SQUAMATA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Ciri-ciri mahluk hidup
Advertisements

TUGAS BIOLOGI KINGDOM ANIMALIA PLATYHELMINTHES SMA NEGERI 3 PONTIANAK
Ciri-ciri Kusus Makhluk Hidup
PERTUMBUHAN & PENENTUAN UMUR IKAN Oleh: DR. Windarti, MSc.
Kandungan Gizi Pada Talas
Sub Kingdom Vertebrata
Filum Arthropoda-Kelas Myriapoda Made by : Raden Iqrafia Ashna www
SUBKELAS HIRUDINEA.
PERKEMBANG BIAKAN HEWAN
SUBKELAS OLIGOCHAETA Berasal dari bahasa Yunani Oligos = sedikit dan chaete = duri. Oligochaeta yang terkenal adalah cacing tanah dan tubifex. Berbeda.
Adaptasi makhluk hidup
Kelangsungan Hidup Organisme
BABI.
ILMU PENGETAHUAN ALAM Referensi Glosarium Evaluasi Latihan Materi
Anatomi tubuh manusia.
1. Morfologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk organisme, terutama hewan dan tumbuhan yang mencakup bagian- bagiannya. Bagian tubuh ikan mempunyai.
TEKNOLOGI BUDIDAYA TERAK AYAM DRH. ROSMAWATY SAOENI,MP
BIOLOGI ULAT SUTERA ANDI SADAPOTTO.
Infraordo: tarsiiformes Famili tarsiidae: tarsius
Nama kelompok: 1. Meryanda fitri Mirta okta Pratiwi
PEMANASAN GLOBAL.
Rangka manusia terbagi menjadi 3 kelompok yaitu : a
Bekantan: Si Hidung Panjang dari Kalimantan
FILUM MOLUSKA.
FAMILI ARACEAE memiliki lebih dari 100 genera (genus) dan 3700 spesies.
Sistem Indera Fungsi Indera : menanggapi rangsang dari luar tubuh (cahaya, suhu, tekanan, suara, sentuhan)
ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS VI SEMESTER I
Di alam terdapat penggolongan benda ke dalam kelompok makhluk hidup dan benda mati. Perbedaan keduanya didasarkan pada ciri-ciri hidup. Benda mati tidak.
Ordo : Acarina Famili : Tetranichidae
Euphorbiaceae Euphorbiaceae [tanaman berbunga indah] merupakan suku terbesar keempat dari lima suku tumbuhan berpembuluh yang mewadahi 1354 jenis dari.
Bangsa-Bangsa Sapi dan Kerbau.
adalah sebuah kesempatan sekaligus obat dalam hidup
Animalia (Reptilia).
Taksonomi Amphibi Kingdom: Animalia Phylum: Chordata Class: Amphibia.
TUPAI oleh : Nur Chasana R.D.
Maleo Hampir Punah Satu lagi jenis satwa nasional yang terancam punah, yaitu burung maleo. Jenis burung ini termasuk satwa liar yang endemik atau hanya.
DI SUSUN OLEH KELOMPOK : 18 Anggota : Amalia Susana ( )
CROCODYLIA/ Loricata.
Kelas Myriapoda 2800 species all are carnivorous
The cutest animals Ailuropoda melanoleuca
SUKU OXALIDACEAE CIRI-CIRI UMUM :
BIXACEAE MONOTIPIK FAMILY
STKIP Bina Bangsa Meulaboh (2013)
ILMU PENGETAHUAN ALAM RAKHMAWATI SD NEGERI 2 BOWONGSO KALIKAJAR
ANATOMI UNGGAS.
Perkembangbiakan Hewan
Kelas Reptilia Pendidikan Biologi 4A Kelompok 9:
RHYNCHOCEPHALIA (SPHENODONTIA)
Nematoda Yuni Widyawati,S.Pi FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
CHONDRICHTHYES.
Kesehatan ternak Beberapa hal yang paling penting diketahui dalam masalah kesehatan ternak adalah sebagai berikut: 1. Ciri-ciri hewan ternak yang sehat.
EBONI DAN SAMAN.
AVES BY : PRIMA TEGAR ANUGRAH PSPK ILMU KELAUTAN
Nama : Andre J Ifnia Asrilia M. Jaelani M Ryan Ilham Yulia.S
Program Studi Biologi STKIP Bina Bangsa Meulaboh (2013)
Amphibians Class Amphibia
Adaptasi.
Invertebrata & Vertebrata
Muhammad Sahidu Saifun
Qurrota A’yunin, SPi., MP., MSc. Tim Pengajar MK Avertebrata Air
MAKHLUK HIDUP DAN PROSES KEHIDUPAN
Nama Kelompok : Albert B M Alberthus Andre K Anthony David V G Edwin.
Ardhanamesvari Nuringtyas Aji Grade 2 SD Tumbuh 2
TUGAS GEOGRAFI DI S U S U N OLEH : NAMA: SITI NURHALIZA : DINDA BAHTIAR : JUMRIANI PUTRI : ANDI MALLARANGENG ARHAM KELAS: Xi MIPA 3 SMA NEGERI 5 BULUKUMBA.
CHORDATA.
PEMANASAN GLOBAL.
SISTEM PERNAFASAN PADA HEWAN
KAPIDIN, M.Pd. SD NEGERI 1 SUKAMULYA KECAMATAN TUKDANA KABUPATEN INDRAMAYU.
Transcript presentasi:

