Oleh: KUNTJOJO UNP Kediri 2010

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
INDIVIDUAL AND GROUP DIFFERENCES
Advertisements

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
MANAJEMEN EMOSI 4/6/2017 DEPDIKNAS RI, 2007
MERAIH HIDUP BERMAKNA Taufik, S.Psi., M.Si., Ph.D.
LANDASAN FILOSOFIS DAN ALTERNATIF
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
DASAR-DASAR PENDIDIKAN
Psikologi ANAK BERBAKAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.
SUBJEK DAN SASARAN EVALUASI
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
STANFORD-BINET Intelligence Scale
Inteligensi by Sulis Maryanti
Meningkatkan Pemahaman Mengenai Potensi Diri
OLEH : ARUM PUSPITA SARI NPM :
Disusun oleh: Kelompok 8
Guru yang memiliki EQ seperti apa?
Home Home Kelompok 3 Fitri Suci Maharsih Nurkhasanah Yoana Natalia E
Intelligence Akademi Perawat Panti Waluya
Culture Fair Intelligence Test
FAKULTAS PSIKOLOGI LAILA FITRIANI for further detail, please visit
SEJARAH TES PSIKOLOGI Netty D. Prastika KONSENTRASI PSIKOLOGI
Pertemuan 11 : “ INTEGRITAS DIRI “
Assalamu Alaikum Wr. Wb..
Sowanya Ardi Prahara, MA. Fakultas Psikologi UMBY 2014
INTELIGENSI.
ERYANTI NOVITA, S.Psi, M.Psi
TES INTELIGENSI STANFORD BINET
Fakultas Psikologi UMBY 2014
UNIVERSITAS MERCU BUANA
DASAR-DASAR PEMAHAMAN TINGKAH LAKU
Intelligence Quotient & Prestasi Belajar
INTELIGENSI Materi presentasi Psikologi Pendidikan Oleh :
Tes Inteligensi Stanford-Binet
BERPIKIR Para ahli mendefinisikan berpikir sebagai suatu proses mental yang bertujuan memecahkan masalah, Menurut solso (1988) menyatakan bahwa berpikir.
Praktikum CFIT (Culture Fair Intelligence Test)
Tes E E E N I L G S I T N Anak NAFEESA, S.Psi, M.Psi.
7 Materi Psikologi Anna. Psi – KesMasy 2015
PERTEMUAN 9: INTELIGENSI Oleh : Sulis Mariyanti
PSIKOLOGI UMUM INTELEGENSI.
Psikologi Pendidikan : Pertemuan ke-2
Emotional Intelligence terdiri dari empat elemen:
BIMBINGAN DAN KONSELING “Pemahaman Peserta Didik”
Mata kuliah: diagnostik permasalahan anak
INTELIGENSI.
Oleh: KUNTJOJO UNP KEDIRI 2009
PSIKODIAGNOSTIK I “Tes Modern”
Pemberdayaan Diri Suksma Ratri.
Oleh: KUNTJOJO UNP KEDIRI 2009
pertemuan 6 Individual variation
PENGERTIAN REMAJA # Perubahan periode dari masa anak-anak dan dewasa (10-21 th). # Masa perkembangan setelah masa anak-anak dan menuju masa dewasa,
INTELIGENSI.
KEPEMIMPINAN melalui KECERDASAN
ILMU DAN TEORI KECERDASAN
MASALAH BELAJAR REMAJA
Teknik memahami perkembangan siswa SD
CULTURE FAIR INTELLIGENCE TEST (CFIT) NOVENDAWATI WAHYU SITASARI
Pokok Bahasan 9 INTELIGENSI
EMOTIONAL INTELLIGENCE.
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ABRIANSYAH PUTRA DEVITA ANGGRIANI LINDA RATNA NUR FAZRI ROBBY WAHYUDI YOSI SEPTIANA
Raven’s Progressive Matrices (RPM) dan CFIT
SILABUS PSIKOLOGI PEMBELAJARAN S2 TP UNIPA
Kecerdasan emosional “Pentingnya Kecerdasan Emosional bagi Pemimpin di Sektor Publik dan cara meningkatkannya” Ayunda Ramadhani M.Psi., Psikolog Disajikan.
Berbagai Kemampuan Manusia Agus Riyanto,M.T
Oleh : Umratul Aisyah E1A
TES WAIS NAFESSA, S.Psi. M.Psi.
 IQ (Intelegence Quotient) yang artinya ukuran kemampuan intelektual, analisis, logika, dan rasio seseorang. IQ adalah istilah kecerdasan manusia dalam.
Tes I Q (Intelligence Quotient)
DASAR-DASAR PENDIDIKAN Oleh : KUNTJOJO Program Akta Mengajar Universitas Nusantara PGRI Kediri /4/20191.
Transcript presentasi:

