PENDAHULUAN: PENDEKATAN DALAM MEMAHAMI KEKUATAN POLITIK DI INDONESIA
Pengantar Proses transisi ke demokrasi di Indonesia melibatkan sejumlah elemen penting. Elemen tersebut adalah gambaran adanya dinamika di antara kekuatan politik yang mempengaruhi sistem politik. Misalnya, dinamika partai politik, birokrasi, militer, pemuda/mahasiswa, LSM, Media Massa dan sebagainya
Pada tahapan konsolidasi demokrasi, peran kekuatan politik semakin penting dalam melaksanakan sistem bernegara. Paling tidak ini dapat dilihat dalam 5 arena konsolidasi demokrasi: (i) masyarakat politik; (ii) masyarakat ekonomi; (iii) masyarakat sipil; (iv) Aparatur negara; dan (v) penegakan hukum (Linz & Stepan, 1996).
Mengapa perlu memahami kekuatan politik? Dalam proses konsolidasi demokrasi, masyarakat semakin menyadari pentingnya melembagakan aktivitas politik mereka ke dalam institusi politik Kontestasi politik dalam proses pembuatan kebijakan publik mendorong individu ikut serta dalam proses politik yang formal dan terlembaga
Pendekatan dalam memahami KPI? Pendekatan Institusional: Pendekatan yang menekan pentingnya memahami norma, prosedur, kegiatan rutin dan kebiasaan institusi politik untuk tujuan tertentu. Singkatnya, pendekatan ini memfokuskan kepada analisis legal formal struktur politik dengan mengabaikan aspek perilaku individu. Pendekatan ini lebih menumpukan aspek kesejarahan institusi politik.
Pendekatan Sistem: Pendekatan ini menekankan pada dinamika sistem politik yang melihat hubungan yang terjadi di antara unit-unit sistem yang ada. Ada dua komponen utama dalam sistem ini individu yang memiliki sikap dan perilaku dan institusi yang menjadi wadah mengaktualkan perilaku menjadi tindakan.
Pendekatan Struktur & Agen: Pendekatan yang menjelaskan hubungan sebab-akibat di antara fenomena sosial dengan aktor politik. Agen dalam konteks ini adalah aktor politik yang memiliki potensi untuk melakukan suatu tindakan dengan menggunakan kekuatan yang ada pada dirinya. Sedangkan, struktur adalah potensi lingkungan sosial yang dapat membatasi aktor politik (agen) bertindak sesuai dengan kepentingannya.
Penutup Dari ketiga pendekatan tersebut, penjelasan terkait dengan kompleksitas permasalahan proses konsolidasi demokrasi di Indonesia hanya ditumpukan kepada pendekatan sistem. Mengapa?