SQUAMATA

Ordo Squamata Ular dan lizard >5800 spesies Jenis reptil yang memiliki kemampuan beradapatasi yang terbaik

1. Subordo Lacertilia/ Sauria 2. Subordo Serpentes/ Ophidia Ordo Squamata dibedakan menjadi 3 sub ordo yaitu : 1. Subordo Lacertilia/ Sauria 2. Subordo Serpentes/ Ophidia 3. Subordo Amphisbaenia

Karakteristik squamata Tubuhnya ditutupi sisik dari zat tanduk Sisik mengalami penggantian secara periodik (molting/shedding) Sebelum mengelupas, stratum germinativum membentuk lapisan kutikula baru di bawah lapisan yang lama. Pada Subordo Ophidia, kulit/ sisiknya terkelupas secara keseluruhan, sedangkan pada Subordo Lacertilia, sisiknya terkelupas sebagian.

Bentuk dan susunan sisik-sisik ini penting sekali sebagai dasar klasifikasi karena polanya cenderung tetap. Pada ular sisik ventral melebar ke arah transversal, sedangkan pada tokek sisik mereduksi menjadi tonjolan atau tuberkulum

Perkembangbiakan ordo squamata secara ovovivipar atau ovipar dengan fertilisasi internal. Persebaran Squamata sangat luas, hampir terdapat di seluruh dunia kecuali Antartika, Irlandia, Selandia Baru, dan beberapa pulau di Oceania. (Zug, 1993)

Sub ordo Lacertilia/sauria Subordo Lacertilia umumnya adalah hewan pentadactylus dan bercakar, sisik yang bervariasi. Sisik tersebut terbuat dari bahan tanduk namun ada pula yang sisiknya termodifikasi membentuk tuberkulum. Dan sebagian lagi menjadi spina. Sisik-sisik ini dapat mengelupas. Pengelupasannya berlangsung sebagian dalam artian tidak semua sisik mengelupas pada saat yang bersamaan (Zug, 1993).

Ciri lain yang membedakan dari Subordo Ophidia adalah rahang bawahnya yang bersatu pada rahang atas pada bagian yang disebut satura. mereka memiliki kelopak mata dan lubang telinga. beberapa anggota Subordo Lacertilia, ada yang dapat melepaskan ekornya. Contohnya pada Mabouya sp (kadal).

Lidah Lacertilia panjang dan adapula yang bercabang Lidah Lacertilia panjang dan adapula yang bercabang. Pada beberapa spesies lidah ini dapat ditembakkan untuk menangkap mangsa seperti pada Chameleon sp.

Dari kesemua famili anggota lacertilia, terdapat 4 famili yang ada di indonesia, yaitu Agamidae, Gekkonidae, Scincidae, Varanidae.

