thomas Aquinas, lahirlah filsafat yang dinamakan Neo-Thomisme. Aliran ini yang mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa ini mengatakan bahwa kenyataan itu adalah Rasio, keadaan , dan Tuhan, sedangkan Kebenaran adalah intuisi, segala sesuatu yang masuk akal, dan di wahyukan oleh Tuhan. Oleh sebab itu, maka kebaikan adalah tindakan atau kegiatan yang dapat masuk di akal manusia, dan tidak bertentangan dengan perintah Tuhan.

Paragmatisme Kenyataan adalah pengalaman dan segala sesuatu yang dapat dialami oleh manusia. Kebenaran adalah segala sesuatu yang dapat dipakai atau dipergunakan oleh manusia

Aliran yang dapat dikatakan relatif baru adalah Eksistensialisme, Kenyataan adalah eksistensi atau keadaan yang mempunyai itu. Contoh : “Saya dan Aku adalah kenyataan, dan setelah “Saya dan Aku. Ini sudah mati, maka segala sesuatu ikut lenyap. Kebenaran adalah pendapat sejalan atau sepadan dengan pandangan orang yang bersangkutan

Praktek manajemen berbeda-beda sepanjang masa Praktek manajemen berbeda-beda sepanjang masa. Odiorne menyusun empat macam praktek manajemen. Praktek ini menurut dia disebabkan keadaan yang beubah-ubah sepanjang masa, teutama aspek manusianya, secara singkat, pembagian Odiorne ini adalah sebagai berikut: Manajemen memkasa (sangat populer sekitar tahun 1920an dan 1930an Praktek manajemen ini dipopulerkan oleh pendapat yang menyatakan bahwa “manusia pada dasarnya malas dan tidak mau bekerja tanpa paksaan”. Sebenarnya sifat dasar yang dikatakan “malas” tadi tidak mengandung Kenyataan. Manajemen tersebut, terpaksa bertindak memaksa atau kejam karena kebanyakan karyawan pada zaman tersebut masih relatif kurang pendidikan dan keahlian.

Manajemen yang mementingkan Hubungan Kemanusiaan Secara Luas terrdapat pada tahun 1940an Tahun 40an ini adalah tahun-tahun dimana industri di dunia barat sangat memntingkan karyawan dan buruhnya. Hal ini disebabkan pesatnya perkembangan industri, peralatan dan pelengkapan perang yang membutuhkan banyak tenaga kerja. Para karyawan atau buruh pada saat itu mulai banyak yang berpendidikan, terlatih dan terampil. Manajemen yang menggunakan Tekanan pada tahun 1950an. Peter Drucker pada tahun 1954an menyatakan bahwa manajemen yang bijaksana adalah mereka yang mementingkan sasaran utama, yaitu Surplus.

Manajemen menurut keadaan pada tahun 1960an. Praktek ini didasarkan pada asumsi bahwa tanpa penyusaian tanpa keadaan , maka sasaran yang tidak dapat dicapai. Manusia sudah mulai kritis terhadap apa yang mereka kerjakan dan alami. Jika seorang manajer tidak peka terhadap keadaan seperti ini, paksaan yang bagaimanapun kerasnya tidak akan membawa hasil yang di idam-idamkan mereka

THANKS ^__^’’

Terimakasihh...........................