BAB VI IBADAH HAJI
DASAR HUKUM وَ ِللهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً Allah mewajibkan haji ke Rumah Suci Ka’bah bagi semua manusia yang kuasa pergi ke sana. (Q.S. Ali Imran [3]: 97)
WAJIB BAGI BERAGAMA ISLAM BERAKAL BALIGH MAMPU
MAMPU FISIK DAN PSIKIS MEMILIKI SARANA YANG MENYAMPAIKANNYA KE TUJUAN HAJI MEMILIKI BEKAL YANG CUKUP UNTUK PERGI DAN UNTUK KELUARGA YANG DITINGGALKAN
TUJUAN HAJI MEMENUHI PANGGILAN ALLAH UNTUK MENYEMPURNAKAN DIRI DENGAN BERIBADAH KEPADA-NYA DENGAN JALAN MENGUNJUNGI RUMAH ALLAH SEMAKIN MENDEKATKAN DIRI DAN MEMPERBANYAK RASA SYUKUR NAPAK TILAS PERJALANAN NABI IBRAHIM UNTUK KEMUDIAN MENELADANI DAN MENGAMBIL IBRAH DARINYA
AJARAN DI BALIK IBADAH HAJI Pakaian ihram: lambang persamaan, tidak ada kesombongan Ka’bah: lambang dari keesaan Allah dan persatuan Islam Thawaf: aktivitas manusia tidak lepas dari Allah Sa’i: Usaha harus berangkat dari shafa (kesucian) dan berakhir di marwa (ideal manusia, bermurah hati) Wuquf Arafah: mengenal jati diri, menyadari kesalahan dan menyadari kebesaran dan keagungan Allah, serta kepada-Nya kita semua kembali
HIKMAH HAJI HADIRNYA RASA SENANG DAN TENTERAM MERASA DIINGATKAN ALLAH MENINGKATKAN RASA KEBERAGAMAAN DAN TENGGANG RASA SOSIAL HAJI SEBAGAI SARANA MENGGALANG PERSATUAN UMAT MENGHAYATI KETAKWAAN HAMBA-HAMBA ALLAH TERDAHULU DAN MENGINTERNALISASIKANNYA DENGAN HAJI KITA DAPAT BELAJAR TENTANG KHAZANAH PERADABAN DAN BUDAYA BANGSA-BANGSA MUSLIM
BALASAN BAGI YANG BERHAJI الحَجُّ الْمَبْرُوْرُ لِيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ (متفق عليه) TIDAK ADA BALASAN YANG SETIMPAL BAGI HAJI YANG MABRUR SELAIN SURGA ALLAH. (H.R. AL- BUKHARI DAN MUSLIM).
TANDA HAJI YANG MABRUR KETAATAN KEPADA ALLAH MENINGKAT ADA PERUBAHAN TINGKAH LAKU: MENJADI LEBIH HUMANIS MENJADI LEBIH BERSYUKUR MENJADI SEMAKIN SABAR MENJADI LEBIH QANA’AH MENJADI LEBIH TAWAKKAL