Agamidae Famili ini memiliki ciri badan pipih, tubuhnya ditutup sisik bentuk bintil atau yang tersusun seperti genting, demikian pula dengan kepalanya penuh tertutup sisik. Lidahnya pendek, tebal, sedikit berlekuk di ujung serta bervilli. Jari-jarinya kadang bergerigi atau berlunas Pada Draco volans memiliki pelebaran tulang rusuk dengan lipatan kulit. Habitatnya di pohon dan semak.

Draco volans

Scincidae Ciri umum dari famili ini adalah badannya tertutup oleh sisik sikloid yang sama besar, demikian pula dengan kepalanya yang tertutup oleh sisik yang besar dan simetris. Lidahnya tipis dengan papilla yang berbentuk seperti belah ketupat dan tersusun seperti genting. Matanya memiliki pupil yang membulat dengan kelopak mata yang jelas. Ekornya panjang dan rapuh. Contoh spesies famili ini adalah Mabouya multifasciata.  

Varanidae Ciri dari famili ini adalah badannya yang besar dengan sisik yang bulat di bagian dorsalnya sedang di bagian ventral sisik melintang dan terkadang terdapat lipatan kulit di bagian leher dan badannnya. Lehernya panjang dengan kepala yang tertutup oleh sisik yang berbentuk polygonal. Lidahnya panjang bercabang Pupil matanya bulat dengan kelopak dan lubang telinga yang nyata (Zug, 1993).

Anggota famili ini yang terbesar adalah komodo ( Varanus komodoensis ) yang panjangnya dapat lebih dari 3 meter. Komodo persebarannya terbatas di beberapa pulau kecil di Nusa Tenggara. Suku varanidae terdiri dari dua kelompok yang sedikit berbeda, yaitu marga Varanus yang besar ( lebih dari 35 spesies di seluruh dunia) dan marga Lanthanous yang sejauh ini berisi spesies tunggal L. Borneensis yang berasal dari kalimantan. Marga Lanthanous ini merupakan biawak yang bertubuh kecil dan tanpa lubang telinga.

Gekkonidae Gekkonidae banyak ditemukan di iklim yang hangat. Memiliki keunikan yang berbeda dengan famili yang lain dari vokalisasinya, ketika bersosialisasi dengan gecko yang lain. Kebanyakan gecko tidak mempunyai kelopak mata, melainkan matanya dilapisi membrane transparan yang dibersihkan dengan cara dijilat. Banyak spesies anggota gekkonidae yang memiliki jari khusus yang termodifikasi untuk memudahkannya memanjat permukaan vertikal maupun melewati langit-langit dengan mudah

Banyak spesies anggota gekkonidae yang memiliki jari khusus yang termodifikasi untuk memudahkannya memanjat permukaan vertikal maupun melewati langit-langit dengan mudah gecko berwarna gelap namun ada pula yang berwarna terang. Beberapa spesies dapat mengubah warna kulitnya untuk membaur dengan lingkungannya ataupun dengan temperatur lingkungannya. Beberapa spesies dapat melakukan parthenogenesis  

Habitat dan persebaran Kebanyakan kadal tinggal di atas tanah (terrestrial), sementara sebagiannya hidup menyusup di dalam tanah gembur atau pasir (fossorial). Sebagian lagi berkeliaran di atas atau di batang pohon. Untuk komodo sangatlah endemik yaitu terbatas persebarannya di beberapa pulau kecil di Nusa Tenggara, seperti pulau Komodo, Padar, Rinca dan di ujung barat pulau Flores

Biawak umumnya menghuni tepi-tepi sungai atau saluran air, tepi danau, pantai, dan rawa-rawa. Di perkotaan, biawak sering diketemukan hidup di gorong-gorong saluran air yang bermuara ke sungai. Sedangkan cecak hidup di dinding dan atap rumah. Di alam cecak biasanya hidup pada tempat teduh. Persebaran Lacertilia sangat luas, hampir setiap tempat dapat ditemukan kecuali di daerah Antartika dan Greenland.

