MODAL KERJA Di susun Oleh Kelompok 3 (Pararel semester 4) :

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGELOLAAN BIAYA MODAL KERJA
Advertisements

MANAJEMEN MODAL KERJA.
Manajemen Modal Kerja Rita Kusumawati, SE., M.Si..
Analisis Penggunaan dan Sumber Dana
Manajemen Pembiayaan Rumah Sakit
Manajemen Modal Kerja Pertemuan ke-11.
OLEH : Laily Faizia Ulfa, S.E, M.M.
PERTEMUAN 6 : MANAJEMEN PERSEDIAAN
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
OLEH: MUCHAMAD IMAM BINTORO,SE,MSc.Fin
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA
PERUSAHAAN DARI SISI NERACA
SHORT TERM INVESTMENT & FINANCING
PERTEMUAN 5 : MANAJEMEN MODAL KERJA
5 B A B Manajemen Modal Kerja * RETNO B. LESTARI07/16/96
MANAJEMEN KEUANGAN 1 STIE MUHAMMADIYAH JAKARTA
MODAL KERJA Senin, 11 Mei 2015.
Bahan ke 10 Manajemen Keuangan Semester 5
MANAJEMEN MODAL KERJA PENGERTIAN MODAL KERJA
Pertemuan Minggu Satu Manajemen Modal Kerja
By. Ella Silvana Ginting, SE, M.Si
BAB 11 ANGGARAN PIUTANG DAN KAS
investasi dalam modal kerja
Manajemen Modal Usaha dan Membangun Jaringan Kredit
UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA
LAPORAN ARUS KAS (CASH FLOW REPORT) 1/23/2018.
MANAJEMEN KEUANGAN Dr. Lela Nurlaela Wati, SE.MM.
PEMBELANJAAN PAJA3338/2 SKS
MANAJEMEN MODAL KERJA Modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Dengan demikian modal kerja merupakan investasi dalam kas,
KEBUTUHAN DAN SUMBER DANA
MANAJEMEN KAS DAN SEKURITAS
MANAJEMEN MODAL KERJA.
Dedeh Sri Sudaryanti, S.E., M.Si.
Investasi Dalam Kas Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Penentuan Modal Kerja 4/26/2018
Bab 15 Kebijakan Investasi dan Pembelanjaan Modal Kerja
Pengelolaan Modal Kerja (Working Capital Management)
KEBIJAKAN MODAL KERJA.
Analisis Penggunaan dan Sumber Dana
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
investasi dalam modal kerja
MENETAPKAN KEBUTUHAN MODAL KERJA (LANJUTAN)
MK: Manajemen Keuangan Dosen pengajar: Darmawanto Uria, SP, M.Si
Sulistio Tri Purnomo Godalfridus Gepa
MANAJEMEN MODAL KERJA BAB - IV.
MANAJEMEN MODAL KERJA: MANAJEMEN ASET LANCAR & PENDANAAN ASET LANCAR
Analisa Sumber dan Penggunaan
Manajemen modal kerja (Working capital)
INVESTASI DALAM PIUTANG
MANAJEMEN MODAL KERJA Pertemuan 21
Analisis Penggunaan dan Sumber Dana
Akuntansi untuk Perusahaan Pemanufakturan
Presented by Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A.
BUDGETING. Rima Mayangsari Riana Fatmawati Livita Agustin
LAPORAN KEUANGAN DAN PENGGOLONGAN BIAYA
Bahan ke 10 Manajemen Keuangan Semester 5
Analisis Penggunaan dan Sumber Dana
BAB 5&6 MANAJEMEN MODAL KERJA
ANGGARAN KAS.
FUNGSI KEUANGAN (PEMBELANJAAN) DALAM PERUSAHAAN
Manajemen Keuangan.
Manajemen Modal Kerja Manajemen Keuangan 1.
Sesi : 3.
Manajemen Modal Kerja & Manajemen Kas
Bagian 2 MANAJEMEN KEUANGAN.
Penentuan Modal Kerja 11/9/2018
OLEH: MUCHAMAD IMAM BINTORO,SE,MSc.Fin
Bahan ke 10 Manajemen Keuangan Semester 5
Modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Dengan demikian modal kerja merupakan investasi dalam kas, surat-surat berharga,
MANAJEMEN KEUANGAN Dr. Lela Nurlaela Wati, SE.MM.
Transcript presentasi:

MODAL KERJA Di susun Oleh Kelompok 3 (Pararel semester 4) : 1. ADHI PRASETYO 201311068 2. M.ABDUL ROKHIM 201311071 3. RISTA AYU KK 201311079 4. EVI SOVIYANA 201311084 5. DIANA ASTRIANI 201311089

