Publik & Pertarungan Opini Kehidupan sosial dan dampaknya terhadap publik
Konsep Pengantar Komunikasi Kekuasaan Sanksi Kerangka Penafsiran Ekonomi, Politik, Budaya, Sosial, Idiologi Norma, Hukum, Adat, Tradisi, Agama Pemaknaan Dominasi Legitimasi Interaksi Modalitas Struktur Dimensi Dualitas Struktural – Antony Giddens
BASIS Sarana Produksi Hubungan Produksi SUPRASTRUKTUR POLITIK BUDAYA SOSIAL IDEOLOGI HUKUM ADAT ISTIADAT NORMA AGAMA
Implikasi Opini Publik Pilihan-pilihan opini publik dianggap kemauan mayoritas. Tercerabutnya karakter individu dalam lingkungan sosial: Individu takut untuk berbeda dengan arus opini publik. Munculnya “Mobokrasi”, sekelompok orang jahat yang menguasai pemerintahan dengan berdalih memperjuangkan demokrasi. Munculnya sikap mimesis dan katarsis, atau konstruktif dan destruktif. Opini berkembang sebagai pertarungan dalam sosial-politik dan ekonomi-politik
Opini dan Audience Audience merupakan pihak yang menjadi sasaran pesan opini publik. Sikap audience terhadap opini publik tergantung dari jenis audience masing-masing. Konsep Audience Audience as a Mass Audience as a Group Audience as a Market
Audien Sebagai Massa Massa merupakan kondisi yang tercipta dari kehidupan sosial modern, yang dibedakan pengertiannya dengan group, crowd, juga public. Anonymity, tidak memiliki akar, tidak terorganisir, dengan lokasi yang tidak jelas. Massa tidak saling mengenal, depersonalisasi, dan mudah dimanipulasi. Dalam komunikasi, massa tidak dapat memberikan feedback secara langsung.
Media massa digunakan sebagai alat untuk penyebaran opini dengan target sangat luas. Massa bersifat rumit dan mudah berubah ketika berhadapan dengan opini publik. Tidak memiliki filter (opinion leader secara langsung) dalam menyaring opini publik. Suatu massa sebagai suatu keseluruhan tunduk kepada pengaruh-pengaruh yang beragam yang dipelajari oleh psikologi massa.
Audien Sebagai Grup Dibentuk secara lokal dan memiliki kepentingan bersama. Memiliki jejaring yang terorganisir. Grup berfungsi sebagai guide, filter, maupun interpretasi terhadap media. Memiliki opinion leader yang jelas.
Audien Sebagai Market Media berubah menjadi bisnis yang besar. “Pasar-audien” bisa dalam bentuk politik maupun komoditi. Opinion leader muncul dalam kampanye politik maupun dalam iklan. Audien tidak sadar bahwa mereka dalam kondisi yang dimanipulasi.