Reproduksi Lacertilia secara umum berkembang biak dengan bertelur dan fertilisasinya secara internal. Biawak berkembang biak dengan bertelur. Sebelum mengawini betinanya, biawak jantan biasanya berkelahi terlebih dahulu untuk memperlihatkan penguasaannya. Telur-telur biawak disimpan di pasir atau lumpur di tepian sungai bercampur dengan daun-daun busuk dan ranting. Panas dari matahari dan proses pembusukan sarasah akan menghangatkan telur sehingga menetas.

SUBORDO OPHIDIA/ SERPENTES Reptilia yang seluruh anggotanya tidak berkaki (kaki mereduksi) dari ciri-ciri ini dapat diketahui bahwa semua jenis ular termasuk dalam subordo ini. tidak memiliki kelopak mata. Sedangkan fungsi pelindung mata digantikan oleh sisik yang transparan yang menutupinya. Berbeda dengan anggota Ordo Squamata yang lain, pertemuan tulang rahang bawahnya dihubungkan dengan ligament elastis (Zug, 1993). 

Keunikan lain yang dimiliki oleh subordo ini adalah seluruh organ tubuhnya termodifikasi memanjang. paru-paru asimetris, paru-paru kiri umumnya vestigial atau mereduksi. Ular tidak memiliki telinga dan gendang telinga Memiliki organ perasa sentuhan (tactile organ) dan reseptor yang disebut Organ Jacobson ada pula pada beberapa jenis yang dilengkapi dengan Thermosensor. Ada sebagian famili yang memiliki gigi bisa yang fungsi utamanya untuk melumpuhkan mangsa dengan jalan mengalirkan bisa ke dalam aliran darah mangsa (Zug, 1993).

Ada 4 tipe gigi yang dimiliki Subordo Serpentes, yaitu Aglypha : tidak memiliki gigi bisa. Contohnya pada Famili Pythonidae, dan Boidae. Proteroglypha : memiliki gigi bisa yang terdapat di deretan gigi muka (bagian depan). Contohnya pada Famili Elapidae dan Colubridae. Solenoglypha : memiliki gigi bisa yang bisa dilipat sedemikian rupa pada saat tidak dibutuhkan. Contohnya pada Famili Viperidae. Ophistoglypha : memiliki gigi bisanya yang terdapat di deretan gigi belakangnya. Contohnya pada Famili Hydrophiidae

Sedangkan untuk bisa ular, terdapat 3 jenis bisa yang digunakan untuk melumpuhkan mangsa, perlindungan diri ataupun untuk membantu pencernaannya, yaitu : Haemotoxin : bisa yang menyerang sistem peredaran darah yaitu dengan cara menyerang sel-sel darah. Contoh famili ini adalah: Colubridae dan Viperidae. Cardiotoxin : masih berkaitan dengan sistem peredaran darah, bisa jenis ini menyerang jantung dengan cara melemahkan otot-otot jantung sehingga detaknya melambat dan akhirnya dapat berhenti. Contoh Famili yang memiliki bisa jenis ini tidak spesifik. Dalam arti, banyak famili yang sebagian anggotanya memiliki bisa jenis ini. Neurotoxin : bisa yang menyerang syaraf, menjadikan syaraf mangsanya lemah sehingga tidak dapat bergerak lagi dan dapat dimangsa dengan mudah. Famili Elapidae dan Hydrophiidae adalah contoh famili yang memiliki bisa tipe ini.

Diantara famili-famili di atas, yang terdapat di Indonesia antara lain: Famili Typhlopidae (Ular Kawat) Merupakan sejenis ular yang terkecil di dunia. Nama ilmiahnya adalah Ramphotyphlops braminus (Daudin, 1803). Sementara nama-namanya dalam bahasa lain adalah common blindsnake, Brahminy blindsnake, flowerpot snake, bootlace snake(Eng.); ular kawat, ular cacing (Ind.), ular duwel (Jw.).