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pada dasarnya setiap perusahaan akan melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh perusahaan selalu memerlukan dana, baik untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari maupun untuk membiayai investasi jangka panjangnya. Dana yang digunakan untuk melangsungkan kegiatan operasional sehari-hari disebut modal kerja. Setiap perusahaan selalu memerlukan modal  kerja yang akan digunakan untuk membiayai aktifitas perusahaan sehari-hari misalnya, untuk membeli bahan baku, membayar upah buruh, membayar utang dan lain-lain. Pengelolaan modal kerja merupakan tanggung jawab setiap manajer atau pimpinan perusahaan. Manajer harus mengadakan pengawasan terhadap modal kerja agar sumber-sumber modal kerja dapat digunakan secara efektif di masa mendatang. Manajer juga perlu mengetahui tingkat perputaran modal kerja agar dapat menyusun rencana yang lebih baik untuk periode yang akan datang. Selain manajer, kreditor jangka pendek juga perlu mengetahui tingkat perputaran modal kerja suatu perusahaan.

BAB II PEMBAHASAN 2.1. PENGERTIAN MODAL KERJA Weston dan Copeland (1997:239) menjelaskan modal kerja ialah analisis saling hubungan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Modal kerja juga disebut manajemen keuangan jangka pendek. Dalam perspektif yang luas, manajemen keuangan jangka pendek merupakan upaya perusahaan untuk mengadakan penyesuaian keuangan terhadap perubahan jangka pendek; perusahaan harus memberi tanggapan yang cepat dan efektif. Bidang keputusan ini sangat penting karena sebagian besar waktu manajer keuanagn digunakan untuk menganalisis setiap perubahan aktiva lancar dan utang lancar. Gifman (1994:643) menjelaskan bahwa modal kerja adalah jumlah harta lancar yang merupakan bagian dari investasi yang bersirkulasi dari satu bentuk ke bentuk yang lain dalam suatu kegiatan bisnis.

Modal keja sangat penting bagi perusahaan karena; (1) sebagian besar pekerjaan manajer keuangan dicurahkan pada kegiatan operasi perusahaan sehari-hari yang memerlukan modal keja, (2) pada umumnya nilai harta lancar suatu perusahaan kira-kira lebih dari 50% dari jumlah harta, hal ini perlu pengelolaan yang serius, (3) khususnya bagi perusahaan kecil, manajemen modal kerja sangat penting karena mereka sulit memperoleh sumber pembiayaan dari pasar modal, (4) perkembangan pertumbuhan penjualan berkaitan erat dengan kebutuhan modal kerja Menurut Riyanto (2001) mengenai pengertian modal kerja dapat dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu: Konsep Kuantitatif Konsep Kualitatif Konsep Fungsional Elemen modal kerja: Kas Piutang Persediaan

Jenis Modal Kerja Menurut Riyanto (2001), modal kerja digolongkan dalam beberapa jenis: 1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital) Modal kerja permanen yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalani fungsinya atau dengan kata lain modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja ini terdiri dari: a. Modal kerja primer (Primary Working Capital) b. Modal kerja normal (Normal Working Capital 2. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital) Modal Kerja Variabel adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini terdiri dari: a. Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital) b. Modal kerja siklis (Cyclical Working Capital c. Modal kerja darurat (Emergency Working Capital)

PERPUTARAN MODAL KERJA Perputaran barang dagangan dapatlah digambarkan sebagai berikut : Penjualan dengan kerdit : Kas1 Barang Piutang Kas2 Pembelian Penjualan Penerimaan uang   Penjualan dengan tunai : Kas1 Barang Kas2 Pembelian Penerimaan uang Perputaran barang yang mengalami proses produksi : Upah buruh Kas1 Barang jadi Piutang Kas2 Material Proses produksi Penjualan Penerimaan Uang

PENENTUAN BESARNYA KEBUTUHAN MODAL KERJA Besar kecilnya kebutuhan modal kerja terutama tergantung kepada 2 faktor yaitu : 1. Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja, dan 2. Pengeluaran kas rata-rata setiap harinya. Dengan jumlah pengeluaran setiap harinya yang tetap, tetapi dengan makin lamanya periode perputarannya, maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan adalah makin besar. Demikian pula halnya dengan periode perputaran yang tetap, dengan makin besarnya jumlah pegeluaran kas setiap harinya. Kebutuhan modal kerja pun makin besar. Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja adalah merupakan keseluruhan atau jumlah dari periode-periode yang meliputi jangka waktu pembelian kredit beli. Lama penyimpanan bahan mentah di gudang, lamanya proses produksi, lamanya barang jadi di simpan di gudang dan jangka waktu penerimaan piutang. Sedangkan pengeluaran setiap harinya merupakan jumlah pengeluaran kas rata-rata setiap harinya untuk keperluan pembelian bahan mentah, bahan pembantu, pembayaran upah buruh, dan biaya-biaya lainyya.

