Kasus Manajemen Piutang
Kasus 1. Kebijakan manajemen piutang Berikut data perusahaan mandiri tahun 2004 sehubungan dengan pengelolaan piutang. Total penjualan kredit bersih 10.000 unit@Rp.50 Biaya sehubungan dengan penjualan kredit adalah total biaya tetap Rp.120.000 dan biaya variabel Rp.16 per unit Periode kredit 30 hari Interest rate deposito 15% per tahun Bad debts diperkirakan 1,5% dari net credit sales Tahun 2005 perusahaan merencanakan untuk mengubah kebijakan kredit sebagai berikut: Total penjualan kredit bersih dinaikkan menjadi 12.000 unit @Rp.50 Periode kredit 60 hari Bad debts diperkirakan 3% dari net credit sale Diberikan cash discount 2% dalam waktu 10 hari Dengan kebijakan ini diharapkan 65% pelanggan akan memanfaatkan periode discount tersebut. Saudara diminta menganalisis apakah rencana kebijakan tersebut dilaksanakan atau tidak?
Kasus 2. Analisis umur piutang Suatu perusahaan mempunyai periode pengumpulan piutang selama ini rata-rata 60 hari. Manajer kredit merencanakan untuk mempercepat dengan term of credit 2,5/10, n/30. Kebijakan baru ini diharapkan akan dimanfaatkan oleh 25% pelanggan. Penjualan kredit selama ini mencapai Rp.960 juta. Interest rate deposito per tahun sebesar 7%. Apakah kebijakan baru ini diperlukan atau tidak?
Kasus 3. Risiko piutang Manager keuangan PT. Sadean mengamati bahwa pengumpulan piutang yang sering lambat saat ini ternyata lebih banyak disebabkan karena administrasi piutang yang kurang tertib. Sebagai akibatnya, perusahaan sedang merencanakan untuk menerapkan sistem informasi atas piutang dengan komputerisasi sehingga setiap saat bisa diketahui pelanggan mana yang lewat jatuh tempo. Nilai investasi pada administrasi piutang berbasis komputer diperkirakan sebesar Rp.15juta. Sistem ini dapat dipergunakan selama 3 tahun. Dengan diterapkannya sistem baru ini diharapkan periode pengumpulan piutang dapat dipercepat dari rata-rata 50 hari menjadi rata-rata 30 hari. Penjualan kredit bersih Rp.3.060.000 rata-rata per tahun selama 3 tahun ke depan. Diasumsikan opportunity cost sebesar 7%. Apakah sebaiknya perusahaan menginvestasikan dananya pada komputerisasi administrasi piutang?