Ular kawat bertubuh amat kecil, nampak berkilau seperti sepotong kawat kecil kehitaman. Panjang tubuh hingga 175 mm, akan tetapi jarang yang lebih panjang dari 15 cm. Kebanyakan malah sekitar 10 cm atau kurang. Tubuhnya berwarna hitam, kehitaman, kecoklatan, atau abu-abu kebiruan. Umumnya lebih gelap di bagian dorsal (punggung) dan lebih muda di sisi ventral (perut). Ekornya amat pendek dan pada ujungnya terdapat runcingan serupa duri. Terkadang kedua ujungnya (kepala dan ekor) berwarna lebih muda atau keputihan.

Matanya tersembunyi dan hanya nampak sebagai bintik gelap samar-samar di balik sisik kepalanya. Oleh sebab itu, dalam bahasa Inggris dikenal sebagai blind snake (ular buta). Sisik-sisik yang menutupi bagian tengah tubuh tersusun dalam 20 deret, amat halus dan serupa saja bentuknya di bagian dorsal maupun ventral

Kebiasaan & Ekologi Ular ini sangat mirip cacing, baik ukuran tubuh maupun perilakunya. Sering ditemukan di bawah perabotan rumah, di balik pot-pot tanaman dan di halaman, di bawah batu dan kayu-kayu busuk, ular ini dengan segera menggelepar seperti cacing bila terusik. Namun bila diamati dengan seksama, terlihat ular ini memiliki sisik yang berkilau dan kulitnya tidak berlendir.

mangsanya yang berupa telur-telur semut, rayap dan berbagai seranggakecil lainnya. Ular ini diduga berbiak secara partenogenesis. Dugaan ini muncul karena semua spesimen ular ini yang berhasil dikumpulkan ternyata teridentifikasi dengan kelamin betina (Tweedie, 1983). Sejenis ular lain yang juga diketahui memiliki kemampuan partenogenesis adalah ular karung Papua (Acrochordus arafurae). Kebiasaan ular ini yang hidup di bawah tanah (fossorial), ukurannya yang amat kecil, dan kemampuan partenogenesisnya, menjadikan ular kawat ini mudah tersebar luas; populasinya dapat terbentuk hanya dengan satu spesimen ular yang terbawa dalam tanah pada pot tanaman.

Famili Boidae Boidae dikenal sebagai famili ular pembelit, habitatnya biasanya arboreal. Dengan persebaran di Columbia, Suriname, Bolivia, Argentina, dan Asia. Pembuluh darah dan organ pernafasannya masih primitive, memiliki sisa tungkai belakang yang vestigial. Moncongnya dapat digerakkan. Tipe giginya aglypha Famili ini memiliki genus diantaranya: Acrantophis, Boa, Candoia, Corallus, Epicrates, Eryx, Eunectes (anakonda), Gongylophis, dan Sanzinia.

Boa Constrictor Panjang dapat mencapai 4,3 m

Acantrophis dumerilii/B. Dumerilii Dewasa dapat mencapai 2 m Jantan lebih panjang dengan ekor pipih Betina lebih besar Warna abu kecoklatan, dapat berkamuflase dengan habitatnya

Candoia Carinata/Pacific boa Memiliki badan bulat & berat dengan bentuk kepala segitiga & pipih Warna bervariasi Panjang dewasa bervariasi dari 60 cm – 1,8 m Jantan lebih kecil dari betina Nocturnal, pemangsa katak & lizard Diimport sebagai exotic pet

Corallus Caninus Dewasa panjang 1,8 m Warna hijau emerald dengan strip putih yang tidak beraturan Anak C. caninus warna bervariasi dari orange sampai merah, sebelum berumur 9 – 12 bulan Nocturnal & arboreal Memangsa mamalia kecil, burung, katak & lizar Sistem metabolisma lambat, menghabiskan waktu beberapa bulan Ovovivipar

Epicrates cenchria Dikenal dengan rainbow boa

Eunectes murinus/ Green Anaconda Ular terpanjang di dunia 6,6 m bahkan dapat mencapai 9,1 , berat dapat mencapai 97,5 kg Warna: dasar olive green dengan bulatan2 hitam Nocturnal & menghabiskan hidupnya di dalam atau di sekitar air Memangsa ikan burung dan beberapa mamalia

Famili Hydropiidae Hydrophiidae merupakan famili dari ular akuatik yang memiliki bisa yang tinggi. Tipe gigi bisa kebanyakan Proteroglypha dengan tipe bisa neurotoxin. Biasanya warnanya belang-belang dan sangat mencolok. Bagian ekor termodifikasi menjadi bentuk pipih seperti dayung yang befungsi untuk membantu pergerakan di air.