Contoh Periode perputara Lama proses produksi = 10 hari Lamanya barang disimpan di gudang = 10 hari Jangka waktu penerimaan piutang = 10 hari Periode perputaran atau periode terikatnya modal kerja = 30 hari   Pengeluaran setiap harinya Bahan mentah = Rp 4.000,00 Bahan pembantu = Rp 2.000,00 Upah buruh = Rp 3.000,00 Pengeluaran-pengeluaran lain = Rp 1.000,00 Jumlah pengeluaran setiap harinya = Rp 10.000,00 Kebutuha modal kerja bagi perusahaan yang menjalankan aktivitas usaha setiap harinya untuk dapat menjamin kontinuitas usahanya dibutuhkan modal kerja sebesar Rp 10.000,00 x 30 = Rp 300.000,00.

Contoh 2 Perusahaan WISANTOKO memprouksi produk X setiap harinya 20 unit. Dalam satu bulan perusahaan bekerja selama 25 hari. Unsur-unsur biaya yang dibebankan untuk setiap unit produk tersebut adala sebagai berikut: a. Bahan mentah A seharga Rp 100,00 b. Bahan mentah B seharga 25,00 c. Tenaga kerja langsung 75,00 Biaya administrasi setiap bulannya sebanyak Rp 12.500,00. Gaji pimpinan setia bulannya Rp 25.000,00. Untuk membeli bahan mentah A perusahaan memberikan uang muka kepada supplier bahan mentah tersebut rata-rata lima hari sebelum bahan mentah diterima. Waktu yang diperlukan untuk membuat bahan tersebut 3 hari, dan selanjutnya atas pertimbangan kualitas barang harus masih disimpan daulu selama 2 hari. Penjualan produk dilakukan dengan kredit dengan syarat pembayaran 5 hari sesudah barang diambil. Untuk menghadapi pengeluaran-pengeluaran tak terduga pimpinan perusahaan menetapkan adanya persediaan kas minimal sebesar Rp 25.000,00. berapa besarnya moal kerja yang diperlukan oleh perusahaan terebut untuk membiayai operasinya secara continyu? Jawaban pertama-tama perluah mengetahui periode perputaran atau waktu terikatnya dana dalam masing-masing unsur modal kerja tersebut yaitu: Bahan mentah A Dana terikat dalam persekot bahan = 5 hari Proses produksi = 3 hari Barang jadi = 2 hari Piutang dagang = 5 hari 15 hari

Bahan mentah B, tenaga kerja langsung, biaya administrasi dan gaji pimpinan: Proses produksi = 3 hari Barang jadi = 2 hari Piutang datang = 5 hari 10 hari kebutuhan dana yang akan ditanamkan dalam masing-masing unsur modal kerja adalah: Bahan mentah A = 20 (unit) x Rp 100,00 (biaya bahan mentah per unit) x 15 (periode perputaran) = Rp 30.000,00 Bahan mentah B = 20 x Rp 25,00 x 10 = 5.000,00 Tenaga kerja langsung = 20 x Rp 75,00 x 10 = 15.000,00 Biaya administrasi dan gaji pimpinan : Jumlah biaya dalam 1 bilan Rp 37.500,00 Jumlah produksi selama 1 bulan (25 hari) = 25 x 20 = 500 unit Biaya per unitnya = 37.500 : 500 = Rp 75,00 Biaya sehariannya = 20 x Rp 75,00 = Rp 1.500,00 Dana yang diperlukan untuk biaya ini selama periode perputaran = Rp 1.500,00 x 10 = 15.000,00 Persediaan kas minimal 25.000,00 Jumlah modal kerja yang diperlukan Rp 90.000,00

Any question ……?????

BAB III PENUTUP KESIMPULAN Dalam setiap perusahaan, pasti memiliki manajemen keuangan yang di dalamnya pasti ada manajemen modal kerja yang dalam kegiatanya mencakup semua fungsi manajemen atas aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek perusahaan.   Aktiva Lancar adalah aktiva yang dapat di jadikan uang dalam waktu yang singkat dalam waktu kurang dari satu tahun yang teridiri dari kas, surat- surat berharga, piutang dan persediaan. Maka dari itu dalam menggunakan aktiva lancer perlu adanya kebijakan investasi alternative dalam aktiva lancer, agar aktiva lancar dapat di kelola dengan baik dan tidak merugikan perusahan melainkan  dapat mencapai tujuan perusahaan.