Oleh: KUNTJOJO UNP Kediri 2010 KECERDASAN Oleh: KUNTJOJO UNP Kediri 2010

A. KONSEP LAMA (Kecerdasan Intelektual) Konsepsi mengenai kecerdasan intelektual, yang dulu hanya disebut dengan istilah kecerdasan, telah lama ada. Kecerdasan ini dahulu dipandang sebagai kemampuan yang paling istimewa bagi manusia, yang menentukan keberhasilan hidup. Tidak mengherankan bila paparan-paparan mengenai kecerdasan ini jumlahnya demikian banyak.

Istilah kecerdasan atau intelligensi (intelligence), secara etimologis bersasal dari bahasa Latin intelligere, yang artinya menghubungkan atau menyatukan satu sama lain (Bimo Walgito, 2000 : 151). Untuk memperoleh pemahaman yang lebih jelas mengenai pengertian inteligensi, berikut dikutip pendapat beberapa ahli.

1. DEFINISI KECERDASAN INTELEKTUAL Bagi Branca, kecerdasan merupakan kemampuan untuk menyesuaikan diri secara tepat terhadap lingkungan atau untuk berhubungan dengan hal tersebut secara efektif. Menurut C.P. chaplin, inteligensi sebagai kemampuan menghadapi dan menyesuaiakn diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif

Kecerdasan intelektual merupakan kemampuan memecahkan masalah baru secara cepat dan tepat.

2. TES KECERDASAN INTELEKTUAL a.Tes Binet Simon Alat ukur kecerdasan kognitif pertama kali dibuat oleh Alfred Binet dan Theodore Simon pada tahun 1905 atas permintaan pemerintah Perancis, berkenaan dengan kasus kegagalan belajar murid-murid sekolah. Tes yang mereka buat diperuntukkan anak usia 2 sampai dengan 15 tahun.

Tes yang mereka buat diperuntukkan anak usia 2 sampai dengan 15 tahun Tes yang mereka buat diperuntukkan anak usia 2 sampai dengan 15 tahun. Cara yang mereka tempuh untuk mengukur kemampuan tersebut adalah dengan membandingkan usia mental (mental age) dengan usia kronologis (chronological age).

b.Konsep Intelligence Quotient ( IQ ) Telah disebutkan bahwa dalam mengukur taraf kecerdasan kognitif, Binet dan Simon membandingkan usia mental dengan usia kronologis. Rumus ini dipakai dengan asumsi bahwa seorang anak dinyatakan normal kemampuannya bila dirinya mampu melakukan tugas-tugas atau pekerjaan-pekerjaan seperti yang dilakukan oleh kebanyakan anak seusianya.

Selanjutnya untuk menghindari adanya angka pecahan, hasil bagi tersebut dikali seratus. Dengan demikian rumus tersebut dapat ditulis sebagai berikut : MENTAL AGE IQ = X 100 CHRONOLOGICAL AGE

B. KONSEP GOLEMAN (Kecerdasan Emosional) Istilah kecerdasan emosional menjadi demikian populer dewasa ini setelah setelah terbit buku karya Daniel Goleman pada tahun 1983 dengan judul Emotional Intelligence. Menurut Goleman (2003 : 443) istilah tersebut berasal dari Salovery dan Mayer.

Berkenaan dengan upaya yang telah dilakukan oleh Salovery dalam pengembangan konsepsi mengenai kemampuan ini, Goleman (2003 : 57-59), menyatakan bahwa Salovery menempatakan kecerdasan pribadi Gardner dalam definisi dasar tentang kecerdasan emosional yang dicetuskannya, seraya memperluas kemampuan ini menjadi lima wilayah utama, yaitu sebagai berikut.

kemampuan mengenali emosi diri. kemampuan mengelola emosi. kemampuan memotivasi diri sendiri. kemampuan mengenali emosi orang lain. kemampuan membina hubungan.

C. KONSEP GARDNER (Kecerdasan Majemuk)