Persebaran anggota famili ini di perairan tropis yaitu kebanyakan di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik bagian barat. Untuk spesies Pelamis platurus persebarannya hingga Samudra Pasifik Timur untuk Aipysurus laevis cenderung untuk hidup di daerah terumbu karang. Kebanyakan hidup di dasar laut dengan sesekali naik ke permukaan untuk bernafas

Aipysurus laevis

Famili Elapidae Elapidae merupakan famili yang anggotanya kebanyakan ular berbisa yang banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis.terdiri dari 61 genus dengan 231 spesies yang telah diketahui. Biasanya memiliki gigi bisa tipe Solenoglypha dan ketika menutup gigi bisanya akan berada pada cekungan di dasar bucal.

Bisa tipe neurotoxin. Dekat kekerabatannya dengan Famili Hydrophiidae. Pupil mata membulat karena kebanyakan merupakan hewan diurnal. Famili ini dapat mencapai ukuran 6 m (Ophiophagus hannah) biasanya ovipar namun adapula yang ovovivipar (Hemachatus).

Ophiophagus hannah Dikenal sebagai ular Anang atau King Cobra Berwarna coklat kekuningan, coklat zaitun sampai keabuan di bagian dorsal, sisik bagian ventral keabuan sampai coklat, kecuali bagian dada & leher berwarna kuning cerah atau cream dengan belang hitam tak teratur

Menghuni berbagai habitat Pemangsa ular yang lebih besar, ular berbisa lainnya, biawak Metabolisma lambat Bisa bersifat neurotoksin Memiliki indera perasa, penciuman dan penglihatan yang tajam (dapat melihat sejauh 100 meter) Bisa ular dapat diatasi dengan antivenin (anti bisa)

Hemachatus hemachatus Disebut juga rinkhals/ringhals/ring-neck spitting cobra Warna bervariasi, umumnya gelap dengan garis melintang di leher Panjang 90 – 110 cm Pemangsa mamalia, amphibia & reptil Dapat menyemprotkan bisa sejauh 2,5 m

Famili Colubridae Famili ini memiliki ciri yang dapat membedakan dengan famili yang lain diantaranya sisik ventralnya sangat berkembang dengan baik, melebar sesuai dengan lebar perutnya. Kepalanya biasanya berbentuk oval dengan sisik-sisik yang tersusun dengan sistematis. Ekor umumnya silindris dan meruncing.

Famili ini meliputi hampir setengah dari spesies ular di dunia. Kebanyakan anggota famili Colubidae tidak berbisa atau kalaupun berbisa tidak terlalu mematikan bagi manusia. Gigi bisanya tipe proteroglypha dengan bisa haemotoxin Genusnya antara. lain: Homalopsis, Natrix, Ptyas, dan Elaphe.

Homalopsis buccata Nama lain puff-faced water snake/masked water snaked Panjang badan & ekor 820 mm; ekor 230 mm Makan ikan dan kodok

Natrix natrix Grass snake/water snake Asal Eropa Panjang mencapai 190 cm Berat sekitar 240 gram Jantan lebih kecil dari betina

Ptyas korros Ular Jali/ular tikus Memangsa rodensia, terutama tikus Panjang hingga 2 m Bagian dorsal coklat muda kekuningan hingga abu-abu kehitaman Sisik di atas ekor bertepi hitam hingga tampak bergaris2 Bagian ventral berwarna kekuningan hingga kuning terang

Elaphe climacophora Warna sukar diidentifikasi Memiliki telinga internal dan dapat mendeteksi suara dengan frekuensi rendah Memiliki indera penglihatan yang lebih baik Melakukan hibernasi pada musim dingin selama 2 – 3 bln Viperidae

Famili Viperidae memiliki gigi bisa solenoglypha dengan bisa jenis haemotoxin. kebanyakan merupakan ular terran yang hidup di gurun. Namun ada pula yang hidup di daerah tropis. Tersebar hampir di seluruh dunia. Sisiknya biasanya termodifikasi menjadi lapisan tanduk tebal dengan pergerakan menyamping. Memiliki facial pit sebagai thermosensor. Kebanyakan anggota familinya merupakan hewan yang ovovivipar dan beberapa ada yang bertelur. Subfamili yang ada di Indonesia adalah Crotalinae yang terdiri dari 18 genus dan 151 spesies.

