Analisis BEP
Definisi Break Even point atau BEP adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan / profit. Break Even Point merupakan suatu keadaan dimana perusahaan dalam operasinya tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian atau dengan kata lain total biaya sama dengan total penjualan sehingga tidak untung dan tidak rugi.
Tujuan BEP Tujuan Salah satu tujuan perusahaan adalah mencapai laba atau keuntungan sesuai dengan pertumbuhan perusahaan. Untuk mencapai laba yang semaksimal mungkin dapat dilakukan dengan tiga langkah sebagai berikut, yaitu : Menekan biaya produksi maupun biaya operasional serendah-rendahnya dengan mempertahankan tingkat harga, kualitas dan kunatitas. Menentukan harga dengan sedemikian rupa sesuai dengan laba yang dikehendaki. Meningkatkan volume kegitan semaksimal mungkin. Dari ketiga langkah-langkah tersebut diatas tidak dapat dilakukan secara terpisah-pisah karena tiga faktor tersebut mempunyai hubungan yang erat dan saling berkaitan. Pengaruh salah satu faktor akan membawa akibat terhadap seluruh kegiatan operasi. Oleh karena itu struktur laba dari sebuah perusahaan sering dilukiskan dalam break even point, sehingga mudah untuk memahami hubungan antara biaya, volume kegiatan dan laba
Manfaat Matz, Usry dan Hammer (1991, p. 224) juga menjelaskan beberapa manfaat analisa break even untuk manajemen, yaitu : a. Membantu pengendalian melalui anggaran. b. Meningkatkan dan menyeimbangkan penjualan. c. Menganalisa dampak perubahan volume. d. Menganalisa harga jual dan dampak perubahan biaya. e. Merundingkan upah. f. Manganalisa bauran produk. g. Manerima keputusan kapitalisasi dan ekspansi lanjutan. h. Menganalisa margin of safety.
Formula BEP Rumus yang digunakan untuk analisis Break Event Point ini terdiri dari dua macam sebagai berikut: Dasar Unit Berapa unit jumlah barang/jasa yang harus dihasilkan untuk mendapat titik impas: BEP = FC /(P-VC) Dasar Penjualan Berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk mendapat titik impas: ] BEP = FC/ (1 – (VC/P)) * Penghitungan (1 – (VC/P)) biasa juga disebut dengan istilah Margin Kontribusi Per Unit Perhitungan BEP jumlah unit: BEP unit = total FC / VC per unit – FC per unit
Formula BEP Keterangan : Fixed Cost (FC). Komponen ini merupakan biaya yang tetap atau konstan jika adanya tindakan produksi atau meskipun perusahaan tidak berproduksi. Contoh biaya ini yaitu biaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin, dll. - Variable cost (VC):Variabel Cost. Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis tergantung dari tindakan volume produksinya. Jika produksi yang direncanakan meningkat, berarti variabel cost pasti akan meningkat. Contoh biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik, dll. - Selling Price (P). Komponen ini adalah harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi.
Contoh Diketahui : total Biaya Tetap (FC) senilai Rp 100 juta Total Biaya Variabel (VC) per unit senilai Rp 60 ribu Harga jual barang per unit senilai Rp 80 ribu jumlah unit produksi:2000 unit FC per unit: 100jt / 2000 = 50.000 Penghitungan BEP Unit BEP = FC/ (P – VC) BEP = 100.000.000/ (80.000 – 60.000) BEP = Rp 5000 per unit Penghitungan BEP Rupiah BEP = FC/ (1 – (VC/P)) BEP = 100.000.000/ (1 – (60.000/80.000)) BEP = Rp 400.000.000 Perhitungan BEP jumlah unit: BEP = total FC / VC per unit – FC per unit. 100jt/(60rb-50rb)= 10.000 unit
Dari analisis inilah perusahaan dapat meramalkan keuntungan yang dapat diperoleh (target laba) berdasarkan berapa penjualan minimumnya. Adapun rumus untuk menghitung target laba ini sebagai berikut: BEP – Laba = (FC + Target Laba) / (P – VC) Mari kita pelajari simulasi untuk menghitung target laba ini. Dengan FC, VC, dan P yang sama dengan contoh sebelumnya, perusahaan ini menargetkan laba sebesar Rp 80 juta per bulan. BEP – Laba = (FC + Target Laba) / (P – VC) BEP – Laba = (100.000.000 + 80.000.000) / (80.000 – 60.000) BEP – Laba = 180.000.000 / 20.000 BEP – Laba = 9.000 unit atau BEP – Laba = Rp 720 juta (9000 unit x Rp 80.000) Untuk membuktikan bahwa dengan menjual 9.000 unit perusahaan akan mendapatkan laba Rp 720 juta, mari kita periksa berikut ini: Penjualan Rp 720.000.000 FC Rp 100.000.000 Total VC (Rp 60.000 x 9000 unit) Rp 540.000.000 Total Biaya Rp 640.000.000 Laba Rp 80.000.000