Crotalus hurridus Dikenal sebagai pit vipers/crotaline snake Tergolong ular berbisa Kebanyakan nocturnal Beberapa ada yang ovovivipara

Famili Pythonidae Python merupakan famili dari ular tidak berbisa. Beberapa mengelompokkannya sebagai subfamili dari Boidae yaitu Pythoninae. Pythonidae dibedakan dari Boidae karena mereka punya gigi di bagian premaxila, semacan tulang kecil di bagian paling depan dan tengah dari rahang atas. Kebanyakan hidup di daerah hutan hujuan Tropis. Merupakan ular yang tercatat mampu mencapai ukuran paling besar, 10m (Python reticulatus). Beberapa spesies menunjukkan adanya tulang pelvis dan tungkai belakang yang vestigial berupa taji di kanan dan kiri kloaka.

Famili Xenopeltidae Xenopeltidae atau biasa dikenal dengan ular pelangi karena sisiknya berkilau bila terkena cahaya. Famili ini mempunyai lapisan pigmen yang gelap di bagian bawah permukaan tiap sisiknya yang menambah terang kilauannya. Mengeluarkan bau seperti bawang putih jika merasa terancam Salah satu spesiesnya Xenopeltis unicolor merupakan binatang peliang yang mengahabiskan waktunya di dalam tanah. Banyak ditemukan di Cina Selatan sampai Asia Tenggara

Habitat dan Persebaran Ular merupakan salah satu reptil yang paling sukses berkembang di dunia. Ular dapat diketemukan di gunung, hutan, gurun, dataran rendah, lahan pertanian, lingkungan pemukiman, sampai ke lautan. Sebagaimana hewan berdarah dingin, ular semakin jarang diketemukan di tempat-tempat yangdingin seperti puncak-puncak gunung dan daerah padang salju atau kutub.

Banyak jenis-jenis ular yang sepanjang hidupnya berkelana di pepohonan dan hampir tidak pernah menyentuh tanah. Ada jenis lainnya yang hidup melata di atas permukaan tanah atau menyusup-nyusup di bawah serasah atau tumpukan bebatuan. Sementara sebagian yang lain hidup akuatik atau semi akuatik di sungai-sungai, rawa, danau dan laut.

Reproduksi Kebanyakan jenis ular berkembang biak dengan bertelur. Jumlah telurnya bisa beberapa butir saja hingga puluhan dan ratusan. Ular meletakkan telurnya di lubang-lubang tanah, gua, lubang kayu lapu, atau di bawah timbunan daun-daun kering. Beberapa jenis ular diketahui menunggui telurnya hingga menetas. Ada pula yang ovovivipar spt. Kadut belang, ular pucuk & ular bangkai laut

Kunci Pengenalan Spesies Untuk mengidentifikasi ular yang paling akurat adalah dengan melihat sisik di kepalanya. Cara lain adalah dengan melihat bentuk morfologi tubuhnya dan motif pada sisiknya.  

SUBORDO AMPHISBAENIA bagian dari Ordo Squamata yang tidak berkaki namun memiliki kenampakan seperti cacing karena warnanya yang semu merah muda dan sisiknya yang tersusun seperti cincin. Kelangkaanya dan kehidupnya yang meliang menjadikan sedikit keterangan yang bisa diketahui dari subordo ini

Kepalanya tidak memisah dari lehernya, tengkorak terbuat dari tulang keras, memiliki gigi median di bagian rahang atasnya tidak memiliki telinga luar dan matanya tersembunyi oleh sisik dan kulit. Tubuhnya memanjang dan bagian ekornya hampir menyerupai kepalanya